Hasil Pelatihan Intel 2
Hasil Pelatihan Intel 2
Jelaskan pula :
1. Essential Questions ?
2. Unit Questions ?
3. Content Questions ?
Essential Question :
Essential question Pertanyaan esensial adalah pertanyaan yang merefleksikan inti dari
kurikulum, hal paling penting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid (Jacobs,
1997). Pertanyaan-pertanyaan Esensial juga diartikan sebagai pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat luas dan terbuka dan menyangkut gagasan-gagasan besar dan konsepkonsep tetap. Pertanyaan-pertanyaan esensial sering bersifat lintas disiplin dan
membantu siswa melihat bagaimana mata-mata pelajaran berhubungan satu sama lain.
Guru dapat menyuruh murid membuat sendiri pertanyaan-pertanyaan esensial sebelum
mereka masuk ke topik pembelajarannya. Ini berguna karena topik-topik pembelajaran
yang membosankan dapat berubah menjadi pelajaran yang menyenangkan. Dengan
menerapkan hal ini, selain membuat pelajaran menjadi tidak membosankan, juga dapat
melatih kreativitas murid dalam memecahkan teka-teki dari pertanyaan-pertanyaan
mereka. Tanpa disadari oleh murid, sistem pertanyaan esensial ini juga membuat muridmurid seperti sedang bersenang-senang. Padahal, dengan adanya pertanyaanpertanyaan esensial, mereka ditujukan kepada topik pelajaran yang sesungguhnya.
Pertanyaan esensial juga memiliki banyak jawaban sehingga siswa lebih berkembang
dan berfikir kritis dalam mengembangkan pertanyaan tersebut.
menyadari bahwa mereka harus benar-benar fokus pada sesuatu yang sama sekali berbeda.
Sebagai contoh, seorang guru mungkin menulis bahwa ia sedang mencoba untuk mengajar
"ketujuh urutan taksonomi dalam sistem klasifikasi modern," dan kemudian menyadari
bahwa tujuan utamanya bukan supayasiswa mampu menghafal urutan taksonomi ini sama
sekali. Namun siswa dapat memahami alasan mengapa para ilmuwan mengklasifikasikan
organisme dan bagaimana mereka melakukannya.
2. Ubahlah ke Pertanyaan
Langkah berikutnya dalam menulis pertanyaan esensial adalah mengubah pernyataan dalam
konsep utama menjadi sebuah pertanyaan yang sebenarnya. Sebagai contoh, Anda dapat
mengubah konsep "klasifikasi organisme" menjadi pertanyaan "Mengapa ilmuwan
mengklasifikasikan organisme?", "Bagaimana ilmuwan mengklasifikasikan organisme?",
Atau "Apayang dimaksud dengan klasifikasi organisme?" Bahkan, Anda mungkin
menemukan bahwa satu konsep dapat dibagi menjadi tiga pertanyaan esensial.
dalam pertanyaan esensialsangat penting. Setelah Anda menysun kata-kata dengan sejelas
mungkin, mintalah orang lainmembacanya untuk memastikan bahwa mereka mengerti apa
yang Anda coba menyampaikan.
Proses penulisan sebuah pertanyaan esensial sering kali sama pentingnya denganpertanyaan
itu sendiri. Menjelaskan apa yang ingin siswa anda pahami tentang pelajaran, dapat
memestikan bahwa siswa Anda benar-benar akan memahami konsep-konsep penting. Dalam
penyusunan pertanyaan kita biasa menggunakan kata : Siapa? Apa? Dimana? Kapan?
Kenapa? dan Bagaimana? namun untuk pertanyaan esensial gunakan awalan : Yang mana?
Bagaimana?Bagaimana jika? Haruskah? Kenapa?
Sumber : http://rmtbookstore.blogspot.com/2013/01/essential-question.html
Unit Question?
Secara umum, yang terbaik pertanyaan penting pusat sekitar utama isu, masalah,
keprihatinan, kepentingan, relevan dengan kehidupan siswa dan komunitas
mereka.Pertanyaan penting yang baik adalah terbuka, tidak menghakimi, bermakna dan
terarah dengan kekuatan intelektual, dan mengundang eksplorasi.Pertanyaan penting yang
baik mendorong kerjasama di antara siswa, guru, dan masyarakat dan mengintegrasikan
teknologi untuk mendukung proses pembelajaran.
Pertama, pertimbangkan fokus unit atau pelajara nkegiatan. Gagasan untuk pertanyaan
penting yang baik mungkin berasal dari kepentingan tertentu murid ditopik (misalnya,
Bagaimana dampak polusi sungai Rio Grande?),
Kemudian, memeriksa tema atau konsep dalam kurikulum yang harus diatasi dan pertanyaan
brainstorming yang Anda atau siswa percayaakan menyebabkan mereka untuk berpikir
tentang konsep atau hasil pemikiran mereka.Akhirnya, memanfaat pertanyaan khas yang
artikel surat kabaralamat: Siapa?Apa? Dimana? Kapan?Mengapa? dan Bagaimana?
sumber : http://www.csus.edu/indiv/p/peachj/330ab/essential.html
Content Questions :
Content Question biasanya berupa pertanyaan yang berbasis fakta dan kongkrit, dengan
jawaban yang singkat dan jelas dan mengacu/mendukung pada pertanyaan sebelumnya
(pertanyaan esensial dan pertanyaan unit).
Pertanyaan Isi dikategorikan sebagai pertanyaan tertutup.
Salah satu masalah pokok pembelajaran pada pendidikan formal saat ini adalah masih
rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini nampak dari rata-rata hasil belajar siswa yang
masih memprihatinkan. Hasil belajar ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor salah
satunya adalah kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran ini menyangkut model
pembelajaran yang digunakan guru di kelas.
Dalam membangun kompetensi siswa pada mata pelajaran TIK harusnya lebih menekankan
pada apa yang siswa kerjakan, bukan pada apa yang siswa tahu. Namun pada kenyataannya,
masih banyak juga guru yang lebih banyak memberikan teori daripada praktik.
Mengkonstruksi pengetahuan siswa dengan tugas mengisi LKS dan melakukan evaluasi hasil
belajar hanya dengan soal-soal yang menekankan pada daya ingat siswa serta melakukan
praktikum dengan suasana kelas yang teacher oriented dimana siswa hanya mengikuti apa
yang dicontohkan guru sehingga kebanyakan siswa menjadi pasif dan kreatifitasnya pun
terhambat.
Guru dengan kompetensi yang dimilikinya diharapkan mampu memilih model pembelajaran
yang tepat agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan serta mencapai
hasil belajar yang optimal. Semua itu menuntut lingkungan belajar yang kaya dan nyata (rich
and natural environment) agar dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan
akhirnya bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
GRASPS
GRASPS merupakan sebuah metode Authentic Assesment yang diambil dari gagasan
Wiggins and McTighe bernama backward planning atau backward design [1]. GRASPS
merupakan singkatan dari Goal, Role, Audience, Situation, Product and Standards. Adapun
Elemen dalam GRASPS ini adalah: (1) Goal, merupakan tujuan atau aksi yang siswa akan di
lakukan dalam skenario (2) Role, yaitu peran siswa dalam skenario (3) Audience, yaitu
lingkungan yang nantinya akan berhubungan dengan peran siswa dalam skenario (4)
Situation, yaitu tantangan dan detail suasana atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam
skenario (5) Product, yaitu hasil dari aktifitas siswa pembelajaran atau selama menjalankan
skenario (6) Standards, menyatakan bagaimana tugas ini akan di nilai, dengan kriteria apa
produk tersebut akan di nilai dan apa saja indikator kesuksesannya.
Menurut Grant Wiggins and Jay McTighe [1] bagian yang penting dari GRASPS adalah
menempatkan siswa kedalam skenario dunia nyata dimana mereka menghasilkan artefak
yang menggambarkan isi pembelajaran dan apa yang mungkin mereka butuhkan untuk
menghasilkan itu dalam keadaan yang sebenarnya.
Pembelajaran Berbasis Projek
a. Persiapan
Dalam persiapan, diawali dengan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari yang diikuti
dengan instruksi tugas projek yang dilengkapi dengan persyaratan tertentu, termasuk
ketentuan waktu. Selanjutnya langkah-langkah PBP adalah sebagai berikut:
1) Menyelesaikan projek dengan difasilitasi dan monitoring guru, yaitu mencari atau
mengumpulkan data/material dan kemudian mengolahnya untuk menyusun/mewujudkan
bagian demi bagian sampai dihasilkan produk akhir.
c. Evaluasi
Evaluasi proses dan hasil projek, yaitu meninjau proses pelaksanan projek dan menilai
produk yang dihasilkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan projek.
Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbasis projek meliputi penilaian sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan. Penilaian diperoleh dari kegiatan peserta didik yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu sejak dari perencanaan, penyusunan jadwal,
penyelesaian projek, penyusunan laporan, dan evaluasi proses dan hasil projek. Penilaian
projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik akan kemampuan
a. Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih tema/topik yang relevan dengan bahasan materi
pelajaran, mengelola waktu (tugas, materi dan aktivitas) sesuai perencanaan projek, mencari
serta menemukan informasi/produk sesuai dengan jenis tugas projek dan penulisan laporan.
b. Relevansi
Kesesuaian hasil tugas projek dengan materi pelajaran yang diberikan guru dengan
mempertimbangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik dalam pembelajaran.
c. Keaslian
Produk tugas projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya baik
secara individu maupun kelompok.
Langkah penilaian projek dapat dikelompokkan menjadi dua langkah, yaitu menyusun
instrumen penilaian projek dan membuat rubrik penilaian. Penyusunan instrumen penilaian
projek disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran, sedangkan
rubrik penilaian disusun berdasarkan aspek-aspek penilaian yang disusun dalam istrumen
penilaian.
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis, lisan, maupun praktik. Pelaksanaan penilaian
dapat menggunakan daftar cek atau skala penilaian.
Tema : Ekosistem
Sub Tema : Memelihara Ekosistem
Disusun Oleh :
Denny Idris Maulana, S.Hum
1. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
3.4Menggali informasi dari teks pantun dan syair tentang bencana alam serta kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.1 Mengamati, mengolah dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem serta alam dan pengaruh kegiatan
manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
4.4 Melantunkan dan menyajikan teks pantun dan syair tentang bencana alam serta kehidupan
berbangsa dan bernegara secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan
memilih dan memilah kosakata baru.
Mengumpulkan beberapa karya pantun dan syair yang bertemakan bencana alam dan
kebhinnekaan.
Menggali informasi atau pesan yang terdapat dalam pantun dan syair yang telah
dkumpulkan.
Membuat pantun dan syair sederhana yang bertemakan bencana alam dan
kebhinnekaan.
Melantunkan pantun dan syair dengan intonasi dan pengucapan yang tepat.
PPKn :
1.1 Menghargai semangat kebhinneka-tunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa
pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan ekonomi
dalam kehidupan bermasyarakat.
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin,tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan,
meminta maaf dan memberi maaf yang dijiwai keteladanan pahlawan kemerdekaan RI dalam
semangat perjuangan, cinta tanah air, dan rela berkorban sebagai perwujudan nilai dan moral
Pancasila.
2.2 Menunjukkan perilaku sesuai hak dan kewajiban dalam bidang sosial, ekonomi, budaya,
hukum sebagai warganegara dalam kehidupan sehari-hari sesuai Pancasila dan UUD 1945.
2.4 Menunjukkan perilaku cinta tanah air Indonesia dalam kehidupan di rumah, sekolah, dan
masyarakat.
3.3 Memahami keanekaragaman sosial, budaya dan ekonomi dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika di lingkungan rumah sekolah dan masyarakat.
4.3 Membantu masyarakat dalam melaksanakan suatu kegiatan di lingkungan rumah,
sekolah, dan masyarakat tanpa membedakan agama, suku bangsa dan sosial ekonomi.
masyarakat.
IPS :
1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia
dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam
masyarakat.
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, sopan, estetika dan memiliki motivasi internal ketika
berhubungan dengan lembaga sosial, budaya, ekonomi dan politik.
Mempresentasikan hasil artikel sederhana yang telah dibuat di depan guru dan teman
sekelas.
SBDP:
1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar
melalui berkarya seni.
1. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Dengan mengolah informasi dari bacaan, siswa mampu menjelaskan bentuk, fungsi,
dan peran kelembagaan pendidikan yang ada di masyarakat dengan teliti
Dengan menyusun artikel sederhana mengenai manusia Indonesia dan aktivitasnya yang
terkait dengan fungsi dan perannya di lembaga sosial, ekonomi, dan budaya, siswa mampu
memahami dan menjelaskan mengenai peran dan fungsi kelembagaan pendidikan, sosial,
budaya dan ekonomi di masyarakat dengan baik.
1. MATERI PEMBELAJARAN
2. Menjelaskan pengertian pasar dan lembaga keuangan serta kegiatankegiatan yang ada di dalamnya.
3. Membuat daftar pertanyaan berdasarkan teks dan
mendiskusikan/mentelaahnya di dalam kelompok diskusi.
4. Mempraktekan simulasi kegiatan dalam pasar.
5. Membuat pantun bertemakan bencana alam atau kebhinnekaan.
6. Membaca teks tentang lembaga pendidikan dan membuat presentasi
mengenai hal tersebut.
7. Menggambar ilustrasi mengenai kegiatan di lingkungan pasar.
7. Work Galeri
2.Sumber Pembelajaran:
1. Buku Guru Tema Ekosistem
2. Buku Siswa Tema Ekosistem
G.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
Pengkondisian sebelum
pembelajaran:
a) Mengecek kehadiran
peserta didik
b) Ketua kelas memimpin
untuk berdoa
Apersepsi:
a) Menghubungkan
pembelajaran hari kemarin
dalam sub tema yang sama
dengan hari sekarang
b) Memancing anak untuk
menjelaskan opini mereka
tentang pasar dan lembaga
keuangan.
Motivasi:
a) Menunjukkan contoh
gambar kegiatan yang terjadi
di pasar dan lembaga
keuangan (contoh : bank).
b) Menyampaikan
topik,tujuan pembelajaran,
aspek perilaku yang
diharapkan, serta teknik
penilaian yang akan
dilakukan.
1. Kegiatan Inti
B.1 Kegiatan 1 (Pertama)
IPS ( Alokasi waktu 1 x 35
menit )
1. Guru menyajikan
ng)
untuk mengamati
gambar dan video
tersebut.
2. Guru melempar
pertanyaan pancingan
untuk mengumpulkan
opini atau pendapat
siswa tentang video
tersebut untuk
mengukur seberapa
jauh pemahaman awal
mereka mengenai
pengertian pasar dan
kelembagaan
keuangan serta
perbedaan aktifitas
dan fungsi serta
perannya dalam
kehidupan
masyarakat.
(Menanya/Questioni
ng)
3. Siswa mengemukakan
mengumpulkan
pendapat dari siswa,
guru menjelaskan
pengertian pasar dan
lembaga keuangan,
serta fungsi dan
perannya di
kehidupan masyarakat
yang tepat. Berikan
apresiasi bagi siswa
yang sebelumnya
mampu menjelaskan
dengan tepat atau
cukup tepat.
5. Guru membagi siswa-
siswi ke dalam 5
kelompok (dengan
asumsi jumlah total
siswa 25 anak),
sehingga masingmasing kelompok
terdiri dari 5 siswa.
6. Guru membagikan
teks berjudul
Pentingnya Belajar
Keuangan Sejak
Kecil dan kartu
tanya kepada tiap-tiap
kelompok.
1. Guru memberikan contoh pantun yang lucu dan menarik (jenaka dan
nasehat) bertemakan kebhinnekaan atau bencana alam.
2. Kemudian, guru menunjukan gambar-gambar keberagaman suku bangsa kita
di depan para siswa.
3. Siswa dipancing untuk mengemukakan pendapat mereka mengenai
keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia. Apa arti keberagaman bagi
bangsa kita dan sebagainya.
4. Setelah itu, guru meminta menuangkan ide atau gambaran tentang
kebhinnekaan atau keberagaman bangsa Indonesia yang ada di pikiran
mereka ke dalam sebuah pantun.
meminta siswa untuk berpartisipasi dalam satu kegiatan sosial (kerja bakti,
bakti sosial, siskamling) yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.
dalam kegiatan tersebut dalam sebuah kertas yang disertakan bersama hasil
dokumentasi mereka, bisa dalam bentuk flash disk atau CD, sesuai dengan
keinginan siswa. Berilah jangka waktu pengumpulan maksimal 3 minggu
untuk pengumpulan tugas proyek tersebut.
Kegiatan Penutup
a) Refleksi:
b) Memberi Penguatan:
||
1 2 3 4 12341 2 3 4
Nama
1
2
3
4
5
dst
Keterangan: Penentuan skor penilaian berdasarkan jumlah indikator yang
terpenuhi setiap aspeknya.
1. Rasa Ingin Tahu
1. Ketelitian
1. Kreatif
1. Mandiri
1 2 3 4
2
3
Baik
Cukup
Kurang
3
2
1
Membuat
Langkah kerja Langkah kerja
langkah kerja
kurang lengkap tidak lengkap
lengkap tapi
dan alat bahan dan alat bahan
alat bahan tidak
tidak terinci
tidak terinci
terinci
Kurang sesuai
Tidak sesuai
Sesuai dengan
Kurang sesuai
Pengerjaan
dengan
petunjuk dan
petunjuk dan
dengan petunjuk
Proyek
petunjuk dan
tidak tepat
tepat waktu
dan tepat waktu
tepat waktu
waktu
Hasil Proyek Bukti fisik
Bukti fisik
Bukti fisik
Bukti fisik
laporan
lengkap, dan
alat bekerja
sempurna
laporan kurang
laporan kurang
lengkap, dan
lengkap, dan
alat tidak
alat bekerja
bekerja
sempurna
sempurna
laporan tidak
lengkap, dan
alat tidak
bekerja
sempurna
Cukup
Kurang
2
Kurang
sistematis, dan
1
tidak sistematis,
dan suara tidak
jelas
suara kurang
jelas
Jawaban :
a. Penilaian autentik mendorong siswa dan merupakan refleksi kegiatan pengajaran yang
baik. b. Sedang pada pengertian autentik, sebagai bagian dari penilaian performance, autentik
berarti realistis atau berhubungan dengan aplikasi pada kehidupan nyata. (Ott, 1994:6). c.
Mueller (2008) penilaian autentik merupakan: a form of assessment in which students are
asked to perform realworld tasks that demonstrate meaningful application of essential
knowledge and skills.4. Menurut Stiggins (via Mueller, 2008), penilaian autentik merupakan
penilaian kinerja (perfomansi) yang meminta pembelajar untuk mendemonstrasikan
keterampilan dan kompetensi tertentu yang merupakan penerapan pengetahuan yang
dikuasainya.Jadi, penilaian autentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki
pembelajar untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna, yang merupakan
penerapan esensi pengetahuan dan keterampilan. Penilaian autentik menekankan kemampuan
pembelajar untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna.
Kegiatan penilaian tidak sekedar menanyakan atau menyadap pengetahuan yang telah
diketahui pembelajar, melainkan kinerja secara nyata dari pengetahuan yang telah dikuasa