Anda di halaman 1dari 28

Apa yang diaksud dengan drifting Questions?

Jelaskan pula :
1. Essential Questions ?
2. Unit Questions ?
3. Content Questions ?
Essential Question :
Essential question Pertanyaan esensial adalah pertanyaan yang merefleksikan inti dari
kurikulum, hal paling penting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid (Jacobs,
1997). Pertanyaan-pertanyaan Esensial juga diartikan sebagai pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat luas dan terbuka dan menyangkut gagasan-gagasan besar dan konsepkonsep tetap. Pertanyaan-pertanyaan esensial sering bersifat lintas disiplin dan
membantu siswa melihat bagaimana mata-mata pelajaran berhubungan satu sama lain.
Guru dapat menyuruh murid membuat sendiri pertanyaan-pertanyaan esensial sebelum
mereka masuk ke topik pembelajarannya. Ini berguna karena topik-topik pembelajaran
yang membosankan dapat berubah menjadi pelajaran yang menyenangkan. Dengan
menerapkan hal ini, selain membuat pelajaran menjadi tidak membosankan, juga dapat
melatih kreativitas murid dalam memecahkan teka-teki dari pertanyaan-pertanyaan
mereka. Tanpa disadari oleh murid, sistem pertanyaan esensial ini juga membuat muridmurid seperti sedang bersenang-senang. Padahal, dengan adanya pertanyaanpertanyaan esensial, mereka ditujukan kepada topik pelajaran yang sesungguhnya.

Pertanyaan esensial juga memiliki banyak jawaban sehingga siswa lebih berkembang
dan berfikir kritis dalam mengembangkan pertanyaan tersebut.

Bagaimanakah menyusun pertanyaan esensial ?


Menurut Keren Perles (2011), ada 5 langkah dalam penyusunan pertanyaan esensial :

1. Pilih Konsep Utama


Langkah pertama untuk menulis pertanyaan esensial adalah menuliskan konsep utama yang
akan Anda ajarkan ke siswa. Meskipun ini mungkin tampak sederhana, banyak guru
menemukan bahwasetelah mereka menuliskan apa yang mereka coba untuk ajarkan, mereka

menyadari bahwa mereka harus benar-benar fokus pada sesuatu yang sama sekali berbeda.
Sebagai contoh, seorang guru mungkin menulis bahwa ia sedang mencoba untuk mengajar
"ketujuh urutan taksonomi dalam sistem klasifikasi modern," dan kemudian menyadari
bahwa tujuan utamanya bukan supayasiswa mampu menghafal urutan taksonomi ini sama
sekali. Namun siswa dapat memahami alasan mengapa para ilmuwan mengklasifikasikan
organisme dan bagaimana mereka melakukannya.

2. Ubahlah ke Pertanyaan
Langkah berikutnya dalam menulis pertanyaan esensial adalah mengubah pernyataan dalam
konsep utama menjadi sebuah pertanyaan yang sebenarnya. Sebagai contoh, Anda dapat
mengubah konsep "klasifikasi organisme" menjadi pertanyaan "Mengapa ilmuwan
mengklasifikasikan organisme?", "Bagaimana ilmuwan mengklasifikasikan organisme?",
Atau "Apayang dimaksud dengan klasifikasi organisme?" Bahkan, Anda mungkin
menemukan bahwa satu konsep dapat dibagi menjadi tiga pertanyaan esensial.

3. Apa yang disukai Siswa


Pikirkan tentang pertanyaan apa yang kira-kira paling banyak menarik siswa dari
pertanyaanpertanyaan yang Anda tuliskan. Pertanyaan apa yang paling dapat memprovokasi
dan tampakpaling penting dalam konteks kehidupan siswa Anda? Pertanyaan juga harus
menggiring para siswauntuk benar-benar menggunakan pengetahuan mereka dalam rangka
menjawabnya. Dalamlangkah ini, pilih pertanyaan-pertanyaan yang tampaknya paling cocok
kriteria ini.

4. Perbaiki Isi Pertanyaan


Ingat bahwa pertanyaan esensial tidak harus memiliki jawaban yang tepat dan jelas, jawaban
itutidak harus sederhana. Dapat dijelaskan dalam cara yang berbeda, pertanyaan esensia tidak
dapat dijawab dalam satu kalimat, tetapi tidak juga seluruh buku untuk menjawabnya.
Sebaliknya,sebuah pertanyaan esensial mewajibkan siswa untuk menggunakan tingkat
kemampuan berpikiryang lebih tinggi dengan cara membentuk opini mereka sendiri atau
solusi untuk masalah. Hal ini juga menuntut anda harus menargetkan konsep utama dari bab
atau esai yang Anda ajarkan.Dalam langkah ini, cobalah untuk menyesuaikan pertanyaan
Anda sehingga tercapai tujuan.

5. Perbaiki Kalimat dari Pertanyaan


Agar pertanyaan esensial menjadi efektif, siswa Anda perlu untuk dapat dengan mudah
memahami dan menyimpannya dalam pikiran saat mereka mempelajari informasi yang
berhubungan denganitu. Siswa jangan sampai salah menanggapi pertanyaan esensial, dan
semua siswa harus dapatmemahami apa artinya. Untuk alasan ini, kata-kata yang disususn

dalam pertanyaan esensialsangat penting. Setelah Anda menysun kata-kata dengan sejelas
mungkin, mintalah orang lainmembacanya untuk memastikan bahwa mereka mengerti apa
yang Anda coba menyampaikan.

Proses penulisan sebuah pertanyaan esensial sering kali sama pentingnya denganpertanyaan
itu sendiri. Menjelaskan apa yang ingin siswa anda pahami tentang pelajaran, dapat
memestikan bahwa siswa Anda benar-benar akan memahami konsep-konsep penting. Dalam
penyusunan pertanyaan kita biasa menggunakan kata : Siapa? Apa? Dimana? Kapan?
Kenapa? dan Bagaimana? namun untuk pertanyaan esensial gunakan awalan : Yang mana?
Bagaimana?Bagaimana jika? Haruskah? Kenapa?
Sumber : http://rmtbookstore.blogspot.com/2013/01/essential-question.html

Unit Question?

Ini adalahpertanyaan kunci yang membantu untuk fokus belajar.


Mendorong perkembangan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan yang lebih tinggi
seperti pemecahan masalah dan memahami sistem yang kompleks. Sebuah pertanyaan
penting yang baik adalah komponen utama dari merancang pembelajaran berbasis
penyelidikan.

Apa yang merupakan pertanyaan penting yang baik?

Secara umum, yang terbaik pertanyaan penting pusat sekitar utama isu, masalah,
keprihatinan, kepentingan, relevan dengan kehidupan siswa dan komunitas
mereka.Pertanyaan penting yang baik adalah terbuka, tidak menghakimi, bermakna dan
terarah dengan kekuatan intelektual, dan mengundang eksplorasi.Pertanyaan penting yang
baik mendorong kerjasama di antara siswa, guru, dan masyarakat dan mengintegrasikan
teknologi untuk mendukung proses pembelajaran.

Pertama, pertimbangkan fokus unit atau pelajara nkegiatan. Gagasan untuk pertanyaan
penting yang baik mungkin berasal dari kepentingan tertentu murid ditopik (misalnya,
Bagaimana dampak polusi sungai Rio Grande?),

Kemudian, memeriksa tema atau konsep dalam kurikulum yang harus diatasi dan pertanyaan
brainstorming yang Anda atau siswa percayaakan menyebabkan mereka untuk berpikir

tentang konsep atau hasil pemikiran mereka.Akhirnya, memanfaat pertanyaan khas yang
artikel surat kabaralamat: Siapa?Apa? Dimana? Kapan?Mengapa? dan Bagaimana?

sumber : http://www.csus.edu/indiv/p/peachj/330ab/essential.html

Content Questions :
Content Question biasanya berupa pertanyaan yang berbasis fakta dan kongkrit, dengan
jawaban yang singkat dan jelas dan mengacu/mendukung pada pertanyaan sebelumnya
(pertanyaan esensial dan pertanyaan unit).
Pertanyaan Isi dikategorikan sebagai pertanyaan tertutup.

Salah satu masalah pokok pembelajaran pada pendidikan formal saat ini adalah masih
rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini nampak dari rata-rata hasil belajar siswa yang
masih memprihatinkan. Hasil belajar ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor salah
satunya adalah kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran ini menyangkut model
pembelajaran yang digunakan guru di kelas.
Dalam membangun kompetensi siswa pada mata pelajaran TIK harusnya lebih menekankan
pada apa yang siswa kerjakan, bukan pada apa yang siswa tahu. Namun pada kenyataannya,
masih banyak juga guru yang lebih banyak memberikan teori daripada praktik.
Mengkonstruksi pengetahuan siswa dengan tugas mengisi LKS dan melakukan evaluasi hasil
belajar hanya dengan soal-soal yang menekankan pada daya ingat siswa serta melakukan
praktikum dengan suasana kelas yang teacher oriented dimana siswa hanya mengikuti apa
yang dicontohkan guru sehingga kebanyakan siswa menjadi pasif dan kreatifitasnya pun
terhambat.
Guru dengan kompetensi yang dimilikinya diharapkan mampu memilih model pembelajaran
yang tepat agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan serta mencapai
hasil belajar yang optimal. Semua itu menuntut lingkungan belajar yang kaya dan nyata (rich
and natural environment) agar dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan
akhirnya bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
GRASPS
GRASPS merupakan sebuah metode Authentic Assesment yang diambil dari gagasan
Wiggins and McTighe bernama backward planning atau backward design [1]. GRASPS
merupakan singkatan dari Goal, Role, Audience, Situation, Product and Standards. Adapun
Elemen dalam GRASPS ini adalah: (1) Goal, merupakan tujuan atau aksi yang siswa akan di
lakukan dalam skenario (2) Role, yaitu peran siswa dalam skenario (3) Audience, yaitu
lingkungan yang nantinya akan berhubungan dengan peran siswa dalam skenario (4)
Situation, yaitu tantangan dan detail suasana atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam
skenario (5) Product, yaitu hasil dari aktifitas siswa pembelajaran atau selama menjalankan

skenario (6) Standards, menyatakan bagaimana tugas ini akan di nilai, dengan kriteria apa
produk tersebut akan di nilai dan apa saja indikator kesuksesannya.
Menurut Grant Wiggins and Jay McTighe [1] bagian yang penting dari GRASPS adalah
menempatkan siswa kedalam skenario dunia nyata dimana mereka menghasilkan artefak
yang menggambarkan isi pembelajaran dan apa yang mungkin mereka butuhkan untuk
menghasilkan itu dalam keadaan yang sebenarnya.
Pembelajaran Berbasis Projek

A. Definisi Pembelajaran Berbasis Projek

Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based-learning) adalah model pembelajaran yang


menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivias
peserta didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti,
menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan
pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil projek dalam bentuk desain, skema,
karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain. Pendekatan ini
memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam
mengkostruksikan produk nyata.

B. Contoh-contoh kegiatan pembelajaran berbasis projek

Proses pembelajaran berbasis projek meliputi tahap-tahap persiapan, pelaksanaan dan


evaluasi. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis projek, tahap
persiapan meliputi kegiatan menemukan tema/topik projek, merancang langkah penyelesaian
projek dan menyusun jadwal projek. Pada tahap pelaksanaan meliputi kegiatan proses
penyelesaian projek dengan difasilitasi dan dimonitoring dari guru serta penyusunan laporan
dan presentasi/publikasi hasil projek. Pada tahap evaluasi meliputi kegiatan evaluasi proses
dan hasil kegiatan projek.
Berikut adalah contoh kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis projek
pada tahap kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.

a. Persiapan
Dalam persiapan, diawali dengan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari yang diikuti
dengan instruksi tugas projek yang dilengkapi dengan persyaratan tertentu, termasuk
ketentuan waktu. Selanjutnya langkah-langkah PBP adalah sebagai berikut:

1) Menentukan projek , yaitu memilih tema/topik untuk menghasilkan produk (laporan


observasi/penyelidikan, rancangan karya seni, atau karya keterampilan) dengan karakteristik
mata pelajaran dengan menekankan keorisinilan produk. Penentuan produk juga disesuaikan
dengan kriteria tugas, dengan mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan
sumber/bahan/alat yang tersedia.
2) Merancang langkah-langkah penyelesaian projek dari awal sampai akhir. Pada kegiatan
ini, peserta didik mengidentifikasi bagian-bagian produk yang akan dihasilkan dan langkahlangkah serta teknik untuk menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai produk
akhir.
3) Menyusun jadwal pelaksanaan projek, yaitu menyusun tahap-tahap pelaksanaan projek
dengan mempertimbangkan kompleksitas langkah-langkah dan teknik penyelesaian produk
serta waktu yang ditentukan guru.
b. Pelaksanaan

1) Menyelesaikan projek dengan difasilitasi dan monitoring guru, yaitu mencari atau
mengumpulkan data/material dan kemudian mengolahnya untuk menyusun/mewujudkan
bagian demi bagian sampai dihasilkan produk akhir.

2) Mempresentasikan/mempublikasikan hasil projek, yaitu menyajikan produk dalam bentuk


presentasi, diskusi, pameran, atau publikasi (dalam majalah dinding atau internet) untuk
memperoleh tanggapan dari peserta didik yang lain, guru, dan bahkan juga masyarakat.

c. Evaluasi

Evaluasi proses dan hasil projek, yaitu meninjau proses pelaksanan projek dan menilai
produk yang dihasilkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan projek.

C. Teknik penilaian dalam Pembelajaran Berbasis Projek

Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbasis projek meliputi penilaian sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan. Penilaian diperoleh dari kegiatan peserta didik yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu sejak dari perencanaan, penyusunan jadwal,
penyelesaian projek, penyusunan laporan, dan evaluasi proses dan hasil projek. Penilaian
projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik akan kemampuan

mengaplikasikan materi pelajaran, kemampuan penyelidikan/berkarya dan kemampuan


menginformasikan mata pelajaran tertentu.

Pada penilaian tugas projek yang perlu dipertimbangkan adalah:

a. Kemampuan pengelolaan

Kemampuan peserta didik dalam memilih tema/topik yang relevan dengan bahasan materi
pelajaran, mengelola waktu (tugas, materi dan aktivitas) sesuai perencanaan projek, mencari
serta menemukan informasi/produk sesuai dengan jenis tugas projek dan penulisan laporan.

b. Relevansi

Kesesuaian hasil tugas projek dengan materi pelajaran yang diberikan guru dengan
mempertimbangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik dalam pembelajaran.

c. Keaslian

Produk tugas projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya baik
secara individu maupun kelompok.

Langkah penilaian projek dapat dikelompokkan menjadi dua langkah, yaitu menyusun
instrumen penilaian projek dan membuat rubrik penilaian. Penyusunan instrumen penilaian
projek disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran, sedangkan
rubrik penilaian disusun berdasarkan aspek-aspek penilaian yang disusun dalam istrumen
penilaian.

Penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran projek dapat


dilakukan melalui penugasan individu/kelompok. Penilaian yang dapat dilakukan diantaranya
dengan penilaian kinerja yang dilengkapi dengan laporan tertulis yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Instrumen yang
digunakan berupa tugas-tugas belajar (learning tasks) meliputi kegiatan perancangan,

pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis, lisan, maupun praktik. Pelaksanaan penilaian
dapat menggunakan daftar cek atau skala penilaian.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Tema : Ekosistem
Sub Tema : Memelihara Ekosistem

Disusun Oleh :
Denny Idris Maulana, S.Hum

CIREBON JAWA BARAT


2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama Sekolah : SD Kinderfield
Tema : Ekosistem
Sub Tema : Memelihara Ekosistem
Kelas/ semester : V / II
Pembelajaran : 6
Alokasi waktu : 6 x 35 menit

1. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

2. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Bahasa Indonesia:
1.2 Meresapi anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan proses kehidupan bangsa dan
lingkungan alam.
2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap makanan dan rantai makanan serta
kesehatan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia.
3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan,
kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia
dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih
dan memilah kosakata baku.

3.4Menggali informasi dari teks pantun dan syair tentang bencana alam serta kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.1 Mengamati, mengolah dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem serta alam dan pengaruh kegiatan
manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
4.4 Melantunkan dan menyajikan teks pantun dan syair tentang bencana alam serta kehidupan
berbangsa dan bernegara secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan
memilih dan memilah kosakata baru.

Indikator dari KD 3.4 Bahasa Indonesia:

Mengumpulkan beberapa karya pantun dan syair yang bertemakan bencana alam dan
kebhinnekaan.
Menggali informasi atau pesan yang terdapat dalam pantun dan syair yang telah
dkumpulkan.

Indikator dari KD 4.4 Bahasa Indonesia:

Membuat pantun dan syair sederhana yang bertemakan bencana alam dan
kebhinnekaan.
Melantunkan pantun dan syair dengan intonasi dan pengucapan yang tepat.

PPKn :
1.1 Menghargai semangat kebhinneka-tunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa
pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan ekonomi
dalam kehidupan bermasyarakat.
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin,tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan,
meminta maaf dan memberi maaf yang dijiwai keteladanan pahlawan kemerdekaan RI dalam
semangat perjuangan, cinta tanah air, dan rela berkorban sebagai perwujudan nilai dan moral
Pancasila.
2.2 Menunjukkan perilaku sesuai hak dan kewajiban dalam bidang sosial, ekonomi, budaya,
hukum sebagai warganegara dalam kehidupan sehari-hari sesuai Pancasila dan UUD 1945.
2.4 Menunjukkan perilaku cinta tanah air Indonesia dalam kehidupan di rumah, sekolah, dan
masyarakat.

3.3 Memahami keanekaragaman sosial, budaya dan ekonomi dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika di lingkungan rumah sekolah dan masyarakat.
4.3 Membantu masyarakat dalam melaksanakan suatu kegiatan di lingkungan rumah,
sekolah, dan masyarakat tanpa membedakan agama, suku bangsa dan sosial ekonomi.

Indikator dari KD 3.3 PPKn :

Menunjukkan keanekaragaman ekonomi dalam bingkai Bhinneka Tunggal


Ika di lingkungan

masyarakat.

Menunjukan keanekaragaman sosial-budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di


lingkungan sekolah dan masyarakat.

Indikator dari KD 4.3 PPKn :

Menugaskan siswa untuk praktek membantu warga dalam melaksanakan


suatu kegiatan di lingkungan rumah, sekolah atau masyarakat sekitarnya
tanpa membedakan agama, suku bangsa, dan sosial ekonomi.
o Menceritakan pengalaman dan menjelaskan peran siswa saat
membantu masyarakat dalam melaksanakan kegiatan di lingkungan
rumah, sekolah dan masyarakat tanpa membedakan agama, suku
bangsa dan sosial ekonomi.

IPS :

1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia
dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam
masyarakat.
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, sopan, estetika dan memiliki motivasi internal ketika
berhubungan dengan lembaga sosial, budaya, ekonomi dan politik.

2.3 Menunjukkan perilaku peduli, gotongroyong, tanggungjawab dalam berpartisipasi


penanggulangan permasalahan lingkungan hidup.
3.4 Memahami manusia Indonesia dalam aktivitas yang yang terkait dengan fungsi dan peran
kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya, dalam masyarakat Indonesia
4.4 Menceritakan secara tertulis pemahaman tentang manusia Indonesia dan aktivitasnya
yang terkait dengan fungsi dan peran kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya, dalam
masyarakat Indonesia.

Indikator dari KD 3.4 IPS :

Menjelaskan bentuk, fungsi, dan peran kelembagaan pendidikan yang ada di


masyarakat.
Menjelaskan aktivitas manusia yang terkait dengan fungsi dan peran
kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya dalam masyarakat Indonesia.

Indikator dari KD 4.4 IPS :

Menyusun artikel sederhana mengenai manusia Indonesia dan aktivitasnya


yang terkait dengan fungsi dan perannya di lembaga pendidikan,
sosial,ekonomi dan budaya.

Mempresentasikan hasil artikel sederhana yang telah dibuat di depan guru dan teman
sekelas.

SBDP:
1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar
melalui berkarya seni.

3.1 Mengenal prinsip seni dalam berkarya seni rupa.


4.1 Menggambar ilustrasi dengan menerapkan proporsi dan komposisi.

Indikator dari KD 3.1 SBDP :

Memahami prinsip-prinsip seni dalam berbagai karya seni rupa.


Menjelaskan prinsip-prinsip seni dalam berkarya seni rupa.

Indikator dari KD 4.1 SBDP:

Melakukan pengamatan/observasi terhadap suasana lingkungan sekitar untuk


membuat gambar ilustrasi.
o Menggambar ilustrasi suasana lingkungan sekitar tentang kegiatan manusia
sehari-hari dengan proporsi dan komposisi yang baik.

1. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Dengan membaca informasi dari teks bacaan, siswa mampu menunjukkan


keanekaragaman ekonomi dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika di
lingkungan masyarakat dengan cermat.

Dengan memberikan tugas praktek di lapangan, siswa mampu menceritakan pengalaman


dan menjelaskan perannya dalam membantu warga dalam melaksanakan suatu kegiatan di
lingkungan masyarakat tanpa membedakan agama, suku bangsa, dan sosial ekonomi dengan
percaya diri.
Dengan menggambar ilustrasi kondisi pasar, siswa melakukan pengamatan/observasi
terhadap suasana lingkungan sekitar dan menggunakannya untuk membuat gambar
ilustrasi dengan mandiri.
Dengan mengumpulkan contoh karya pantun dan syair tentang bencana alam dan
kebhinnekaan, siswa dapat menggali informasi dan pesan yang terdapat dalam pantun atau
syair tersebut.

Dengan menugaskan siswa untuk membuat pantun, siswa dapat


menghasilkan hasil karya pantun sendiri dan melantunkannya di depan
kelas.

Dengan mengolah informasi dari bacaan, siswa mampu menjelaskan bentuk, fungsi,
dan peran kelembagaan pendidikan yang ada di masyarakat dengan teliti

Dengan menyusun artikel sederhana mengenai manusia Indonesia dan aktivitasnya yang
terkait dengan fungsi dan perannya di lembaga sosial, ekonomi, dan budaya, siswa mampu
memahami dan menjelaskan mengenai peran dan fungsi kelembagaan pendidikan, sosial,
budaya dan ekonomi di masyarakat dengan baik.

Dengan adanya tugas menyusun artikel sederhana, siswa berlatih untuk


mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas dengan baik dan percaya
diri.
Dengan menggambar ilustrasi tentang kegiatan di pasar, siswa
mengadakan pengamatan dan menggambar hasil pengamatannya dengan
teliti.

1. MATERI PEMBELAJARAN
2. Menjelaskan pengertian pasar dan lembaga keuangan serta kegiatankegiatan yang ada di dalamnya.
3. Membuat daftar pertanyaan berdasarkan teks dan
mendiskusikan/mentelaahnya di dalam kelompok diskusi.
4. Mempraktekan simulasi kegiatan dalam pasar.
5. Membuat pantun bertemakan bencana alam atau kebhinnekaan.
6. Membaca teks tentang lembaga pendidikan dan membuat presentasi
mengenai hal tersebut.
7. Menggambar ilustrasi mengenai kegiatan di lingkungan pasar.

1. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


2. Pendekatan : Saintifik
3. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
4. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Simulasi
4. Pemberian tugas
5. Demonstrasi
6. Tutorial kelompok/individu

7. Work Galeri

1. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN


2. Media/Alat Pembelajaran :
1. Video tentang contoh kegiatan di pasar dan di lembaga keuangan
(bank)
2. Gambar
1) Contoh kegiatan di pasar
2) Contoh kegiatan manusia di lembaga keuangan (bank)
3) Contoh lembaga pendidikan dan kegiatan di dalamnya
1. Contoh pantun yang menarik dan benar.
2. Kertas Gambar A3
d. Barang-barang untuk dipakai dalam simulasi pasar (buah-buahan plastik, buku,
mainan, dsb).
e. Worksheet / Lembar tugas siswa/Kartu tanya

2.Sumber Pembelajaran:
1. Buku Guru Tema Ekosistem
2. Buku Siswa Tema Ekosistem

G.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
Pengkondisian sebelum
pembelajaran:
a) Mengecek kehadiran
peserta didik
b) Ketua kelas memimpin

untuk berdoa
Apersepsi:
a) Menghubungkan
pembelajaran hari kemarin
dalam sub tema yang sama
dengan hari sekarang
b) Memancing anak untuk
menjelaskan opini mereka
tentang pasar dan lembaga
keuangan.
Motivasi:
a) Menunjukkan contoh
gambar kegiatan yang terjadi
di pasar dan lembaga
keuangan (contoh : bank).
b) Menyampaikan
topik,tujuan pembelajaran,
aspek perilaku yang
diharapkan, serta teknik
penilaian yang akan
dilakukan.

1. Kegiatan Inti
B.1 Kegiatan 1 (Pertama)
IPS ( Alokasi waktu 1 x 35
menit )

1. Guru menyajikan

gambar dan video


mengenai kegiatan
yang dilakukan di
dalam pasar dan
lembaga keuangan.
(Mengamati/Observi

ng)

1. Guru meminta siswa

untuk mengamati
gambar dan video
tersebut.
2. Guru melempar
pertanyaan pancingan
untuk mengumpulkan
opini atau pendapat
siswa tentang video
tersebut untuk
mengukur seberapa
jauh pemahaman awal
mereka mengenai
pengertian pasar dan
kelembagaan
keuangan serta
perbedaan aktifitas
dan fungsi serta
perannya dalam
kehidupan
masyarakat.
(Menanya/Questioni
ng)

3. Siswa mengemukakan

pendapatnya masingmasing berdasarkan


pengamatan dan
pengetahuan mereka.
(Menalar/Associatio
n).
4. Setelah

mengumpulkan
pendapat dari siswa,
guru menjelaskan
pengertian pasar dan
lembaga keuangan,
serta fungsi dan
perannya di
kehidupan masyarakat
yang tepat. Berikan
apresiasi bagi siswa
yang sebelumnya
mampu menjelaskan
dengan tepat atau
cukup tepat.
5. Guru membagi siswa-

siswi ke dalam 5
kelompok (dengan
asumsi jumlah total
siswa 25 anak),
sehingga masingmasing kelompok
terdiri dari 5 siswa.
6. Guru membagikan

teks berjudul
Pentingnya Belajar
Keuangan Sejak
Kecil dan kartu
tanya kepada tiap-tiap
kelompok.

1. Guru meminta siswa untuk membaca teks dengan seksama kemudian

menuliskan 2 pertanyaan berdasarkan teks tersebut di dalam kartu tanya


tentang hal yang paling ingin diketahui. Setelah itu, tiap-tiap kelompok
mendiskusikan jawaban yang tepat untuk pertanyaannya tersebut
berdasarkan pengetahuan mereka. (Mencoba)
2. Kemudian, tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas. Anggota kelompok lain berhak menanggapi pemaparan yang
disampaikan. (Mengkomunikasikan/Communicating)
3. Guru menarik kesimpulan dan mencatatnya secara tertulis di papan tulis

yang tersedia untuk kemudian dicatat oleh siswa.


B.2 Kegiatan 2 (Kedua) IPS dan PPKn (Alokasi waktu 2 x 35 menit)

1. Guru menjelaskan bahwa kegiatan berikutnya adalah bahwa siswa akan


melakukan simulasi pasar. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam
pemahaman siswa tentang aktifitas di pasar. Siswa akan menggunakan
barang-barang yang telah disediakan guru atau yang barang apa saja yang
telah tersedia di kelas, sebagai bahan untuk diperjual-belikan. Dan uang
yang digunakan adalah uang mainan dari kertas yang telah disediakan oleh
guru.
2. Guru membagi kembali siswa menjadi 4 kelompok.

3. Masing-masing kelompok akan diberi meja untuk meletakan barang yang


akan dijualnya.
4. Guru akan mengundang beberapa siswa dari kelas lain untuk datang ke kelas
dan mereka bebas memilih untuk membeli barang dari meja kelompok yang
mana.
5. Tiap-tiap kelompok akan berusaha bersaing untuk mencapai target
keuntugan yang ingin dicapai. Bagi kelompok yang mendapat uang
penjualan terbanyak itulah pemenangnya. Dan guru wajib
mengapresiasinya.
6. Setelah kegiatan selesai, guru membagikan form pertanyaan mengenai
pengalaman mereka saat bersimulasi, contoh :

a. Bagaimana pendapatmu tentang kegiatan Simulasi Hari Pasar?

b. Manfaat apa yang kamu dapatkan?

c. Bagaimana kamu bekerja sama dengan teman sekelompok untuk membuat


produk dan menjualnya?

d. Apakah pentingnya saling menolong dalam kegiatan tersebut?


Ceritakanlah!

e Sikap-sikap apa saja yang diperlukan agar kelompokmu dapat mencapai


tujuan yang diinginkan melalui kegiatan Simulasi Hari Pasar?

B.3 Kegiatan 3 (Ketiga) Bahasa Indonesia dan PPKn (Alokasi waktu 1 x 35


menit)

1. Guru memberikan contoh pantun yang lucu dan menarik (jenaka dan
nasehat) bertemakan kebhinnekaan atau bencana alam.
2. Kemudian, guru menunjukan gambar-gambar keberagaman suku bangsa kita
di depan para siswa.
3. Siswa dipancing untuk mengemukakan pendapat mereka mengenai
keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia. Apa arti keberagaman bagi
bangsa kita dan sebagainya.
4. Setelah itu, guru meminta menuangkan ide atau gambaran tentang
kebhinnekaan atau keberagaman bangsa Indonesia yang ada di pikiran
mereka ke dalam sebuah pantun.

5. Guru memberi alokasi waktu sekitar 20 menit untuk membuat pantun,


kemudian setiap siswa akan melantunkan hasil pantunnya di depan kelas
dengan intonasi dan ekspresi yang tepat. Guru wajib mengapresiasi setiap
pantun yang telah dibuat dan dibacakan di depan kelas.
B.4 Kegiatan 4 (Keempat) Bahasa Indonesia dan IPS ( Alokasi waktu 1 x 35
menit)

1. Guru membuka kegiatan dengan mengembalikan ingatan para siswa saat


mereka pertama kali belajar membaca dan menulis. Bagaimana bisa mereka
akhirnya menjadi anak yang cerdas, mampu membaca, menulis dan
menghitung? Guru memulai memancing kembali opini dari siswa tentang
peran lembaga pendidikan bagi masyarakat.
2. Guru membagikan teks mengenai Jenis-jenis Lembaga Pendidikan di
Indonesia kepada para siswa. Kemudian, guru meminta siswa membaca
teks tersebut dengan seksama.
3. Setelah itu, guru membagikan kertas A3 kepada siswa, kemudian mintalah
para siswa untuk membuat sebuah artikel sederhana dengan disertai gambar
mengenai lembaga pendidikan yang mereka pilih berdasarkan teks yang
telah dibaca dengan bimbingan dari guru.
4. Siswa mempresentasikan hasil artikel buatannya di depan kelas, siswa yang
lain berhak menanggapi atau bertanya mengenai artikel yang dibuat dengan
batasan waktu yang diberikan oleh guru.
5. Guru menarik kesimpulan dari artikel yang telah dibuat oleh para siswa.
B.5 Kegiatan 5 (Kelima) SBdP dan PPKn ( Alokasi waktu 1 x 35 menit )
1. Guru meminta siswa mengingat kembali tentang aktivitas apa yang telah

mereka lakukan di lingkungan sekitar mereka, baik di lingkungan sekolah,


lingkungan sekitar rumah atau desanya, seperti kerja bakti, siskamling atau
melakukan jadwal piket.
2. Kemudian guru membagikan kembali kertas A3 kepada para siswa, mintalah
mereka untuk menggambar ilustrasi tentang kegiatan yang ada di
lingkungan mereka.
3. Setelah proses menggambar selesai, guru mulai mendiskusikan soal project

yang akan mereka lakukan.


4. Berkaitan dengan kontribusi mereka di lingkungan tempat tinggal, guru

meminta siswa untuk berpartisipasi dalam satu kegiatan sosial (kerja bakti,
bakti sosial, siskamling) yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.

Kemudian minta siswa mendokumentasikannya dalam bentuk gambar atau


video.
5. Mintalah siswa untuk menulis resume deskripsi kegiatan serta peran mereka

dalam kegiatan tersebut dalam sebuah kertas yang disertakan bersama hasil
dokumentasi mereka, bisa dalam bentuk flash disk atau CD, sesuai dengan
keinginan siswa. Berilah jangka waktu pengumpulan maksimal 3 minggu
untuk pengumpulan tugas proyek tersebut.
Kegiatan Penutup
a) Refleksi:

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan hal-hal


yang belum dipahami berkaitan dengan urutan kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.

b) Memberi Penguatan:

Guru memberi penguatan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada


setiap tahapan kegiatan dengan mengapresiasi setiap hasil karya yang telah
dihasilkan oleh siswa.

c) Mendeskripsikan butir-butir kesimpulan:

Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan pembelajaran


secara sistematis.

d) Penutup dan Tindak Lanjut:

Guru mengakhiri kegiatan belajar, menginformasikan tugas sebagai tindak


lanjut dan memberikan pesan untuk tetap belajar dan berkarya

||

1. Penilaian Hasil Pembelajaran


2. 1. Penilaian Sikap
3. 2. Penilaian Proyek
4. 3. Penilaian Kinerja

Rubrik Penilaian Sikap

Aspek Sikap Rasa Ingin Tahu Ketelitian Kreatif Mandiri


No

1 2 3 4 12341 2 3 4

Nama
1
2
3
4
5
dst
Keterangan: Penentuan skor penilaian berdasarkan jumlah indikator yang
terpenuhi setiap aspeknya.
1. Rasa Ingin Tahu

Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran

Bertanya tentang peristiwa yang pernah dialami yang berkaitan dengan


materi pembelajaran

Mencari informasi dari sumber lain tentang materi yang dipelajari

Memperhatikan gambar secara seksama

1. Ketelitian

Mengerjakan tugas dengan runtuk

Mengorganisir tugas dan cara pengerjaan dengan baik

Senantiasa meninjau kembali kelengkapan tugas yang sudah dikerjakan

Mengevaluasi hasil kerja yang sudah dikerjakan

1. Kreatif

Menemukan cara sendiri dalam memecahkan masalah

Melakukan inovasi dalam mengerjakan tugas

Mampu memanfaatkan benda sekitar secara optimal dan efektif

Mencari sumber informasi dari buku tanpa diperintah oleh guru

1. Mandiri

Mengerjakan tugas secara mandiri

Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas

Mengetahui tugas yang harus dilakukan

Memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

Rubrik Penilaian Proyek


Kompetensi yang diamati: Menyusun perencanaan, proses pengerjaan (kesesuaian
dan ketepatan waktu) sampai dengan hasil akhir proyek.
|| No

Aspek Perencanaan Pengerjaan Proyek Hasil Proyek


Nama 1 2 3 4 1
1
2
3
4
5
dst

1 2 3 4

Keterangan kriteria nilai tiap aspek pada penilaian proyek


No

2
3

Aspek yang Sangat Baik


diamati
4
Membuat
langkah kerja
Perencanaan lengkap dan
alat dan bahan
tertulis rinci

Baik

Cukup

Kurang

3
2
1
Membuat
Langkah kerja Langkah kerja
langkah kerja
kurang lengkap tidak lengkap
lengkap tapi
dan alat bahan dan alat bahan
alat bahan tidak
tidak terinci
tidak terinci
terinci
Kurang sesuai
Tidak sesuai
Sesuai dengan
Kurang sesuai
Pengerjaan
dengan
petunjuk dan
petunjuk dan
dengan petunjuk
Proyek
petunjuk dan
tidak tepat
tepat waktu
dan tepat waktu
tepat waktu
waktu
Hasil Proyek Bukti fisik
Bukti fisik
Bukti fisik
Bukti fisik

laporan
lengkap, dan
alat bekerja
sempurna

laporan kurang
laporan kurang
lengkap, dan
lengkap, dan
alat tidak
alat bekerja
bekerja
sempurna
sempurna

laporan tidak
lengkap, dan
alat tidak
bekerja
sempurna

Rubrik Penilaian Kinerja


Kompetensi yang dinilai: Kinerja peserta didik dalam kelompok saat
mendemonstrasikan dan melaporkan hasil proyek.
|| No

Aspek Kejelasan Presentasi Penggunaan Bahasa Substansi materi


Nama 1
1
2
3
4
5
dst

Keterangan kriteria nilai tiap aspek pada penilaian proyek


No
1

Aspek yang Sangat Baik Baik


diamati
4
3
Kejelasan
Sistematis, dan Kurang
Presentasi suara terdengar sistematis, dan

Cukup

Kurang

2
Kurang
sistematis, dan

1
tidak sistematis,
dan suara tidak

jelas

suara kurang
jelas

suara tidak jelas jelas

Intonasi kurang Intonasi tidak


Intonasi jelas, Intonasi kurang
Penggunaan
jelas, dan gaya jelas dan gaya
dan gaya
jelas, dan gaya
Bahasa
bahasa kurang bahasa kurang
bahasa baik
bahasa baik
baik
baik
Kurang
Kurang
Tidak
Menguasai
menguasai
menguasai
menguasai dan
materi dan
materi dan
materi dan
kurang
Substansi
menjawab
kurang
menjawab
menjawab
pertanyaan
menjawab
pertanyaan
pertanyaan
dengan baik
pertanyaan
dengan baik
dengan baik
dengan baik
1. Pengertian dari penilaian autentik merupakan penilaian yang berusaha
mengukur atau menunjukkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dengan
cara menerapkan pengetahuan dan ketrampilan itu pada kehidupan nyata.
Berikut beberapa pengertian menurut tokoh-tokoh:

Jawaban :
a. Penilaian autentik mendorong siswa dan merupakan refleksi kegiatan pengajaran yang
baik. b. Sedang pada pengertian autentik, sebagai bagian dari penilaian performance, autentik
berarti realistis atau berhubungan dengan aplikasi pada kehidupan nyata. (Ott, 1994:6). c.
Mueller (2008) penilaian autentik merupakan: a form of assessment in which students are
asked to perform realworld tasks that demonstrate meaningful application of essential
knowledge and skills.4. Menurut Stiggins (via Mueller, 2008), penilaian autentik merupakan
penilaian kinerja (perfomansi) yang meminta pembelajar untuk mendemonstrasikan
keterampilan dan kompetensi tertentu yang merupakan penerapan pengetahuan yang
dikuasainya.Jadi, penilaian autentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki
pembelajar untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna, yang merupakan
penerapan esensi pengetahuan dan keterampilan. Penilaian autentik menekankan kemampuan
pembelajar untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna.
Kegiatan penilaian tidak sekedar menanyakan atau menyadap pengetahuan yang telah
diketahui pembelajar, melainkan kinerja secara nyata dari pengetahuan yang telah dikuasa

Anda mungkin juga menyukai