Anda di halaman 1dari 3

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Keluarga Bp.

H
dengan Diare di RT 1 RW 2 Kelurahan
Tegalgede Kecamatan Sumbersari
Jember Tahun 2011/2012
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
dosen pengampu: Ns. Latifa Aini S., M.Kep, Sp.Kom

Dwi Anis Sulistiari


082310101036

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
Jl. Kalimantan 37 kampus Tegal Boto Jember Telp. /Fax (0331) 323450

LAPORAN PENDAHULUAN
Pertemuan ke 5

Tanggal:25 November 2011

1.

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak
seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume keenceran, serta frekwensi
lebih dari 3 kali sehari pada anak dan pada bayi lebih dari 4 kali sehari dengan
atau tanpa lendir darah. (Depkes, 2010). Diare adalah buang air besar dengan
konsistensi encer atau cair dan lebih dari 3 kali sehari (Mansjoer A ,2001)
Data dari profil kesehatan Indonesia tahun 2002 menunjukkan bahwa
angka kesakitan diare berdasarkan propinsi terjadi penurunan dari tahun 19992001. Pada tahun 1999 angka kesakitan diare sebesar 25,63 per 1000 penduduk
menurun menjadi 22,69 per 1000 penduduk pada tahun 2000 dan 12,00 per 1000
penduduk pada tahun 2001. (Depkes RI,2002) Sedangkan berdasarkan profil
kesehatan Indonesia 2003, penyakit diare menempati urutan kelima dari 10
penyakit utama pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit dan menempati urutan
pertama pada pasien rawat inap di Rumah Sakit. Berdasarkan data tahun 2003
terlihat bahwa frekuensi kejadian luar biasa (KLB) penyakit diare sebanyak 92
kasus dengan 3865 orang penderita, 113 orang meninggal, dan Case Fatality Rate
(CFR) 2,92%. (Depkes RI, 2005)
Jumlah seseorang dengan diare di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2006
sebesar 837.724, pada balita 346.297, balita dengan diare yang ditangani 41,33 %,
sedangkan CFR 0,03 % (Subdin P2, dalam www.depkes.co.id)
Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih
lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Data terakhir
dari Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa diare menjadi penyakit
pembunuh kedua bayi di bawah lima tahun (balita) di Indonesia setelah radang
paru atau pneumonia. (Kompas, 2007)
Keluarga merupakan satu bagian klien dalam asuhan keperawatan. Secara
umum, manusia memulai hidup dan tumbuh menjadi manusia dewasa dimulai
pada keluarga dan setiap keluarga memiliki pola pola perilaku yang berbeda.
Untuk itu kami tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan pada keluarga
dengan diare, khususnya dalam membantu menangani kekurangan cairan sehingga
nantinya dapat membantu keluarga untuk dapat memenuhi asupan cairan dan
elektrolit yang dibutuhkan.
1.2 Masalah Keperawatan
Ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh

2.

Rencana Keperawatan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
Jl. Kalimantan 37 kampus Tegal Boto Jember Telp. /Fax (0331) 323450

2.1 Diagnosa Keperawatan


Ketidakseimbangan cairan: kurang dari kebutuhan tubuh An.C pada
keluarga Bp. S berhubungan dengan kehilangan cairan akibat diare
ditandai dengan berat badan An.C yang berada dibawah garis merah,anak
rewel, sering haus, dan Ibu I mengatakan BAB An. C cair dan terus
menerus, dan saat dibawah kepustu An.C dinyatakan gizi buruk
2.2 Tujuan Umum (kegiatan hari ini)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga mampu mengetahui
pentingnya cairan dan elektrolit saat terjadi diare, dan kebutuhan cairan
pada An.C dapat terpenuhi
2.3 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, keluarga dapat mampu :
a. menjelaskan fungsi cairan dan elektrolit
b. menjelaskan fungsi oralit
c. mempratekkan cara pembuatan oralit
3.

Rencana Kegiatan
3.1 Metode
Diskusi dan demonstrasi
3.2 Media dan alat
Media
: leaflet
Alat
: gelas, air,gula dan garam
3.3 Waktu dan tempat
Waktu
: Hari jumat, 25 November 2011 pukul 18.30WIB
Tempat
: rumah Bp. H
3.4 Kriteria evaluasi
Keluarga dapat menjelaskan pentingnya cairan dan elektrolit pada saat
diare serta menunjukkan cara pembuatan oralit minimal 80% dengan
benar.

Anda mungkin juga menyukai