Diare Akut Pada Anak
Diare Akut Pada Anak
Definisi
Diare akut menurut Cohen4 adalah keluarnya buang air besar sekali atau lebih
yang berbentuk cair dalam satu hari dan berlangsung kurang 14 hari. Menurut
Noerasid5 diare akut ialah diare yang terjadi secara mendakak pada bayi dan anak
yang sebelumnya sehat. Sedangkan American Academy of Pediatrics (AAP)
mendefinisikan diare dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan/atau perubahan
konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan tanda seperti mual, muntah, demam
atau sakit perut yang berlangsung selama 3 7 hari6.
Epidemiologi
Setiap tahun diperikirakan lebih dari satu milyar kasus diare di dunia dengan
3,3 juta kasus kematian sebagai akibatnya7. Diperkirakan angka kejadian di negara
berkembang berkisar 3,5 7 episode per anak pertahun dalam 2 tahun pertama
kehidupan dan 2 5 episode per anak per tahun dalam 5 tahun pertama kehidupan8.
Hasil survei oleh Depkes. diperoleh angka kesakitan diare tahun 2000 sebesar 301 per
1000 penduduk angka ini meningkat bila dibanding survei pada tahun 1996 sebesar
280 per 1000 penduduk. Diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan
balita. Hasil Surkesnas 2001 didapat proporsi kematian bayi 9,4% dengan peringkat 3
dan proporsi kematian balita 13,2% dengan peringkat 29. Diare pada anak merupakan
penyakit yang mahal yang berhubungan secara langsung atau tidak terdapat
pembiayaan dalam masyarakat. Biaya untuk infeksi rotavirus ditaksir lebih dari 6,3
juta poundsterling setiap tahunya di Inggris dan 352 juta dollar di Amerika Serikat.
Klasifikasi
Diare secara garis besar dibagi atas radang dan non radang. Diare radang
dibagi lagi atas infeksi dan non infeksi. Diare non radang bisa karena hormonal,
anatomis, obat-obatan dan lain-lain. Penyebab infeksi bisa virus, bakteri, parasit dan
jamur, sedangkan non infeksi karena alergi, radiasi10.
Etiologi
Penyebab diare akut pada anak secara garis besar dapat disebabkan oleh
gastroenteritis, keracunan makanan karena antibiotika dan infeksi sistemik. Etiologi
diare pada 25 tahun yang lalu sebagian besar belum diketahui, akan tetapi kini, telah
lebih dari 80% penyebabnya diketahui. Pada saat ini telah dapat diidentifikasi tidak
kurang dari 25 jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan diare pada anak dan
bayi7.
Penyebab utama oleh virus yang terutama ialah Rotavirus (40 60%)
sedangkan virus lainya ialah virus Norwalk, Astrovirus, Cacivirus, Coronavirus,
Minirotavirus.
Bakteri yang dapat menyebabkan diare adalah Aeromonas hydrophilia,
Bacillus cereus, Compylobacter jejuni, Clostridium defficile,Clostridium perfringens,
E coli, Pleisiomonas, Shigelloides, Salmonella spp, staphylococus aureus, vibrio
cholerae dan Yersinia enterocolitica, Sedangkan penyebab diare oleh parasit adalah
Balantidium coli, Capillaria phiplippinensis, Cryptosporodium, Entamoba hystolitica,
Giardia lambdia, Isospora billi, Fasiolopsis buski, Sarcocystis suihominis,
Strongiloides stercorlis, dan trichuris trichiura. 4,7,11,12
Patogenesis terjadinya diare yang disebabkan virus yaitu virus yang masuk
melalui makanan dan minuman sampai ke enterosit, akan menyebabkan infeksi dan
kerusakan villi usus halus. Enterosit yang rusak diganti dengan yang baru yang
fungsinya belum matang, villi mengalami atropi dan tidak dapat mengabsorpsi cairan
dan makanan dengan baik, akan meningkatkan tekanan koloid osmotik usus dan
meningkatkan motilitasnya sehingga timbul diare.4,7
Diare karena bakteri terjadi melalui salah satu mekanisme yang berhubungan
dengan pengaturan transpor ion dalam sel-sel usus cAMP,cGMP, dan Ca dependen.
Patogenesis terjadinya diare oleh salmonella, shigella, E coli agak berbeda dengan
patogenesis diare oleh virus, tetapi prinsipnya hampir sama. Bedanya bekteri ini dapat
menembus (invasi) sel mukosa usus halus sehingga depat menyebakan reaksi
sistemik.Toksin shigella juga dapat masuk ke dalam serabut saraf otak sehingga
2
menimbulkan kejang. Diare oleh kedua bakteri ini dapat menyebabkan adanya darah
dalam tinja yang disebut disentri. 5,7
Sebuah studi tentang maslah diare akut yang terjadi karena infeksi pada anak
di bawah 3 tahun di Cina, India, Meksiko, Myanmar, Burma dan Pakistan, hanya tiga
agen infektif yang secara konsisten atau secara pokok ditemukan meningkat pada
anak penderita diare. Agen ini adalah Rotavirus,Shigella spp dan E. Coli
enterotoksigenik Rotavirus jelas merupakan penyebab diare akut yang paling sering
diidentifikasi pada anak dalam komunitas tropis dan iklim sedang.13 Diare dapat
disebabkan oleh alergi atau intoleransi makanan tertentu seperti susu, produk susu,
makanan asing terdapat individu tertentu yang pedas atau tidak sesuai kondisi usus
dapat pula disebabkan oleh keracunan makanan dan bahan-bahan kimia. Beberapa
macam obat, terutama antibiotika dapat juga menjadi penyebab diare. Antibiotika
akan menekan flora normal usus sehingga organisme yang tidak biasa atau yang kebal
antibiotika akan berkembang bebas.7,14 Di samping itu sifat farmakokinetik dari obat
itu sendiri juga memegang peranan penting. Diare juga berhubungan dengan penyakit
lain misalnya malaria, schistosomiasis, campak atau pada infeksi sistemik lainnya
misalnya, pneumonia, radang tenggorokan, dan otitis media.4,7
Patofisiologi
Menurut patofisiologinya diare dibedakan dalam beberapa kategori yaitu diare
osmotik, sekretorik dan diare karena gangguan motilitas usus. Diare osmotik terjadi
karena terdapatnya bahan yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus akan difermentasi
oleh bahteri usus sehingga tekanan osmotik di lumen usus meningkat yang akan
menarik cairan. Diare sekretorik terjadi karena toxin dari bakteri akan menstimulasi c
AMP dan cGMP yang akan menstimulasi sekresi cairan dan elektrolit. Sedangkan
diare karena gangguan motilitas usus terjadi akibat adanya gangguan pada kontrol
otonomik,misal pada diabetik neuropathi, post vagotomi, post reseksi usus serta
hipertiroid.7
Manifestasi kinis
Diare menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit dan sering
disertai dengan asidosis metabolik karena kehilangan basa. Dehidrasi dapat
diklasifikasikan berdasarkan defisit air dan atau keseimbangan elektrolit. Dehidrasi
ringan bila penurunan berat badan kurang dari 5%,dehidrasi sedang bila penurunan
berat badan antara 5%-10% dan dhidrasi berat bila penurunan lebih dari 10%.7,15
Derajat Dehidrasi
Gejala &
Tanda
Tanpa
Dehidrasi
Keadaan
Mata
Umum
Mulut/
Lidah
Baik, Sadar
Normal
Basah
Gelisah Rewel
Cekung
Kering
Letargik,
Sangat
Kesadaran
cekung dan
Menurun
kering
Dehidrasi
Ringan Sedang
Dehidrasi
Berat
Estimasi
Rasa Haus
Kulit
BB %
def.
cairan
Minum Normal,
Tidak Haus
Turgor baik
Tampak
Turgor
Kehausan
lambat
Sangat
kering
minum
<5
5 10
50 %
50100
%
Turgor
sangat
>10
>100 %
lambat
merekomendasikan cairan rehidrasi oral (ORS) untuk rehidrasi dengan kadar natrium
berkisar antara 75-90 mEq/L dan untuk pencegahan dan pemeliharaan dengan natrium
antara 40-60mEq/L
11
308
154
154
428
50
77
77
253
50
38,5
38,5
Riger Laktat
273
130
109
Laktat 28
Ka-En 3B
290
27
50
50
20
Laktat 20
Ka-En 3B
264
38
30
28
Laktat 10
311
111
90
80
20
Citrat 10
245
70
75
65
20
Citrat 10
213
60
60
70
20
Citrat 3
NaCl 0,45
%+D5
NaCl
0,225%+D5
Standard WHOORS
Reduced
osmalarity
WHO-ORS
EPSGAN
recommendation
Macam
Diare Kolera
Dewasa
Diare Kolera Balita
Diare Non Kolera
Balita
Na
Cl
HCO3
140
13
104
44
101
27
92
32
56
26
55
14
Heredia,
Lima,Peru,
melaporkan
bahwa
pemakaian
Racecadotril
Probiotik
Probiotik
merupakan
bakteri
hidup
yang
mempunyai
efek
yang
25
menyatakan lactobacillus
aman dan efektif dalam pengobatan diare akut infeksi pada anak, menurunkan
lamanya diare kira-kira 2/3 lamanya diare, dan menurunkan frekuensi diare pada hari
ke dua pemberian sebanyak 1 2 kali. Kemungkinan mekanisme efekprobiotik dalam
pengobatan diare adalah : Perubahan lingkungan mikro lumen usus, produksi bahan
anti mikroba terhadap beberapa patogen, kompetisi nutrien, mencegah adhesi patogen
pada anterosit, modifikasi toksin atau reseptor toksin, efektrofik pada mukosa usus
dan imunno modulasi.14,24
Mikronutrien
Dasar pemikiran pengunaan mikronutrien dalam pengobatan diare akut
didasarkan kepada efeknya terhadap fungsi imun atau terhadap struktur dan fungsi
saluran cerna dan terhadap proses perbaikan epitel seluran cerna selama diare. Seng
telah dikenali berperan di dalam metallo enzymes, polyribosomes , selaput sel, dan
fungsi sel, juga berperan penting di dalam pertumbuhan sel dan fungsi kekebalan . 19
Sazawal S dkk
26
melaporkan pada bayi dan anak lebih kecil dengan diare akut,
suplementasi seng secara klinis penting dalam menurunkan lama dan beratnya diare.
Strand
27
diberikan bersama dengan vit A. Pengobatan diare akut dengan vitamin A tidak
memperlihatkan perbaikan baik terhadap lamanya diare maupun frekuensi diare.
19
11
Bhandari dkk
28
selama diare akut dapat menurunkan beratnya episode dan risiko menjadi diare
persisten pada anak yang tidak mendapatkan ASI tapi tidak demikian pada yang
mendapat ASI.
Mencegah / Menanggulangi Gangguan Gizi
Amatlah penting untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup selama diare,
terutama pada anak dengan gizi yang kurang. Minuman dan makanan jangan
dihentikan lebih dari 24 jam, karena pulihnya mukosa usus tergantung dari nutrisi
yang cukup.Bila tidak makalah ini akan merupakan faktor yang memudahkan
terjadinya diare kronik29 Pemberian kembali makanan atau minuman (refeeding)
secara cepat sangatlah penting bagi anak dengan gizi kurang yang mengalami diare
akut dan hal ini akan mencegah berkurangnya berat badan lebih lanjut dan
mempercepat kesembuhan. Air susu ibu dan susu formula serta makanan pada
umumnya harus dilanjutkan pemberiannya selama diare penelitian yang dilakukan
oleh Lama more RA dkk30 menunjukkan bahwa suplemen nukleotida pada susu
formula secara signifikan mengurangi lama dan beratnya diare pada anak oleh karena
nucleotide adalah bahan yang sangat diperlukan untuk replikasi sel termasuk sel epitel
usus dan sel imunokompeten. Pada anak lebih besar makanan yang direkomendasikan
meliputi tajin ( beras, kentang, mi, dan pisang) dan gandum ( beras, gandum, dan
cereal). Makanan yang harus dihindarkan adalah makanan dengan kandungan tinggi,
gula sederhana yang dapat memperburuk diare seperti minuman kaleng dan sari buah
apel. Juga makanan tinggi lemak yang sulit ditoleransi karena karena menyebabkan
lambatnya pengosongan lambung.31
Pemberian susu rendah laktosa atau bebas laktosa diberikan pada penderita
yang menunjukkan gejala klinik dan laboratorium intoleransi laktosa. Intoleransi
laktosa berspektrum dari yang ringan sampai yang berat dan kebanyakan adalah tipe
yang ringan sehingga cukup memberikan formula susu biasanya diminum dengan
pengenceran oleh karena intoleransi laktosa ringan bersifat sementara dan dalam
waktu 2 3 hari akan sembuh terutama pada anak gizi yang baik. Namun bila terdapat
intoleransi laktosa yang berat dan berkepanjangan tetap diperlukan susu formula
bebas laktosa untuk waktu yang lebih lama. Untuk intoleransi laktosa ringan dan
12
13
KESIMPULAN
Diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama,
karena masih tingginya angka kesakitan dan kematian. Penyebab utama diare akut
adalah infeksi Rotavirus yang bersifat self limiting sehingga tidak memerlukan
pengobatan dengan antibiotika. Pemakaian antibitika hanya untuk kasus-kasus yang
diindikasikan.Masalah utama diare akut pada anak berkaitan dengan risiko terjadinya
dehidrasi. Upaya rehidrasi menggunakan cairan rehidrasi oral merupakan satu-satunya
pendekatan terapi yang paling dianjurkan. Penggantian cairan dan elektrolit
merupakan elemen yang penting dalam terapi diare akut. Pemakaian anti
sekretorik,probiotik, dan mikronutrien dapat memperbaiki frekuensi dan lamanya
diare. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemberian makanan atau nutrisi yang
cukup selama diare dan mengobati penyakit penyerta.
14
DAFTAR PUSTAKA
1.
Kandun NI. Upaya pencegahan diare ditinjau dari aspek kesehatan masyarakat
dalam kumpulan makalah Kongres nasional II BKGAI juli 2003 hal 29
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Ditjen PPM dan PLP, 1999, Tatalaksana Kasus Diare Departemen Kesehatan
RI hal 24-25
13.
15
14.
Rohim A, Soebijanto MS. Probiotik dan flora normal usus dalam Ilmu
penyakit anak diagnosa dan penatalaksanaan . Ed Soegijanto S. Edisi ke 1
Jakarta 2002 Selemba Medika hal 93-103
15.
16.
16