Drh. Andriyanto
35
30
persentase
25
keluarga
20
katering
15
jajanan makanan
10
industri
belum diketahui
0
1
sumber keracunan
Pengertian
Studi yang mempelajari cemaran benda asing atau senyawa kimia
dalam makanan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja
yang dapat menimbulkan keracunan
Bahaya cemaran dikelompokkan 3 kategori yaitu bahaya fisik, bahaya
kimia (flavour/perisa) dan bahaya biologi.
Peningkatan kasus keracunan makanan akibat bahaya biologi dalam
beberapa tahun terakhir timbulnya cukup banyak varian dari mikroba,
bakteri dan virus, seperti E.Coli 0157, E.Coli 0111, Salmonella Enteritidis,
Norwalk viruses dll.
Bahaya kimiawi juga mengalami peningkatan yang signifikan karena
adanya peningkatan teknologi dan teknik analitik.
Racun makanan
Kelompok lain : (1) pengatur keasaman (2) Anti pengumpal (3) Antifoaming
(4) Pengembang dll
Nitrit dan nitrat (Pengawet) : Warna, rasa khusus pada corner beef (daging). Nitrit dan
nitrat akan bergabung membentuk nitrosamin karsinogen kuat. Dosis tertentu
mengendalikan C. botulinum.
Dietil pirokarbonat (DEPC) : pengawet minuman bergabung ion amonium dalam
minuman membentuk uretan. Karsinogen kuat.
BHA dan BHT : antioksidan relatif aman. Dosis tinggi menimbulkan hiperplasia (Ito 1983),
mitosis esofagus (WHO 1987). Perlidungan kanker (prochasca et al 1985).
MSG : sidrom restoran cina. Alergi pada wajah dan leher, panas, dada sesak. Pada dosis
tinggi induksi tumor otak. Jarang pada orang timur tengah.
Handling
Agriculture production
Transport
GAP
GTP
Manufacturing
GMP
Distribution trade
GDP
Retailing
GRP
Consumer
GCP
ISO 22000
Prinsip penanggulangan
keracunan makanan
Hidari kepanikan
Hentikan kontak dengan racun
Keluarkan racun yang sudah masuk dalam tubuh
Berikkan antidota
Terapi (antidota dan suporting terapi)
Ambil sampel
Banyak dzikir dan doa