PENDAHULUAN
1.2 Visi
a. Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
b. Menjadi salah satu usaha interior barang bekas tersukses.
1.3 Misi
a.
b.
c.
d.
PRODUK USAHA
2.1 Profil Produk
: Meja Multifungsi
:
a. Papan kayu 100 x 160 cm
b. Cermin 45 x 85 cm
c. Engsel
d. Pengait jendela
e. Sekrup
f. Triplek 100 x 100 cm
:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Obeng
Plitur
Amplas
Bor pistol
Gergaji
Pensil dan penggaris
Lem kayu
FINANSIAL
3.1 Rencana Anggaran Biaya Produksi
No
Bahan
:
Unit
Harga
Total
1.
Papan kayu
Rp. 150.000
Rp. 150.000
2.
Cermin
1 ( 85 cm x 45 cm)
Rp. 50.000
Rp. 50.000
3.
Engsel
Rp. 5.000
Rp. 20.000
4.
Pengait
Rp. 15.000
Rp. 30.000
5.
Plitur
1 botol
Rp. 20.000
Rp. 20.000
6.
Sekrup
1 dus
Rp. 10.000
Rp. 10.000
Total
Rp. 280.000
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jadi secara garis besar kelebihan dari furniture multi fungsi ini adalah untuk
menghemat biaya pengeluaran sekaligus bisa menghemat tempat atau ruang. Meski pada
umumnya furniture punya harga yang lebih mahal, namun secara matematika jika dihitung
dengan cermat dana yang harus dikeluarkan untuk melengkapi kebutuhan tersebut jatuhnya
tetap lebih irit jika dibanding dengan membeli furniture biasa yang tidak bersifat multifungsi.
Meski demikian, ada teknik tersendiri untuk memilih furniture multifungsi. Sebelum
membeli sebaiknya dipikirkan lebih dulu apa yang menjadi kebutuhan utama kita. Misalnya
perlu kursi dan meja sekaligus. Maka jenis furniture yang dipilih juga harus yang bisa
menjalankan fungsi sebagai meja dan kursi. Pembelian furniture seperti ini kadangkala
memang agak merepotkan. Contohnya ketika sudah bisa menemukan meja, namun ternyata
meja tersebut juga punya fungsi yang lain namun hanya dapat dipakai untuk dijadikan dipan
tempat tidur. Sementara ketika menemukan kursi, selain bisa untuk tempat duduk kursi itu
juga punya fungsi yang lain namun menjadi rak atau lemari kecil.
Atau setelah berhasil menemukan apa yang dikehendaki ternyata ukuran atau desainnya tidak
cocok dengan gaya desain dan luas ruang yang tersedia. Jalan terbaik yang dapat ditempuh
agar problem ini bisa terpecahkan adalah melakukan pemesanan. Jadi semua kebutuhan yang
ingin dipenuhi bisa terakomodasi semua. Namun tentu saja waktu yang dibutuhkan jadi lebih
lama.
Hal lain yang mesti dipikirkan adalah masalah bahan yang digunakan. Jika
menggunakan bahan dari kayu dan dikombinasi dengan busa misalnya. Perabot furniture ini
akan dipakai untuk kursi sekaligus tempat tidur. Apabila digunakan untuk tempat tidur tentu
tidak membutuhkan kasur atau spring bed sehingga pemakaiannya jadi lebih praktis. Namun
jika dipakai untuk kursi meski sama-sama tidak butuh element yang lain tapi jika kursinya
diletakan di ruang yang sering digunakan tentu lebih cepat kotor atau rusak. Hal seperti inilah
yang harus diperhitungkan dengan matang agar penggunaan perabot tersebut tidak
menimbulkan masalah yang merugikan. Hal yang sama juga berlaku dalam pewarnaan.
Mungkin saja ketika dipakai untuk tempat tidur warna pada furniture tersebut terlihat indah
karena selaras dengan ruangnya. Namun saat berada di ruang yang lain, jika konsep
penggunaan warna dinding dan element lainnya berbeda, tentu hal ini bisa membuat tampilan
furniture multifungsi itu tidak tampak selaras lagi.
Jadi ruang yang mau digunakan untuk meletakan furniture multi fungsi ini harus
disamakan atau diseragamkan lebih dahulu untuk menghindari kejadian-kejadian tersebut.
Demikian pula dengan konsep desainnya juga tidak boleh dibeda-bedakan. Kecuali jika kita
bisa menciptakan konsep desain furniture multifungsi yang sifatnya bisa diletakan di ruang
yang desainnya tidak sama. Selain itu, usahakan untuk memilih furniture multifungsi yang
bisa dirubah kegunaannya dengan cepat dan praktis. Lebih bagus lagi jika akan melakukan
perubahan fungsi tidak membutuhkan alat seperti obeng atau yang lainnya. Jadi hanya
dirubah konsep penyusunan komponennya saja furniture itu sudah punya fungsi yang lain.