Anda di halaman 1dari 8

SUHU

A. Pengertian Suhu
Suhu adalah suatu besaran panas yang dirasakan oleh manusia.
Satuan suhu yang biasa digunakan di Indonesia adalah derajat celcius
(C).
Suhu didefinisikan sebagai derajat panas atau dinginnya suatu
benda. Secara mikroskopik suhu menunjukkan pergerakan atau
kandungan energi kinetik dari partikel-partikel benda tersebut.

B. Suhu Udara
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata rata dari
pergerakan molekul molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang
menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan
(transfer) panas ke benda benda lain atau menerima panas dari
benda benda lain tersebut. Mengingat pentingnya faktor suhu
terhadap kehidupan dan aktifitas manusia menyebabkan pengamatan
suhu udara yang dilakukan oleh stasiun meteorologi dan klimatologi
memiliki beberapa kriteria diantaranya:
Suhu udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum
dan minimum).
Suhu udara di beberapa ketinggian/ lapisan atmosfer (hingga
ketinggian 35 km).
Suhu tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1
m).
Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut.
Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan
benda yang bersuhu lebih tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah yaitu sebagai berikut.
1. Sudut Datangnya Sinar Matahari

Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore
hari, sedangkan sudut terbesar pada waktu siang hari tepatnya
pukul 12.00 siang. Sudut datangnya sinar matahari yaitu sudut
yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di
permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar
matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu
yang diterima bumi semakin tinggi. Sebaliknya, semakin kecil
sudut

datangnya

sinar

matahari,

berarti

semakin

miring

datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.


2. Tinggi Rendahnya Tempat
Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di
tempat tersebut akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya
semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara
akan semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang
disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu daerah
disebut amplitudo. Alat yang digunakan untuk mengatur suhu
udara

dinamakan

termometer.

Garis

khayal

yang

menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu udara


sama disebut Garis isotherm. Salah satu sifat khas udara yaitu
bila kita naik 100 meter, suhu udara akan turun 0,6 C. Di
Indonesia suhu rata-rata tahunan pada ketinggian 0 meter
adalah 26 C. Misal, suatu daerah dengan ketinggian 5.000 m di
atas permukaan laut suhunya adalah 26 C -0,6 C = -4 C,
jadi suhu udara di daerah tersebut adalah -4 C. Perbedaan
temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan derajat
geotermis. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap wilayah di
Indonesia berbeda-beda sesuai dengan tinggi rendahnya tempat
tersebut dari permukaan laut.
3. Angin dan Arus Laut
Angin dan arus laut mempunyai pengaruh terhadap temperatur
udara. Misalnya, angin dan arus dari daerah yang dingin, akan

menyebabkan daerah yang dilalui angin tersebut juga akan


menjadi dingin.
4. Lamanya Penyinaran
Lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung
dari letak garis lintangnya. Semakin rendah letak garis lintangnya
maka semakin lama daerah tersebut mendapatkan sinar
matahari dan suhu udaranya semakin tinggi. Sebaliknya,
semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas penyinaran
matahari semakin kecil sehingga suhu udaranya semakin
rendah. Indonesia yang terletak di daerah lintang rendah (6 LU
11 LS) mendapatkan penyinaran matahari relatif lebih lama
sehingga suhu rata-rata hariannya cukup tinggi.
5. Awan
Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi.
Jika suatu daerah terjadi awan (mendung) maka panas yang
diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan sinar matahari
tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas
matahari. Permukaan daratan lebih cepat menerima panas dan
cepat pula melepaskan panas, sedangkan permukaan lautan
lebih lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan
panas. Apabila udara pada siang hari diselimuti oleh awan, maka
temperatur udara pada malam hari akan semakin dingin.

C. Dasar Pengukuran Suhu


Alat pengukur suhu disebut termometer. Termometer dibuat dengan
mendasarkan sifat sifat fisik dari suatu zat (bahan), misalnya
pengembangan benda padat, benda cair, gas dan juga sifat
merubahnya tahanan listrik terhadap suhu. Alat yang digunakan untuk
mengukur suhu suhu yang tinggi disebut Pyrometer, misalnya
Pyrometer radiasi, digunakan untuk mengukur suhu benda yang
panas dan tidak perlu menempelkan alat tersebut pada benda yang

diukur suhunya. Suhu tidak berdimensi sehingga untuk mengukur


derajat suhu, pertama tama ditentukan 2 titik tertentu yang
disesuaikan dengan suatu sifat fisik suatu benda tertentu. Kemudian
diantara dua buah titik yang telah di tentukan tersebut di bagi bagi
dalam skala skala, yang menunjukan derajat derajat suhu. Skala
skala tersebut merupakan pembagian suhu dan bukan satuan
daripada suhu. Dengan demikian suhu 30C tidak berarti 3 x 10C,
dan 10C berarti skala derajat C ke sepuluh.

D. Suhu tanah
Suhu tanah banyak dipengaruhi oleh penyinaran matahari yang
dialami, kedudukan permukaan, sifat tanah (intensitas warna,
komposisi, panas jenis tanah, kemampatan dan kadar lengas tanah),
dan vegetasi yang ada di atas atau sekitarnya. Untuk mengetahui
seberapa besar panas yang diserap oleh tanah maka digunakan alat
yang dinamakan termometer tanah. Suhu juga bisa menentukkan
jenis-jenis tanaman yg hidup di daerah tertentu. Misalnya perbedaan
tanaman yang tumbuh di daerah tropis, gurun, dan kutub. Indonesia
merupakan daerah tropis, perbedaan suhu antara musim hujan dan
musim kemarau tidaklah seekstrim perbedaan suhu musim panas dan
musim kemarau di daerah daerah

sub-tropis dan kutub. Oleh

karena itu untuk daerah tropis, klasifikasi suhu lebih di arahkan pada
perbedaan suhu menurut ketinggian tempat.
Perbedaan

suhu

akibat

dari

ketinggian

tempat

(elevasi)

berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman. Sebagai


contoh, tanaman strowbery akan berproduksi baik pada ketinggian di
atas 1000 meter, karena pada ketinggian 1000 meter pebedaan suhu
antara siang dan malam sangat kontras dan keadaan seperti inilah yg
dibutuhkan oleh tanaman strowbery.
Tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi
matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman,

kandungan lengas tanah. Peranan suhu erat kaitannya dengan


kehilangan lengas tanah, melewati mekanisme transpirasi dan
evaporasi. Peningkatan suhu terutama suhu tanah dan iklim mikro di
sekitar tajuk tanaman akan mempercepat kehilangan lengas tanah
terutama pada musim kemarau.

E. Alat Ukur Suhu Tanah


Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu termometer
selubung logam, termometer ruangan, dan waterpas.
Fungsi dari alat ini adalah untuk mengetahui suhu tanah.
Selubung termometer ini dimasukkan ke dalam tanah secara cacak
sampai pada kedalaman 5, 10, atau 20 cm. Kemudian tutup selubung
termometer dibuka, dan termometer dimasukkan kedalam selubung
tersebut secara perlahan-lahan.

F. Pengaruh Suhu Terhadap Tumbuhan


Suhu merupakan faktor lingkungan yang dapat berperan, baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap organisme hidup.
Suhu berperan secara langsung hampir pada setiap fungsi dari
tumbuhan dengan mengontrol laju proses-proses kimia dalam
tumbuhan

tersebut, sedangkan

peran tidak langsung dengan

mempengaruhi faktor-faktor lainnya terutama suplai air. Suhu akan


mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan tidak saja keefektifan
hujan tetapi juga laju kehilangan air dari organisme hidup. Sebenarnya
sangat sulit untuk memisahkan secara mandiri pengaruh suhu sebagai
faktor lingkungan. Misalnya energi cahaya mungkin diubah menjadi
energi panas ketika cahaya diabsorbsi oleh suatu substansi.
Tambahan lagi, suhu sering berperan bersamaan dengan cahaya dan
air untuk mengontrol fungsi-fungsi organisme. Relatif mudah untuk
mengukur suhu dalam suatu lingkungan akan tetapi sulit untuk
menentukan suhu yang bagaimana yang berperan nyata, apakah

suhu dalam keadaan minimum, maksimum atau keadaan harga rataratanya.


Kehidupan di muka bumi berada dalam suatu batas kisaran suhu
antara 0C sampai 30C, dalam kisaran suhu ini individu tumbuhan
mempunyai suhu minimum, maksimum, dan optimum yang diperlukan
untuk aktivitas metabolismenya. Suhu yang diperlukan organisme
hidup dikenal dengan suhu kardinal. Suhu tumbuhan biasanya kurang
lebih sama dengan suhu sekitarnya karena adanya pertukaran suhu
yang secara terus menerus antara tumbuhan dengan udara
sekitarnya. Kisaran toleransi suhu bagi tumbuhan sangat bervariasi,
untuk tanaman di tropika, semangka, tidak dapat menoleransi suhu
dibawah 15 - 18. Sebaliknya konifer di daerah temperatur masih bisa
men-toleransi suhu sampai serendah minus 30C, tumbuhan air
umumnya mempunyai kisaran toleransi suhu yang lebih sempit bila di
bandingkan dengan tumbuhan di daratan. Secara garis besar semua
tumbuhan

mempunyai

kisaran

toleransi

suhu

yang

berbeda

tergantung pada keseimbangan air dan juga keadaan musim.

G. Variasi Suhu
Sangat sedikit tempat tempat dipermukaan bumi secara terus
menerus berada dalam kondisi terlalu panas atau terlalu dingin untuk
sistem kehidupan. Suhu biasanya mempunyai variasi baik secara
ruang maupun secara waktu. Variasi suhu ini berkaitan dengan garis
lintang dan sejalan dengan ini juga terjadi variasi lokal berdasarkan
topografi dan jarak dari laut. Variasi dari suhu ini juga terjadi dalam
ekosistem, misalnya dalam ekosistem hutan dan ekosistem perairan.
Perbedaan yang nyata antara suhu pada permukaan kanopi hutan
dengan suhu dibagian dasar hutan akan terlihat dengan jelas.
Demikian juga perbedaan suhu berdasarkan kedalaman air. Seperti
halnya dengan faktor cahaya, letak dari sumber panas (matahari),
bersama-sama dengan berputarnya bumi pada porosnya akan

menimbulkan variasi suhu dialam tempat tumbuhhan hidup. Jumlah


panas yang diterima bumi juga berubah-ubah setiap saat tergantung
pada lintasan awan, bayangan tumbuhan setiap hari, setiap musim,
setiap tahun dan gejala ekologi. Begitu matahari terbit pagi hari,
permukaan bumi mulai memperoleh lebih banyak panas dibandingkan
dengan yang hilang karena radiasi panas bumi, dengan demikian
suhu akan naik dengan cepat. Setelah beberapa jam tercapailah suhu
tertinggi setengah hari. Setelah lewat petang mulailah terjadi
penurunan suhu pada muka bumi ini akibat radiasi yang lebih besar
dibandingkan radiasi yang diterima. Pada malam hari penurunan suhu
muka bumi akan bertambah lagi, panas yang diterima melalui radiasi
dari matahari tidak ada, sedangkan radiasi berjalan terus, akibat ada
kemungkinan suhu permukaan bumi lebih rendah dari suhu
disekitarnya. Proses ini akan menimbulkan fluktuasi suhu harian dan
fluktuasi suhu yang paling tinggi akan terjadi didaerah antara ombak
ditepi pantai.
Adapun berbagai karakteristik muka bumi penyebab variasi suhu
yaitu sebagai berikut.
1. Komposisi Warna dan Tanah
Makin terang warna tanah makin banyak panas dipantulkan,
makin gelap warna tanah makin banyak panas diserap.
2. Kegemburan dan Kadar Air Tanah
Tanah yang gembur lebih cepat memberikan respon pada
pancaran panas dari pada tanah yang padat, terutama erat
kaitannya dengan penembusan dan kadar air tanah, makin basah
tanah maka makin lambat suhu berubah.
3. Kerimbunan Tumbuhan
Pada situasi dimana udara mampu bergerak dengan bebas
maka tidak ada perbedaan suhu antara tempat terbuka dengan
tempat tertutup vegetasi. Tetapi kalau angin tidak berhembus
keadaan akan sangat berlainan, dengan kerimbunan yang rendah

sudah mampu mereduksi pemanasan tanah oleh pemancaran


sinar matahari. Ditambah lagi kelembaban udara dibawah
kerimbunan tumbuhan akan menambah banyaknya panas yang
dipakai untuk pemanasan uap air. Akibatnya akan menaikan suhu
udara. Pada malam hari panas yang dipancarkan kembali oleh
tanah akan tertahan oleh lapisan kanopi, dengan demikian
fluktuasi suhu dalam hutan sering jauh lebih rendah jika
dibandingkan dengan fluktuasi suhu ditempat terbuka atau tidak
bervegetasi.
4. Iklim
Mikro perkotaan, perkembangan suatu kota menunjukan
adanya pengaruh iklim. Asap dan gas yang terdapat di udara kota
sering mereduksi radiasi. Partikel partikel debu yang melayang di
udara merupakan inti dari uap air dalam proses kondensasinya,
uap air inilah yang bersifat aktif dalam mengurangi pengaruh
radiasi matahari tadi.
5. Kemiringan Lereng dan Garis Lintang
Kemiringan lereng sebesar 50 dapat mereduksi suhu,
sebanding dengan 45 km perjalanan kekutub.

H. Variasi Harian Suhu Permukaan


Selama 24 jam, suhu udara selalu mengalami perubahan
perubahan. Di atas lautan perubahan suhu berlangsung lebih banyak
perlahan lahan daripada di atas daratan. Variasi suhu pada
permukaan laut kurang dari 1C, dan dalam keadaan tenang variasi
suhu udara dekat laut hampir sama. Sebaliknya diatas daerah
pedalaman continental dan padang pasir perubahan suhu udara
permukaan antara siang dan malam mencapai 20C. Sedangkan pada
daerah pantai variasinya tergantung dari arah angin yang bertiup.
Variasinya besar bila angin bertiup dari atas daratan dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai