Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PENUTUP

5.1.

Kesimpulan dan Implikasi Penelitian


Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh praktik
tata kelola perusahaan terhadap manajemen laba di perusahaan keluarga.
44 perusahaan keluarga yang dijadikan sampel penelitian termasuk dalam
kategori industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009
hingga 2011. Praktik tata kelola perusahaan yang dijadikan fokus pada
penelitian ini adalah independensi dewan komisaris dan latar belakang
presiden direktur. Kedua variabel tersebut adalah variabel independen.
Sementara, variabel dependen adalah manajemen laba yang diproksikan
dengan abnormal working capital accrual (AWCA). Selain itu, terdapat
variabel-variabel kontrol yang juga diikutsertakan dalam penelitian yaitu:
kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan,
dan tingkat leverage.
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bagian sebelumnya,
kesimpulan yang dapat diambil adalah variabel independensi dewan
komisaris, yang diproksikan dengan proporsi komisaris independen, dan
latar belakang presiden direktur, yang merupakan dummy variable,
berpengaruh negatif secara signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini
61

berarti semakin besar proporsi komisaris independen yang menjabat pada


suatu perusahaan maka semakin rendah tingkat kecenderungan praktik
manajemen laba yang terjadi. Begitu pula dari sisi latar belakang presiden
direktur, penelitian ini menemukan bukti empiris bahwa perusahaan
keluarga yang dikelola oleh pendiri sebagai presiden direktur atau
perusahaan keluarga yang dikelola oleh profesional sebagai presiden
direktur dengan pendiri sebagai presiden komisaris akan memiliki tingkat
manajemen laba yang lebih rendah dibandingkan perusahaan keluarga
yang dikelola oleh selain pendiri atau profesional.
Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa variabel kontrol
kepemilikan institusional dan ukuran dewan komisaris juga berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba. Arah pengaruh kepemilikan
institusional terhadap manajemen laba adalah positif, sedangkan arah
pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap manajemen laba adalah
negatif.
Dari temuan yang telah dijabarkan diatas maka implikasi penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan

keluarga

hendaknya

mempertimbangkan

proporsi

komisaris independen yang menjabat sebagai salah satu pencegahan


praktik manajemen laba yang dapat terjadi.
2. Perusahaan keluarga juga hendaknya mempertimbangkan pemegang
jabatan presiden direktur. Selain dapat menjadi tindakan pencegahan
terhadap manajemen laba, penelitian-penelitian terdahulu juga
62

menyatakan bahwa komposisi direksi tertentu dapat meningkatkan


kinerja dan meningkatkan earnings quality.
3. Para pihak pemegang kepentingan perusahaan, seperti para pemegang
saham, pembuat kebijakan, dan akademisi, hendaknya dapat
mempertimbangkan praktik tata kelola perusahaan pada perusahaan
keluarga, khususnya independensi dewan komisaris dan latar belakang
presiden direktur, dalam tindakan pengawasan dan pencegahan
terhadap manajemen laba.

5.2.

Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini hanya
difokuskan pada perusahaan keluarga manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini tidak dapat melihat pengaruh
penerapan praktik tata kelola perusahaan pada perusahaan keluarga
dibidang lain yang ada di Indonesia, seperti agrikultur, tambang,
ataupun keuangan.
2. Belum ada kriteria atau persyaratan yang jelas mengenai penggolongan
perusahaan keluarga. Pengungkapan kepemilikan keluarga ataupun
hubungan keluarga yang dimiliki oleh dewan komisaris maupun dewan
direksi hanya bersifat sukarela. Hal tersebut menjadikan pengumpulan
data menjadi terhambat.
63

3. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini untuk


memproksikan praktik tata kelola perusahaan hanya terdiri atas
independensi dewan komisaris dan latar belakang presiden direktur.

5.3.

Saran
Terkait keterbatasan yang ada, rekomendasi dan saran yang dapat
diberikan oleh penulis untuk penelitian selanjutnya dan untuk perbaikan di
masa mendatang, yaitu:
1. Penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan sampel (seluruh
perusahaan non-finansial), atau bahkan dapat menguji sampel pada
seluruh perusahaan keluarga yang ada di Indonesia. Hal ini ditujukan
agar dapat menghasilkan penelitian yang lebih komparatif serta lebih
representatif.
2. Mengikutsertakan

variabel-variabel

lain

yang

relevan

dengan

penelitian untuk memperkuat model regresi yang digunakan, terutama


variabel-variabel yang dapat dijadikan proksi tata kelola perusahaan.

64

Anda mungkin juga menyukai