Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKODIAGNOSTIKA 2 : OBSERVASI
SETTING PSIKOLOGI PENDIDIKAN

MODELING TARIAN DAN NYANYIAN K-POP PADA ANAK PEREMPUAN


BERUSIA 3 TAHUN

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
LABORATORIUM DASAR PSIKOLOGI

Disusun Oleh :
SMPS04
NO

NAMA MAHASISWA

NPM

1.

Indri Adi Fitriani

13512716

2.

Senny Aprian Eka


Yuliandini
DEPOK
SEPTEMBER 2014

TANDA TANGAN

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
I.

PENDAHULUAN
A. Pilot Study
B. Tujuan

II. LANDASAN TEORI


A. Definisi Adiksi
B. Ciri-ciri Adiksi
III. RANCANGAN OBSERVASI
IV. PELAKSANAAN OBSERVASI
A. Setting Fisik
B. Setting Psikis
C. Tahap Pelaksanaan
V. HASIL OBSERVASI
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

I. PENDAHULUAN

A. Pilot Study
Pada hari Rabu tanggal 17 September 2014 kami melakukan observasi awal.
Observasi awal dilakukan pada pukul 20.00 WIB. Ketika kami memulai observasi
subjek sedang duduk menonton serial kartun. Tidak lama kemudian serial kartun
tersebut habis. Setelah serial kartun tersebut habis subjek berjalan kearah ruang
tamu dan kemudian mengambil komputer tablet yang berada diatas sofa abu-abu.
Subjek lalu memutar sebuah video yang berisi tarian dari salah satu kelompok
penyanyi perempuan melalui komputer tablet tersebut. Setelah video tersebut
menyala, subjek bergerak menjauh dari sofa dan ia mulai melakukan beberapa
gerakan mengikuti model atau orang yang terdapat dalam video tersebut. Setelah
video pertama berakhir, subjek kemudian memutar video lainnya dari kelompok
penyanyi perempuan yang sama dan ia kembali mengikuti gerakan model
tersebut. Perilaku ini berulang selama tiga kali. Kemudian subjek kembali
menyalakan sebuah video dari kelompok penyanyi yang lain, pada video tersebut
kelompok penyayi yang terdiri dari dua orang (satu orang laki-laki dan satu orang
perempuan) ini tidak melakukan tarian, mereka duduk sambil memegang mic.
Ketika video mulai menyala, subjek mengambil remote yang berada diatas lemari
yang tidak jauh dari sofa. Kemudian subjek duduk diatas sofa kecil di sudut
ruangan, setelah itu subjek bernyanyi sambil meletakan remote didepan mulutnya.
Ketika model perempuan pada video berhenti bernyanyi, subjek berhenti
bernyanyi lalu ia menurunkan posisi remote yang ia pegang. Setelah video
tersebut selesai subjek kembali memutar video yang berisi empat orang
perempuan yang sedang

bernyanyi sambil menari, dimana pada video itu

keempat perempuan tersebut menari menggunakan kain yang diikatkan pada


tangan mereka. Ketika video nya mulai menyala, subjek mengambil kain yang
ada didekat komputer tablet. Kemudian subjek menjauh dan menggerak-gerakan
tangan yang sedang memegang kain.
B. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui bagaimana bentuk


perilaku modeling yang dilakukan anak perempuan usia 3 tahun pada nyanyian
dan tarian k-pop.

II. LANDASAN TEORI


A. Definisi Modeling
Bandura (dalam Tulus, 2012) menjelaskan bahwa modeling merupakan suatu
perubahan pada diri individu terhadap tingkah laku atau perilaku model yang ia
tiru, kebanyakan tingkah laku seseorang terjadi karena pengamatan atau belajar
model. Model yang ditiru bukan hanya orang-orang yang konkrit ada, melainkan
juga model-model yang simbolis yang dilihat pada televisi atau dibaca dalam
buku.
Sedangkan Ferry dan Furukawa (dalam Abimayu dan Manrihu, 1996)
mendefinisikan modeling sebagai proses belajar melalui observasi dimana tingkah
laku dari seorang individu atau kelompok sebagai model berperan sebagai
rangsangan bagi pikiran-pikiran, sikap-sikap atau tingkah laku sebagai bagian dari
individu lain yang mengobservasi model yang ditampilkan.
Menurut Sosiawan (dalam Tulus, 2012) Orang meniru karena apa yang
dilakukan membawa kepuasan atau ganjaran, yaitu peneguhan. Bagaimana
peneguhan terwujud terdiri atas 3 jenis :
a. Peneguhan Secara Langsung
Individu mendapat ganjaran seperti pujian kerana dia meniru sesuatu
tingkahlaku yang diperhatikan. Misal anak yang meniru perilaku bapaknya
karena dia dipuji dan mengulangi tingkahlaku tersebut.
b. Peneguhan Mandiri
Individu meniru bukan kerana ingin dipuji tetapi kerana ingin mencapai
cita-citanya sendiri, misal seorang pelajar meniru cara Edwin Moses (atlit lari
Amerika ; pemecah rekor dunia) dalam berlari, ia melakukan itu bukan untuk
dipuji oleh pelatihnya tetapi untuk membuktikan kepada dirinya bahwa diapun
bisa berlari sama persis dengan Edwin Moses dan ini memberi kepuasan
kepadanya.
c. Peneguhan Vikarius

Individu mendapat kepuasan secara tak langsung dengan meniru orang


lain. Individu yang memperhatikan orang lain mendapatkan kepuasan atau
ganjaran karena meniru model, iapun berbuat demikian karena ingin
mendapat peneguhan yang sama. misal. Seorang pelajar memperhatikan
rekannya dipuji oleh gurunya karena menyelesaikan tugas dengan cepat maka
mungkin pada waktu lain ia akan berbuat demikian kerana dia menyangka
akan menerima pujian yang sama.
Menurut Bandura (dalam Tulus, 2012), terdapat dua dampak modeling:
a. Tingkah laku model yang diterima secara sosial dapat memperkuat respon
yang sudah dimiliki pengamat.
b. Tingkah laku model yang tidak diterima secara sosial dapat memperkuat atau
memperlemah pengamat untuk melakukan tingkah laku yang tidak diterima
secara sosial, tergantung apakah tingkahlaku model itu diganjar atau dihukum.
Berdasarkan definisi kedua tokoh diatas dapat disimpulkan modeling pertama
kali dikenalkan oleh Bandura pada social learning theory miliknya. Modeling
adalah perubahan diri individu pada tingkah laku, hal ini disebabkan pengamatan
atau belajar tingkah laku model, seseorang meniru tingkah laku model karena
dinilai memberi kepuasan atau ganjaran berupa peneguhan.
B. Perkembangan Kognitif Anak Usia 3 Tahun.
Jean Piaget (dalam

Nurgiyantoro, 2005)

mengemukakan bahwa

perkembangan intelektual merupakan hasil interaksi dengan lingkung-an dan


kematangan anak. Semua anak melewati tahapan intelektual dalam proses yang
sama walau tidak harus dalam umur yang sama. Piaget membedakan
perkembangan intelektual anak ke dalam empat tahapan, yaitu :
1.
2.
3.
4.

Periode sensori-motor ( 0 2,0 tahun )


Periode pra-operasional (2,0 7,0 tahun )
Periode operasional konkret ( 7,0 11,0 tahun )
Periode opersional formal ( 11,0 dewasa )

Berdasarkan teori Jean Piaget (dalam Nurgiyantoro,2005) anak usia 3 tahun


masuk kedalam tahapan pra-operasional dimana pada tahapan ini anak mulai
dapat mengoperasikan sesuatu yang sudah mencerminkan aktivitas mental dan
tidak lagi semata-mata bersifat fisik. Karakteristik dalam tahap ini antara lain
adalah bahwa (i) anak mulai belajar mengaktualisasikan dirinya lewat bahasa,
bermain, dan menggambar (corat-coret). (ii) Jalan pikiran anak masih bersifat
egosentris, menempatkan dirinya sbagai pusat dunia, yang didasarkan persepsi
segera dan pengalaman langsung karena masih kesulitan menempatkan dirinya di
antara orang lain. Anak tidak dapat memahami sesuatu dari sudut pandang orang
lain. (iii) Anak mempergunakan simbol dengan cara elementer yang pada
awalnya lewat gerakan-gerakan tertentu dan kemudian lewat bahasa dalam
pembicaraan. Perkembangan kognitif pada saat ini yang secara luar biasa adalah
perkembangan bahasa dan konsep formasi. (iv) Pada masa ini anak mengalami
proses asimilasi di mana anak mengasimilasikan sesuatu yang didengar, dilihat,
dan dirasakan dengan cara menerima ide-ide tersebut ke dalam suatu bentuk
skema di dalam kognisinya.
C. Ciri-Ciri Modeling
Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2004) terdapat beberapa ciri-ciri dari
perilaku modeling, meliputi :
a. Unsur pembelajaran utama ialah Pemerhatian dan Peniruan.
b. Tingkah laku model dipelajari melalu bahasa, teladan, nilai dan lain-lain.
c. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan
guru sebagai model.
d. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan
penguatan yang positif.
e. Prosos pembelajaran meliputi perhatian mengingat peniruan dengan
tingkah laku atau timbal balik yang sesuai diakhiri dengan penguatan yang
positif.

III.RANCANGAN OBSERVASI
A. Pelaksanaan Observasi
1. Setting Observasi
2. Pencatatan Observasi
3. Kegiatan Observasi

:
:
:

B. Pelaksanaan Observasi
1. Hari / Tanggal
2. Waktu
3. Tempat
4. Lembar Observasi

:
:
:
:

No

Ciri-Ciri

Keterangan

Perilaku
Modeling
Tarian dan
Nyayian

Target Perilaku

Kpop Pada
Perempuan
1.

Usia 3 tahun
Pemerhatian
dan Peniruan

a. Ketika music
video diputar
fokus subjek
hanya kepada
video tersebut.
b. Ketika subjek
sedang melihat
video tidak
memperdulikan
sekitarnya.
c. Subjek

Gambaran
Ya

Tidak

Perilaku

melakukan apa
yang dilakukan
Pembelajaran
2.

Tingkah Laku
Model

3.

oleh model.
a. .Subjek meniru
gerakan model
yang ia lihat.
b. Subjek
a. Subjek meniru
setiap gerakan
yang dilakukan
oleh model
b. Subjek meniru
setiap kata atau
kalimat yang
diucapkan oleh
model
c. Ketika model
diam, subjek ikut

Peniruan
Tingkah Laku
Model

diam
d. Subjek meniru
ekspersi model
e. Subjek
menggunakan
asksesoris yang
digunakan oleh
model

a. Ketika
diperhatikan
orang lain subjek
Memperoleh
kemampuan
4.

menjadi diam
b. Ketika

jika

diperhatikan

memperoleh

orang lain subjek

kepuasan dan

menjadi lebih

penguatan
yang positif.

aktif bergerak
c. Ketika diberi
penguatan positif
subjek menjadi
lebih aktif
a. Subjek
mempelajari
nyanyian dari
video yang subjek

5.

Proses
Pembelajaran

lihat
b. Subjek
mempelajari
tarian dari video
yang subjek lihat.
c. Subjek mengingat
gerakan yang
dilakukan oleh
model

IV. PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Setting Fisik
Observer mengobservasi pada tanggal 19 September 2014, pukul
19.00. Subjek adalah seorang anak perempuan berusia 3 tahun.
Subjek memiliki rambut pendek sebahu yang tipis berwarna agak
kecoklatan dan subjek memiliki poni yang menutupi mata. Subjek
berkulit putih, mata yang besar, hidung yang kecil, berpipi chubby
dan memiliki tinggi sekitar 70 cm. Subjek menggunakan dress
diatas lutut berwarna pink dengan gambar tokoh kartun, pada
bagian ujung dressnya terdapat motif bunga-bunga berwarna ungu.
Observasi dilakukan di ruang keluarga rumah subjek, suasana
ketika observasi cukup sepi, hanya terdengar suara tv yang
menyala. Subjek berada di ruang keluarga bersama ibu dan satu
orang kakak perempuannya.

Di ruang keluarga rumah subjek

berada ditengah rumah, tepat disebelah ruang keluarga terdapat


ruang tamu dan disebelah kanan ruang keluarga terdapat tangga.
Di ruang keluarga terdapat sebuah televisi yang menggantung di
tembok, dibawah televise terdapat sebuah lemari berwarna coklat
yang digunakan untuk tempat menyimpan dvd dan dvd player,
tepat

didepan

lemari

berwarna coklat muda.

coklat

tersebut

terdapat

sebuah

sofa

Antara ruang keluarga dan ruang tamu

dipisahkan oleh sebuah lemari besar. Di dalam ruang tamu terdapat


sebuah sofa panjang berwarna abu-abu, didepan sofa terdapat
sebuah meja kayu berwarna coklat, sekitar setengah meter dari
meja kayu tersebut terdapat meja

kayu yang lebih tinggi yang

merapat ke tembok, disebelah kanan meja tersebut tedapat sebuah


sofa kecil berwarna abu-abu sofa tersebut berada dekat dengan
lemari besar yang memisahkan antara ruang tamu dan ruang
keluarga.

B. Setting Psikis
Ketika obeservasi berlangsung subjek sedang menonton serial
kartun di televisi. Ketika kartun tersebut iklan subjek berlari kecil ke
ruang tamu untuk mengambil sebuah komputer tablet yang berada
diatas sofa abu-abu. Setelah mengambil komputer tablet tersebut
subjek kemudian memutar sebuah video, setiap video diputar
subjek

langsung

melakukan

gerakan-gerakan

tarian

sambil

menyanyi. Setiap satu video habis diputar, subjek akan memutar


video lain dan terkadang satu video diputar sebanyak 2 sampai 3
kali. Ketika melakukan tarian sesekali subjek memanggil ibunya,
ketika ibunya menoleh sambil untuk melihat subjek gerakan tarian
yang dilakukan subjek semakin enerjik.
C. Tahap Pelaksanaan
Hari Jumat, tanggal 19 September 2014, pukul 18.45 observer
berkumpul di rumah subjek di daerah Bintaro, Tangerang Selatan.
Observasi dilakukan sekitar pukul 19.00, observer mengamati gerakan,
ucapan, ekspersi dan aktifitas yang dilakukan oleh subjek. Sekitar pukul
20.55

observasi

mengantuk

dan

terpaksa

terhenti

mengajak

ibunya

meninggalkan tempat observasi.

karena
untuk

subjek
tidur.

sudah

21.00

mulai

observer

V. HASIL OBSERVASI

A. Pelaksanaan Observasi
1. Setting Observasi

: Field setting

2. Pencatatan Observasi

: Event

3. Kegiatan Observasi : Partisipan

B. Pelaksanaan Observasi
1. Hari / Tanggal

: Jumat / 20 September 2014

2. Waktu

: 19.00-20.55

3. Tempat

: Rumah Subjek di Bintaro, Tangerang Sletan

4. Lembar Observasi

No

Ciri-Ciri
Perilaku
1.

Keterangan
Target Perilaku

Modeling
Pemerhatian

a. Ketika video

dan Peniruan

diputar fokus

Ya

Tidak

Gambaran
Perilaku

subjek hanya
kepada video
tersebut.
b. Ketika subjek

sedang melihat
video tidak
memperdulikan
sekitarnya.
c. Subjek

melakukan apa
yang dilakukan
oleh model.
Pembelajaran
2.

Tingkah Laku
Model

3.

a. .Subjek meniru

gerakan model
yang ia lihat.
a. Subjek meniru
setiap gerakan
yang dilakukan
oleh model
b. Subjek meniru
setiap kata atau
kalimat yang
diucapkan oleh

Peniruan
Tingkah Laku
Model

model
c. Ketika model
diam, subjek ikut
diam
d. Subjek meniru
ekspersi model.

e. Subjek
menggunakan
aksesoris yang
digunakan oleh
model
a. Ketika
diperhatikan
orang lain subjek
Memperoleh
kemampuan
4.

menjadi diam
b. Ketika

jika

diperhatikan

memperoleh

orang lain subjek

kepuasan dan

menjadi lebih

penguatan
yang positif.

aktif bergerak
c. Ketika diberi
penguatan positif
subjek menjadi

5.

Proses
Pembelajaran

lebih aktif
a. Subjek
mempelajari
nyanyian dari
video yang ia
lihat
b. Subjek
mempelajari
tarian dari video

yang ia lihat.
c. Subjek mengingat
gerakan yang
dilakukan oleh
model

Gambaran Perilaku :
1.
a. Ketika video diputar fokus subjek hanya kepada video tersebut.

Ketika sedang melihat video subjek hanya melihat kearah komputer tablet.
b. Ketika subjek sedang melihat video tidak memperdulikan sekitarnya.
Ketika serial kartun yang sebelumnya subjek lihat mulai, subjek tetap melihat
video tersebut. (alternative buat indri : ketika sang ibu mengajak ngobrolnya
ia tidak menanggapinya)
c. Subjek melakukan apa yang dilakukan oleh model.
Setiap satu video diputar subjek langsung melakukan tarian dan nyayian
seseuai yang dilakukan model.
2. Pembelajaran Tingkah laku
a. Subjek meniru gerakan model yang ia lihat.
Gerakan yang dilakukan subjek sama dengan gerakan yang dilakukan oleh
model
3. Peniruan tingkah laku
a. Subjek meniru setiap gerakan yang dilakukan oleh model
Gerakan yang dilakukan subjek sama dengan gerakan yang dilakukan model
b. Subjek meniru setiap kata atau kalimat yang diucapkan oleh model
Ketika model mengucapkan kata-kata seperti nonono, saranghe dan katakata yang lainnya subjek mengikuti
c. Ketika model diam, subjek ikut diam
Ketika seorang model perempuan pada satu video diam, subjek ikut diam
d. Subjek meniru ekspersi model.

Pada satu video terdapat model yang berekspresi sedih dan subjek mengikuti
ekspersi model tersebut.
e. Subjek menggunakan aksesoris yang digunakan oleh model.
Subjek tidak menggunakan aksesoris apa pun
4. Penguatan Positif
a. Ketika diperhatikan orang lain subjek menjadi diam
Perilaku tidak muncul
b. Ketika diperhatikan orang lain subjek menjadi lebih aktif bergerak
Ketika sang ibu menoleh kepadanya subjek bergerak lebih enerjik
c. Ketika diberi penguatan positif subjek menjadi lebih aktif
Ketika sang kaka berkata wah hebat subjek bergerak lebih enerjik dan
senyuman dimukanya menjadi lebih lebar.
5. Proses Pembelajaran
a. Subjek mempelajari nyanyian dari video yang subjek lihat.
Subjek dapat menyanyikan lagu yang ada di video dengan baik, dan setiap
ada kata yang diucapkan oleh penyanyi subjek hapal.
b. Subjek mempelajari tarian dari video yang subjek lihat.
Tarian yang dilakukan oleh subjek sama dengan yang dilakukan model
dalam video
c. Subjek mengingat gerakan yang dilakukan oleh model.
Tanpa melihat kelayar komputer tablet subjek dapat melakukan gerakan
yang sama dengan model.

VI.

KESIMPULAN

Bandura (dalam Tulus, 2012) menjelaskan bahwa modeling merupakan suatu


perubahan pada diri individu terhadap tingkah laku atau perilaku model yang ia

tiru, kebanyakan tingkah laku seseorang terjadi karena pengamatan atau belajar
model. Model yang ditiru bukan hanya orang-orang yang konkrit ada, melainkan
juga model-model yang simbolis yang dilihat pada televisi atau dibaca dalam
buku.
Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2004) terdapat beberapa ciri-ciri dari
perilaku modeling, meliputi :
a. Unsur pembelajaran utama ialah Pemerhatian dan Peniruan.
b. Tingkah laku model dipelajari melalu bahasa, teladan, nilai dan lainlain.
c. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang
didemonstrasikan guru sebagai model.
d. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan
penguatan yang positif.
e. Prosos pembelajaran meliputi perhatian mengingat peniruan dengan
tingkah laku atau timbal balik yang sesuai diakhiri dengan penguatan
yang positif.
Berdasarkan obesrvasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan ada perilaku
modeling terhadap tarian dan nyayian kpop pada anak perempuan usia 3 tahun yang
kami observasi. Hal ini dapat dilihat unsur pebelajaran utama yang terpenuhi yaitu,
pemerhatian dan peniruan. Dari observasi yang dilakukan observer dapat dilihat
bahwa subjek meniru setiap ekspersi, nyayian dan tarian yang dilakukan oleh model.
Selain itu ketika subjek melihat video yang berisi artis kpop subjek sangat fokus,
sampai ia tidak menghiraukan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai