Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
lolaan sistem pendidikan nasional yang memungkinkan setiap rakyat Indonesia memperoleh pendidikan yang layak sebagai warga negara. Dalam hal ini, peningkatan daya tampung pendidikan berikut segala implikasinya dalam pembiayaan ketenagaan dan peralatan diarahkan guna menyongsong
pelaksanaan kewajiban belajar.
XVI/4
XVI/5
b.
c.
d.
e.
f.
g.
(2)
pengumpulan, pengolahan data dan perencanaan penampungan anak usia 7 - 12 tahun pada pendidikan dasar
dan perkiraan daya tampung terhadap Sekolah Menengah
Tingkat Pertama (SMTP) terhadap luluaan pendidikan
dasar;
peningkatan program KEJAR (Kerja Sambil Belajar) melalui paket A;
melanjutkan pengembangan perintisan sistem PAMONG
(Pendidikan Anak oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru)
dan Sekolah Kecil;
melanjutkan usaha-usaha perintisan kewajiban belajar;
penyediaan tenaga guru;
penyediaan sarana belajar dan mengajar; dan
penyebarluasan inspirasi dan kesadaran masyarakat dalam rangka kewajiban belajar dan usaha-usaha lainnya.
dalam
(6)
penting,
pengada-
(7)
(8)
(9)
(10)
XVI/7
didikan menengah tingkat atas; d. pembinaan pendidikan tinggi; e.penunjangan bakat dan prestasi; f. peningkatan pendidikan masyarakat; g. peranan wanita; h. generasi muda; i. keolahragaan dan j. pengembangan sistem pendidikan. Hasil-hasil
pelaksanaan masing-masing program dalam tahun ketiga Repelita
III (1981/82) dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Pembinaan Pendidikan Dasar.
Tujuan dari Program Pembinaan Pendidikan Dasar adalah un tuk meningkatkan daya tampung terutama pada Sekolah Dasar
serta meningkatkan mutu. Sekolah Dasar, Taman Kanak-kanak dan
Sekolah Luar Biasa.
Jumlah murid pendidikan dasar (Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah) pada tahun ajaran 1981/82) telah mencapai sekitar 27,026 juta (23,862 juta di SD dan 3,164 juta di MI),
yang berarti kenaikan 1,361 juta atau 5,3% terhadap tahun
ajaran 1980/81, khususnya kenaikan 1,310 juta atau 5,8% untuk
SD (Tabel XVI - 1). Hal itu berarti pula bahwa 91,4 % dari
kelompok uaia 7 - 12 tahun tertampung pada pendidikan dasar
(80,8% di SD dan 10,6 % di Madrasah Ibtidaiyah) (Tabel
XVI-2).
Sebagai usaha perluaaan dan pemerataan kesempatan belajar
pada pendidikan dasar tersebut, selama tahun 1981/82 telah
dan sedang dibangun 15 ribu buah gedung SD baru masing-masing
dengan tiga ruang, disamping penambahan 25 ribu ruang kelas
baru pada SD yang ada, sehingga seluruhnya terdapat penambahan 70 ribu ruang kelas baru atau penambahan tempat belajar
bagi sekitar 2,4 juta anak sekolah pada SD untuk tahun ajaran
1982/83. Selanjutnya telah direhabilitasi sebanyak.25 ribu
gedung sekolah (16.775 SD Negeri, 2.225 SD Swasta dan 6.000
Madrasah Ibtidaiyah Swasta). Disamping itu telah dibangun pula
7.500 rumah dinas kepala sekolah di daerah terpencil dan
2.000 rumah penjaga sekolah (Tabel XVI - 4).
Sehubungan dengan adanya pembangunan gedung-gedung SD
tersebut diatas pada tahun 1981/82 telah dan sedang dilaksanakan penambahan tenaga guru dan tenaga lainnya dengan
pengangkatan 103.350 ribu guru dan tenaga lainnya pada SD,
yaitu 70.000 guru kelas, 22.000 guru agama dan 11.350 penjaga
sekolah (Tabel XVI - 4 ).
Sebagai usaha pembinaan mutu Sekolah Dasar dalam tahun
1981/82 telah dilaksanakan antara lain : penataran guru kelas
dan pembina 547,4 ribu orang (termasuk 46,5 ribu guru PendiXIV/8
TABEL XVI - 1
PERKEMBANGAN JUMLAH MURID,
1978/79 - 1981/82
1)
2)
XVI/10
Angka diperbaiki
Masih termasuk murid SMP hasil pengintegrasian
SMTP Kejuruan dan Teknologi menjadi SMP
GRAFIK XVI 1
PERKEMBANGAN JUMLAH MURID
1978/79 1981/82
XVI/11
TABEL XVI 2
JUMLAH MURID DALAM KELOMPOK USIA SEKOLAH DAN ANGKA PARTISIPASI,
1978/79 1981/82
XVI/12
GRAFIK XVI 2
J U M LA H M U R I D KE LO M P O K U S I A S E KO LA H D A N AN G K A PART I S I PAS I ,
1978/79 - 1981/82
XVI/13
XV/14
TABELXVI3
JUMLAHLULUSAN,JUMLAHPEMASUKANDANANGKAMELANJUTKAN,
1978/791981/82
XVI/15
juta
1,450
awal
SMTP
lulusan SD tahun
juta atau 71,5%
tahun pelajaran
Kejuruan) (Tabel
XVI/17
TABEL XVI 4
PEMBINAAN PENDIDIKAN DASAR,
1978/79 1981/82
*) Angka diperbaiki
XVI/18
GRAFIK XVI - 3
PIMBINAAN PENDIDIKAN DASAR,
1978/79 - 198.0/81
XVI/19
XVI/20
XVI/21
XVI/22
Dalam tahun 1981/82 telah dilaksanakan pembangunan prasarana yang meliputi antara lain pembangunan 103,5 ribu m2 ruang kuliah/kantor, 25,1 ribu m2 ruang laboratorium dan 3.621
m2 ruang perpustakaan, di samping rehabilitasi 67 ribu m2 ruang kuliah serta pembangunan 389 buah rumah dosen. Di samping
itu 11 buah universitas/institut telah mendapat giliran pembangunan kampus baru. Selanjutnya telah disediakan 273 unit
peralatan laboratorium bagi berbagai bidang ilmu. Demikian
pula telah disediakan 35,7 ribu buku perpustakaan/majalah
ilmiah dan penerbitan/pengadaan buku sebanyak 8 ribu eksemplar.
Pelaksanaan kebijaksanaan pemerataan kesempatan pendidikan meliputi pula pemberian beasiswa kepada sejumlah siswa dan
mahasiswa yang berbakat dan berprestasi tetapi lemah dalam ke-
XVI/23
mampuan ekonomi agar dapat berhasil m.encapai tujuan pendidikannya. Pada tahun 1981/82 telah diberikan beasiswa kepada
10.381 siswa SD, 6.190 Siswa SMTP, 4.644 siswa SMTA dan 3.435
mahasiawa. Di samping itu, secara khusus disediakan 50 beasiswa bagi putera daerah Irian Jaya, Nusa Tenggara Timur dan
Timor Timur untuk melanjutkan pendidikan di Jawa.
f.
Titik berat Program Peningkatan Pendidikan Masyarakat diarahkan kepada peningkatan kemampuan anggota masyarakat untuk
dapat belajar dan bekerja sendiri serta peningkatan kemampuan
belajar beraama dari aumber belajar yang ada.
Kegiatan pembinaan pendidikan masyarakat dalam tahun ketiga Repelita III telah dilaksanakan melalui pembinaan sejumlah kelompok belajar dari berbagai jenis, yang telah melibatkan sekitar 681 ribu orang peserta. Diantaranya terdapat 472
ribu peserta kelompok belajar pendidikan dasar, 168 ribu peserta kelompok belajar pendidikan kesejahteraan keluarga,
serta sejumlah 40,2 ribu peserta kelompok belajar dari berba gai jenis ketrampilan lainnya. Selanjutnya telah pula dibentuk dan dikembangkan kelompok belajar berusaha (kejar usaha)
diberbagai daerah yang mencakup sekitar 1.280 kelompok.
Dalam tahun 1981/82 telah dilaksanakan latihan untuk para
calon pembimbing kelompok belajar pendidikan dasar, kesejahteraan keluarga dan ketrampilan lainnya di Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB) yang keseluruhannya telah melibatkan sebanyak 7
ribu peserta.Penataran tenaga teknia telah pula dilaksanakan
bagi antara lain 2.170 penilik pendidikan masyarakat dan kepala seksi pendidikan masyarakat, olahraga dan generasi muda.
Di samping itu telah pula mulai dilaksanakan pembangunan baru
10 buah gedung SKB seluas 7.533 m2, yaitu di Pangkalan Jati
(DKI Jaya), Sumenep (Jawa Timur), Muara Bungo (Jambi), Kembayan (Kalimantan Barat), Tapin (Kalimantan Selatan), Samarinda
(Kalimantan Timur), Tahuna (Sulawesi Utara), Dompu (Nusa
Tenggara Barat), Argamakaur (Bengkulu) dan Merauke (Irian
Jaya). Rehabilitasi dan perluasan telah pula dilakukan terhadap 25 buah SKB (eka PPLM) di 25 propinai seluas 6.965 m2.Selanjutnya telah disediakan buku paket A sejumlah 15.186.724
buah,buku pedomannya sejumlah 1.179.000 buah, serta alat-alat
pendidikan berupa alat praktek sejumlah 314 set. Telah pula
diterbitkan sejumlah 300 ribu eksemplar majalah Cakrawala
XVI/24
TABEL XVI 5
PENGADAAN BUKU PELAJARAN POKOK,
1978/79 1981/82
(ribu buku)
*) Angka diperbaiki
XVI/25
GRAFIK XVI 4
PENGADAAN BUKU PELAJARAN POKOK,
1978/79 1981/82
XVI/26
TABEL
PENGADAAN BUKU BACAAN DAN
1978/79
(dalam
XVI 6
MAJALAH PADA PERPUSTAKAAN,
1981/82
ribuan)
*) Angka diperbaiki
XVI/27
GRAFlXXVI5
PENGADAANBUKUBACAANDANMAJALAHPADAPERPUSTAKAAN ,
1978/791981/82
XVI/28
TABEL XVI - 7
PEMBANGUNAN GEDUNG DAN RUANG KELAS BARU
SERTA REHABILITASI GEDUNG SMP dan SMA,
1978/79 - 1981/82
TABEL XVI 8
PENATARAN TENAGA PENDIDIKAN,
1978/79 1981/82
(orang)
*) Angka diperbaiki
XVI/29
GRAFIK XVI 6
PEMBANGUNAN GEDUNG DAN RUANG KELAS BARU
SERTA REHABILITASI GEDUNG
SMP DAN SMA,
1978/79 1981/82
XVI/30
GRAFIK XVI - 7
PENATARAN TENAGA KEPENDIDIKAN,
1978/79 - 1981/82
XVI/31
edisi daerah, 90
buletin. Caraka.
ribu
ekaemplar
ediai
Pusat,
Berta
12
ribu
Kegiatan komunikasi pendidikan luar sekolah telah dikem bangkan di 13 daerah operasional, antara lain melalui 720
program radio, 30 program televisi dan 10 program film serta
80 program media lainnya.
g. Peranan Wanita.
Dalam rangka menunjang program khuaus Peningkatan Peranan
Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) telah dilak sanakan latihan dan pembinaan warga belajar wanita yang meliputi sejumlah 7.500 orang peserta. Di samping itu, untuk pe nyelenggaraan lomba desa-binaan Keluarga Sehat Sejahtera te lah diberikan pula bantuan berupa hadiah bagi para pemenang
lomba desa binaan tersebut.
Dalam rangka pembinaan desa-desa percobaan telah dikem bangkan kelompok belajar wanita menuju wiraswasta di 4 daerah
(Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Irian Jaya Berta Nusa
Tenggara Timur) yang meliputi 50 kelompok Kejar Usaha.
Kegiatan swadaya wanita pedesaan telah pula ditingkatkan
dan dalam hubungan ini telah diterbitkan buku Keluarga Sehat dan
Sejahtera sebanyak 11 ribu eksemplar.
h. Generasi Muda.
Pembinaan dan pengembangan generaai muda telah dilaksana kan melalui berbagai kegiatan antara lain pengembangan kepemimpinan dan ketenagaan, ketrampilan dan daya kreasi, pengem
bangan
dan
pengendalian
teknis
operasional
program
generasimuda secara terpadu, pembinaan serta pengembangan organisasi
pemuda, di samping pengadaan serta peningkatan berbagai sarana dan fasilitas pengembangan kepemudaan.
Dalam rangka pengembangan kepemimpinan dan ketenagaan telah dilaksanakan latihan perintis pemuda sebanyak 8,8 ribu
peserta, latihan pemuka pemuda sebanyak 571 orang peserta dan
latihan penuntun pemuda sebanyak 587 peserta. Di samping itu
telah dilaksanakan pula latihan bagi para pendamping pemuda
yang melibatkan aejumlah 60 peserta, penataran penyegaran penatar pemuda sejumlah 50 peserta, penataran pengelola gelanggang pemuda bagi 60 peserta serta penataran teknis 395 orang
penilik olahraga dan pemuda. Sementara itu telah dilaksanakan
XVI/32
Selanjutnya
muda diberbagai
gai berikut :
Kegiatan di bidang hukum dilaksanakan dengan penyelenggaraan penyuluhan hukum dalam rangka menanamkan dan meningkatkan kesadaran hukum. Disamping itu dilakukan pula pembinaan
bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak yang meliputi
pendidikan sekolah,
pendidikan keagamaan,
kepramukaan,
ketrampilan bertani, ketrampilan berternak dan kewiraswastaan.
Kegiatan dibidang agama bertujuan untuk meningkatkan kehidupan keagamaan, ketrampilan dan kemampuan kewiraswastaan
para pemuda dan remaja, terutama mereka yang berada di daerah-daerah untuk menyemarakkan kehidupan keagamaan dikalangan
anak-anak dan remaja. Kegiatan ini telah dilaksanakan melalui
penataran tenaga pembina sebanyak 52 peserta dari semua golongan agama; penataran ketrampilan kewiraswastaan dan motivasi kreativitas kepada 2.975 pemuda dan remaja, yang terdiri
dari 2.650 remaja Islam, 125 remaja Protestan, 9 0 orang remaja Katholik dan 110 remaja Hindu dan Budha.
Disamping itu telah diberikan pula bantuan biaya kegiatan
operasional kepada 75 kelompok remaja serta bantuan paket
pembinaan kepada 825 kelompok. Paket pembinaan tersebut ber isi antara lain buku-buku pedoman dan buku bacaan yang dapat
mendorong para remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam berusaha dan berdiri di atas kaki sendiri.
Di bidang perkoperasian telah dilaksanakan pendidikan di
36 kabupaten (di 14 propinsi) yang melibatkan 2.010 orang.
Dari jumlah tersebut sebagian besar peserta telah duduk dalam
kepengurusan koperasi baik sebagai anggota, sebagai pengurus,
Badan Pemeriksa, manager maupun karyawan koperasi. Kegiatan
usaha para pemuda yang telah aktif dalam bidang koperasi antara lain kegiatan simpan pinjam, pembibitan padi, pembuatan
batu bata dan pemasarannya, serta pembuatan barang-barang kerajinan untuk souvenir.
Di bidang perdagangan telah dilaksanakan pembinaan pengusaha muda dan pedagang kecil dalam hubungannya dengan pembinaan dunia usaha golongan ekonomi lemah, berupa konsultasi/
penyuluhan yang melibatkan 1.440 peserta serta penataran bagi
1.440 orang peserta di 12 propinsi.
XVI/34
Di bidang pertanian telah diselengggarakan kegiatan peningkatan pembinaan taruna tani dan nelayan usia 13-35 tahun
berupa kegiatan latihan pembina tingkat propinsi yang melibatkan sebanyak 600 orang peserta, kursus kepemimpinan taruna
tani bagi 3.140 peserta serta penyuluhan ketrampilan di bidang usaha tani.
Di bidang kesejahteraan sosial, khususnya untuk mengisi
kegiatan kelompok remaja yang kurang mampu, telah dilaksanakan usaha-usaha dalam wadah Karang Taruna, yaitu dengan memberikan berbagai latihan ketrampilan kerja, kerajinan tangan
serta kesenian dan olahraga, sehingga waktu yang terluang dapat dimanfaatkan untuk karya produktif. Pada tahun ketiga
Repelita III telah diberikan bantuan paket peralatan ketrampilan dan kerajinan tangan kepada 2.311 Karang Taruna. Untuk
lebih meningkatkan dan
mengembangkan pembinaan para remaja
melalui Karang Taruna, telah diselenggarakan penataran bagi
sejumlah pengurus Karang Taruna.
Di bidang kesehatan telah dilakukan berbagai kegiatan antara lain kegiatan peningkatan kebersihan lingkungan, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha kesehatan dari anak
untuk anak baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sementara
itu di 13 propinsi (25 Kabupaten, 45 Kecamatan, 1.050 desa)
telah dilaksanakan kegiatan meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan anak dan remaja, melindungi serta mencegah anak remaja dari bahaya narkotika dan obat berbahaya lainnya serta mengikut sertakan remaja dalam kegiatan kesehatan masyarakat.
Di bidang industri, pengembangan generasi muda telah dilaksanakan melalui latihan dan peningkatan ketrampilan, yaitu
untuk berbagai jenis ketrampilan antara lain kerajinan bambu
dan kulit, cetak sablon, konpeksi, dan anyaman rotan. Di sam ping itu diselengggarakan pula kegiatan widya karya yang merupakan pengenalan industri di kalangan generasi muda/mahasiswa yang telah melibatkan 1.000 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk menimbulkan minat mereka supaya
terlibat
dalam
kegiatan
industri.
Untuk
kesinambungan
kegiatan-kegiatan
tersebut
telah
dilakukan
langkah-langkah
untuk memberikan kesempatan kepada eks peserta melalui kerja
praktek di perusahaan-perusahaan tertentu dan balai industri
yang ada, disamping memberikan kesempatan untuk memperdalam
ketrampilan mcreka di daerah-daerah lain yang lebih maju.
Di bidang transmigrasi telah dilaksanakan peningkatan motivasi dan ketrampilan melalui kerja praktek lapangan yang
melibatkan sejumlah 150 orang pemuda transmigran di 5 lokasi
XVI/35
KalimanSulawesi
Di bidang ketenagakerjaan telah dilaksanakan kegiatan peningkatan kesadaran buruh pemuda berupa 45 kali penyuluhan
yang melibatkan 1.350 peserta. Sasaran penyuluhan adalah calon-calon angkatan kerja yang duduk di kelas-kelas terakhir
pada Sekolah Menengah Atas Kejuruan, Akademi serta Universitas.
Akhirnya dalam rangka meningkatkan komunikasi antar pemuda dan instansi yang terlibat dalam pembinaan kepemudaan telah diterbitkan suatu media bulanan dengan nama Forum Pemuda
yang memuat masalah-masalah yang menyangkut kebijaksanaan dan
program serta ilmu pengetahuan.
i. Keolahragaan
Kegiatan keolahragaan telah dilakukan melalui pembinaan
olah raga bagi anggota masyarakat, pengembangan prasarana dan
sarana olahraga, pembinaan kesegaran jasmani dan rekreasi dan
pembinaan
organisasi
olahraga
serta
peningkatan
prestasi
olahraga.
Pembinaan olahraga bagi anggota masyarakat telah dilaksanakan dengan kegiatan penataran bagi para pelatih olahraga
sejumlah 1,3 ribu peserta, pemasalan/pertandingan olah raga
yang melibatkan sebanyak 119 ribu pelajar, 49,3 ribu mahasiswa dan 252,9 ribu anggota masyarakat lainnya. Juga telah dilaksanakan pemasalan olahraga cacad dalam rangka Pekan Olahraga Nasional ke X yang melibatkan sejumlah 250 orang. Di
samping itu telah pula diselenggarakan gerak jalan khusus untuk
wanita yang melibatkan 1.000 peserta.
Telah pula dilaksanakan pembinaan olahraga berbakat seba nyak 116 orang di Pusat serta 75 orang di daerah (di Salatiga, Palembang dan Ujung Pandang) khusuanya dalam cabang olahraga sepak bola, serta pengembangan kerjasama olahraga internasional sebanyak 16 kali kegiatan.
Sementara itu telah pula dilaksanakan kejuaraan nasional,
regional maupun internasional yang melibatkan sejumlah 1,4
ribu pelajar, 1,3 ribu mahasiswa dan 123 orang anggota masyarakat lainnya. Penataran penatar utama pencak silat telah
pula dilaksanakan yang diikuti oleh 50 peserta.
XVI/36
XVI/37
Dalam rangka menunjang usaha memperluas kesempatan belajar pada tingkat pendidikan dasar telah dilaksanakan program PAMONG yaitu pendidikan anak oleh masyarakat, orang tua,
dan guru yang sementara ini telah dan sedang dicobakan di daerah Solo, Malang dan Gianyar. Di samping itu telah dilaksanakan pula program SD Kecil yang ditujukan untuk menampung
anak-anak yang tinggal di daerah terpencil. Pada tahap ini
telah dan sedang dirintis Sekolah Dasar Kecil di daerah Kalimantan Tengah , Kendari Selatan dan Jawa Timur.
Pada tingkat pendidikan menengah diselenggarakan pengembangan penerapan prinsip teknologi yang memungkinkan murid belajar sendiri dari berbagai sumber belajar yang berfungsi sebagai penyalur informasi. Pada tahap ini telah di rintis pelaksanaannya di lima propinsi yaitu Lampung, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Sementara itu telah pula dilakukan penelitian calon lokasi SMP
Terbuka lainnya.
Untuk menunjang usaha memperluas kesempatan belajar bagi
anak luar biasa, terutama anak-anak yang menderita berbagai
macam tuna, telah diaelenggarakan program pengembangan uji
coba
sekolah luar biasa, pemantapan pendidikan terpadu dan berbagai
macam penelitian lainnya.
XVI/38
Usaha standardisasi dan akreditasi telah dilaksanakan melalui penyusunan dan pengembangan soal-soal ujian prestasi
belajar berdasarkan kurikulum, pengembangan bank soal, penyusunan tes intelegensia yang baru, dan studi kesahihan beberapa alat ukur untuk seleksi masuk perguruan tinggi.
Dalam rangka usaha mengembangkan sistim pendidikan yang
lebih serasi dengan pembangunan nasional telah dilaksanakan
studi untuk merumuskan lebih lanjut hasil Komisi Pembaharuan
Pendidikan yang telah dijadikan bahan ramuan untuk merumuskan
konsep pembaharuan pendidikan nasional. Di samping itu telah
pula dilaksanakan studi pendidikan di dunia kerja.
Untuk meningkatkan daya guna dan tepat guna pengelolaan
pendidikan telah dilanjutkan pengembangan suatu sistim pendidikan multistrata, yaitu program sarjana, program diploma,
dan program akta. Sistim ini dilaksanakan dengan penerapan
kurikulum teras untuk tiap bidang studi dan dengan penerapan
sistim kredit bagi penentuan bahan belajar sehingga sistim
tersebut dapat memberikan lebih banyak diversifikasi program
pendidikan, keluwesan dan kemungkinan pemindahan hasil pendidikan dari program satu ke program lain.
Untuk meningkatkan daya guna dan tepat guna pengelolaan
pendidikan telah dilanjutkan pula kegiatan pengembangan sistim informasi melalui kegiatan pengembangan sistim pengumpulan, pengolahan, analisa dan sintesa data serta penyimpanan
dan penelusuran data untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan pendidikan di masa lalu maupun dimasa depan. Dalam
pada itu sedang dikembangkan pendataan pendidikan luar sekolah dan olahraga serta generasi muda, sedangkan pendataan
kebudayaan dan pendataan keuangan/pembiayaan pendidikan terus
dilanjutkan.
B.
KEBUDAYAAN
MAHA ESA
NASIONAL
DAN
KEPERCAYAAN
TERHADAP
TUHAN
YANG
l.Pendahuluan
Sebagaimana ditetapkan dalam Garis-garis Besar Haluan
Negara, pembangunan Nasional berdasarkan Pancasila dan Un dangUndang Dasar 1945 dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
bangsa
Indonesia
menghendaki terwujudnya keselarasan hubungan antara manusia de
XVI/39
c.
kenyataan bahwa masyarakat Indonesia itu merupakan masyarakat majemuk, terdiri dari sejumlah suku bangsa dengan
latar belakang dan sejarah yang berbeda-beda;
masyarakat yang majemuk itu sedang mengalami pergeseran
sistem nilai sebagai akibat pembangunan yang pada hakekatnya merupakan proses pembaharuan di segala sektor kehidupan;
derasnya arus pengaruh kebudayaan asing sebagai akibat
perkembangan teknologi modern, khususnya di bidang komunikasi dan transportasi sehingga memperlancar kontak-kontak antar kebudayaan.
XVI/40
kelang-
Dalam rangka ini antara lain pengembangan kebudayaan diarahkan pula untuk memperkokoh persatuan dan kesetiakawanan,
menanamkan sikap tenggang rasa, hemat, prasaja, bekerja keras, cermat, tertib, penuh rasa pengabdian, jujur dan kewiraan, serta menanamkan sikap menghargai karya orang lain yang
bermanfaat bagi masyarakat.
Karena pengembangan kebudayaan merupakan bagian terpadu
dari pembangunan nasional, pembangunan di satu pihak membutuhkan
persyaratan-persyaratan
nilai
budaya
yang
mendukung
pembangunan, dan di lain pihak pembangunan juga memberi akibat sampingan yang pemecahannya dapat diketemukan dalam kebudayaan.
Untuk mencapai keadaan yang diinginkan, pembangunan kebudayaan nasional dan pembinaan Penghayatan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan dengan kebijakan pokok
sebagai berikut :
a.
Peningkatan penyelamatan warisan budaya dalam bidang kepurbakalaan, kesejarahan dan permuseuman melalui langkahlangkah survai koleksi, perencanaan dan fungsionalisasi
museum
dan
inventarisasi,
pemeliharaan
dan
pemugaran,
serta pendokumentasian dan penerbitan data tentang peninggalan sejarah dan purbakala.
b.
Peningkatan dan pengembangan seni budaya nasional dan daerah dengan sasaran pengembangan satu budaya Indonesia,
antara lain melalui pembinaan sosiodrama hingga tingkat
desa, serta usaha pengamanan kebudayaan nasional dari pengaruh-pengaruh negatif.
c.
d.
XVI/41
Tujuan
pembinaan
dan
pengembangan
kebudayaan
nasional
tersebut selanjutnya dijabarkan dalam program-program sebagai
berikut :
a.
Program
Kepurbakalaan,
Kesejarahan
dan
Permuseuman.
b. Program Pengembangan Seni Budaya
c. Program Kebahasaan dan Kesastraan, Perbukuan dan Perpustakaan
d. Program Inventarisasi Kebudayaan
e. Program Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
f. Program Pendidikan Tenaga Kebudayaan
Program ini dilaksanakan berdasarkan pengarahan Garis-garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa tradisi dan peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan bangsa, kebangsaan, serta kemanfaatan Nasional tetap dipelihara dan dibina untuk memupuk, memperkaya dan memberi corak kepada kebudayaan nasional.
Pembinaan dan pemeliharaan tersebut di atas diusahakan
melalui kegiatan-kegitan : (1) Pemugaran, pemeliharaan dan
penyelamatan peninggalan sejarah dan purbakala, termasuk penyelesaian pemugaran Candi Borobudur dan candi-candi lainnya;
(2) melakukan inventarisasi, registrasi dan dokumentasi tentang khasanah peninggalan sejarah dan purbakala di seluruh
propinsi; (3) mengadakan perencanaan, fungsionalisasi dan
pengadaan koleksi permuseuman di 26 propinsi; (4) melanjutkan
pemugaran rumah adat, bekas keraton, benteng, gereja, mesjid,
XVI/42
pembinaan
k e l o m p o k -kelompok
inventarisasi,
penggalian,
konservasi,
XVI/43
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Program kesenian merupakan perwujudan kebudayaan yang meningkatkan nilai etik dan estetik dari masyarakat.Nilai-nilai
ini perlu dipertahankan dan dikembangkan agar tercapai kese imbangan antara nilai kesejarahan materi dan nilai spiritual
akibat perkembangan ekonomi modern. Kegiatan pengembangan
seni budaya dalam tahun 1981/82 meliputi antara lain : pendataan, sosiodrama di 26 propinsi yang meliputi 61.341 desa,
penggalian dan pengembangan kesenian di 27 propinsi berupa
perlombaan, penyebar luasan berbagai jenis kesenian pada ber bagai
propinsi melalui 110 kali pameran, 73 kali pagelaran, tukar
menukar duta seni dan festival tingkat propinsi maupun nasional,
pemberian bantuan peralatan kesenian kepada 246 kabupaten/kodya, 687
kecamatan di 27 propinsi dan 57 daerah transmigrasi, serta
memantapkan persiapan pembangunan Wisma Seni Nasional.
c.
Kebijaksanaan
program
ini
diarahkan
kepada
pembinaan
dan
pengembangan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional, yang
berfungsi sebagai sarana komunikasi antara lain di bidang pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
(1) penyusunan perkamusan dan
antara ahli Bahasa Indonesia;
peristilahan
melalui
pertemuan
(2) memperluas
pengetahuan
kebahasaan
dan
kesastraan
kepada
masyarakat luas melalui lembaga pendidikan, media komunikasi massa dan penerbitan;
(3) menerbitkan majalah pengetahuan umum
buku sastra serta penerjemahan karya
sastraan daerah maupun nasional;
XVI/44
(4)
pelayanan
dan
pada
tahun
1981/82
Pembinaan Bahasa Indonesia yang terus dilakukan untuk meningkatkan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan jalan penelitian, pengembangan pembakuan bahasa, penyediaan berbagai publikasi dan penyuluhan lewat berbagai media.
Usaha-usaha yang telah dilaksanakan dalam tahun 1981/82 antara lain ialah : penelitian Sastra Indonesia dan Sastra Daerah, penyusunan 10 judul kamus dan peristilahan, satu kali
sidang Majelis Bahasa Indonesia - Malaysia, penerjemahan 10
judul naskah, penerbitan majalah 12 nomor sebanyak 36.000
eksemplar, pembinaan bahasa melalui TVRI dan RRI, serta perluasan gedung Pusat Bahasa.
Selain itu telah diterbitkan pula sejumlah majalah untuk
SD, SMTP, SMTA, dan Perguruan Tinggi serta diusahakan pula
penerbitan buku bacaan populer. Di
bidang perpustakaan telah
ditingkatkan persiapan perpustakaan nasional dan penerbitan
sebanyak 10.000 eksemplar untuk Bibliografi Nasional Indonesia dan Bibliografi Daerah, pengembangan 30 perpustakaan wilayah, 220 perpustakaan umum Dati 11, 15 perpustakaan kecamatan, 327 perpustakaan desa, 4 perpustakaan umum percontohan,
14 erpustakaan keliling, 18 perpustakaan perintis sekolah,
bantuan perpustakaan Umum Rekso Pustoko (Solo) dengan 1.000
eksemplar buku.
Dalam rangka pengembangan media kebudayaan telah dilakukan acara kegiatan kebudayaan lewat TVRI sebanyak 9 kali,
film kebudayaan 8 judul, Album Seni Budaya 2 bidang, buku
Pustaka Wisata Budaya, penerbitan majalah Warta Budaya, serta
pameran seni rupa dan patung.
XVI/45
d. Inventarisasi Kebudayaan
Tanpa meninggalkan prinsip k e Indonesiaan, inventarisasi
kebudayaan
daerah
dilaksanakan terus-menerus
untuk
mengembangkan kebudayaan nasional dengan kegiatan-kegiatan antara
lain sebagai berikut:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan daerah dan sejarah nasional di seluruh propinsi termasuk tradisi turun
temurun yang telah mencapai 130 naskah yang meliputi 26
propinsi
pengkajian naskah 50 calon pahlawan, calon tokoh nasional, tokoh nasional dan sejarah pahlawan;
menyelenggaran
seminar
kesejarahan
nasional
untuk
menyempurnakan naskah inventarisasi;
melaksanakan penelitian kepurbakalaan dan peningkatan balai penelitian arkeologi dengan dukungan administrasi dan
unit perkantoran;
pembinaan kerjasama kebudayaan antar negara/departemen
dengan sasaran kegiatan UNESCO, ASEAN, SPAFA dan HAPSAK;
penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan sastra Daerah;
pembinaan teknik dan kebijakan kebudayaan dengan kegiatan
koordinasi perencanaan dan pelaksanaan s e r t a penyusunan/
penulisan sumber informasi kebudayaan.
kegiatan-kegiatan
inven-
Inventarisasi kebudayaan yang dilakukan dalam rangka penyelamatan dan pemeliharaan warisan budaya telah berhasil
menghimpun 5 aspek, antara lain : mengenai sejarah daerah,
adat istiadat daerah, cerita rakyat, permainan rakyat, geografi budaya daerah dari 26 propinsi yang menghasilkan 130
naskah dan penerbitan sebanyak 67 naskah, penyusunan naskah
biografi dan 50 calon pahlawan/tokoh nasional.
Dalam rangka kegiatan penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan sastra Daerah telah disusun laporan penelitian sebanyak 114 jenis, yang meliputi: penelitian struktur bahasa
daerah, sistem perulangan, sistem morfologi, marfosintaksis,
geografi dialek, sastra lisan, novel dan drama.
Di samping itu telah dibangun 3 buah sarana laboratorium
arkeologi di Bandung, Yogyakarta dan Bali. Juga telah diada- kan
kegiatan penelitian purbakala yang meliputi penelitian b i d a n g
pra sejarah, arkeologi klasik, arkeologi Islam,
XVI/46
paleoantropologi dan paleoekologi radiometri. Selain itu program ini juga melaksanakan koordinasi dan bimbingan pada 166
proyek di 27 propinsi.
e. Pembinaan
Esa.
Penghayat
Kepercayaan
Terhadap
Tuhan
Yang
Maha
Didalam Ketetapan MPR No. I I tahun 1978 antara lain dinyatakan bahwa didalam kehidupan masyarakat Indonesia dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama antara pemeluk-pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga dapat selalu dibina kerukunan hidup di
antara sesama umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Atas dasar ketentuan tersebut dalam rangka
Program Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa telah dilakukan kegiatan-kegiatan :
( 1 ) mengadakan inventarisasi dan dokumentasi serta evaluasi
tentang
permasalahan
penghayatan
Kepercayaan
Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa di berbagai daerah;
(2) menyusun
program
pembinaan/konsep
bagi
para
penghayat
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
pengarahan Garis-garis Besar Haluan Negara;
(3) menyusun program kerja dan langkah-langkah kebijakan yang
sesuai dengan Sila Ke-Tuhanan Yang Maha Esa dan Sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Program ini antara lain diarahkan kepada pembinaan budi
luhur bangsa Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam tahun
1981/82 antara lain ialah inventarisasi dan dokumentasi jumlah penghayat dan aliran yang mencapai 427.006 orang dan 217
organisasi
penghayat
kepercayaan
kelembagaan
sosial/organisasi penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di 26
propinsi.
Selain itu diadakan penyempurnaan dan pengadaan 3 naskah
hasil inventarisasi, sarasehan antar penghayat kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai media komunikatif yang
sekaligus bersifat bimbingan serta penerbitan 18.000 eksemplar buku, serta siaran melalui radio dan TVRI.
f.
telah diterbitkan buku-buku pedoman teknik kegrafikaan sebanyak 3.000 eksemplar serta majalah penyuluhan grafika sebanyak 16.000 eksemplar. Guna mengetahui mutu dan ketetapan
bahan cetak oleh Pusat Grafika Indonesia telah diadakan eksperimen dan pengujian bahan-bahan kegrafikan antara lain tentang mutu kertas, tinta dan bahan-bahan kimia lainnya. Penataran tenaga teknik kebudayaan telah menatar sebanyak 455
orang antara lain dalam bidang: museum, kepurbakalaan, kesenian, perpustakaan, dan kebahasaan.
XVI/48