1.1.
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
Pengertian Pengendalian
Tujuan utama dari Pengendalian adalah mengendalikan proses/plant yang terjadi di
industri. Operasi yang berjalan di industri ini dapat bersifat diskret (on-off), misal valve
terbuka/tertutup, motor hidup/mati, konveyor jalan/berhenti, dll, atau pengaturan variabel
keluaran secara kontinyu, misal pengaturan untuk mempertahankan tinggi permukaan
cairan dalam tangki pada nilai tertentu.
1.1.1. Pengendalian oleh Manusia
Sistem Kendali
Sistem Kendali
Mengukur-Membandingkan-Menghitung-Mengoreksi
1.3.1. Elemen Elemen Sistem Kendali
Diagram blok sistem pengendalian otomatis, akan saja selalu ada komponenkomponen pokok seperti elemen proses, elemen pengukuran (sensing elemen dan
transmitter), elemen pengendali (control unit) dan elemen akhir (final control element).
Gambar diatas bagian controller mempunyai summing junction dengan tanda positif
negative. Dititik inilah langkah membandingkan dilakukan dengan mengurangi besaran
set point dengan sinyal measurement variable, hasilnya adalah error signal. Tanda negatif
Sistem Kendali
di summing junction berarti sangat spesifik bagi sistem, tanda ini sistem diatas disebut
negative feedback control system
Sensor
dengan process
variable ,
menghitung berapa banyak koreksi yang perlu dilakukan , dan mengeluarkan sinyal
koreksi sesuai dengan hasil perhitungan .
Actuator/Elemen Kontrol Akhir : adalah Perangkat yang digunakan untuk melakukan
aksi kontroler berdasarkan sinyal kontrol
Manipulated variable (MV)
Sistem Kendali
Sistem kontrol lup terbuka merupakan sistem kendali yang keluarannya tidak
berpengaruh pada aksi pengendali. Konsep ini tidak membandingkan keluaran dengan
masukan sehingga untuk setiap masukan acuan terhadap suatu kondisi operasi yang
tetap . Oleh karena itu ketelitian sistem bergantung pada kalibrasi
Sistem Kendali
Sistem Kendali
Sistem Kendali
Tegangan yang keluar dari generator biasanya diukur dengan menggunakan trafo
atau elemen pembagi tengan lain, dan hasil pengukuran ini dibandingkan dengan set point
yang biasanya juga dalam bentuk tegangan. Kemudian hasil perbandingan (error) ini dapat
dipakai bahan perhitungan untuk menambah atau mengurangi arus menuju exiter
(manipulated variable). Dan Gambar dibawah ini menunjukan diagram schematic Sistem
Pengendalian Tegangan pada sebuah generator diatas. Tegangan yang keluar dari generator
biasanya diukur dengan menggunakan trafo atau elemen pembagi tegangan lain, dan hasil
pengukuran ini dibandingkan dengan set point yang biasanya juga dalam bentuk tegangan.
Kemudian hasil perbandingan (error) ini dapat dipakai bahan perhitungan untuk menambah
atau mengurangi arus menuju exiter (manipulated variable).
1.4. Pengaruh Balikan Sistem Kendali
1.4.1. Karakteristik Sistem Pengendalian
Karakteristik utama sistem kendali meliputi kestabilan, ketelitian, kecepatan respon dan
sensitifitas keluaran terhadap perubahan komponen dan kondisi lingkungan :
Ketelitian :Ketelitian Menunjukkan deviasi keluaran sebenarnya terhadap nilai yang
diinginkan. Umumnya ketelitian sistem pengaturan diperbaiki dengan menggunakan mode
pengontrol seperti integrasi atau integrasi proporsional. Dengan penggunaan umpan balik,
ketelitian sistem semakin diperbaiki. Misalnya, sistem lup terbuka seperti mesin pencuci,
bersihnya pakaian menunjukan ukuran ketelitian.
Kestabilan : Suatu sistem dikatakan stabil jika keluarannya tetap pada nilai tertentu dalam
jangka waktu yang ditetapkan setelah diberi masukan. Keluaran suatu sistem tak stabil
akan terus naik hingga kondisi break down. Sistem yang tidak stabil bisa dibuat stabil
dengan menggunakan teknik tertentu, umumnya dengan rangkaian kompensasi. Ketelitian
dan stabilitas saling berhubungan satu sama lain, yakni jika tidak hati-hati ketika anda
mencoba memperbaiki ketelitian, stabilitasnya akan menurun, begitu juga sebaliknya.
Sensitivitas : Kepekaan sensitivitas merupakan ukuran kepekaan keluaran sistem terhadap
perubahan harga komponen-komponennya dan juga kondisi lingkungannya. Sistem yang
baik hanya akan terpengaruh oleh perubahan masukan dan bukan terhadap sinyal yang
diinginkan, seperti gangguan.
Sistem Kendali
pengukuran mengukur process variable, pada saat itu pula control valve berusaha
mengoreksi process variable. Padahal semua elemen di dalam sistem mempunyai unsur
kelambatan (lag). Karena unsur kelambatan itu, bisa saja control valve masih menambah
manipulated variable pada waktu process variable sudah mendekati set point. Akibatnya,
measuarement variable melewati set point.
Ada banyak bentuk kurva waktu atau response sistem pengendalian. Namun, secara umum
mereka dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu stabil (stable) dan tidak stabil yaitu
overdamped dan underdamped. Kelompok tidak stabil juga terbagi menjadi dua, yaitu
sustain oscillatin dan undamped.
Suatu sistem pengendalian dikatakan stabil, apabila nilai process variable berhasil
mendekati set point, walaupun diperlukan waktu untuk itu. Keadaan stabil itu dapat dicapai
dengan response yang overdamped atau yang underdamped. Kedua response itu
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada response yang underdamped,
jelas bahwa koreksi sistem berjalan lebih cepat dari response yang overdamped. Tetapi,
tidak berarti bahwa underdamped lebih bagus dari overdamped. Ada proses-proses yang
membutuhkan response yang lambat (overdamped) dan ada pula proses-proses yang
membutuhkan response yang cepat (underdamped). Kebutuhan tersebut ditentukan oleh
sifat proses dan kualitas produk yang dikehendaki. Operator yang berpengalaman tentu
dapat menunjukkan di bagian mana proses memerlukan response yang overdamped dan
dibagian mana diperlukan yang underdamped. Yang pasti sistem pengendalian tidak pernah
Sistem Kendali
menghendaki sistem yang tidak stabil. Tidak yang sustain oscillation, apalagi yang
undamped. Pada response sustain oscillation, process variable tidak pernah sama dengan set
point. Process variable naik turun di sekitar set point seolah-olah seperti roda sepeda yang
sedang berputar. Oleh karena sifat inilah, sustain oscillation juga disebut cycling.
Sistem Kendali
Hal yang sama juga terjadi atas perubahan load. Sistem dikatakan stabil kalau karena
perubahan load akan menyebabkan response yang overdamped, dan sistem dikatakan tidak
stabil kalau karena perubahan load response menjadi sustain oscillation atau undamped.
Analisa kestabilan secara matematik biasanya dilakukan dengan mengandaikan salah satu
diantara dua variable, set point atau load, bernilai tetap. Kalau diandaikan load tetap,
perubahan process variable hanya tergantung pada perubahan set point. Sebaliknya, kalau
set point dianggap tetap, perubahan process variable hanya tergantung pada perubahan
load.
1.4.3. Klasifikasi Sistem
Berdasarkan sifat-sifatnya, sistem kendali dapat dikelompokkan kedalam beberapa
klasifikasi berikut ini :
Sistem Linier atau Sistem Non Linier
Sistem Linier adalah suatu sistem yang memenuhi sifat proporsioanal dan prinsip
superposisi. Misalnya, bila masukan r(t) dan Keluaran c(t), maka jika masukannya
dinaikkan menjadi k r(t), keluarannya juga menjadi k c(t). Umumnya sistem ini
beroperasi hanya dalam daerah kerja yang terbatas.
Sistem Kendali
Sistem Non Linier adalah karakteristik yang tidak linier jika beroperasi pada daerah
yang lebar. Dan dinyatakan oleh persamaan tidak linier.
Time Invariant atau Time Varying
Sistem time invariant memiliki parameter-parameter yang konstan, tidak tergantung
waktu, sehingga tanggapannya tak tergantung pada saat kapan masukan diberikan.
Sedang sistem time varying memiliki satu atau lebih parameter yang berubah terhadap
waktu, Sehingga tanggapanya tergantung pada waktu diberikan masukan.
Sistem kendali Kontinyu atau Sistem Kendali Diskrit
Dalam Sistem kendali kontinyu, teknik kontinyu/analog untuk dipakai memproses
sinyal masukan dan mengendalikan sinyal keluaran, sedangkan pada sistem kendali
diskrit, pemrosesan sinyal masukan mempergunakan teknik digital. Pada umumnya,
teknik Bode plot atau Nyquist dipergunakan untuk menganalisis kinerja keadaan mantap
pada sistem linier, dan teknik root locus untuk menganalisis sifat transient. Dalam sistem
Diskrit, data tersampling dan transformasi z dipakai untuk menganalisis kinerja sistem.
Deterministik atau stokastik
Sistem Bersifat deterministik apabila tanggapannya terhadap suatu masukan dapat
ditebak dan berulang/konsisten. Sedang sebaliknya, tanggapannnya terhadap masukan
yang sama tidak selalu sama disebut sistem stokastik.
Paremeter Tergumpal atau Parameter Terdistribusi
Permodelan komponen yang sederhana bila dapat dianggap bahwa parameter parameter
komponen tersebut dimodelkan secara tergumpal disatu titik. Sistem dengan parameter
tergumpal ini dapat dicirikan dari model matematisnya berupa persamaan differensial
biasa. Sedang permodelan parameter terdistribusi lebih tepat digunakan, persamaan
differensial parsial.
Lembar Latihan/Soal:
A.
Sistem Kendali
2.
3.
Terangkan istilah dalam sistem kendali : Plant, sistem, sistem kendali loop
terbuka, sistem kendali loop tertutup, dan pengendali ?
4.
5.
Apa bedanya sistem kendali loop terbuka dan sistem kendali loop tertutup,
beserta contoh aplikasinya ?
Sistem Kendali