Pekerjaan
Provinsi
Tahun Anggaran
Penawar
I.
:
:
:
:
atau ditentukan lain sesuai Maksud dan Tujuan pekerjaan ini dilaksanakan oleh pemilik proyek
(Jika
Jenis
Excavator Standar
Vibro Hammer
Ponton
Dump Truck
Kapasitas
0,8 m3/dt
18 m3
Jumlah
4 Unit
4 Unit
2 Unit
3 Unit
Peralatan kerja yang digunakan (jenis, jumlah dan kapasitas) sebenarnya sesuai dengan
Lampiran Daftar Peralatan Utama untuk pelaksanaan pekerjaan yang merupakan satu
kesatuan dengan Dokumen Penawaran
2.
4.
5.
6.
Pintu Klep 60 cm
7.
Pintu Klep 80 cm
8.
Galian Tanah
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
10.
Penulangan Ulir
11
Lantai Kerja B0
12
13
Kisdam/Dewatering
Tebing)
2.
Stripping
3.
4.
(Dinding
Penahan
6.
Gorong -Gorong 60 cm
7.
Gorong -Gorong 80 cm
8.
III.
3.2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama, pengecekan
kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing, proses usulan /
persetujuan material konstruksi,dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection &
cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan barang / bahan, peraturan dan
perijinan yang berlaku.
3.3. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan :
Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen proyek yang terdiri
dari personal inti. Team manajemen proyek membuat rancangan urutan pekerjaan
mengacu pada denah pentahapan yang ada di dalam dokumen kontrak. Untuk selanjutnya
berdasar pada urutan pelaksanaan pekerjaan tersebut dibuat metode kerja sesuai dengan
item pembayaran sesuai bill of quantity (daftar kuantitas) dimaksudkan untuk mendapatkan
suatu cara pelaksanaan yang effektif dan effisien berdasarkan kondisi lapangan yang ada
dengan tetap mengendalikan resiko selama pelaksanaan hingga selesai pekerjaan.
3.3.1. Pengaturan Lokasi
Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan tenaga yang
disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang akan diterapkan.
3.3.2.
Urutan pekerjaan
Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan
dan sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi / demobilisasi tenaga,
alat, material sesuai dengan ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan.
3.3.3.
Metode kerja
Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja secara
rinci sesuai dengan persyaratan teknis konstruksi dan persyaratan lain yang
dicantumkan didalam dokumen kontrak. Metode kerja ini dimaksudkan untuk
menentukan keperluan alat, material dan tenaga untuk mencapai suatu target
produktivitas yang telah dirancang dan juga berfungsi untuk tools pengendalian
mutu dan pengendalian waktu untuk memenuhi target komitment kontrak.
3.3.4.
3.3.5.
kelancaran lalu lintas tetap terjaga, demikian pula halnya pada saat
mobilisasi / demobilisasi peralatan
2.1.2. Petugas Bendera
Petugas bendera ditempatkan di semua tempat kegiatan pelaksanaan yang
menggangu arus lalu lintas, terutama pada keluar masuk jalan akse kerja.
2.1.3. Rambu-rambu lalu lintas
Rambu lalu lintas dengan material, Bentuk dan dimensi mengacu pada
spesifikasi teknis dan gambar kerja dibuat dengan jumlah dan jenis sesuai
dokumen pelelangan dan kebutuhan dilapangan. Dalam pelaksanaannya
menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti
palu, gergaji, dll. Rambu-rambu lalu lintas ini dipasang pada lokasi
pekerjaan yang bersinggungan dengan lokasi existing/kepentingan
publik/pengguna jalan.
Access Road
Existing Road
Image diatas hanya sebagai illustrasi Pekerjaan pengaturan lalu lintas / Traffic Management pada lokasi
Jalan existing dan jalan akses proyek. Adapun arah in-out kendaraan proyek, kondisi jalan existing sesuai
dengan kondisi real di lapangan.
Normalisasi Kali Ciliwung
Dokumen Kontrak
Pemborongan
Koordinasi/rundingan dg Direksi
pengawas & Konsultan
Pengawas
Pemahaman Ketentuan
Dokumen Kontrak
Ok
Pelaksanaan Item
Pekerjaan
No
No
Ok
No
Ok
FINISH
No
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Ok
Keterangan :
= Cek :
- Shop Drawing &
BQ
- Spesifikasi teknis
(termasuk Inspeksi
& Test
Pengendalian
Mutu)
- Approved
Konsultan
Pengawas &
Owner
START
ENGINEERING
Proses pengajuan /
persetujuan Pekerjaan
Check
Perubahan
Persetujuan Konsultan
Pengawas
Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan
Check
Repair
Final
Check
issued
FINISH
Ok
Approved for Construction
Pemahaman Syarat
Kontrak
Cek
Ya
Scope Pekerjaan
Ya
Pemeriksaan Bersama
Scope Kontrak
Tdk
Cek
Tdk
Ya
Cek
Ya
Pelaksanaan Scope
Kontrak (sesuai bagan Alir
Pek. & BQ )
Pemeliharaan
Pembuatan Gambar
Pelaksanaan / Rekayasa
Enginer
Perbaikan
Tdk
Cek
Ya
Tdk
Serah Terima Akhir
(FHO)
Ya
Gambar Pelaksanaan
Pelaksanaan Pekerjaan /
Fisik
Tdk
As Build Drawing
Cek
Tdk
Cek
Ya
Ya
Pekerjaan Selesai
FINISH
ZOOM
Lokasi
Pekerjaan
Indonesia
LOKASI
PEKERJAAN
Lok. Hilir :
Jembatan Kalibata
No.
1.
Galian Tanah
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
10.
Penulangan Ulir
11
Lantai Kerja B0
12
13
Lok. Saluran
Pek. Abutment
Pek. Girder
Pek. Revetment
FINISH
Galian Awal
Pada Kondisi tertentu (Dalam hal ini paket pekerjaan berhubungan dengan Pembebasan DAS dari
Permukiman), maka pekerjaan Dapat dilaksanakan pada lokasi yang telah siap.
Pekerjaan pada lokasi yang telah siap berhubungan dengan Jalan Akses yang ada di sisi kanan / kiri
Sungai.
Adapun pada satu lokasi dengan beberapa item pekerjaan, bekerjaan akan dilakukan secara
berkesinambungan / continue
Misal;
1. Pekerjaan Pada Lokasi Sungai (Pek. Sheet Pile dan Galian Alur Sungai)
Tahap awal
Arah Pekerjaan
Keterangan;
- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai
warna merah
warna Hijau
Tahap Berikutnya
Pek. Sheet Pile
Arah Pekerjaan
Keterangan;
- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai
- Pek. Galian dasar tanah sungai
warna merah
warna Hijau
Profil air
Tahap Berikutnya
Pek. Galian dasar sungai
Keterangan;
- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai
- Pek. Galian dasar tanah sungai
- Pek. Jalan Inspeksi
Arah Pekerjaan
warna merah
warna Hijau
Profil air
warna kuning tua
Tahap Berikutnya
Secara umum, pekerjaan akan dilaksanakan secara simultan / continue pada lokasi pekerjaan
dengan penggunaan peralatan yang selalu bekerja tidak ada alat stand by
4.2.4. Rencana Mobilisasi Alat, Personil, material pekerjaan & Sirkulasi Alat
Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih dahulu yang
berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan
peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman / dekat di
lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.
Jalan akes ke lokasi sungai dari Sisi Timur dan Barat terdiri dari Jalan Pemukiman yang sempit dan
ada beberapa jalan Perumahan yang Cukup lebar.
Secara umum, Mobilisasi alat ataupun material dapat melalui Sisi Hilir ataupun Hulu. Untuk kondisi
dimana Sisi Hulu / Hilir pada paket dilelangkan tidak dapat dilalui, pekerjaan dapat menggunakan
lokasi Hilir / hulu pada paket lain yang memungkinkan.
Pada saat pelaksanaan, sebelum pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu akan dipetakan Jalan Akses
selain dari hulu ataupun Hilir (jika memungkinkan) dari sisi Barat ataupun sisi Timur.
Setelah terpetakan, Mobilisasi alat dan material dapat melalui Jalan existing tersebut dengan Ijin dan
Sosialsasi pada Pihak terkait.
Kontraktor akan memelihara dan juga memperbaikin kerusakan jalan umum yang digunakan akibat
proses pelaksanaan konstruksi.
Jika pada beberapa lokasi (STA Pekerjaan) tidak memungkinkan Mobilisasi lewat darat, maka
mobilisasi dapat lewat sungai dengan bantuan Ponton dan perahu bermotor.
Seluruh pekerjaan Jalan Kerja / akses road mengacu pada Spesifikasi teknis dan ketentuan lain dalan
tender Dokumen
Foto Rencana akses jalan kerja dengan Kondisi Existing yang ada;
Lokasi Hilir yang memungkinkan
Ket;
- Foto diatas hanya sebagai gambaran Lokasi Hulu / Hilir, dimana maksud adalah penggambaran jika
kondisi akses road dapat di jangkau dari Hulu / Hilir
- Kondisi sebenarnya sesuai dengan paket Yang dilelangkan
PENGAMANAN UTILITAS
- Selama pelaksanaan pekerjaan kontraktor akan menjaga fungsi tanggul yang sudah ada, dari
kemungkinan banjir dan rob akibat pasang air laut yang dapat mengakibatkan banjir/tanggul jebol
(akibat kegiatan pemancangan atau pelaksanaan konstruksi tanggul).
-
V.
Pekerjaan di Propinsi DKI Jakarta, Tepatnya di Aliran Kali Ciliwung (sesuai gambar
kerja).
Urutan Pelaksanaan
Secara umum Pekerjaan akan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pekerjaan Umum Persiapan
- Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
2. Pekerjaan Tanah
- Stripping
- Galian Alur Sungai
- Galian Struktur
- Timbunan tanah setempat
- Timbunan tanah dari luar
- Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
- Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km
3. Pekerjaan Konstruksi Perkuatan Beton
3.1. Pekerjaan Turap Beton
3.1.1. Pekerjaan Sheet Pile
- Pengadaan SP Type FPC320 C500
- Pemancangan SP Type FPC320 C500
- Pengadaan Steel Sheet Pile
- Pemancangan Steel Sheet Pile
- Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan dengan Preboring
3.1.2. Pekerjaan Back Pile
- Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B
- Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B
3.1.3. Pekerjaan Balok Penghubung
- Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2"
- Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter
3.1.4. Pekerjaan Pile Cap (Caping Beam)
- Penulangan Ulir
- Bekisting Multiplek 9 mm
- Beton Ready Mix K.225
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
3.2. Pekerjaan Revetment
- Pengadaan mini pile beton 28 cm, L = 6 m' (termasuk tulangan)
- Pemancangan mini pile beton 28 cm, L = 6 m' (termasuk tulangan)
- Lantai Kerja BO K-125
- Penulangan Ulir
- Bekisting Multiplek 9 mm
- Beton Ready Mix K-225
- Pengadaan dan Pemasangan Concrete Tile K-300 (Warna)
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
3.3. Pekerjaan Saluran dan Pintu Air
- Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x 100 (pabrikasi)
- Pengadaan dan pemasangan Plat Beton Tutup U-Ditch
- Pengadaan dan Pemasangan Pintu Klep (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
Normalisasi Kali Ciliwung
- Pengadaan dan Pemasangan Gorong Gorong (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
- Pengadaan dan Pemasangan Trashrack (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
3.4. Pekerjaan Jalan Inspeksi dan Jembatan
- Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi (sirtu), t = 40 cm
- Lantai Kerja BO K-125
- Paving Blok Warna, tebal = 8 cm, K-400
- Jembatan Beton Bertulang (lebar 2 m, Bentang 50 m)
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
3.5. Penanaman Pohon
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
3.6. Penanaman Relokasi Utilitas
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
4. Pekerjaan Lainnya sesuai gambar dan BQ
Kondisi Existing
- Foto existing berikut hanaya sebagai contoh kondisi existing sungai yang ada
- Assumsi sementara, kondisi adalah typekal pada semua paket pekerjaan
- Untuk Cross section / kondisi yang berbeda, pekerjaan akan disesuaikan dengan kondisi dilapangan
Bagian Hilir
Bagian Hulu
Sisi Barat
Sisi Timur
Sisi Timur
Type 2;
Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah
berlumpur / lunak, dimana dump truck tidak
dapat berdiri di atas sedimen / rencana galian
alur sungai / Tidak ada Space kerja
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah
menuju pinggir kali dengan lansir / estafet
Type 3;
Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran sungai dan pekerjaan melalui darat tidak dapat dilakukan
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode langsir material hasil galian
dengan Ponton Temporary Stock Pile
Sisi Barat
Sisi Timur
Type 1;
Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak
keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi
sedimen / rencana galian alur sungai mendekati
Excavator
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju
pinggir kali
Type 3;
Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran sungai dan pekerjaan melalui darat tidak dapat dilakukan
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode langsir material hasil galian
dengan Ponton Temporary Stock Pile
Illustrasi Pekerjaan Type Galian alur Sungai akan dijelaskan pada lembar berikutnya
Met. Pelaksanaan
Pekerjaan
Shop Drawing
Traffic Management
Lok. Jembatan
Lok. Drainase
Pek. Kisdam
No
No
No
Cek
Cek
Cek
Ok
Ok
Ok
No
No
No
Cek
Cek
Cek
Ok
Ok
Ok
No
Cek
Cek
Ok
Ok
A
No
No
Cek
Ok
No
No
No
Cek
Cek
Cek
Ok
Ok
Pek. Pile (type sesuai BQ
& Gambar kerja) sbg
jangkar
Ok
No
Cek
No
No
Ok
Cek
Cek
Ok
Ok
No
No
No
Cek
No
Cek
Pek.Caping Beam
(termasuk lean concrete,
Pembesian & Form work)
No
No
No
Cek
Ok
Pek.Caping Beam
(termasuk lean concrete,
Pembesian & Form work)
Ok
No
C-C
No
Cek
Cek
Ok
Cek
Ok
Ok
Cek
Ok
Cek
Ok
Ok
No
No
Cek
Cek
Ok
Cek
Ok
Ok
Pek. Pengadaan dan
Erection I Girder
No
Cek
No
Ok
Cek
No
No
Cek
Ok
Cek
Ok
Pek. Slab Bridge (termasuk
lean concrete, Pembesian
& Form work)
No
Ok
A-A
Pek. Revetment
A1
No
Cek
Ok
Cek
Ok
B-B
A1
B-B
No
A-A
C-C
No
Cek
Cek
Ok
Ok
No
No
Cek
Cek
Ok
Ok
Pek.Caping Beam
(termasuk lean concrete,
Pembesian & Form work)
No
Cek
Ok
Pek.Kolom (termasuk lean
concrete, Pembesian &
Form work) sbg Frame
No
Cek
Ok
Pek.Kolom (termasuk lean
concrete, Pembesian &
Form work) sbg Frame
No
Cek
Ok
Pek. Concrete Tile K-300
(warna)
No
Cek
Ok
No
Cek
Ok
FINISH
Catatan;
Tanda Relation
adalah : Hubungan pekerjaan yang terjadi jika pada
lokasi tersebut tidak terdapat pekerjaan sesuai Flow chart berikutya yang dimaksud /
Pekerjaan langsung ke item pekerjaan berikutnya yang ditunjukan oleh tanda
relation (
) tersebut.
5.2.
Penggambaran Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
5.2.1. Pekerjaan Pendahuluan
5.2.1.1. Pekerjaan Persiapan & Mobilisasi
Pekerjaan Mobilisasi/Persiapan, melakukan Sosialisasi ke masyarakat dan
pengurusan perijinan dengan pihak terkait untuk pengendalian lalulintas, keamanan
lokasi & peralatan, puskesmas / rumah sakit.
Sosialisasi ke masyarakat tentang akan dilaksanakannya dengan berkoordinasi
dengan tokoh masyarakat & aparatur pemerintah setempat
Perijinan dengan pihak terkait;
DLLAJR & Kepolisian
= Traffic Manajemen
Dinas Pertamanan
= Pohon
Jika ada
PDAM, PLN, TELKOM, dsb
= Pemilik Utilitas
Pihak terkait lainnya / Pemilik Utilitas lainnya
Survey & Pengukuran
Mobilisasi Personil
Mobilisasi alat
Foto Proyek /
Dokumentasi
2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja
konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan
dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari
bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau
tertimpa benda dari atas.
3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu, atau
serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran
sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu
diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah
mengelas.
4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama
penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dab
tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan sarung
tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang
seperti medorong gerobag cor secara terus-menerus dapat mengakibatkan lecet pada
tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobag.
5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya dengar
benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang
berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau material konstruksi
yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk
menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.
6. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh
mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya
buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini.
8. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada pekerja
konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di proyek. Untuk itu,
pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk
pertolongan pertama.
Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan disediakan
oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif jauh lebih baik dan
murah ketimbang sudah kejadian.
5.2.1.3.
5.2.1.5.
Peralatan
dipakai :
yang
Selinder / Kubus
beton, Alat ukur /
meteran
Gambar.
Pengetesan
Slump
Beton
dan
Pembuatan Benda Uji Test
Beton
KODE
J E N I S
FREKWENSI
KRITERIA
A L A T
METODE
I/T
INSPEKSI / TES
INSPEKSI / TES
KEBERTERIMAAN
INSPEKSI / TES
INSPEKSI / TES
A.
I.1
B.
I.1
PENGUKURAN
Survey
(INSPEKSI)
PEKERJAAN TANAH
Galian
Biasa
/ Tiap 25 m bidang
Excavation
pekerjaan
atau
(INSPEKSI)
ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis dan
arahan dari direksi
pekerjaan.
Waterpas/Water Level
o
o
Theodolith; Total
station
Waterpass/Water
Level
Meteran
PENANGGUNG
JAWAB
Q/Assurance .
Surveyor.
T.1
Galian
Biasa
Excavation
(TES)
I.2.
Borrow Material
(INSPEKSI
T.2
D.
I.1.
T.1
T.1
I.2
T.1
I.2
AASHTO T-99.
Quality Assurance &
atau ditentukan lain
Laborat
sesuai
dengan
spesifikasi teknis
o Visual.
o Meteran.
o Alat-Alat Tes
Tanah
Laboratorium
sesuai Spesifikasi.
Metode/Instruksi
Kerja
Inspeksi
Pekerjaan Tanah
Q/Assurance &
Laborat
Borrow Material
(TES)
o CBR 6%.
o Tebal Hamparan tiap
lapis 30 cm.
Kepadatan = 100%
MDD.
o Tebal Hamparan tiap
lapis 30 cm.
Kepadatan = 95%
MDD.
o atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi
teknis dan arahan dari
direksi pekerjaan.
o AASHTO T-99.
o ASTM D1557 dan
Aastm D1556
o atau ditentukan lain
sesuai dengan
spesifikasi teknis
Q/Assurance &
PERSIAPAN
TANAH DASAR
(INSPEKSI)
Waterpas/Water
Level.
o Meteran.
o Straightedge.
o Visual.
Metode/Instruksi
Kerja
Inspeksi
Pekerjaan
Tanah
Dasar.
Q/Assurance &
PERSIAPAN
TANAH DASAR
(TES)
o Kepadatan Tanah
95%. ( Kedalaman 20
cm),
o CBR min. 6%.
o atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi
teknis dan arahan dari
direksi pekerjaan.
Alat-Alat Tes
Laboratorium
Spesifikasi
o AASHTO T-180.
o AASHTO T-193.
o atau ditentukan lain
sesuai dengan
spesifikasi teknis
Q/Assurance &
Spun Pile
(INSPEKSI)
o Q/Assurance &
o Kuat tekan
karakteristik (sesuai
spesifikasi teknis)
o Alat-alat laboratorium
sesuai standard
Sesuai spesifikasi
o Alat-alat laboratorium
sesuai standard
o Kuat moment
horizontal / momen
krek (sesuai spesifikasi
teknis)
o Alat-alat laboratorium
sesuai standard
Spun Pile
(TEST)
Tiap batang
Sheet Pile
(INSPEKSI)
Tiap batang
Sheet Pile
(TEST)
Tiap batang
Tanah
sesuai
Laborat
Laborat.
Surveyor.
Laborat.
Surveyor.
Laborat
o Pelaksana lapangan
o Q/Assurance &
Laborat
o Pelaksana lapangan
Sesuai spesifikasi
Beton
Besi Beton
Sesuai
standar
persyaratan
AASHTO T 126 (ASTM C
192) dan persyaratan lain
yang ditentukan dalam
dokumen spesifikasi
Kubus / Silinder
Sesuai
Standar
persyaratan :
Baja Anyaman sesuai
AASHTO M 55
Baja tarik sesuai
AASHTO M 31
dan persyaratan lain yang
ditentukan
dalam
dokumen spesifikasi
Uji tarik/strength
AASHTO
T
(ASTM C 192)
126
Q/Assurance &
Laborat
Q/Assurance &
Laborat
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
(URUTAN
PEKERJAAN
DENGAN
3. Coring
Pekerjaan pemboran inti dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data geologi teknik
bawah permukaan tanah (insitu testing) yang akan digunakan untuk analisa geologiteknik
dengan melalui pengujian lapangan dan laboratorium.
Pada setiap pemboran inti diusahakan agar perolehan contoh inti tanah (Core recovery)
mencapai 100%. Core Recovery itu sendiri artinya adalah presentasi tanah/batuan yang
diperoleh selama proses pengeboran. Urutan stratigrafi tanah yang diperoleh sangat
tergantung dari core recovery-nya.
Pengeboran pada setiap lokasi akan dilaksanakan dengan distribusi dan kedalaman yang
disesuaikan dengan kondisi geologi tekniknya. Tetapi jika dibutuhkan pengeboran dapat
dilakukan lebih dalam lagi bila terjadi keraguan pengambilan sampel, misalnya terjadinya
ketidakseragaman jenis tanah. Pengambilan contoh inti pemboran dilakukan dengan peralatan
tabung penginti single, double ataupun triple core barrel, tergantung kebutuhannya.
Yang membedakannya adalah tabung pelapis luarnya saja, contohnya pada pengambilan
tanah, tanah pada bagian tengah core barrel tidak akan terganggu (undisturbed) sedangkan
pada bagian pinggiran core barrelnya akan terjadi disturbed sample. Mata bor yang digunakan
juga tergantung pada kondisi tanah yang akan dibor. Untuk type soil akan digunakan mata
bor Tungsten atau Steel Bit dan untuk type batuan digunakan Diamond Bit.
4. Pekerjaan Sondir termasuk Laporan / Test dengan Bor Mesin (20 meter)
Assumsi;
1. Pekerjaan dilakukan dengan alat berat ( mekanik), alat laboratorium dan tenaga manusia
2. Lokasi pekerjaan : Sesuai dengan petunjuk direksi Lapangan /Pimpro
Uraian
Tujuan ;
Sondir dilakukan untuk mengetahui data tanah. Dari data tersebut dan dengan
mempertimbangkan beban rencana dapat ditentukan jumlah kebutuhan tiang (Typer, panjang
dan jumlahnya).
Pelaksanaan ;
- Penentuan lokasi Sondir dengan persetujuan direksi/pimpro
-
Pemboran hingga kedalaman > 30 m atau sesuai petunjuk Pimpro / direksi dengan
pengujian SPT tiap interval 5 m dan dibuat laporan sesuai format yang disetujui Pimpro
dan digambar pada suatu kertas grafik yang menunjukan hubungan antara kedalaman dan
nilai conus dan JHP (Jumlah Hambatan Pelekat).
PDAM
PLN
GAS
Telekomunikasi
Assumsi :
1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia ) dan alat Bantu
2. Lokasi pekerjaan : material/bahan yang dipindah/direlokasi
Uraian ;
1. Koordinasi dengan Pihak Pemilik Itilitas
2. Penentuan material yang akan direlokasi.
3. Untuk rencana lokasi pekerjaan yang diperkirakan terdapat Utilitas kabel, dilaksanakan test pit
di lokasi yang ditentukan.
4. Pekerjaan penyediaan tempat lokasi relokasi (galian dsb)
5. Pembongkaran material dari tempat lokasi exsisting dengan menggunakan tenaga manusia dan
alat bantu.
6. Material di angkut dan ditempatkan Langsung di pasang di tempat relokasi / pada lokasi
penampungan sementara yang disediakan. Selama disimpan, material dijaga agar tidak rusak
dari kegiatan proyek yang sedang berlangsung.
7. Pemasangan material pada tempat/lokasi baru yang telah ditentukan dalam gambar rencana
dan telah disetujui oleh direksi. Pemasangan ini mengikuti schedule pelaksanaan pekerjaan
yang ada.
8. Pelaksanaan pemasangan material seperti pekerjaan pemasangan pada material baru, tapi
material yang dipakai adalah material existing yang telah ada .
2. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan Tanah untuk pekerjaan Pendahuluan sebelum Pekerjaan Konstruksi / Struktur
Dilaksanakan
Typical Cross Section sesuai tender Dokumen
Type 1;
- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi
pekerjaan
- Pekerjaan
Pemancangan Sheet
Pile dan Tiang Pancang
- Pekerjaan berikutnya
sesuai tender dokumen
Type 2;
- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi
pekerjaan
- Pekerjaan Timbunan
tanah sampai elevasi
rencana
- Pekerjaan
Pemancangan Sheet
Pile dan Tiang Pancang
via Timbunan tanah
sesuai gambar kerja
Ket;
= Lokasi Galian tanah / Kupasan sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back Pile dilaksanakan
= Lokasi Timbunan Tanah dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back
Pile dilaksanakan
2.1. Stripping
Peralatan:
- Bulldozer Stripping
- Wheel Loader Loading
- Dump Truck hauling & Dumping ke disposal area /
lokasi pembuangan
2.2. Timbunan
2.2.1. Timbunan tanah Setempat
2.2.2. Timbunan tanah dari Luar
Pengadaan Material Timbunan
Timbunan tanah Setempat
Pengadaan Material di Lokasi Galian yang telah ditentukan
Peralatan: Excavator dan Dump Truck
Stripping / Kosrekan
- Pengupasan lapisan top soil (stripping)
Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi
pekerjaan yang telah ditentukan.
Stripping dilakukan dengan kedalam
minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain
sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-pohon
dibongkar
sampai
keakar-akarnya,
kemudian bekas akar diisi dengan tanah
kemudian dipadatkan.
Equipment;
- Wheel Loader
- Dump truck
- Motor Grader
- Vibratory Roller
- Water Tank Truck
- Tools
Penghamparan
Pemadatan
dan
Pada kondisi Tertentu, dimana penghamparan Awal tidak dapat dilakukan oleh Motor Grader, Maka
penghamparan awal dapat dilakukan dengan bantuan Bulldozer
Penghamparan dengan Bulldozer
Timbunan dengan elevasi , corss section dan kelandaian sesuai gambar kerja. Sebelum dilaksanakan
penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah dipasang profil untuk penimbunan (patok-2
dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)
3.
Penghamparan dilakukan dari pinggir timbunan terus kearah sumbu timbunan dan dari arah rendah
menuju arah yang lebih tinggi
Arah pemadatan pada jalan lurus (dari tepi ke tengah)
As Jalan
4.
Handling Material
Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan
diratakan. Pada saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam
perjalanan tidak ada cairan yang tercecer di jalan
Perataan excavated material pada alokasi disposal area
PEKERJAAN KONSTRUKSI
3. PEKERJAAN TURAP BETON
3.1. Pekerjaan Turap Beton
- Pengadaan SP Type FPC320 C500
- Pemancangan SP Type FPC320 C500
- Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan dengan Preboring
Ilustrasi Pekerjaan di lapangan:
1. Pengadaan dan Pemancangan
Pengadaan dan Transportasi Material Sheet
Pile
Gambar diatas hanya sebagai ilustrasi pekerjaan Sheet Pile Beton. Adapun Type Sheet Pile (Corrugated
atau Flat) sesuai dengan gambar kerja dan BQ untuk proyek dimaksud
Pada Lokasi tertentu, sesuai dengan kondisi di lapangan, Pekerjaan Pemacangan dapat dilakukan dengan
Pekerjaan:
- Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan
dilakukan
pada
lokasi
dimana
Pemacangan
lewat
darat
tidak
dapat
dikerjakan
hanya
bisa
lewat
kali/sungai
Pemancangan
Sesuai Ketentuan Spesifikasi teknis;
- Tiang pancang harus sesuai dengan prinsip-prinsip dasar standar yang berlaku di Indonesia (PBI
1971) dan atau standar yang lain seperti JIS atau BritishStandard Code.
- Tiang pancang dipancang dengan metode Palu Gravitasi atau Palu Diesel.
Pekerjaan Tiang pancang di darat
Peralatan;
1. Crane with Pile Hammer
2. Alat bantu
Pemancangan
pertama
dengan
Tiang Pertama setelah ditentukan
titik vertical dan Horizontal
Tiang pancang ke 2 disambung
dengan tiang pancang pertama
sesuai dengan shop drawing dan
instruksi dari engineer
7.
Penulangan Ulir
dengan
Concrete
Peralatan:
- Batching Plant + Truck Mixer
- Alat bantu lainnya
Uraian Singkat
-
Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat.
Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta
bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh
truck mixer, penuangan beton dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah
yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari
beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan
semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus
(concrete admixture) pada material beton readymix
-
Pekerjaan
Beam / Pile
- Pembesian
- Bekisting
Caping
Pengecoran dengan
mutu beton sesuai
yang dipersyaratkan
FINISH
Dilanjutkan
pekerjaan
Lainnya Sesuai Gambar
Kerja
Pada Lokasi back Pile, Pekerjaan Caping Beam / Pile Cap dilaksanakan dengan tahapan sama seperti
pekerjaan Caping Beam pada lokasi sheet pile beton seperti
Sand Bag
Turap
2. Pemasangan Anchor
Pemasangan Anchor
Ujung salah satu anchor fixed (mati)
dan ujung lainnya bebas (sesuai
gambar kerja
( 4 meter untuk penempatan bond
length dan 4.5 cm free length berisi
kabel angkur dengan jumlah dan
diameter sesuai gambar kerja )
Stressing Anchor
Foto diatas hanya sebagai Ilustrasi Tahapan Pekerjaan Ground Anchor . Adapun pada pelaksanaan,
pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan dimensi, ukuran sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi
teknis.
Normalisasi Kali Ciliwung
Pekerjaan Steel Pile Dan Anchor selesai, dilanjutkan dengan Pekerjaan Lantai Kerja,
Pembesian dan Pengecoran Pile Cap
Pekerjaan
Beam
- Pembesian
- Bekisting
Caping
Pengecoran dengan
mutu beton sesuai
yang dipersyaratkan
FINISH
Dilanjutkan
pekerjaan
Lainnya sesuai Tender
Dokumen
Peralatan:
- Batching Plant + Truck Mixer
- Alat bantu lainnya
Uraian Singkat
-
Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat.
Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta
bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh
truck mixer, penuangan beton dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah
yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari
beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan
semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus
(concrete admixture) pada material beton readymix
-
Assumsi:
1 Pekerjaan dilakukan secara mekanik (dengan alat berat), manual (tenaga manusia ) dan alat bantu
2 Lokasi pekerjaan : Saluran Precast pada saluran sesuai gambar kerja dan BQ.
Uraian:
Sebelumnya Pekerjaan Struktur telah dilaksanakan
Galian dilaksanakan di
lokasi rencana Drainase
sampai dengan dasar
(dimonitor oleh tim
surveyor)
1. Material
Saluran/Precast
Material Saluran (Precast) dengan
mutu dan bentuk sesuai gambar
kerja dan
spesifikasi dihasilkan
oleh supplier (termasuk dalam
material Pabrikasi).
Material Precast di hantar dari
Pabrik
ke
lokasi
pekerjaan,
tepatnya
disamping
lokasi
pekerjaan yang telah dipersiapkan.
Pekerjaan Pemasangan
Pemasanga Bowplank pada galian untuk pengecekan kelurusan maupun elevasi dengan jarak maksimum
20 m untuk menghindari lendutan benang acuan. Sebaiknya dengan 2 benang dimana yang satu pada as
saluran sedang lainnya pada sisi luar precast untuk kelurusan pamasangan saluran.
Pemasangan saluran precast segera dilaksanakan apabila seluruh proses diatas telah dikerjakan. Dengan
bantuan peralatan (untuk mengangkat dan penyetelkan dapat digunakan Crane atau Excavator dengan
tetap mengacu prosedur Handling), satu persatu precast saluran dipasang mengikuti jalur galian yang
dibuat dan sebaiknya dari arah hilir ke hulu.
Pengurugan kembali lapis demi lapis ( 15 s/d 20 Cm perlapis ) dengan pemadatan dapat dikerjakan
dengan Stamper atau lainnya dengan material yang sesuai persyaratannya hingga ke finishing surface.
2. Urugan Pasir
Penghamparan material pasir
dengan tebal sesuai gambar
kerja.
Pemadatan
dengan
Hand
Tamper.
4.
7. Penutupan U ditch
Tutup Udict Ptacetak (dimensi
dan
mutu
sesuai
tender
dokumen) didatangkan dan di
installasi di lokasi pekerjaan
Galian
Sebelumnya
dilaksanakan
Installasi Penutup
Pekerjaan
Urugan
Pasir
Telah
Pengadaan dan Pemasangan Gorong Gorong (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
1. Galian
Galian
dilaksanakan
lokasi
Goronggorong
tersebut
sampai
dengan
dasar (dimonitor
oleh tim surveyor)
Untuk Perapihan
hasil galian akhir
dan lokasi yang
tidak
dapat
dijangkau dengan
excavator, galian
menggunakan
tenaga
manusia
dan alat bantu
5.Penyiapan
Gorong-gorong
Pipa Beton dalam sesuai
gambar kerja
Gorong-gorong diangkut ke
lokasi pekerjaan dan siap
untuk di instalasi.
Ciliwung
SUNGAI
SUNGAI
Saringan sampah harus diikatkan pada dinding samping dan pada ambang tetapi tetap harus bisa
diangkat untuk perbaikan
Gunakan hanya batang besi vertikal, yang diperkuat besi horisontal di belakangnya sehingga
mempermudah proses pembersihan nantinya.
Saringan dirancang agar kuat menahan tekanan air pada saat saringan tersumbat 100% dan muka air
maksimal di hulu serta tidak ada air di hilirnya
Saringan sampah dibuat menjadi beberapa bagian sehingga mudah untuk diperbaiki dan mudah
diangkut
Sediakan area servis untuk memudahkan pembersihan saringan sampah termasuk platform untuk
tempat berdiri
Gambar
hanya
sebagai
contoh
Konstruksi
Pemasangan Trasrack secara umum
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya
dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Pekerjaan:
- Pekerjaan setelah pekerjaan struktur
bangunan telah selesai
- Material sesuai gambar kerja dan spek.
Teknis
- Pemasangan oleh pekerja dan alat
bantu
Bantaran
tepi Situ
Tampak Samping
Ke lok. Pembuangan
Tampak Atas
Dumping
Type 2;
Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah berlumpur / lunak, dimana dump truck tidak dapat
berdiri di atas sedimen / rencana galian alur sungai / Tidak ada Space kerja
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali dengan lansir / estafet
Pekerjaan:
- Pekerjaan ditepi bantaran kali untuk dilakukan pekerjaan pengerukan sedimen
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dapat dilakukan dengan excavator
- Proses Pekerjaan;
Excavator ditepi bantaran situ menggali
Hasil galian dari excavator dituang / di tempatkan ke dalam dump truck
Selanjutnya material hasil galian di buang / dumping dengan dump truck di lokasi pembuangan
(disposal area)
Pekerjaan terdiri atas 2 Cara;
1. Galian dengan bantuan Ponton / Excavator diatas Ponton
Excavator (keruk) diatas
Ponton
Untuk mengeruk lumpur /
sedimen kali. Material hasil
kerukan di tuang sementara /
temporary place di bantaran kali
Excavator (loading)
Untuk loading / menggangkut
material
ex kerukan dari
bantaran kali ke dalam bak
dump truck
Dump Truck
Untuk menghantar material ex
kerukan ke lokasi pembuangan
Traffic Management
Bantaran
tepi kali
Keruk Lumpur
Ke lok. Pembuangan
Dumping
Traffic Management
Bantaran
tepi kali
Keruk Lumpur
Ke lok. Pembuangan
Dumping
Type 3;
Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode langsir
material hasil galian dengan Ponton Temporary Stock Pile
- Proses Pekerjaan;
Excavator diatas pontoon menggali
Hasil galian dari excavator diatas pontoon dituang / di tempatkan diatas pontoon material (temporary
place)
Temporary place (pontoon) menghantar material ke tepi bantaran situ ==> langsir
Temporary Ponton dapat ditarik sling dari darat ataupun dapat ditarik dengan perahu motor.
Loading material dari temporary place / pontoon material dengan excavator service ke dump truck
Selanjutnya material hasil galian di buang / dumping dengan dump truck di lokasi pembuangan
(disposal area)
Galian dasar pada lokasi Tengah Sungai / Kali atau pekerjaan tidak dapat dilakukan dari darat.
Bantaran
tepi Situ
Keruk Lumpur
Temporary Place
Loading
Tampak Samping
Tampak Atas
Tampak Samping
Tampak Atas
Ke lok. Pembuangan
Dumping
Handling Material
Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan
diratakan. Pada saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam
perjalanan tidak ada cairan yang tercecer di jalan
Perataan excavated material pada alokasi disposal area
Equipment;
- Wheel Loader
- Dump truck
- Motor Grader
- Vibratory Roller
- Water Tank Truck
- Tools
Penghamparan
Pemadatan
dan
Pada kondisi Tertentu, dimana penghamparan Awal tidak dapat dilakukan oleh Motor Grader, Maka
penghamparan awal dapat dilakukan dengan bantuan Bulldozer
Penghamparan dengan Bulldozer
Timbunan dengan elevasi , corss section dan kelandaian sesuai gambar kerja. Sebelum dilaksanakan
penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah dipasang profil untuk penimbunan (patok-2
dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)
3.
Penghamparan dilakukan dari pinggir timbunan terus kearah sumbu timbunan dan dari arah rendah
menuju arah yang lebih tinggi
Arah pemadatan pada jalan lurus (dari tepi ke tengah)
As Jalan
4.
Item Pekerjaan;
- Pengadaan dan Pemancangan mini Pile 28 cm, L=6 m (termasuk Cut Top
Pile
- Lantai Kerja
- Pembesian dan Bekisting Multiplek 9 mm untuk Pile cap dan Balok
- Pengadaan dan Pemasangan Concrete Tile K-300 (Warna)
Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelumnya Pekerjaan Sub grade preparation dan Triming dilaksanakan
- Pekerjaan Triming dilaksanakan pada lokasi tebing / tanggul hasil pekerjaan Timbunan ataupun
Pekerjaan Pembersihan dan Sripping Pada Lokasi Tebing / existing
Perapihan dengan Excavator (trimming)
- Pada Lokasi Timbunan
Pekerjaan Struktur
Pengadaan dan Pemancangan mini Pile 28 cm, L=6 m
Transportasi material tiang pancang
Proses Pemancangan
Peralatan :
- 1 Unit Mini Pilling / Drop Hammer.
- Alat bantu
Untuk urutan pemancangan ke titik pancang selanjutnya akan mengikuti sequence pemancangan
yang sudah disetujui konsultan pengawas.
Urutan Pekerjaan
1. Pekerjaan Pengadaan dan Pemancangan Mini Pile
TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN
FINISH
Dilanjutkan pekerjaan Lainnya
sesuai Tender Dokumen
3. Pekerjaan Kolom
TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN
4. Pekerjaan Balok
TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN
Uraian
- Perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran
panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan
pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat
suhu dingin (sesuai dengan prosedur ACI 315).
- Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan
Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan
kawat bendrat
- Pemasangan baja tulangan di dalam konstruksi beton cor
dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup
bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut;
3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan
udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya
kebakaran
7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan
tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai
yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan
dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur,
atau untuk beton ditempatkan langsung di atas tanah atau
batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung
dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.
Untuk beton yang terendam/tertanam atau terekspos
langsung dengan cuaca tanah tetapi masih dapat diamati
untuk pemeriksaan, dipasang sesuai dengan table dibawah
ini
Bekisting Multiplek 9 mm
Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk
beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos atau ditentukan
lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung
antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang
proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan
dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk
ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak /
Vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau
unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun
multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat celah/bocor.
Beton Ready Mix
Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang
baik
- Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air
Peralatan:
- Batching Plant + Truck Mixer
- Alat bantu lainnya
Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat.
Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta
bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh
truck mixer, penuangan beton dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah
yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari
beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan
semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus
(concrete admixture) pada material beton readymix
-
Sesuai Gambar
Kerja
0.5m
Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak
lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta
beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari
beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan
semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus
(concrete admixture) pada material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas
Paving Blok Warna, tebal = 8 cm, K-400
Assumsi:
Uraian:
Pekerjaan paving block dilaksanakan setelah pekerjaan tanah telah selesai dengan kepadatan
sesuai dengan gambar rencana/yang dipersyaratkan
Pekerjaan dilakukan dengan cara manual / dengan tenaga manusia dan alat mekanik.
1. Material Paving didatangkan ke lokasi pekerjaan. Material terdiri atas material baru dan
material Paving existing yang telah dibongkar (relokasi) dengan lokasi sesuai gambar kerja
dan BQ
2. Bentuk / dimensi dari material paving ditentukan sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknis
- Paving Blok tebal sesuai yang dipersyaratkan
- Dimensi material sesuai dengan persyaratan teknis.
- Kekuatan tekan dari paving block sesuai yang dipersyaratkan yang dibuktikan dengan test
kubus atau dipersyaratkan lain sesuai dokumen pelelangan
- Pembuatan paving dilakukan dengan persetujuan Engineer sesuai dengan permitaan dalam
dokumen lelang. Jika didatangkan dari pabrik, kontraktor akan mengajukan
usulan/proposal pengadaan kepada pihak owner/pemilik pekerjaan.
3. Material Timbunan dan pengisian pasir.
Material yang dipergunakan untuk timbunan dan pengisian terdiri dari pasir kerikil (crushed
sand), pasir (natural sand) atau kombinasi dari keduanya atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis. Material tersebut dibersihkan dan bebas dari material yang mengganggu
(sesuai dengan spesifikasi teknis).
4. Pemasangan paving block.
Paving block yang telah didatangkan ke lokasi pekerjaan dipasang pada lokasi pekerjaan
(diatas sand bedding) dengan tenaga manusia. Paving dipasang dimulai dari ujung atau sisi
pinggir (straight edge) dan berjalan ke depan diatas sand bedding yang sudah digelar.
Sambungan, termasuk potongan (chamfer) diantara paving block, tidak kurang 2 mm atau
lebih dari 6 mm lebar atau ditentukan lain sesuai gambar kerja dan spesifikasi teknis .
Sela/Gap antara paving block dan sisi ujung , struktur drainase atau bangunan lain yang tidak
dapat diisi dengan paving block utuh , diisi dengan paving block yang telah dipotong.
Pemotongan dikerjakan dengan Hydraulic splitter, a mansonry saw, atau alat lain yang
menghasilkan bentuk yang baik. Ukuran sela/gap antar block dan sisi ujung atau structur
yang lebih dari 6mm tidak diterima.
Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan akan menampilkan permukaan yang rata tanpa
adanya block beton yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan rata-rata lebih dari
6 mm, yang diukur dengan mistar lurus 3 m pada setiap titik di atas permukaan blok beton
tersebut. Semua sambungan rapi dan rapat, tanpa adanya adukan atau bahan lainnya yang
menodai atau mencoreng permukaan yang telah selesai dikerjakan. Permukaan blok beton
mempunyai lereng melintang minimum 4%.
Finish
6.2. JEMBATAN
Pengeringan
1. Lokasi disekitar pekerjaan di beri
saluran dan lubang sumpit untuk
pengumpul air semala proses
pekerjaan berlangsung
2. Peralatan Pompa air dengan
kapasitas yang memadai (dimana
alat tersebut diperkirakan mampu
untuk menyedot air yang ada
selama pekerjaan berlangsung
atau lingkungan menjadi kering)
di mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
Bore Pile
Pekerjaan Bor
Pile
Pekerjaan
Pengeboran
Pekerjaan Bor
Pile
Pekerjaan
Pengeboran
Pekerjaan
Struktur Bore Pile
- Pengecoran
Struktur Abutment
Pelaksanaan Abutment dibawah ini hanya sebagai ILUSTRASI dari tahap pelaksanaan pekerjaan Abutment.
Adapun Bentuk dan dimensi dari Abutment yang akan dibangun dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini
sesuai dengan spesifikasi teknis, Bill of Quantity dan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing)
pada dokumen lelang/Tender document.
Tahap 2 : Pembesian
-Tulangan dibersihkan dari kotoran,
karat dan benda asing lainnya.
- Posisi pembesian utk abutment
disanggah
untuk
mencegah
bergesernya
tulangan
dari
kedudukan rencana dan tetap
kokoh pada saat pengecoran, dan
jarak batangan tetap dijaga.
2. Bearing Pad
Instalation
- Instalation
- Finished
Material:
- Non Shrink Mortar
- Bearing Pad, dimensi sesuai gambar kerja
- Besi Tulangan / Steel Mesh dengan sesuai
gambar kerja & spek. Teknis
- Kayu Kaso
- Multi Block, dsb
Peralatan
- Theodolite
- Ember, sikat kawat
- Mortar Mixer
- Sekop, cetok dsb
Pelaksanaan:
1.Bagian dasar untuk mortar pad dibersihkan dari
kotoran dan permukaannya dikasarkan
2.Membuat cetakan dari kaso dan multiblock dengan
posisi yang telah ditentukan. Check posisi dan
elevasinya oleh surveyor
Pabrikasi
- Pembesian
- Pemasangan Ducting
Tendon
- Concreting
- Curring
- Test By Hammer
Pemberian Kode
- Grouting
- Patching Of Girder
Untuk Erection dengan bentang > 25m atau diassumsikan dilakukan dengan bantuan
temporary bridge sebagai sarana langsir material Girder
Assumsi;
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : Jembatan
Penempatan Unit I Girder pada Temporary Bride dan Dilanjutkan dengan Proses
Launching dengan alat
- Penempatan Unit I Girder pada Temporarry Place dilakukan dengan bantuan Service Crane 2 Unit
- Selanjutnya Unit I Girder di dorong menuju Alat Launching.
- Diatas alat Launching, Unit I Girder didorong / ditarik ke arah sisi Abutment seberang
Slab Bridge
1. Perakitan tulangan deck slab dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja yang sudah disiapkan sebelumnya.
Antara RC slab dan tulangan yang paling bawah harus diberi beton tahu yang berfungsi sebagai penyangga
agar selimut beton yang telah direncanakan dapat terealisasi setelah pengecoran.
2. Untuk mengatur elevasi dari deck slab sebelumnya dipasang tulangan vertikal yang diberi petunjuk informasi
ketinggian deck slab rencana ( dapat berupa tanda merah dengan menggunakan selotyp merah agar terlihat
dengan jelas). Panduan tersebut dibuat setiap 2 m dengan dibantu oleh surveyor penentu elevasinya.
3. Supaya permukaan sesuai dengan ketinggian deck slab rencana dan merata dipasang rel dari pipa / besi
untuk memudahkan saat meratakan permukaan deck slab. Selanjutnya prmukaan deck slab diksarkan
dengan jidar atau roskam.
Reinforcement and
preparing of
concreting
Red Mark
Concrete Tahu
RC Plate
Jidar
Wood as border of
concreting
Concrete Tahu
RC Plate
Stopper &
Concreteing Sketch
Continue
Concreting by
Concrete Pump
Compaction by
concrete Vibrator
5. Pemasangan kawat nyamuk pada setiap joint antara pengecoran atau tempat berhenti
pengecoran yang telah direncanakan.
6. Sebelum dilaksanakan pengecoran deck slab maka semua area yang akan dicor harus
dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan kompressor, selain itu juga harus
diteliti mengenai adanya celah celah yang masih belum tertutup agar segera ditutup.
7. Setelah semuanya siap maka pengecoran dapat dilaksanakan, pengecoran
dilaksanakan dengan bantuan concrete pump truck, fresh beton segera diratakan dan
diberi vibrator, penggunaan vibrator pada suatu tempat tidak lebih dari 3 detik untuk
mencegah segresi.
8. Selanjutnya dilakukan pengasaran permukaan deck slab dengan sapu kawat ram besi
yang sudah disiapkan.
9. Jika semua telah dilaksanakan dengan baik dan selesai dilanjutkan dengan melakukan
curing dengan menyiram air kepermukaan deck slab secara berkala atau dengan cara
menutup deck slab dengan karung basah.
Reinforcing Steel and Form Work
Pengecoran
Pengecoran dari sisi Abutmen
Pengecoran
dengan
Concrete Pump
Pemadatan
dengan
concrete Vibrator
3.
Ukuran hanya sebagai Contoh (bukan acuan), Untuk ukuran sebenarnya sesuai yang
dipersyaratkan atau sesuai kondisi dilapangan.
Base Camp
6
Stock Yard
Jalan
Kerja
KETERANGAN :
8
4
3
2
1. Kantor Kontraktor
2. Mess Pekerja
3. Laborat
4. Gudang
5. Musholla
6. Kantin
7. Klinik
8. Mobil & Motor pool
9. Pos Jaga
10. Tandon Air
10
Gambar diatas hanya sebagai IlustrasiPembuatan base camp dilokasi proyek. Ukuran dan bentuk sebenarnya akan sesuai Kondisi
Lapangan dan Kebutuhan
GUDANG/STORAGE
Gudang/Storage
4.
Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah :
a. Bahan : kaso kayu Borneo 5/7, seng gelombang BJLS 32,
cat, dan pasak.
b. Alat
: Alat bantu
Metoda Pelaksanaan :
Memotong kayu kaso sesuai dengan tinggi pagar rencana sebagai dudukan
pagar seng, dibentuk sedemikian rupa agar pagar seng dapat berdiri dengan
kokoh / tegak.
Memasangkan seng gelombang pada tiang kaso yang telah didirikan pada
keliling area proyek
Mengecat pagar dengan warna yang kontras/standar.
5.
6.
7.
Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah :
a. Bahan : Cat / penanda, Balok kayu 6/12, papan kayu
b. Alat
: Theodolite, untuk menentukan titik koordinat
Autolevel,
untuk menentukan elevasi dan
Metoda Pelaksanaan :
Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh tem survey.
Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan
waterpass sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang
sesungguhnya lalu dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar
untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik atau sudah rusak.
Titik ini dibuat permanent dari patok beton bertulang ukuran 30x30x100 cm
dengan pondasi tapak ukuran 40x40 cm tebal 10 cm atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis dan petunjuk direksi.
Pembuatan Patok kayu setiap jarak 75 m s/d 100 m, dimana ukuran patok kayu
0.40 x 0.80 x 0.30, atau ditentukan lain sesuai sesuai spesifikasi teknis dan
gambar kerja.
FLOW CHART
PENGECEKAN TITIK
REFERENSI BM (BENCH
MARK)
PEMBUATAN DAN
PEMASANGAN PATOK-PATOK
TBM ( TEMPORARY BENCH
MARK), JIKA DIPERLUKAN
PENGUKURAN KONDISI
EXISTING
8.
5.3.2.
= 2 Unit
= 2 Unit
= Ls
Uraian
1. Persiapan Lahan Kerja
Lokasi Pemancangan dari darat
- Lahan kerja dibuat mendatar agar Crane dapat berdiri dengan baik
- Crane berdiri di atas plat form yang berupa steel plat berukuran 1,5 x 6 meter.
Lokasi Pemancangan dari Kali
- Crane berdiri di atas Ponton yang telah di stabilkan dengan jangkar
2. Pematokan Titik Pancang Sheet Pile
- Pematokan titik-titik pancang sheet pile dilaksanakan oleh surveyor yang diaproved /
disetujui oleh Konsutan Pengawas.
3. Fabrikasi material sheet pile
- Fabrikasi sheet Pile beton (Flat atau Corrugated) dicetak setelah gambar disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
-
Material beton menggunakan beton dengan mutu kelas sesuai spesifikasi teknis
standard pengujian yang diminta dalam dokumen pelelangan.
Baja tulangan digunakan Mutu baja yang digunakan sesuai spesifikasi teknis standard
pengujian yang diminta dalam dokumen pelelangan.
4. Pemancangan
- Sebelum pemancangan dilakukan, dibangun/dibuat guide beam pada posisi
pemancangan dengan material dari baja profil jenis WF dengan jarak elevasi tinggi
dari tanah dasar 1 s/d 2 meter.
-
Guide beam dibuat dengan kekuatan yang mampu menahan beban-beban pada saat
pemancangan dan stabil.
Tiang Sheet Beton (Flat atau Corrugated) vertical dan dimonitor dengan alat ukur
(Theodolit) dan unting-unting dalam 2 arah yang saling tegak lurus.
Sebelum dipancang, tiang Sheet Beton (Flat atau Corrugated) dengan Vibro hammer
harus dalam posisi sentries.
Vibro hammer menggetarkan Sheet Pile Beton (Flat atau Corrugated) yang
selanjutnya Sheet Pile Beton akan terbenam kedalam tanah dengan adanya gaya
gravitasi dan beban dari Sheet Pile Beton itu sendiri
Type Sheet
dilelangkan
Pile
Penggetaran dilakukan berkala (sequence), pada 8 sampai 10 buah Sheet Pile Beton
Baru kemudian digetarkan.
Pada saat pemancangan, antara Sheet Pile Beton satu dengan Sheet Pile Beton
disampingnya (yang telah terpancang) jika terjadi kerenggangan/kemiringan dapat
dirapatkan dengan dengan bantuan trek beam/sling yang ditarik.
Pemotongan kepala Sheet Pile Beton dengan tenaga manusia dan alat bantu berupa :
Gerinda, palu, pahat dan sikat kawat.
sesuai
dengan
Pekerjaan
yang
FLOW CHART
START
Tdk
Check
Ya
Pengangkutan material Sheet Pile
Beton diatas trailer
Proses pemancangan
Pemasangan Sheet Pile Beton
pada alat pancang Vibro Hammer
Pemancangan dilaksanakan
Tdk
Check
Ya
Pemancangan selesai / Sheet Pile
Beton telah terpancang
FINISH
= 2 Unit
= 2 Unit
= Ls
Pemancangan
dilaksanakan
sampai didapat Final set (S)
yang
disyaratkan
sesuai
spesifikasi teknis
Pemancangan
dpt
menggunakan Pile Follower
jika tiang pancang terakhir tdk
mencapai elevasi rencana
Pemecahan
Kepala
Tiang
Pancang
Pemotongan tiang pancang dapat
dilakukan setelah dilakukan
Loading test (test PDA) pada titiktitik yang mewakili dan hasil kuat
dukung ijin yang diperoleh telah
memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan.
Aproval/persetujuan
Proses pemancangan
Cek
Tdk
Ya
Pemancangan dilaksanakan
Cek
Tdk
Ya
Ya
Cek
Tdk
Ya
FINISH
Pemancangan dilaksanakan
Cek
Ya
Tdk
= 2 Unit
= 2 Unit
= Ls
Uraian;
- Pekerjaan dilaksanakan dengan detail pelaksanaan sama seperti pelaksanaan pekerjaan
pada Sheet Pile Beton yang telah diuraikan pada Lembar sebelumnya.
- Crane berdiri di atas plat form yang berupa steel plat berukuran 1,5 x 6 meter.
- Pemancangan dengan bantuan Guide Frame
- Pemacangan dengan Alat Vibro Hammer
Pengadaan
dan
Material Sheet Pile
Transportasi
4. Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2" &
Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter
4.1. Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2" &
Referensi;
Untuk komponen penghubung antara sheet pile dengan back pile adalah Strand dia. 12,7 mm,
pembungkus Pipa HDPE , pengaku tidak ada, system peng-angkuran klem dan baji, walling pengAngkuran UNP 200.90.8 dengan panjang walling 1.00 m.
Kuat uji putus strand 17.0 ton, kuat leleh strand 15.0 ton dan tegangan pemasangan strand
6 9 ton.
- Strand perlu diberi tegangan (sesuai kondisi tanah) pada saat pemaangan agar antara Sheet
Pile dengann Back Pile dapat bekerja menjadi satu kesatuan dalam menahan tekanan tanah
lateral.
-
Hasil uji Tarik Strand menunjukkan bahwa Strand telah putus pada saat diberi gaya tarik
sebesar > 17 ton. Wedges dan open barrel (klem & baji ) juga telah dilakukan uji
laboratorium dengan kekuatan pecah/hancur setelah diberi beban tarik sebesar >20 ton.
7.
Penarikan dan Pematian Kabel strand
pada sisi lainnya
walling peng-Angkuran UNP 200.90.8
dengan panjang walling 1.00 m.
gambar disamping hanya sebagai Ilustrasi
Pekerjaan Pematian pada sisi wall dengan
klem dan baji. Untuk konstruksi sebenarnya
sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan grouting dilakukan setelah pengeboran selesai dan dilakukan pada hari yang sama
atau dalam kurun waktu paling lambat satu hari setelah pengeboran selesai. Komposisi
material grouting yang digunakan sesuai persyaratan Tender Dokumen (komposisi 1 zak
portland cement ( 1 zak = 50 kg ) + air + gram grout additive, dengan water cement ratio
yang dipersyaratkan)
6. Stressing Tendon Anchor
Alat yang digunakan untuk penarikan tendon anchor adalah satu unit hydraulic pump dan satu
unit Stressing Jack, yang sesuai dengan tipe tendon anchor dan gaya yang bekerja pada
tendon tersebut. Operasional penarikan tendon anchor di proyek dicatat dalam suatu lampiran
stressing record yang mencatat pressure gaya pada Hydrolick Jack dan panjang elongasi yang
terjadi pada strand. Mutu grouting minimal saat stressing adalah 30 MPa. Stressing yang
dilakukan untuk setiap ground anchor adalah dua cycle ( 125 % dari gaya yang bekerja )
dan satu lock off ( 110 % dari gaya yang bekerja ) atau ditentukan lain sesuai spesifikasi
teknis dalam tender Dokumen.
5.
Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang proyek
START
Pemeriksaan material
-Test tarik
Baik
Penimbangan
material
Hasil
Test
Tidak
Pemotongan dan
pembengkokan
Pemasangan di lapangan
Pemeriksaan :
Diameter
Jumlah
Lokasi
Perbaikan pemasangan
Tidak
Hasil
Baik
FINISH
Siap di cor beton
Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant
didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck
mixer.
Selama pengiriman, silinder mixer/wadah beton pada truck mixer terus berputar mengaduk
material beton dengan putaran yg telah dipersyaratkan sehingga kondisi material beton
tetap terjaga mutunya dan tidak kering
Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu tempat
penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang lebih
tinggi dari tanah sekitar 10 cm dan kantong semen ditumpuk tidak melebihi 2 m atau
ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis. Material campuran beton (semen, pasir,
aggregate) didatangkan dari supplier ke lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat
penyimpanan/Gudang/Storage. Tiap pengiriman baru dipisah dan ditandai dengan maksud
agar pemakaian semen dilakukan menurut aturan pengirimannya.
Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang yang diminta
dan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
dan Standar lain yang
diminta/ditunjukan pada dokumen lelang.
Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan dokumen lelang (sesuai
SII-0013-82, NI-8 type I dan persyaratan lain yang ditentukan)
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya digunakan
air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula
atau organic.
Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam spesifikasi teknis
Aggregat, kasar dan halus yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan
dari spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.
Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan acuan
pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton dilapangan dan disaksikan oleh
direksi pekerjaan.
Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang dan
mendapat persetuan dari direksi pekerjaan
Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang. Mutu
beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah beton dengan mutu sesuai dengan
spesifikasi teknis dalam dokumen lelang. Karakteristik dari mutu beton sesuai dengan
spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan
Pencampuran Untuk beton dengan pertimbangan lain pada bagian bagian tertentu dapat
menggunakan beton konvensional dengan persetujuan dari konsultan pengawas :
o Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat mixer / Batching
Plant)
o Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur yang
akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap
penakaran.
o Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate,pasir dan semen yang telah
ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
o Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam campuran bahan
kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukan sebelum waktu pencampuran telah
berlangsung bagian. Waktu pencampuran untuk mesin kapasitas m3 atau
kurang selama 1,5menit; untuk mesin lebih besar waktu ditingkatkan 15 detik untuk
tiap penambahan 0,5 m3
Pelaksanaan pengecoran.
- Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat,
paku dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
-
Untuk lokasi yang tidak dapat langsung dituang dari truck mixer, penuangan dilakukan
secara mekanik, dengan cara beton dari truck mixer dituang ke bak Concrete Pump untuk
selanjutnya dituangkan langsung ke tempat bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat
pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter atau 2 meter (sesuai dengan spesifikasi teknis) agar
tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak
terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali
penutup dari beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan
indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan
rendah dan semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan
dimungkinkan pemadatan sudah cukup. Atau ditentukan sesuai dengan spesifikasi teknis
dalam dokumen lelang.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai
ketepatan pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan
bahan khusus (concrete admixture) pada material beton readymix
-
FLOW CHART
1. Persiapan
Pemeriksaan Material
Tidak
Hasil
Tidak
Test
2. Pekerjaan Dilapangan
Persiapan bangunan :
Pemeriksaan ukuran, elevasi
Pemeriksaan cetakan beton
Pemeriksaan tulangan (jumlah,
ukuran, bentuk)
Pemeriksaan material yang akan
tertanam (kalau ada)
Persiapan cor :
- Talang, bucket, alat angkut
adukan/bucket, dll
- Tenaga kerja
PEKERJAAN
PEMERIKSAAN
BETON
Pengadukan campuran
beton
Pemeliharaan
Bongkar Cetakan
Pemeriksaan Hasil
Keropos
Bagus
Perbaikan
Baik
Pekerjaan diterima
Tidak
Hasil
Baik
Evaluasi
Perbaikan
Campuran
Tidak
Pekerjaan diteruskan
Baik
Hasil
Evaluasi
Pekerjaan diterima
Catatan :
- Perbaikan campuran
- Perbaikan cara kerja
Dll.
Bangunan
dibongkar
Pembangunan
Kembali
6.
PEKERJAAN TANAH
6.1. Galian Alur Sungai
Pengertian Secara Umum;
Pengerukan adalah mengambil tanah atau material dari lokasi alur sungai, biasanya perairan
dangkal seperti danau, Pelebaran sungai, muara ataupun laut dangkal, dan memindahkan atau
membuangnya ke lokasi lain.
Tahapan Pekerjaan Galian tanah dasar sungai / Keruk sedimen
Sesuai Lokasi pekerjaan, Pekerjaan dibagi menjadi 4 Tipe Pekerjaan berdasarkan Peralatan
dan Metode kerja yang digunakan;
Tipe
Pekerjaan
Tipe 1 :
1.
2.
Dump Truck
Untuk menghantar material ex kerukan ke
lokasi pembuangan / Disposal area
Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator (alat mekanik).
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat (Unsuitablematerial) diangkut dengan dump
truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.
Proses Galian dan hauling
Tipe
Pekerjaan
Tipe 2 :
1.
2.
Excavator (loading)
Untuk loading / menggangkut material
ex
kerukan dari Temporary Place ke dalam bak
dump truck
3.
Dump Truck
Untuk menghantar material ex kerukan ke lokasi
pembuangan
Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator (alat mekanik).
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat (Unsuitablematerial) diangkut dengan dump
truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.
Dengan Ponton
Proses Galian dan hauling
Tipe
Pekerjaan
Tipe 3 :
1.
2.
Dump Truck
Untuk menghantar material ex Galian ke
lokasi pembuangan / Disposal area
Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator (alat mekanik).
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat (Unsuitablematerial) diangkut dengan dump
truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.
Proses Galian
No
Cek
Ok
Loading oleh excavator
FINISH
Jika dipersyaratkan
Perapian di damping Area oleh
Buldozer
No
Cek
Ok
FINISH
No
Temporary placed / langsir
Cek
Ok
Loading oleh excavator ditempat
langsiran
FINISH
Jika dipersyaratkan
Perapian di damping Area oleh
Buldozer
No
Cek
Ok
FINISH
No
Temporary placed Ex. Material
kerukan di atas pontoon
Cek
Ok
Loading oleh excavator (material
ex.kerukan dari pontoon )
FINISH
Jika dipersyaratkan
Perapian di damping Area oleh
Buldozer
No
Cek
Ok
FINISH
6.2.Galian Struktur
Assumsi :
Uraian :
Pekerjaaan ini harus meliputi semua galian struktur pada segala jenis tanah dalam batas rencana
yang ada dalam gambar, pemindahan, pengangkutan, pemanfaatan atau pembuangan material
yang tidak terpakai, pembentukan bidang galian dan penyempurnaan bidang galian , sesuai
spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang tercantum
dalam gambar dan petunjuk konsultan Pengawas.
Urutan Kerja :
dengan
lokasi
tak
SURVEYING WORKS
EXCAVATION
MATERIAL HASIL
GALIAN
Check
OK
PERBAIKAN
TIDAK
INSPECT
ION
TIDAK
OK
Material Tidak
terpakai/tdk dapat
dimanfaatkan
FINISH
Pembuangan Hasil
galian ke disposal area
Sesuai
Persyaratan
yang
ditentukan dalam Dokumen
Lelang
Penimbunan di lokasi
penimbunan
sementara/stok area
PEKERJAAN
TIMBUNAN/URUGAN
TANAH
Penimbunan langsung di
lokasi Pek. penimbunan
Assumsi;
dengan
As Jalan
4.3.4.
4.3.5.
Pemadatan dengan alat berat berupa vibratory roller. Untuk pemadatan yang
tidak dapat dicapai dengan alat pemadat mesin gilas, pemadatan dapat
dilakukan dengan mesin penumbuk loncat mekanis atau timbres (hand
stamper). Penghamparan dalam horizontal dengan ketebalan tebar gembur
tidak lebih dari 15 cm.
4.3.6.
Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing pemadatan oleh alat berat sesuai
dengan trial pemadatan yang telah disetujui.
Pemadatan dilakukan setelah penghamparan selesai dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar,
dipadatkan sampai 95% kepadatan kering maksimum/laboratorium sesuai
AASHTO T99 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
2. Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar
harus
dipadatkan
sampai
dengan
100%
kepadatan
kering
Kadar air selama pemadatan sesuai dengan yang dipersyaratkan, jika tidak
maka dapat dilakukan penyiraman selama pemadatan berlangsung. Apabila
tanah timbunan tidak mengandung kadar air yang mencukupi, perlu disiram air
menggunakan water tank sampai mencapai kadar air optimum. Jika tanah
terlalu basah maka perlu dikeringkan dulu sebelum dipadatkan.
4.3.8.
Penghamparan
Pemadatan
dan
FLOW CHART
Mulai
Tdk dipakai
Tanpa Proses
Selanjutnya
Compactor of
Layer 2N
dipakai
Trial Pemadatan
Galian dan
Transportasi
Cek density
of layer 2N
Forming Finish
Grade
Area Timbunan
Spreding Layer 1
Cek Top
Level
Ketebalan >20cm
Compactor of
Layer 1
Final Compaction
Cek ketebalan
Padat = Max= 20cm
Cek density
Cek density
of layer 1
Spreding of layer
2N
Selesai
7. PEKERJAAN JEMBATAN
7.1. Pek. Bore Pile
Assumsi
1. Pekerjaan dilaksanakan dengan alat berat (mekanik)
2. Lokasi : Sebagai pondasi pada Pek. Struktur beton (Abutment / Pier) sesuai gambar kerja
Uraian;
Peralatan yang digunakan ;
-
Crane dengan Peralatan Bor, crane juga sebagai alat bantu untuk pemasangan keranjang
besi (pembesian)
Pipa trimie
Truck mixer
Alat bantu
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
terbuang, dan meyakinkan bahwa beton yang baik (tidak terkontaminasi) tercapai s/d
C.O.L yang ditentukan.
Setelah pengecoran selesai, casing dicabut secara berlahan.
Pekerjaan Bor
Pile
Pekerjaan
Pengeboran
Pekerjaan Bor
Pile
Pekerjaan
Pengeboran
Pekerjaan
Struktur Bore Pile
- Pengecoran
FLOW CHART
Foto-Foto Pelaksanaan Pekerjaan
START
Pemasangan Casing
5. Pemasangan keranjang
besi/tulangan
Pengeboran Lanjutan
dengan Drilling
Bucket
Pengisian air
pada lubang
2.
Pemasangan
Casing
Temporary
bor
Pemasangan keranjang
besi
Pengecoran beton
3.Pengeboran
dengan
Bor
Bucket
sisi
lubang
silinder/Drilling
Pengangkatan casing
FINISH
8.Pencabutan
temporary
casing & pembersihan tanah
Assumsi :
Pengadaan I Girder
Assumsi :
Uraian :
1. Persiapan
1.1. Pengadaan Girder
Jumlah kebutuhan Girder sesuai dengan dokumen pelelangan (Pek. Tahap selanjutnya)
Sebelum girder dipabrikasi, kontraktor akan membuat reguest pengadaan sesuai
ukuran/dimensi yang tertera dalam gambar rencana, hingga disetujui Pimpro. Pengadaan
oleh Supplier Spesialis Pembuat Segmental Girder dan disetujui oleh Owner
2. Produksi.
Berdasarkan persetujuan tersebut, Pihak Supplier akan mulai memproduksi girder sesuai
ukuran/dimensi dan mutu yang diminta serta melaksanakan delivery ke job site sesuai waktu
yang telah ditetapkan dengan tahapan sebagai berikut :
2.1 Persiapan Produksi Girder.
- Persiapan bahan.
- Persiapan Alat.
- Persiapan tenaga kerja.
- Gambar dan metode kerja.
- Laboratorium.
2.2 Pembesian.
- Setting girder pada meja cetakan.
- Pemotongan dan Pembengkokan besi dengan Bar cutter dan bar bender.
- Pasang support ducting.
- Setting pembesian di atas meja cetakan.
2.3 Cetakan.
- Pemasangan ducting dan pengecekan koordinat tendon.
- Penutupan cetakan dan pengecekan dimensi serta panjang Girder.
2.4 Pengecoran.
- Pengecoran dilakukan dengan dengan mutu beton dan standar test sesuai dengan
spesifikasi teknis yang diminta dalam dokumen pelelangan.
- Pemadatan menggunakan 2 Jenis Vibrator, external dan internal vibrator.
- Pengecoran dilakukan layer per layer.
2.5 Covering dan curing.
- Perawatan beton dilakukan dengan terpal/karung yang dibasahi agar tidak terjadi
retak.
- Untuk percepatan produksi bisa dilakukan dengan steam curing.
2.6 Buka cetakan.
- Buka cetakan/demoulding bisa dilaksanakan apabila umur beton minimal telah
mencapai sesuai yang diminta dalam spesifikasi teknis.
2.7. Delivery
- Unit Segmental I Girder dari Supplier / Pabrikasi dihantar ke base camp.
Selanjutnya unit segmental tersebut di susun menjadi 1 unit girder utuh di base camp,
untuk selanjutnya di laksanakan pekerjaan stressing.
2.8. Stressing.
Pelaksanaan Stressing dilakukan apabila kekuatan beton minimal mencapai 85 % dari
mutu beton rencana atau sesuai initial jacking force yang telah disetujui
Konsultan/Pimpro, dengan tahapan sebagai berikut:
2.8.1. Tahapan Persiapan ;
- Perkuatan stressing bed.
- Persiapan pemotongan strand menggunakan disc cutter.
2.8.2. Tahapan Pelaksanaan ;
- Penusukan cable strand ke dalam cable duct.
- Pemasangan Jack gun/prestressing jack untuk proses penarikan.
- Pada saat dilakukan stressing dijaga agar urutan penarikan dan besarnya gaya
penarikan sesuai dengan jacking forde yang telah disetujui.
- Untuk mengontrol tegangan dan perpanjangan kabel (cable elongation),
stressing / penarikan dilaksanakan dengan step tekanan tiap 1000 psi hingga
mencapai tekanan stressing yang direncanakan dan pembacaan elongation
akan dicatat dan dibandingkan dengan elongation teoritis yang telah dihitung
untuk mengetahui mutu strand yang dipergunakan, Faktor perbedaan yang
dapat diterima sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta dalam dokumen
pelelangan.
- Untuk pelaksanaan pekerjaan stressing ini kontraktor akan bekerja sama
dengan subkontraktor yang ahli dalam system prestressing dan akan
menyampaikannya secara resmi kepada Pimpro siapa sub kontraktor pelaksana
prestressing tersebut.
2.8.3. Tahap Akhir ;
- Pekerjaan Grouting. Pekerjaan grouting dapat dilaksanakan setelah stressing
record disetujui oleh pihak Konsultan / Pimpro / Direksi.
- Pemotongan kabel baja prategang (cable strand) yang berada pada angkur
minimum 2 cm dari tepi terluar baji.
- Anchorage head dispatching / ditutup dengan mortar semen untuk mencegah
keluarnya bahan grouting dari sela-sela strand atau baji, lalu dibiarkan selama
24 jam sebelum digrouting.
- Pembersihan tendon yang berisi strand dengan menggunakan air bersih yang
disemprotkan kedalamnya, lalu air dikeluarkan dengan menggunakan air
compressor, hingga duct tersebut kering dan bersih dari minyak.
- Mempersiapkan campuran Cement grout sesuai dengan komposisi campuran
rencana yang disetujui sebagai berikut ;
Pertama air dimasukan ke dalam electrical mixer, kemudian secara
perlahan-lahan dimasukkn semen dan setelah merata baru dimasukan
grout admixture.
Lama pencampuran cement grout lebih kurang 2 menit sampai cream atau
pasta.
Cement grout diinjeksikan ke dalam duct.
Cement grout diinjeksikan ke dalam duct dengan tekanan sekitar 0,25
M/m2, dari arah satu sisi sampai penuh yakni jika adonan telah keluar dari
grout outlet ujung lainnya sama dengan adonan yang masuk, kemudian
lubang grouting yang kedua tadi kita tutup dan pekerjaan stressing selesai.
3. Delivery / Pengiriman.
- Erection girder dari Base Camp ke atas Boggie dengan 2 buah crane.
- Untuk pengiriman girder ke job site dilakukan dengan Boggie.
1. Persiapan
1.1. Koordinasi dengan instasi terkait. Koordinasi dimaksudkan untuk menentukan waktu yang
aman untuk melaksanakan erection girder.
1.2. Pemeriksaan Girder
Pemeriksaan Girder bertujuan untuk pengecekan kondisi fisik beton, stressing, joint dll
sebelum erection dilaksanakan. Pemeriksaan ini juga meliputi pemeriksaan panjang
girder dan panjang bentang actual.
1.3. Girder dan dudukan di abutment (bearing pad) diberi notasi angka untuk memudahkan
dalam pelaksanaan.
1.4. Pelaksanaan Erection secara umum dan maksimal akan dilakukan pada malam hari,
dimana diassumsikan Traffic Existing berkurang kepadatannya.
2. Pengamanan Lalu Lintas
Untuk pengamanan arus lalu lintas akan dilaksanakan langkah langkah antisipatif dengan
mempersiapkan fasilitas sbb. :
2.1. Barier dan pagar seng untuk pengamanan jalan.
2.2. Rambu rambu pengalihan jalan, perlambatan, percepatan, dan sebagainya. Serta
menempatkan flagmen untuk memberikan tanda bagi pemakai jalan Sesuai
Kebutuhan.
3. Peralatan
3.1. Crane, dengan kapasitas memadai, 2 unit.
3.2. Bogie trailer sebagai alat angkut girder ke lokasi pekerjaan
3.3. Welding machine 7 KVA
3.4. Blunder potong.
4. Jalan Kerja dan Lokasi Erection Girder
Jalan kerja meliputi jalan lama / Existing dan Jalan Baru untuk jalan kerja di lokasi pekerjaan
5. Kebutuhan Alat, Bahan dan Tenaga
6. Pelaksanaan Pekerjaan
Untuk Erection dengan bentang > 25m atau diassumsikan dilakukan dengan bantuan
temporary bridge sebagai sarana langsir material Girder
Assumsi;
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : Jembatan
Penempatan Unit I Girder pada Temporary Bride dan Dilanjutkan dengan Proses
Launching dengan alat
- Penempatan Unit I Girder pada Temporarry Place dilakukan dengan bantuan Service Crane 2 Unit
- Selanjutnya Unit I Girder di dorong menuju Alat Launching.
- Diatas alat Launching, Unit I Girder didorong / ditarik ke arah sisi Abutment seberang
Dilanjutkan Pekerjaan Beton bertulang. Detail Pekerjaan sesuai dengan Penjelasan pada
lembar sebumnya
8. JALAN ISPEKSI
8.1. Timbunan Sirtu
- Pekerjaan paket ini sebagai pedestrian dan areal jogging track.
- Persiapan, perkerasan tanah dasar, alas sirtu, pemasangan paving block, pola paving block
dan pengisian pasir pengisi harus sesuai dengan gambar dan arahan direksi.
2m
Pelaksanaan
- Material dihantar ke lokasi dengan Dump Truck /
Pick Up
- Lapisan
dihambar
secara
berlapis-lapis
Kepermukaan yang telah disiapkan dan disebarkan
dalam lapisan yang merata dengan ketebalan tiap
lapis tidak lebih dari 20 cm.
- Tebal sesuai Gambar kerja
- Penghamparan oleh Pekerja dan Alat bantu
- Pemadatan dengan Baby Roler ataupun /
Kombinasi Hand Stamper
0.5m
Peralatan:
Batching Plant + Truck Mixer
Alat bantu lainnya
Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak
lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta
beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari
beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan
semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus
(concrete admixture) pada material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas
Assumsi:
Uraian:
Pekerjaan paving block dilaksanakan setelah pekerjaan tanah telah selesai dengan kepadatan
sesuai dengan gambar rencana/yang dipersyaratkan
Pekerjaan dilakukan dengan cara manual / dengan tenaga manusia dan alat mekanik.
1. Material Paving didatangkan ke lokasi pekerjaan. Material terdiri atas material baru dan
material Paving existing yang telah dibongkar (relokasi) dengan lokasi sesuai gambar kerja
dan BQ
2. Bentuk / dimensi dari material paving ditentukan sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknis
- Paving Blok tebal sesuai yang dipersyaratkan
- Dimensi material sesuai dengan persyaratan teknis.
- Kekuatan tekan dari paving block sesuai yang dipersyaratkan yang dibuktikan dengan test
kubus atau dipersyaratkan lain sesuai dokumen pelelangan
- Pembuatan paving dilakukan dengan persetujuan Engineer sesuai dengan permitaan dalam
dokumen lelang. Jika didatangkan dari pabrik, kontraktor akan mengajukan
usulan/proposal pengadaan kepada pihak owner/pemilik pekerjaan.
3. Material Timbunan dan pengisian pasir.
Material yang dipergunakan untuk timbunan dan pengisian terdiri dari pasir kerikil (crushed
sand), pasir (natural sand) atau kombinasi dari keduanya atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis. Material tersebut dibersihkan dan bebas dari material yang mengganggu
(sesuai dengan spesifikasi teknis).
4. Pemasangan paving block.
Paving block yang telah didatangkan ke lokasi pekerjaan dipasang pada lokasi pekerjaan
(diatas sand bedding) dengan tenaga manusia. Paving dipasang dimulai dari ujung atau sisi
pinggir (straight edge) dan berjalan ke depan diatas sand bedding yang sudah digelar.
Sambungan, termasuk potongan (chamfer) diantara paving block, tidak kurang 2 mm atau
lebih dari 6 mm lebar atau ditentukan lain sesuai gambar kerja dan spesifikasi teknis .
Sela/Gap antara paving block dan sisi ujung , struktur drainase atau bangunan lain yang tidak
dapat diisi dengan paving block utuh , diisi dengan paving block yang telah dipotong.
Pemotongan dikerjakan dengan Hydraulic splitter, a mansonry saw, atau alat lain yang
menghasilkan bentuk yang baik. Ukuran sela/gap antar block dan sisi ujung atau structur
yang lebih dari 6mm tidak diterima.
Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan akan menampilkan permukaan yang rata tanpa
adanya block beton yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan rata-rata lebih dari
6 mm, yang diukur dengan mistar lurus 3 m pada setiap titik di atas permukaan blok beton
tersebut. Semua sambungan rapi dan rapat, tanpa adanya adukan atau bahan lainnya yang
menodai atau mencoreng permukaan yang telah selesai dikerjakan. Permukaan blok beton
mempunyai lereng melintang minimum 4%.
START
Cek
Tdk
Hasil
Cek
Tdk
Ok
Pemadatan paving block dengan alat
pemadat
FINISH
Ok
Tdk
9.
PEKERJAAN LAINNYA
9.1. PENANAMAN POHON
- Pengadaan dan Penanaman Pohon Treimbesi
- Pengadaan dan Penanaman Pohon Mahoni
- Pengadaan dan Penanaman Pohon Glodogan
Assumsi:
Uraian:
1. Material dan jenis tanaman sesuai dengan spesifikasi teknis, Gambar kerja dan BQ (
diameter pohon 8 sampai 20 cm atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan).
2. Perabukan/pemberian humus jika di tunjukan/sesuai dengan gambar rencana.
3. Perawatan
Pelaksanaan Pekerjaan
1. Material pohon yang telah disetujui, didatangkan ke lokasi pekerjaan.
2. Pekerjaan penanaman pohon dilakukan pada musim yang dapat menghasilkan hasil yang
diharapkan ( dalam hal ini musim hujan).
3. Sebelum penanaman, dibuat lubang ukuran 2 m x 2 m atau ditentukan lain sesuai dengan
kondisi lokasi pekerjaan, dengan kedalaman 1 m. Dilanjutkan dengan penanaman pohon
pada lokasi/lubang yang telah dipersiapkan. Persiapan dibuat untuk pematokan dan
pengikatan yang benar pada tanaman yang baru ditanam.
4. Pembersihan permukaan disekitar tanaman dibersihkan dari bebatuan berdiameter lebih dari
5 cm, kain-kain bekas yang lebar, akar-akar dan sampah-sampah lain selama operasi
penanaman.
5. Bila perabukan ditunjukan dalam gambar rencana, lokasi tanaman/lahan yang ditanami
diberi rabuk dalam waktu 24 jam sejak penanaman selesai dikerjakan, bilamana cuaca dan
kondisi tanah mengijinkan, atau dalam waktu yang lebih awal yang memungkinkan.
6. Perawatan daerah/lokasi penanaman dengan dilakukan pekerjaan sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis didalam dokumen pelelangan.
START
Pengadaan material
Pohon
Penanaman Pohon
Tidak
Check
Ok
Tidak
Check
Ok
Delivery material Pohon +
media tanah
Tidak
Check
Ok
Check
Check
Tidak
Ok
Tidak
Ok
Pembuatan patok support dan
pengikatan pohon pada patok
support
Perawatan dengan
Penyiraman & persyaratan
yang telah ditentukan
Check
Tidak
Ok
Pembersihan permukaan
tanah sekitar tanaman
FINISH
Check
Ok
Tidak
10.
10.3.
KESELAMATAN
KERJA
10.4.
KESEHATAN
KERJA
10.5.
VI. PENUTUP
Untuk Pekerjaan yang tidak diuraikan dalam Makalah Metode kerja ini , akan dilaksanakan sesuai
dengan;
1. Seluruh detail dan tahapan pelaksanaan akan mengacu dan sesuai dengan tahapan pelaksanaan
yang dijelaskan di dalam Spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen pelelangan termasuk
dokumen tambahan / addendum (jika ada) yang merupakan bagian dari Dokumen Pelelangan.
2. Seluruh pekerjaan, dengan bentuk, dimensi, jenis, detail, mengacu pada Gambar Kerja / Shop
drawing.
3. Seluruh pekerjaan mengacu dan menggunakan serta akan memenuhi seluruh standard yang
ditentukan dalam Spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen pelelangan termasuk dokumen
tambahan / addendum (jika ada) dan standar lain yang berlaku di lingkungan Negara Republik
Indonesia.
4. Pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh tenaga ahli dibidangnya.
5. Pekerjaan akan menghasilkan hasil yang maksimal, presisi dan rapih sesuai dengan Spesifikasi
teknis dan Gambar Kerja .