SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2013 / 2014
II. TEORI
2.1 Senyawa Kompleks
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang terdiri dari ion
pusat (berupa logam) dan ligan yang terikat secara kovalen
koordinasi. Ikatan antara ligan dan ion pusat terjadi akibat
adanya salah satu spesies (ligan) yang memberikan pasangan
elektronnya untuk membentuk suatu senyawa kompleks.
Salah
satu
sifat
unsur
transisi
adalah
(1)
mempunyai
ikatan
dengan
molekul
atau
anion
tertentu
ikatan kovalen
koordinasi
sehingga
senyawa
Senyawa-senyawa
yang
masing-masingnya
dapat
diisi
satu
ligan
2.2
(2)
Logam Aluminium
ibu
rumah
tangga
dalam
menyelesaikan
pekerjaannya.
Alat
Fungsi
o
1
Gelas piala
Neraca
Corong
Untuk
Gelas ukur
pemasukkan zat
Untuk mengukur volume larutan
Batang
pengaduk
Erlenmeyer
Kaca arloji
Untuk
Tabung reaksi
menimbang
Untuk menempatkan larutan
Pipet takar
Bola aspirator
1
0
membantu
meletakkan
proses
sampel
saat
dalam
Labu ukur
1
1
Pemanas
2
1
Magnetic
Untuk
stirrer
pengadukan
membantu
proses
Bahan
Fungsi
o
1
Asetilasetonat
Al2(SO4)3.6H2O
Akuades
Sebagai pelarut
NH4OH 5 M
FeCl3.6H2O
CH3COONa
Untuk mempertahankan pH
mL
asetil
aseton
dimasukkan
ke
dengan penambahan 8 mL
larutan
ammonium
hidroksida 5 M.
2. Di gelas piala yang lain ditimbang 3 gram aluminium
sulfat
3.
dimasukkan ke 30 mL akuades.
Kemudian
ditambahkan
larutan
amoniakal
asetil
aseton.
4. Setelah itu, pH dicek dengan kertas pH. Ditambahkan 1
mL
asam.
5. Didiamkan 15 menit, disaring produk yang diinginkan.
OBJEK V-PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS LOGAM ASETIL
ASETONAT
selama 10 menit.
Rendemen
dihitung
melalui
penimbangan massa
endapan.
akuades.
diaduk.
3. Setelah 5 menit, ditambahkan larutan natrium asetat
(5,1 g natrium
5.
selama 15 menit
6.
sambil diaduk.
dilanjutkan dengan
pencucian
endapan
dengan
air
dingin.
7. Endapan dikeringkan dan dihitung massa endapannya.
8. Setelah itu, rendemen dihitung.
3.2
Skema Kerja
-ditambah
Al2(SO4)
3 3g 30
-ditambah
2mL NH4OH 5M
air distilasi
-dicampur sebagian-sebagian
dengan pengocokan
Asetil aseton 3g
-ditambah 25mL
-ditambah 10mL
CH3OH
aquadest
-ditimbang beratnya
Hitung rendemen dan titik
didih
3.4
Skema Alat
1
2
5
3
4
Keterangan :
1. Gelas piala
2. Magnetic stirrer
3. Tombol pengatur proses stirring
4. Tombol pengatur suhu
5. Hot plate
Data
Kompleks Al3+
Massa Al2(SO4)3.6H2O
:3g
: 3 mL
Volume akuades
: 40 mL
: 0,97 g.mL-1
: 100,11 g.mol-1
Volume NH4OH
: 8 mL
: 0,91 g.mL-1
: 2,66 g
: 324,31 g.mol-1
Kompleks Fe3+
Massa FeCl3.6H2O
: 3,3 g
: 3,8 mL
: 0,97 g.mL-1
: 100,11 g.mol-1
: 4,17 g
: 353,18 g,mol-1
4.2
Perhitungan
1000 mL larutan
1 L larutan
6,43 M
V1M1 V2 M 2
(50 mL) (5 M) (V2 )(6,43 M)
V 38,3 mL
Al2(SO4)3.16H2O(s)
16H2O(l)
3H3CCOCH2COCH3(l) + Al3+(aq)
Al(H3CCOCHCOCH3)3(s)+3H+(aq)
2 mol Al3
1 mol Al(acac)3
324,32 g Al(acac)3
1 mol Al(acac)3
3,087 g Al(acac)3
massa percobaan
100%
massa teori
2,66 g
100%
3,087 g
86,17%
%Rendemen
Fe3+(aq) + 3Cl-(aq) +
6H2O(aq)
Fe3+(aq) + 3H3CCOCH2COCH3(aq)
Fe(H3COCHCOCH3)3(s) + 3H+(aq)
OBJEK V-PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS LOGAM ASETIL
ASETONAT
1 mol Fe(acac)3
353,18 g Fe(acac)3
4,31 g Fe(acac)3
%Rendemen
massa percobaan
100%
massa teori
4,17 g
100%
4,31 g
96,78%
5.2 Pembahasan
A.
Kompleks Al3+
dibutuhkan
untuk
menaikkan
pH
larutan.
Hal
hidroksida
ini
dalam
oleh
asetil
aseton
membentuk
air.
Sedangkan
yang
lembut.
Warna
ini
muncul
disebabkan
oleh
B.
Kompleks Fe3+
sehingga
kompleks
Fe(acac)3
akan
terbentuk
sempurna.
Proses pembentukan kompleks Fe(acac)3 dilakukan pada suhu
80oC selama 15 menit. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan
reaksi antara ion Fe3+ dengan asetil aseton. Hasil kristal yang
didapatkan berupa kristal merah bata. Kristal yang didapatkan
kemudian
disaring
dan
dicuci
dengan
akuades
untuk
VI.
VI.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan :
1.
Sedangkan
massa
Fe(acac)3
yang
didapatkan
VI.2 Saran
Agar praktikum berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang
lebih baik lagi maka diharapkan agar :
1.
teliti.
2.
Kompleks Al3+
Asetil aseton 3g
Al2SO4 3g
-ditambah 30
-ditambah
2mL NH4OH 5M
air distilasi
-dicampur sebagian-sebagian
dengan pengocokan
-dicek pH,jika masih asam ditambah
NH4OH 5M
-dibiarkan 15 menit dan disaring
Endapan
-dicuci dengan 100mL aquadest
-dikeringkan 10 menit
Hitung rendemen dan titik leleh
Kompleks Fe3+
FeCl3.6H2O 3,3g
-ditambah 25mL
-ditambah 10mL
CH3OH
aquadest
yang
didapatkan
sesuai
persentase
dengan
teori,
karena
yang
9.1
ANALISIS
a. Skema Kerja
Batuan Khewra
-didestruksi dengan ICP
Spectrophotometer
brine
-disaring dan diuapkan
-direkristalisasi
Ion logam
-ditambahkan acac
-dilarutkan dalam NaOH
-dipanaskan
Larutan
kental
-dikristalisasi
Logam asetilasetonat
-uji pertama dengan proses
rekristalisasi
-uji
kedua
dengan
ion
exchange
Hasil
b.Analisis Metoda yang dipakai
Di dalam artikel ini dilakukan penentuan jumlah unsur yang
terdapat dalam batuan besar Khewra yang terletak di
Punjab, Pakistan. Penentuan tersebut menggunakan ICP
(Induced Coupled Plasma) spectrophotometer. Setelah itu
dilanjutkan dengan proses pembentukan brine dan dilakukan
penambahan
acac.
Lalu,
dilakukan
penyaringan
dan
dengan
proses
yang
dilakukan
saat
praktikum.
Hal
ini
disebabkan
oleh
peralatan
yang
peralatan
sampelnya
juga
pada
berupa
saat
praktikum.
batuan
alam,
Selain
sehingga
itu,
sulit
merupakan
diperhatikan,
agar
hal
yang
didapatkan
sangat
hasil
yang
perlu
lebih
untuk
jauh
memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Day & Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi
Kelima. Jakarta : Erlangga.
2. Housecroft. 2008. Inorganic Chemistry, 7th Ed. Massachussets
Institute Press.
3. Petrucci. 1993. Inorganic Chemistry . 4th Ed. John & Wiley .
4. Syukri, Iqbal dkk. 2012. Kimia Anorganik I. Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah