Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Penelitian tentang rekayasa genetika telah dimulai pada awal tahun 1950-an.
Namun, teka-teki ini baru dapat memperoleh hasil 20 tahun kemudian. Mula-mula
Tetapi kini kemampuan untuk mencangkokkan bahan genetik dan membongkar
kembali informasi keturunan memberikan hasil sangat nyata dan terbukti sangat
bermanfaat, contohnya pada penderita diabetes. Pasien diabetes tidak mampu
membentuk hormon insulin dalam jumlah tertentu yang diperlukan untuk mengatur
kadar gula dalam darah. Oleh karena itu, pasien diabetes memerlukan suntikan insulin
sebagai tambahan. Dahulu insulin yang berkembang ini berasal dari kelenjar pankreas
sapi atau babi. Untuk membuat hanya 1 pound (0,45 kg) insulin hewani, yang
dibutuhkan untuk 750 pasien diabetes selama setahun, diperlukan 8.000 pound (3.600
kg) kelenjar pankreas dari 23.500 hewan. Dengan teknik rekayasa genetika, para
peneliti berhasil memaksa mikroorganisme, yaitu bakteri, untuk membentuk insulin
yang mirip sekali dengan insulin yang dihasilkan oleh manusia sendiri. Kini
penderita-penderita diabetes dapat menerima insulin manusia yang dibuat melalui
bakteri. Penelitian selanjutnya membuktikan bahwa insulin manusia tiruan ini bahkan
lebih baik daripada insulin hewani, dan dapat diterima lebih baik oleh tubuh.
(Suryo, 2008)

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi,

etiologi,

patogenesis,

manifestasi

penatalaksanaan Diabetes mellitus ?


2. Bagaimana prinsip rekayasa genetika secara umum ?

klinis,

dan

3. Bagaimana sintesis dan sekresi hormon insulin secara normal dalam tubuh ?
4. Mengapa cDNA insulin manusia disisipkan pada vektor plasmid E.coli ?
5. Bagaimana penggunaan vektor plasmid dalam rekayasa genetika ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip rekayasa genetika secara umum.
2. Mengetahui prinsip rekayasa genetika hormon insulin.
3. Mengetahui penggunaan vektor plasmid dalam rekayasa genetika.
4. Mengetahui manfaat rekayasa genetika dalam bidang kesehatan.

D. MANFAAT
1. Mahasiswa mengetahui prinsip-prinsip rekayasa genetika dan aplikasinya.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik-teknik biologi molekuler dan
perannya dalam mengatasi masalah kesehatan

BAB II
STUDI PUSTAKA

PRINSIP REKAYASA GENETIKA SECARA UMUM


Rekayasa genetika adalah penerapan teknik-teknik genetika molekular untuk
mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik
yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan
perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyisipkan gen baru ke
dalam struktur DNA organisme penerima.
Tahap rekayasa genetika secara umum yaitu :
1. Pemotongan DNA
DNA target yang akan disisipkan dan DNA vektor dipotong dengan enzim restriksi
endonuklease yang sama.
2. Annealing
Penyambungan DNA vektor dan DNA target dengan enzim ligase.
3. Seleksi
Sel bakteri yang membawa DNA rekombinan (transforman) dipisahkan (diseleksi)
dari sel yang tidak membawa vector. Kemudian sel-sel ini diidentifikasi dan
dikarakterisasi terhadap sel transforman yang membawa DNA yang diinginkan.

4. Transformasi

DNA rekombinan dimasukkan ke dalam sel inang. Pemasukan DNA ke dalam sel
bakteri disebut transformasi. Setelah transformasi sel inang akan menghasilkan
protein dari gen terkion.
(Sudjadi, 2008)
SINTESIS INSULIN
Aintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (precursor hormon insulin) pada
reticulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin
mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang kemudian dihimpun
dalam secretory vesicles dalam sel tersebut. Proinsulin diurai dengan bantuan enzim
peptidase menjadi insulin dan peptida-C. keduanya sudah siap disekresikan secara
bersamaan melalui membran sel.
(Asman M, 2006)
SEKRESI INSULIN
Ada beberapa tahapan dalam proses sekresi insulin, setelah molekul glukosa
memberikan rangsangan pada sel beta. Pertama, proses untuk dapat melewati
membrane sel yang membutuhkan bantuan senyawa lain. Glucose transporter
(GLUT) adalah senyawa asam amino yang terdapat di dalam berbagai sel yang
berperan dalam proses metabolisme glukosa. Fungsinya sebagai kendaraan
pengangkut glukosa masuk dari luar ke dalam sel jaringan tubuh. Glucose transporter
2 (GLUT 2) yang terdapat dalam sel beta misalnya, diperlukan dalam proses
masuknya glukosa dari dalam darah, melewati membrane, ke dalam sel, proses ini
merupakan langkah penting, agar selanjutnyadi dalam sel, molekul glukosa tersebut
dapat mengalami proses glokolisis dan fosforilasi yang akan membebaskan molekul
ATP. Molekul ATP yang terbebas tersebut, dibutuhkan untuknmengaktifkan proses
penutupan K channel yang terdapat pada membrane sel. Terhambatnya pengeluaran
ion K dari dalam sel menyebabkan depolarisasi membrane sel, yang diikuti kemudian

oleh proses pembukaan Ca channel. Keadaan inilah yang memungkinkan masuknya


ion Ca sehingga sehingga meningkatkan kadar ion Ca intrasel, lalu terbentuklah
insulin.
(Asman M, 2006)
PRINSIP REKAYASA GENETIKA HORMON INSULIN
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika hormon insulin adalah menyisipkan gen
penyandi hormon insulin pada manusia ke dalam struktur DNA bakteri E.coli.
Teknik rekaya genetika pembuatan hormon insulin :
Insulin tersusun atas dua rantai protein, yaitu rantai A dan rantai B. Urutan basa
dalam molekul ADN yang mengkode masing-masing rantai itu dibuat dalam tabung
reaksi dengan menggunakan struktur yang sudah diketahui dari insulin. Tiap molekul
ADN ini kemudian dihubungkandengan gen bakteri (yang mengkode enzim galaktosidase) sehingga membentuk gen hibrid. Bilamana gen-gen ini secara terpisah
dimasukkan ke dalam sel-sel bakteri, maka tiap genmenunjukkan ekspresinya dan
bakteri membuat suatu hybrid protein -galaktosidase-insulin A (atau B). protein
hibrid dipisahkan dari protein bakteri lainnya, dan rantai insulin dibebaskan dengan
perlakuan kimia. Dua rantai peptide ini kemudian bersatu dan terbentuklah insulin
manusia yang aktif.
(Suryo, 2008)
PENGGUNAAN VEKTOR PLASMID DALAM REKAYASA GENETIKA
Plasmid merupakan vektor yang membawa DNA yang di klon.

Syarat plasmid dalam rekayasa genetika :

Mempunyai urutan basa tertentu sebagai daerah awal replikasi (replikon).


Plasmid lebih kecil dari pori-pori sel.
Ada DNA marker.
Punya lokus tunggal tertentu untuk penyisipan DNA yang di klon.
Punya satu atau lebih penanda genetic seleksi sebagai identifikasi sel yang telah
membawa plasmid rekombinan.
(Sudjadi, 2008)
MANFAAT REKAYA GENETIKA
Manfaat rekayasa genetika dalam bidang kesehatan yaitu :
1. Untuk terapi gen
Misalnya : pembuatan insulin manusia oleh bakteri
2. Pembuatan antibiotik
3. Pembuatan vaksin jenis baru
Misalnya : pembuatan vaksin terhadap virus AIDS
4. Usaha penyembuhan penyakit Lesch-Nyhan
5. Usaha pencangkokan gen pada penderita Thalasemia
(Suryo, 2008)

BAB III
PEMBAHASAN

Diabetes mellitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai


kelainan metabolik akibat gangguan hormonal (Arief M, 2005). Ada bukti yang
menunjukkan bahwa etiologi Diabetes melitus ada bermacam-macam. Meskipun
berbagai lesi dengan jenis yang berbeda akhirnya akan mengarah pada insufiensi
insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada
mayoritas penderita Diabetes mellitus.
Diabetes mellitus ada dua tipe :
DM tipe 1
DM tipe 1 disebabkan oleh destruksi sel pulau Lanerhans, sehingga tidak dapat
menghasilkan hormone insulin.
DM tipe 2
DM tipe 2 disebabkan oleh kelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor dan
resistensi insulin, yaitu turunnya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa
hati.
(Price and Wilson, 2005)
Patogenesis Diabetes mellitus :
DM tipe 1 : kemungkinan jalur destruksi sel beta yang menimbulkan diabetes
mellitus tipe 1 (dependen insulin). Gangguan lingkungan, mungkin infeksi virus,
diperkirakan memicu serangan autoimun terhadap sel beta pada orang yang rentan

secara genetis. Serangan lingkungan ini menimbulkan mimikri molecular. Pada


keadaan tersebut,suatu antigen virus memacu serangan autoimun terhadap antigen sel
betayang bereaksi silang, atau mungkin menimbulkan kerusakan langsung pada sel
beta sehingga merangsang respon imun terhadap antigen dari sel beta yang
mengalami perubahan. (Robbins K, 2007)
DM tipe 2 : predisposisi genetik dan lingkungan berpadu untuk menimbulkan
hiperglikemia. Akibat hiperglikemia maka sel beta mengalami kelelahan, sehingga
terjadi resistensi insulin. (Robbins K, 2007)
Manifestasi klinis DM : polifagia, poliuria, polidipsia, lemas, berat badan menurun,
kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita (Arief
M, 2005).
Diagnosis : pasien dikatakan mengalami Diabetes mellitus bila glukosa darah
sewaktu 200 mg/dl atau glukosa darah puasa 126 mg/dl (Arief M, 2005).
Komplikasi Diabetes Melitus :
Akut : koma hipoglikemia, ketoasidosis, koma hiperosmolar nonketotik.
Kronik : makroangiopati, mikroangiopati, neuropati diabetik, rentan infeksi, kaki
diabetik. (Arief M, 2005)
Penatalaksanaan : diet, terapi insulin, pemberian hipoglikemik oral (misalnya
sulfonilurea), olahraga, mengatur jadwal dan frekuensi makan. (Price and Wilson,
2005)
Pada skenario Azzam menderita Diabetes mellitus tipe 1 karena dia harus
diterapi dengan injeksi insulin, berarti sel pankreas Azzam sudah mengalami
destruksi sehingga tidak mampu memproduksi insulin. Injeksi insulin diberikan di
abdomen atu di lengan. Pastikan bahwa tempat penyuntikan tersebut bergerak dan

insulin tidak disuntikkan masuk ke dalam pembuluh darah atau ke dalam jaringan
parut. Terapi insulin yang intensif dapat diberikan melalui pompa infus subkutan.
Insulin babi berbeda dengan insulin manusia hanya satu asam amino (residu
30 dari rantai B, pada manusia treonin, sedangkan pada babi alanin) sehingga tidak
bersifat imunogenik pada manusia. Akan tetapi, adanya pengotor (termasuk
proinsulin babi) akan bersifat imunogenik.
Insulin rekayasa genetika dibuat dari insulin manusia yang disisipkan di
vektor plasmid bakteri yang kemudian diperbanyak. Prinsip rekayasa ini
menggunakan cDNA insulin manusia yang disisipkan di vector plasmid E.coli
sebagai bahan untuk membentuk mRNA. mRNA ini selanjutnya akan mengikuti
sintesis protein sehingga menghasilkan insulin yang identik dengan manusia. Insulin
yang dihasilkan ini halal untuk digunakan.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau
melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau
menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima.
2. Tahap-tahap rekayasa genetika secara umum yaitu : pemotongan DNA,
Annealing, Seleksi, Transformasi.
3. Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika hormon insulin adalah menyisipkan
gen penyandi hormon insulin pada manusia ke dalam vector plasmid bakteri
E.coli.
4. Plasmid merupakan vektor yang membawa DNA yang di klon.
5. Manfaat rekaya genetika dalam bidang kesehatan yaitu : terapi gen,
pembuatan antibiotik, pembuatan vaksin baru.
6. Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat kelainan pada hormone insulin.

B. SARAN
1. Berolahragalah secara teratur.
2. Hindari mengkonsumsi makanan yang manis-manis secara berlebihan.
3. Kembangkan teknik rekayasa genetika di bidang kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Suryo, Ir. 2008. Genetika Manusia. Edisi Kesembilan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Sudjadi. 2008. Bioteknologi Kesehatan. Yogyakarta : Kanisius.
Manaf, Asman. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta : BP FK UI.
Price, Sylvia A and Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi Volume 2. Edisi Keenam.
Jakarta : EGC.
Robbins, Stanley L, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi Volume 2. Edisi Ketujuh. Jakarta :
EGC.
Mansjoer, Arief, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta : Media
Aesculapius FK UI.

Anda mungkin juga menyukai