PENDAHULUAN
1.1 Konteks Penelitian
Pelaksanaan Pendidikan di sekolah merupakan sebuah sistem yang terdiri atas
masukan dan bentuk siswa yang diterima dilanjutkan dengan kegiatan pemelajaran
dan berakhir pada adanya lulusan dari SMK yang kompeten dan terterima didunia
usaha maupun industri ataupun lulusan yang mampu berwirausaha mandiri ( input,
process dan output). Input atau masukan adalah lulusan SMP/MTs yang menjadi
peserta didik SMK, process merupakan kegiatan pemelajaran, sedangkan output atau
keluaran adalah lulusan SMK yang kompeten. Pada proses pemelajaran, peserta didik
mengikuti program pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan acuan kurikulum dual
system.
Penyusunan program penyelenggaraan diklat secara makro diawali dari pengkajian
perlu tidaknya membuka atau menutup suatu program keahlian yang merupakan tindak
lanjut dari program re-engineering, dilanjutkan dengan penyesuaian kurikulum dalam
upaya memenuhi kebutuhan daerah, proses pemelajaran, pelaksanaan uji dan
sertifikasi kompetensi, dan diakhiri dengan penyaluran tamatan.
Hal ini dilakukan agar kedudukan, hubungan, dan kontribusi dari setiap kegiatan
terhadap pencapaian tujuan diklat, yakni lulusan bersertifikat kompetensi atau
bersertifikat
profesi
menjadi
jelas
sehingga
dapat
meningkatkan
skill
dan
SMK
Limboto
sebagai
sekolah
Nasional
berstandar
International.
Sejak Tahun Pelajaran 2007/2008 SMK Negeri 1 Limboto termasuk sekolah Rintisan
Sekolah Berbasis International yang sampai saat ini sudah sampai pada tahap II
pelaksanaan program RSBI.Oleh karenanya SMK N 1 Limboto selalu berbenah diri
dalam upaya meraih tahap III program RSBI dan selanjutnya akan menjadi sekolah
2
menengah kejuruan yang berbasis international.Hal ini yang memotivasi Peneliti untuk
melakukan penelitian di SMK N 1 Limboto dalam hal keterkaitan dan keterpaduan
Dunia Usaha Industri pada kegiatan Pendidikan Sistem Ganda(Prakerin) siswa SMK
Negeri 1 Limboto.
Keterkaitan dan keterpaduan antara sekolah dan Dunia Usaha Industri
sangat
Perumusan Masalah
Berdasarkan
uraian
sebelumnya
maka
dapat
dirumuskan
beberapa
Fokus Penelitian
Dari rumusan masalah sebagaimana tersebut diatas maka penelitian ini hanya di
batasi pada :
a) Bagaimana Pelaksanaan Praktek kerja Industri(PSG) di dunia Usaha dan
Industri.
b) Bagaimana kerja sama Dunia Usaha dan Industri yang menjadi mitra
bersama SMK N 1 Limboto dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda
atau praktek kerja Industri.
1.4
Tujuan Penelitian
a) Terciptanya proses pemelajaran di SMK N 1 Limboto yang sesuai dengan
kompotensi yang dibutuhkan oleh daerah ataupun dunia usaha dan industry.
b) Adanya Lulusan SMK
Manfaat Peneitian
a) Membantu mengarahkan proses pemelajaran di SMK khususnya di SMK N 1
Limboto agar sesuai dengan kondisi dan kompotensi yang dibutuhkan oleh
daerah ataupun Dunia Usaha dan Industri.
b) Sebagai bahan acuan dalam menciptakan lulusan yang berkualitas dan
kompoten dalam upaya mengurangi pengangguran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian
A. Evaluasi
Terdapat beberapa definisi tentang evaluasi yang dikemukan oleh pakar,
diantaranya: (Kufman and Thomas,1980:4) menyatakan bahwa evaluasi adalah
proses yang digunakan untuk menilai. Hal senada dikemukakan oleh (Djaali,
Mulyono dan Ramly, 2000:3) mendefinisikan evaluasi dapat diartikan sebagai
proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau standar objektif yang
dievaluasi. Selanjutnya (Sanders,1994:3) sebagai ketua The Joint Committee on
Standars for Educational Evaluation mendefinisikan evaluasi sebagai kegiatan
investigasi yang sistimatis tentang kebenaran atau keberhasilan suatu tujuan.
Selanjutnya menurut (McNamara, 2008:3) mengatakan evaluasi program
mengumpulkan informasi tentang suatu program atau beberapa aspek dari suatu
program guna membuat keputusan penting tentang program tersebut.
Keputusan-keputusan yang diambil dijadikan sebagai indikator- indikator
penilaian kinerja atau assessment performance pada setiap tahapan evaluasi
dalam tiga kategori yaitu rendah, moderat dan tinggi (Issac and Michael,
1982:22).
Berangkat dari pengertian di atas maka evaluasi program merupakan suatu
proses. Secara eksplisit evaluasi mengacu pada pencapaian tujuan sedangkan
secara implisit evaluasi harus membandingkan apa yang telah dicapai dari
program dengan apa yang seharusnya dicapai berdasarkan standar yang telah
ditetapkan. Dalam konteks pelaksanan program, kriteria yang dimaksud adalah
kriteria keberhasilan pelaksanaan dan hal yang dinilai adalah hasil atau
prosesnya itu sendiri dalam rangka pengambilan keputusan.(Kaufman and
Susan,1980:123). Stake mengidentifikasi 3 (tiga) tahap dari evaluasi program
pendidikan dan faktor yang mempengaruhinya yaitu
atau
tuntutan
kempotensi
yang
diinginkan
oleh
dunia
kerja.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan adalah
peningkatan keterkaitan dan keterpaduan (link and match) dalam implementasi
Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Dalam hal ini, guru-guru yang terlibat secara
langsung dalam pelaksanaan On Job Training (OJT).
Penerapan
kebijaksanaan
link
and
match
pada
hakikatnya
bertujuan
untuk
meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja. Hal ini sebagai
usaha untuk mencari titik temu antara dunia pendidikan sebagai produsen dan dunia
kerja/industri sebagai konsumen. Menurut Pakpahan (1994:7), tujuan gerakan link and
march adalah untuk mendekatkan pemasok (supplier) dengan mutu sumber daya
manusia, terutama yang berhuhungan dengan kualitas ketenagakerjaan. Sedangkan
konsep dasar penerpan pendidikan sistem ganda itu sendiri adalah penyelenggaraan
pendidikan yang mengintegrasikan secara tersistem kegiatan pendidikan di sekolah
6
dengan
kegiatan
pendidikan
(praktek)
di
dunia
industri.
Praktek kerja industri pada dasarnya merupakan suatu bentuk pendidikan yang
melibatkan siswa langsung bekerja di dunia usaha/industri agar siswa memiliki
kompetensi yang sesuai dengan harapan dan tuntutan usaha/industri. Disamping itu
juga agar diperoleh pengalaman kerja sebagai salah satu hal untuk meningkatkan
keahlian profesional. Hal ini cukup beralasan mengingat dunia industri memerlukan
tenaga kerja yang berkualitas dan ahli di bidangnya baik dari segi mengoperasikan
peralatan,kemampuan mengelolah adminitrasi serta memiliki jiwa kewirausahaan. .
Upaya pemerintah dalam hal ini Direktorat Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur)
sebagai upaya mendekatkan pendidikan kejuruan dengan dunia kerja, telah dilakukan
dengan adanya kebijakan link and match. Sebagai realisasi dari kebijakan tersebut,
maka telah dicanangkan konsep pendidikan dengan sistem ganda (PSG/Dual Base
System). Pendidikan Sistem Ganda adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
memadukan pendidikan sekolah dengan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja (Depdikbud,1994). Realisasi dari Pendidikan
Sistem Ganda tersebut adalah dilasanakannya praktek kerja industri (Prakerin).
Pelaksanaan Prakerin dimaksudkan agar program pendidikan di sekolah mengacu
pada pencapaian kemampuan profesional sesuai dengan tuntutan beralasan mengingat
dunia industri memerlukan tenaga kerja yang berkualitas dan ahli di bidangnya untuk
mengoperasikan peralatan dan teknologi canggih.upaya pemerintah dalam hal ini
Direktorat Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) sebagai upaya
mendekatkan
pendidikan kejuruan dengan dunia kerja, telah dilakukan dengan adanya kebijakan link
and match. Sebagai realisasi dari kebijakan tersebut, maka telah dicanangkan konsep
pendidikan dengan sistem ganda (PSG/Dual Base System). PSG adalah bentuk
penyelenggaraan
prose
pembelajaran
yang
langsung
pada
lapangan
kerja.
dalam
proses
pelaksanaan
pembelajaran.
Sebaliknya,
pembelajaran
dapat
Menentukan isi atau materi pelajaran yang harus dikuasai untuk mencapai
tujuan dan kompetensi.
c)
prinsip-prinsip
(BSNP,
2006),
yaitu
(1)
berpusat
pada
dan
terpadu,
(3)
tanggap
terhadap
perkembangan
ilmu
iman
dan
takwa
serta
akhlak
mulia,
(2)
pengembangan
perkembangan
standar
kompetensi
dan
kompetensi
dasar
kedalam
materi
penilaian.
Berdasar
silabus
tersebut,
guru
mengembangkan
rencana
pembelajaran
yang
dilakukan
di
kelas
paling
sedikit
10
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus.
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, karena peneliti berusaha mencari
informasi
suatu
fenomena
yang
terjadi
secara
alamiah
(natural)
dan
mendeskripsikannya secara mendetail sesuai kenyataan yang ada (Bogdan & Biklen,
1998).
Alasan penggunaan metode kualitatif dengan rancangan studi kasus adalah karena
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan SMK N 1 LIMBOTO dalam
menciptakan lulusan kearah permintaan lapangan kerja (demand oriented) yang
kompoten dan profesional dalam bidang kempotensi tertentu sehingga mampu
terterima di dunia usaha dan Industri dengan pendekatan Balanced Scorcard yang
ditekankan pada keseimbangan antara rencana implementasi (visi, misi, tujuan, dan
strategi) dengan rencana implementasi (kebijakan dan program aksi). Selain itu, sesuai
juga dengan hakikat penelitian kualitatif, yaitu: (1) strategi pengembangan SMK N 1
LIMBOTO harus dilakukan secara seimbang dan integratif sehingga dengan
menggunakan penelitian kualitatif akan dapat dipahami secara utuh, terfokus sesuai
konteks dimana peristiwa terjadi; (2) hubungan antara peneliti dengan subyek yang
diteliti lebih peka sehingga dengan mudah dapat dilakukan secara mendalam terhadap
obyek yang diteliti; (3) penelitian kualitatif bersifat alamiah, deskriptif dan induktif serta
berupaya menemukan makna dari satu fenomena yang terjadi (Lincoln & Guba, 1985;
Bogdan & Biklen, 1998).
12
Rancangan studi kasus merupakan salah satu bentuk rancangan kualitatif yang
berusaha mendeskripsikan suatu latar (setting) atau obyek tertentu secara terinci dan
mendalam (Bogdan & Biklen, 1998). Rancangan ini dipilih dengan pertimbangan: (1)
ingin menyelidiki fenomena yang terjadi dan berlaku di dalam konteks yang diteliti yaitu
penerapan link and mutch pada pendidikan sistem ganda (2) dalam rancangan ini
memanfaatkan berbagai sumber data semaksimal mungkin agar kredibitas dan validitas
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Penetapan
rancangan
ini
diawali
dengan
menetapkan
fokus
dengan
pertanyaan
bagaimana
dan
mengapa
pelaksanaan
atau
B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif sangat penting dan mutlak
diperlukan. Hal ini disebabkan karena kehadiran peneliti selain sebagai pengumpul data
juga bertindak sebagai instrumen penelitian. Peneliti sebagai key instrument utama
yang berarti peneliti harus dapat mengungkap makna, berinteraksi terhadap nilai-nilai
lokal. Peneliti yang melakukan penelitian datang ke lapangan dan mencari informasi
yang diperlukan serta tidak menganggap informan/responden sebagai subyek atau
13
obyek tetapi mereka dipandang sebagai informan yang berkedudukan sebagai teman
sejawat atau kolega.
Saat melakukan pengumpulan data, peneliti berusaha untuk memperoleh data
penelitian dan mengungkap secara obyektif data yang diperoleh karena peneliti juga
adalah Guru SMK N 1 Limboto yang ingin mengungkap secara ril dan obyektif. Selain
itu, peneliti juga akan melakukan wawancara mendalam dengan informan dari
beberapa siswa, Guru,Kepala sekolah,Manajer dan staff Dunia usaha Industri yang
berhubungan langsung dengan kegiatan Prakerin atau Pendidikan sistem Ganda serta
pegawai yang dianggap memahami secara baik masalah yang dikaji.
C. Sumber Data
Penelitian kualitatif dengan paradigma naturalistik, datanya dikumpulkan oleh
peneliti sendiri. Peneliti menjadi instrumen utama yang terjun ke lapangan serta
berusaha mengumpulkan data melalui wawancara atau observasi (Nasution, 1996). Hal
ini sejalan dengan pendapat Lincoln dan Cuba (1985), yang menyatakan bahwa
metode kualitatif akan lebih mudah dilakukan bila instrumen yang digunakan adalah
aktivitas manusia melalui melihat, mendengar, berbicara dan lain sebagainya.
Untuk memperoleh data dari informan peneliti menggunakan system purpose
sampling, yang artinya dalam pengambilan sumber data pengumpulan sampel
didasarkan
atas
tujuan.
Selain
menggunakan
teknik
tersebut,
peneliti
juga
14
populasi yang tersembunyi, lebih ekonomis, efisien, dan dapat memberikan hasil yang
rinci dan mendalam.
3. Studi Dokumen
Peneliti menggunakan teknik dokumen resmi dan fotografi ini untuk melengkapi
data dari hasil wawancara. Dokumen tertulis berupa Profile SMK N 1 Limboto dan
Renstra SMK N 1 Limboto,. Sedangkan dokumen tidak tertulis berupa foto, gambar,
sarana dan prasarana serta kegiatan lainnya.
4.Catatan Lapangan
Peneliti membuat catatan lapangan, mencatat kejadian yang didengar, dilihat,
dialami dan dipikirkan selama proses pengumpulan data. Dalam observasi pelibatan,
peneliti menganggap semua data adalah penting, sehingga catatan lapangan dibuat
secara rinci dan cermat setiap kembali dari observasi dan wawancara.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata data secara sistematis
catatan hasil observasi, wawancara dan sejenisnya untuk meningkatkan pemahaman
peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi orang lain
(Muhajir, 1998). Sejalan dengan ini, Bogdan & Biklen (1998) menyatakan analisis data
merupakan proses mencari data dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara,
catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun, untuk menambah
pemahaman peneliti mengenai bahan-bahan itu dan untuk memungkinkan melaporkan
hasil temuan.
Proses analisis data deskriptif melalui tiga alur kegiatan yang berlangsung
secara simultan, yaitu: (1) reduksi data atau penyederhanaan data, (2) paparan data,
dan (3) penarikan simpulan (Miles dan Huberman, 1994).
1. Reduksi data
16
17
18
penelitian ini dilakukan dengan beberapa teman dosen UNG yang sedang studi di
Malang di luar yang dijadikan informan. Masukan yang diperoleh dimaksudkan untuk
mengsingkronisasikan paparan data dengan fokus penelitian. Ketiga, melakukan
member checks sehingga data yang dikumpulkan dari informan lebih valid. Member
checks dilakukan dengan cara meminta kesediaan informan membaca ulang hasil
wawancara yang sudah dituangkan ke dalam transkrip sehingga diperoleh masukan
untuk perbaikannya.
Transferabilitas
Digunakan untuk menjawab persoalan sampai sejauh mana hasil penelitian dapat
ditransfer pada beberapa konteks lain, namun menurut Lincoln dan Guba (1985)
bukanlah tugas peneliti untuk memberikan index of transferability. Tanggung jawabnya
adalah memberikan data base yang dapat membuat pertimbangan transferabilitas
temuan potensial. Pemenuhan kriteria transferabilitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan memberikan deskripsi yang rinci (thick description).
Ketergantungan (dependability)
Digunakan untuk menjaga kehati-hatian, sehingga akan terhindar dari terjadinya
kemungkinan kesalahan dalam proses pengumpulan data dan penginterpretasian
data. Untuk memenuhi criteria dependability digunakan salah satu teknik yang
disarankan Guba (Lincoln dan Guba, 1985), yaitu dengan audit temuan. Audit temuan
penelitian ini dilakukan oleh Bapak Dr Kadim Masaong,M.Pd sebagai pembina mata
kuliah.
Konfirmabilitas
Pemenuhan kriteria konfirmabilitas (obyektivitas) dimaksudkan untuk melihat
obyektivitas temuan penelitian yang dihasilkan. Oleh karena itu,
perlu dilihat
19
keabsahan yang menyangkut dengan relevansi data, penggunaan teknik analisis yang
cermat, interpretasi data secara benar, dan rumusan kesimpulan yang benar-benar
didukung oleh data yang lengkap. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemenuhan kriteria
konfimabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkonfirmasikan data
temuan dengan ahli, yaitu Bapak Dr Kadim Masaong,M.Pd.
G. Tahap-tahap Penelitian
Prosedur yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu:
(1) tahap persiapan, (2) pelaksanaan penelitian, dan (3) penyusunan laporan.
1. Tahap persiapan
Tahap ini peneliti lakukan dengan mengkaji berbagai buku yang membahas tentang
Pendidikan Sistem Ganda, Life Skill, Kurikulum KTSP, Metologi Penelitian Kualitatif
.dan penerapannya..
Ketika dosen memberikan kesempatan untuk menyusun proposal selama tiga
pekan peneliti menggunakan waktu seefisien mungkin membuat proposal. Setelah
proposal selesai disusun, dipresentasikan dihadapan mahasiswa dan dosen pembina.
Masukan-masukan dari rekan-rekan mahasiswa dan dari Dosen Pembina kemudian
penulis melengkapi proposal.
2. Tahap pelaksanaan penelitian dan analisis data
Pelaksanaan penelitian diawali dengan permohonan izin dari Kepala SMK N 1
Limboto . Oleh karena peneliti adalah Guru di SMK N 1 Limboto sendiri sehingga izin
untuk melakukan penelitian hanya dilakukan secara lisan. Setelah mendapat restu dari
Kepala SMK N 1 Limboto maka, dilakukan penelitian. dengan menggunakan teknlogi
ICT maupun dengan Guru guru lain dan Dunia Usaha yang di Jadikan sebagai key
20
informan.. Peneliti juga berkeyakinan bahwa yang dijadikan informan dapat mewakili
populasi dan refresentatif untuk memperoleh data secara obyektif. Setelah diadakan
wawancara maka peneliti menganalisis dan menafsirkan data yang sudah dikumpulkan
sesuai dengan fokus penelitian.
3. Tahap penyusunan laporan penelitian
Penyusunan laporan penelitian dilakukan berdasarkan data yang sudah dianalisis
dan dicek keabsahannya selama pelaksanaan penelitian sambil tetap berkonsultasi
dengan dosen pembina mata kuliah.
21
Daftar Pustaka
http://info.pknlpkia.ac.id/onnowpurbo/Library/pendidikan/referensi/KURIKULUM2004/COPY%20CD-KURSKN/KUMPULAN_BIDANG_TEKNIK/KURIKULUM/PERABOT_KAYU/formal
Dr.Kadim Masaong,M.Pd, Tesis Penerapan Balanced scorecard UNG
Mencermati Pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah
Tatag Yuli Eko Siswono
Jurusan Matematika FMIPA
Universitas Negeri Surabaya
KURIKULUM SMK TAHUN 2004 Depdiknas
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas
Badan Nasional Standar Pendidikan, Depdkinas
Prosedur Penelitian,
Manajemen Pendidikan Nasional.
Sekolah life Skil
Manajemen Strategik Pendidikan
Dr Robert Tarigan, Artikel Mengatasi Pengangguran dengan Life skill
A. Muliati A.M
Evaluasi Program Pendidikan Sistem Ganda
EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN SISTEM GANDA
EVALUASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
SISTEM GANDA DI SEKOLAH KEJURUAN
Evaluation Implementation Dual System Education Program
in Senior Technical High School
Wahyu Nurharjadmo
Jurusan Administrasi Negara
FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (0271) 637358
Penerapan PSG Melalui Praktek Kerja Industri Pada SMK
Oleh Wakhinuddin S
22
23