Anda di halaman 1dari 40

Page 1 of 40

SPESIFIKASI TEKNIS

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 2 of 40
SPESIFIKASI UNTUK PEKERJAAN SIPIL
I.
1.

PEKERJAAN TANAH
Umum
Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus ditinjau dahulu oleh
tenaga ahli.
Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan keadaan seperti yang ditunjukan
dalam gambar, Pemborong harus segera menyampaikan kepada Direksi seeara tertulis untuk
mendapatkan penyelesaian lebih lanjut, juga Pemborong harus menentukan letak bangunan
pelengkap seperti Direksi keet, gudang dan sebagainya.

2.

Pembersihan Tempat Pekerjaan


Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon didalam daerah batas pekerjaan untuk
seluruh panjang dari bangunan dan ditambah dengan jarak 1 m pada kedua ujung dari bangunan
harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap pohon diluar batas-batas ini yang diperkirakan dapat
jatuh dan menghalangi bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang tertera didalam syarat-syarat
khusus dan gambar rencana.
Bagian atas tanah tanarnan harus tersendiri digali sampai kira-kira kedalaman 20 cm dan dirtimbun
diatur tempat yang layak, agar dapat digunakan lagi.
Pembersihan dan pengupasan diluar batas daerah pekerjaan tidak diberikan pembayaran kepada
pemborong, kecuali pekerjaan tersebut atas permintaan dari Direksi dan persetujuan dari pemberi
tugas.
Bila dinyatakan syarat-syarat khusus atau diperintahkan oleh Direksi bahwa pepohonan rindang dan
tanaman ornamen tertentu akan dipindahkan, maka pepohonan/ tanaman tersebut harus dijaga betul
dari kerusakan atas biaya pemborong.
Pepohonan yang harus disingkirkan, harus ditebang sedemikian rupa dengan tidak merusak
pepohonan/ tanaman lain yang dipertahankan, semua pohon, batang pohon, akar dan sebagainya
harus dibongkar dengan kedalaman minimal 100 cm dibawah permukaan tanah asli dari permukaan
akhir (ditentukan oleh permukaan mana yang lebih rendah). dan bersama-sama dengan seluruh
tempat sampah dalam segala bentuknya pada tempat yang tidak terlihat segala bentuknya harus
dibuang pada tempat yang tidak terlihat dari tempat pekerjaan menurut cara yang praktis atau
dibakar.
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki oleh
pemborong atau tanggungannnya sendiri. Bila akan diberitahukan pembakaran hasil penebangan,
pemborong harus memberitahukan kepada penghuni, dari milik-milik yang berbatasan dengan
pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya. Pemborong akan selalu bertindak sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran ditempat terbuka.
Pada pelaksanaan pembersihan, pemborong harus berhati-hati untuk tidak mengganggu setiap patokpatok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini
mencakup penyediaan peralatan, tanaga dan pembuangan bahan-bahan sisa dibebankan kepada
pemborong dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk Direksi.

3.

Galian tanah
a. Umum
Galian tanah dilaksanakan pada :
Semua bagian dari bangunan yang masuk dalam tanah.
Semua bagian dari tanah yang harus dibuang
Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai lebar, panjang,
dalam, kemiringan, dan sebaginya, dan benar-benar waterpass. Kalau ternyata akan menimbulkan
kesulitan-kesulitan pelaksanaan kalau dilaksanakan menurut gambar, Pemborong boleh mengajukan
usul kepada Direksi mengenai cara pelaksanaannya.
b. Klasifikasi Gallan
Galian akan diklasifikasikan dalam pengukuran dan pembiayaan sebagai berikut :
Galian tanah biasa
Galian tanah sedang, misalnya : pasir, lempung, codas muda, dan sebagainya.
Galian batu terdiri dari galian material yang umumnya menurut Direksi perlu menggunakan

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 3 of 40

c.

bor dan atau bahan peledak atau alat-alat khusus lainnya.


Galian dimana timbul persoalan air tanah pada kedalaman lebih dari 20 cm dari permukaan
air konstan, dimana biasanya air, tanah naik pada penggalian pondasi.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan


Pemborong harus memberitahukan kepada Direksi sebelum mulai mengerjakan pekerjaan galian,
sehingga penampang, peil, dan pengukurannya dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum
diganggu.
Pemborong harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk inspeksi semacam itu, termasuk
inspeksi untuk semua pekerjaan dalam air.
Permukaan tanah yang berdekatan dengan konstruksi ini tidak dibenarkan untuk diganggu tanpa
seijin dari Direksi.
Galian dari pondasi pada batas-batas kemiringan dan peil yang dicantumkan pada gambar
rencana atau atas petunjuk Direksi, galian tersebut harus mempunyai ukuran yang cukup, agar
penempatan konstruksi atau lantai pondasi dengan dimensi yang sesuai dengan gambar rencana
mudah dilaksanakan. Peil dasar lantai pandasi seperti yang tercantum pada gambar rencana,
tidak baleh dianggap bersifat pasti. Direksi dapat menentukan perubahan dimensi peil dari lantai
pondasi jika dipandang perlu, agar pondasi tersebut dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya.
Batu-batu besar, kayu, serta rintangan-rintangan lain yang mungkin ditemui dalam galian, harus
dibuang. Sesudah galian selesai, Pemborong harus memberitahukan Direksi akan hal ini, dan
tidak diperkenankan untuk melaksanakan perbaikan tanah dasar pondasi dan melaksanakan
lantai pandasi sebelum Direksi setuju dengan ukuran dan kedalaman galian material-material
pondasi serta konstruksi-konstruksi yang akan dipasang pada lubang galian tersebut. Semua
retakan atau celah-celah yang ada harus dibersihkan dan, diisi dengan spesi (injeksi), serta semua
material lepas, batu-batuan lapuk, lapisan-lapisan yang tipis harus dibuang.

d. Coffer Dam
Untuk galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah, harus digunakan coffer dam.
Sebelum dimulainya pekerjaan, Pemborong harus memberikan gambar rencana coffer dam yang
akan dikerjakan kepada Direksi untuk disetujui.
Coffer Dam untuk galian pondasi harus dibuat cukup dalam di bawah permukaan dasar pondasi
yang cukup kedap air, dan diperkuat dengan silang-silang penguat yang cukup kuat, agar
keselamatan kerja terjamin. Luas Coffer Dam harus direncanakan cukup untuk penempatan
perancah atau acuan pondasi serta besi untuk keperluan pemampaan air keluar acuan beton.
Coffer Dam harus direncanakan sedemikian rupa agar cukup memenuhi syarat untuk melindungi
beton muda dari arus air deras atau erosi, silang-silang penguat dan atau bagian-bagian lain dari
Coffer Dam tidak diperbalehkan masuk ke dalam dan menjadi bagian pennanen dari pondasi
tanpa persetujuan Direksi, jadi harus dibongkar dengan hati-hati agar tidak merusak konstruksi.
Pohon-pohon yang ditebang, tidak diperkenankan jatuh pada milik perorangan, tanpa ijin khusus
dari pemiliknya, dan kontraktor atas tanggungannya menyingkirkan pohon-pohon tersebut atau
membiarkan di tempat semula asal ada persetujuan tertulis dari pemilknya.
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki oleh
Pemborong atas tanggungannya sendiri. Dalam hal akan dilakukan pembakaran, pemborang
akan memberitahukan kepada penghuni dari milik-milik yang berbatasan dengan pekerjaan,
paling kurang 48 jam kurang, maksudnya (untuk Melakukan pembakaran, pemborong akan
selalu bertindak sesuai dengan peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku mengenai
pembakaran di tempat terbuka).
Pada pelaksanaan pembersihan, pembarang harus berhati-hati untuk tidak menganggu setiap
patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk
pekerjaan ini mencakup penyediaan peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa
sedemikian, sehingga sesuai dengan petunjuk Direksi.
e.

Genangan Air di Dalam Galian


Pemborong harus menjaga pada waktu pelaksanaan pekerjaan, agar lubang galfan tidak
digenangi air yang ditimbulkan oleh air hujan ataupun yang keluar dari mala air. Kalau lubang
galian digenangi air, maka Pemborong harus mengeluarkan dengan jalan memompa, menimba,
atau mengalirkan lewat parit-parit pembuang. Bila terjadi keadaan dimana menurut pandangan

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 4 of 40
Direksi adalah tidak mungkin memompa air tanah yang cepat sekali naik atau karena sebabsebab lain sehubungan dengan adanya daya angkat air, maka mungkin diperlukan suatu lantai
belen seal dengan dimensi cukup, agar penempatan besi/ pengecoran beton untuk pondasi dapat
dikerjakan sebagaimana layaknya.
Usaha pemompaan air ini tidak dari Coffer Dam hendaknya dilengkapi dan dikerjakan
sedemikian agar beton muda atau bagian-bagian daripadanya tidak ikut terbawa dalam proses
pemompaan.
Pemompaan tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum lantai beton seal cukup menjadi keras.
f.

4.

Pemeriksaan Penggalian dan Pengisian


Penggalian dan pengisian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi dan kalau perlu oleh
pengawas setempat sebelum dimulainya tahap konstruksi. Direksi akan segera memberitahukan
kalau pengisian selesai sehingga ia dapat bersiap-siap untuk mengetes secara tepat
kepadatannya.
Setelah penggalian disetujui, kontraktor harus segera mulai dengan tahap konstruksi berikutnya
dan tidak boleh membiarkan parit penggalian ditinggal terbuka dalam jangka waktu lama untuk
hal-hal yang tidak perlu.

Urugan Tanah
a. Umum
Urugan dilaksanakan pada :
Semua bekas lubang pondasi
Semua bagian yang harus ditinggikan, dengan jalan menimbun, urugan tanah harus
dilaksanakan menurut gambar serta peil-peil yang telah ditetapkan, juga termasuk perataan
dan penyelesaian tanah halaman disekitarnya.
b. Penggunaan Material Bekas Galian
Pemborong harus menjamin bahwa semua material bekas galian yang akan dipergunakan
kembali ditempatkan secara terpisah dan dllindungi dart segala pengotoran-pengotoran seperti
bahan-bahan yang dapat merusak beton, akar dari dahan, kayu dan sebagainya.
Berbagai jenis dari material sebaiknya diletakkan terpisah, misalnya material yang sifatnya keras
dipisahkan dari yang sifatnya lembek, seperti lempung dan sebagainya. Penggunaan jenis-jenis
material yang akan dipakai untuk keperluan penggunaan harus ada persetujuan dari Direksi.
c.

Urugan Tanah
Semua pekerjaan pengurugan harus dilaksanakan lapis demi lapis horizontal dan dipadatkan.
Tebal dari tiap lapis diambil 15 s/d 25 cm dan selama proses pemadatan, harus dibasahi dengan
air untuk mendapatkan hasil pemadatan yang maksimum.
Pemadatan harus dilakukan dengan alat pemadat mekanis (compactor) dan untuk pekerjaan yang
besar sifatnya, dapat dipakai roller dan sebagainya, dengan kapasitas yang sesuai.
Tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan yang dapat membahayakan, misalnya
dapat merusak permukaan beton ataupun lapisan finishing yang lain.
Pengurugan dilaksanakan sampai mencapai peil yang ditetapkan dan diratakan saillpai nantinya
tidak akan timbul cacat-cacat seperti turunnya permukaan, bergelombang, dan sebagainya.

5.

Urugan Pasir
Pada prinsipnya, pekerjaan pengurugan dengan pasir dilaksanakan sama seperti pada pengurugan
dengan tanah timbunan.

6.

Lain-lain
Pengurugan dengan bahan-bahan lain, misalnya dengan gravel, pecahan batu merah, dan sebagainya
harus dilaksanakan menurut gambar rencana. Bahan-bahan tersebut harus bersih, bebas dari kotorankotoran, serta mempunyai gradasi yang sesuai dengan yang diperuntukkan.

7.

Cara Pengukuran Hasil Kerja dan Dasar Pembiayaan


Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m3 dari tanah galian yang diukur dalam
keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau kubikasi dalam m 3 dari tanah yang dipadatkan

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 5 of 40
pada pekerjaan urugan.
Volume tanah atau batu-batuan yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi bidang-bidang,
sebagai berikut :
a. Bidang atas, adalah bidang horizontal seluas bidang pondasi yang melewati titik terendah dari
pertokoan tanah asli. Di atas bidang horizontal ini galian tanah diperhitungkan sebagai galian
tanah biasa yang sesuai dengan sifatnya.
b. Bidang bawah, adalah bidang dasar pondasi.
c. Bidang tegak, adalah bidang vertikal keliling.
Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk galian yang diakukan di bawah bidang dasar pondasi
atau di bawah bidang batas bawah yang ditentukan oleh Direksi. Juga tidak diperhitungkan untuk
galian yang diakibatkan oleh pengembangan tanah, pemancangan, longsor, bergeser, runtuh atau
karena sebab-sebab lain.
Kedudukan dasar pondasi yang tercantum pada gambar rencana, hanya bersifat pendekatan dan
perubahan-perubahan sesuai dengan ketentuan Direksi dapat diadakan tanpa tambahan pembiayaan.
Volume galian konstruksi untuk tanah-tanah dibawah muka air tanah, akan dibayar tersendiri, yaitu
untuk volume tanah galian yang terletak minimum 20 cm dibawah muka air tanah konstan pada
lubang galian.
Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut diatas tanpa mempertimbangkan cara dimana
material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai dengan mata pembiayaan yang
akan disebut dibawah ini.
Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain yang umum
dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
II. PEKERJAAN BETON
1.

Umum
Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan
perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan, jumlah semen yang terdapat di
dalamnya minimal sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi . Hasil akhir pekerjaan harus berupa
beton yang baik, padat dan tahan lama serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana
disyaratkan.
Perbandingan antara agregat halus dan agreagat kasar tergantung dari gradasi bahannya, tetapi
jumlah agregat hal selalu minimal dengan ketentuan bahwa bila dicampur dengan semen akan
menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi ruang-ruang rongga-rongga diantara agregat kasar
dan terdapat sedikit sisa untuk finishing.
Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang dipakai dalam adukan
harus minimal sehingga rnenghasilkan kemudahan untuk dikerjakan dan kosistensi yang sesuai
dengan kondisi dan cara pengecoran beton.
Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi ini mengikuti standar Indonesia
yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu standar yang dapat diterima. Standar lokal
atau standar lainnya dapat pula diterapkan asal sudah disetujui oleh direksi sebagai setara.

2.

Bahan Bangunan Secara Umum


Semua bahan harus merupakan mutu terbaik yang tersedia dan sesuai dengan Peraturan Umum
Bahan Bangunan Indonesia ( NI - 3 ), British Standard yang relevan atau yang setara.
Kontaktor harus menyediakan contoh dari semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan beton, Untuk
memperoleh persetujuan dari Direksi dan tidak boleh memesan bahan tersebut dalam jumlah besar
sebelum diberikan persetujuan untuk pemakaian bahan.
Direksi akan menelaan contoh-contoh bahan yang sudah disetujui sebagai patokan, pengirimanpengiriman bahan selanjutnya akan dicek kesesuaiannya dengan contoh tersebut.
Kontraktor tidak boleh melakukan penyimpangan yang berarti terhadap contoh yang sudah disetujui,
tanpa persetujuan dari Direksi.
Semua bahan yang ditolak oleh Direksi harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya
Kontraktor.

3.

Semen
Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan standar NI-8 sebagai mana yang

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 6 of 40
dinyatakan dalam PBI 71 atau British Standard No. 12 : 1958 untuk kelas I- Z 475.
Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh Direksi dan harus dikirim ke
lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam tempat lain dari pabrikan yang sudah disetujui.
Bilamana dikehendaki oleh Direksi, Kontraktor harus memberikan pada Direksi, satu faktur untuk
tiap pengiriman semen, dimana tertera nama pabrikan, jenis dan jumlah semen yang dikirim, bersama
dengan sertifikat pengujian dari, pabrikan yang menyatakan bahwa semen yang dikirim sudah diuji
dan dianalisa dalam segala hal sesuai dengan standar.
Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus air serra dilindungi dari
kelembaban sampai saar pemakaian, semen yang membatu atau menggumpal atau yang rusak
kantongnya akan ditolak.
Semen harus menjalani pengujian tambahan yang sesuai dengan standar bila dianggap perlu oleh
Direksi. Direksi berhak untuk menolak semen yang tidak memuaskan, sekalipun sudah terdapat
sertifikat dari perbaikan.
Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan semua contoh pengujian dan memberikan bantuan yang mungkin
diperlukan oleh Direksi untuk melakukan pengujian.
Kontraktor harus menjamin agar setiap saar terdapat persediaan semen dalam jumlah yang cukup
dilapangan sehingga kemajuan kerja tidak terganggu dan memberikan waktu yang eukup untuk
pelaksanaan pengujian.
Kontraktor harus menyediakan dan mendirikan gudang-gudang ditempat yang sesuai untuk
menyimpan dan menangani semen, gudang-gudang tersebut harus benar-benar kering, berventilasi
baik, tidak tembus air dan berkapasitas cukup. lantai gudang minimal harus 30 cm diatas tanah atau
diatas air yang mungkin tergenang dilantai. ketika diangkut kelapangan dengan lori/ gerobak, semen
harus ditutup dengan terpal atau bahan penutup lain yang tidak tembus air, semen harus sesegera,
mungkin digunakan setelah dikirim dan setiap semen yang menurut pendapat Direksi sudah rusak
atau tidak sesuai lagi akibat penyerapan air dari udara atau dari manapun, harus ditolak dan
disingkirkan dari lapangan atas biaya kontraktor.
Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan dalam gudang terpisah, semensemen harus
disimpan menurut pengiriman sedemikiari sehingga yang dikirim dahulu dapat dipakai lebih dahulu.
4.

Agregat
Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBI 1971, bagian 2 atau B.S No. 852 1965.
Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 5 mm dan agregat halus adalah agregat
yang lolos saringan 5 mm.
Untuk struktur atas dan beton tumbuk, agregat kasarnya harus bergradasi dari 25 mm sampai 5 mm.
pemakaian agregat all-in ( semu gradasi) tidak diperbolehkan.
Untuk beton kurus harus bergradasi dari 38 mm - 5 mm sebelum pembetonan dimulai, sejumlah
contoh tiap ukuran dan jenis agregat harus diserahkan kepada
Direksi untuk disetujui. Dari jumlah tiap tersebut kontraktor harus mengambil dua contoh yang
refresentatif dan mengadakan analisa gradasi serta pengujian lain sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi, semuanya harus sesuai dengan British standard No. 812 : 1968 atau yang setara.
Bila agregat yang disetujui oleh Direksi sudah terpilih, kontraktor harus mengusahakan agar seluruh
pemasukan untuk tiap bahan berasal dari satu sumber yang disetujui untuk menjaga agar mutu
gradasi dapat dipertahankan pada seluruh pekerjaan.
Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas gradasi bahan harus dilakukan
sekurang-kurangnya satu kali untuk tiap 25 ton yang dipasok.
Harus disediakan kapasitas penyimpanan yang mencukupi, baik disumber pemasokan atau
dilapangan untuk agregat halus dan kasar yang mutu serta gradasinya sudah disetujui guna menjaga
kesinambungan kerja.

5.

Unsur-Unsur Tambahan/ Additif


Pada umumnya pemakaian aditif dalam beton diperbolehkan asalkan sudah memperoleh persetujuan
tertulis dari Direksi.
Untuk beton kelas K 225 dianjurkan pemakian super plasticizer, pada dasarnya untuk mengurangi
rasio semen air guna membatasi penyusutan. Kontraktor harus memenuhi bahwa waktu pengadukan
yang sangat tepat sangat penting dan jika dipakai aditif ini, kontraktor harus memberikan usulan
secara terinci.

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 7 of 40
6.

Adukan Percobaan
Dari adukan yang diusulkan harus diambil kubus uji sebagai berikut :
Untuk tiap kelas beton harus dibuat 6 kubus.
Tiga kubus harus diuji pada umur 7 hari dan tiga kali pada umur 28 hari.
Pada tiap umur pengujian kekuatan kubus tidak ada boleh yang lebih rendah dari 1 1/3 kali kekuatan
kerja kubus uji yang disyaratkan, sebelum memulai pekerjaan, detil lengkap mengenai pengujian ini
bersama analisa gradasi dan perhitungan rencana campuran (mix design) kontraktor tidak boleh
melakukan pengcoran bagian manapun sebelum rencana campurannya disetujui oleh Direksi. Direksi
berwenang untuk meminta agar kontraktor menyerahkan hasil pengujian pada tenggang waktu
tertentu. dari betan yang dicor dalam pekerjaan kontraktor harus sudah memperhitungkan biayanya
dalam nilai kontraktor.
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan 6 kubus beton dari tiap kelas, kubus
harus diuji pada tiap kekuatan 28 hari setelah dibuat. Kontraktor harus menyerahkan pada Direksi
dengan lengkap mengenai pengujian ini bersama dengan analisa gradasi dan perhitungan rencana
campuran. Kontraktor tidak boleh melakukan pengecoran dibagian sebelum Direksi menyetujui
rencana campuran.

7. Kelas Beton
Uraian
Kekuatan kubus karakteristik 28 hari yang
ditentukan( 150 mm)
Ukuran agregat kasar
Maksimum
Perbandingan campuran
Semen: ag halus : ag kasar

Percobaan

II = K. 225

III = 1 300

225
kg/ cm2
25 mm

300
kg/ cm2
25 mm

kg/ cm2
30 mm

1:1,5:2,5

1 :3:5

pertama 1: 1 ,5: 2,5

Perbandingan campuran yang diberikan diatas telah diperkirakan guna mencapai kekuatan yang
disyaratkan pada umur 28 hari setelah pengecoran, dengan ketentuan bahwa bahan yang dipakai
bermutu baik dan pengawasan dilakukan dengan baik.
Beton dinilai dengan pengertian bahwa kekuatan yang disyaratkan untuk kelas tertentu lebih
menentukan dari pada perbandingan campuran yang diperlihatkan.
Jika ternyata persyaratan kekuatan tidak terpenuhi, Direksi berwenang untuk memperbaiki
perbandingan campuran atas biaya kontraktor untuk mencapai kekuatan rencana.
8.

Pengujian Beton dan Bahan-bahan Beton


Pada umumnya metoda pengujian sesuai dengan PBI 1971 bagian 4.7 dan dapat juga mencakup
pengujian slump dan kompresi. Jika belen tidak dapat memenuhi syarat percobaan slump, adukan
yang tidak disetujui tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari lapangan oleh kontraktor. Jika
pengujian tekan (kompresi) gagal, harus diterapkan prosedur perbaikan sebagaimana diuraikan dalam
PBI 1971.
Percobaan kubus harus dilaksanakan menurut instruksi dari Direksi, tetapi sekurang-kurangnya 1
kubus untuk tiap 10 m3 atau 5 m3 minimal 3 kubus tiap hari.
Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi, yang sama dengan kondisi yang sebenarnya
dan harus diuji setelah 7 atau 28 harus menurut keputusan Direksi. Biaya perccbaan ini akan
dibebankan pada kontraktor.

9.

Pengontrolan Mutu Beton dan Pengujian Kekuatan di lapangan


Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghasilkan beton yang seragam yang memilik
kekuatan serta sifat-sifat lain sebagaimana ditetapkan. Untuk ini, Kontraktor harus menyediakan
dengan biaya sendiri serta mempergunakan alat penimbang yang akurat, sistem volumetrik yang

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 8 of 40
akurat untuk mengukur air, peralatan yang sesuai untuk mengaduk dan mengecor beton serta
peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang diurakan disini atau
menurut petunjuk Direksi.
10. Penolakan beton
Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal mencapai standar yang
ditetapkan, maka Direksi berwenang untuk menolak seluruh pekerjaan beton darimana kubus-kubus
tersebut diambil.
Direksi juga berwenang untuk menolak beton yang berongga, porous atau yang permukaan akhirnya
tidak baik, Dalam hal kontraktor harus menyingkirkan beton yang ditolak tersebut dari menggantinya
menurut Instruksi dari Direksi sehingga hasilnya menurut penilaian Direksi sudah memuaskan.

11. Pengukuran Bahan-Bahan Beton


Semua bahan untuk beton harus ditetapkan proporsinya menurut berat, kecuali air yang boleh diukur
menurut volume, Agregat halus dari kasar harus diukur menurut volume terpisah dengan alat
penimbang yang disetujui, yang memenuhi ketepatan 1 %. Pengukuran volume dapat diijinkan
asal disetujui oleh Direksi.
Peralatan yang dipakai untuk menimbang semua bahan dart mengukur air yang ditambahkan serta
metoda penentuan kadar air harus sudah disetujui oleh Direksi sebelum Direksi beton dicor.
12. Pengadukan Beton
Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat pengecor, pengadukan harus
menggunakan mixer yang digerakkan dengan daya yang kontinue serta mempunyai kapasitas
minimal 1 m3 jenisnya harus disetujui oleh Direksi dari dijalankan dengan kecepatan sebagaimana
dianjurkan oleh pabrikan.
Pengadukan beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali jika sudah disetujui oleh Direksi untuk
mutu beton tertentu.
Pengadukan harus sedemikian sehingga beton tersebar merata ke seluruh massa, tiap partikel
terbungkus mortar dari mampu menghasilkan beton padat yang homogen tanpa adanya air yang
berlebihan.
13. Pengangkutan dan Pengecoran Beton
Pengecoran beton dibagian manapun tidak boleh dimulai sebelum Direksi memeriksa dari
menyetujui bekisting, penulangan, angker-angker dari lainya dimana beton akan dicor.
Isi pengaduk beton, (mixer) harus dikeluarkan dalam satu operasi menerus dari beton harus diangkut
tanpa terjadi segregasi komponen-komponennya.
Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dari tidak tembus air atau gerobak dorong, metoda
mengangkutan yang lain dapat dipakai asalkan sudah mendapat persetujuan dari Direksi dart garus
tepat mengikuti instruksi terinci yang diberikan untuk maksud tersebut. Alat-alat yang dipakai untuk
mengangkut dan mencor belen harus dibersihkan dari dicuci setiap baris setelah dipakai bekerja dan
bila pengecoran dihentikan selama lebih dari 30 menit.
Semua beton yang diaduk dilapangan harus ditempatkan pada posisi akhirnya dari dipadatkan dalam
waktu 40 menit setelah dari ditambahkan dalam mixer.
Pada umumnya beton tidak boleh dijatuhkan bebas dari ketinggian lebih dari 1.50 m tetapi jika
bagian pekerjaan tertentu memerlukan agar beton dijatuhkan dari tempat tinggi maka dikerjakan
sedemikian sehingga mencegah segregasi dari harus dijaga agar aliran beton tidak terputus-putus.
Seluruh operasi ini harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Pengecoran suatu unit atau bagian pekerjaan harus dilaksanakan dalam satu operasi menerus atau
hingga mencapai sinar yang ditentukan.
Beton dan penulangan yang menonjol tidak boleh diganggu dengan cara apapun sekurang-kurangnya
empat puluh delapan jam sesudah beton dicor, kecuali jika dipercleh ijin tertulis dari Direksi. Semua
beton harus dicorkan pada siang hari, pengecoran bagian manapun tidak boleh dimulai jika dapat
diselesaikan dalam siang hari kecuali jika sudah diperoleh ijin dari Direksi untuk pengerjaan malam
hari, Ijin demikian tidak akan diberikan jika kontraktor tidak menyediakan sistem penerimaan yang
memadai, yang disetujui oleh Direksi.
Kontraktor harus membuat catatan lengkap mengenai tanggal, waktu dan kondisi. Pengecoran beton

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 9 of 40
pada tiap bagian pekerjaan, catatan ini harus tersedia untuk diperiksa oleh Direksi Pekerajaan.
14. Pemadatan Beton
Beton harus dipadatkan seluruhnya dengan memakai vibrator mekanis yang dioperasikan oleh tenaga
ahli, berpengalaman dan terlatih.
Hasil pekerjaan belen berupa masa yang seragam, bebas dari rongga, segregasi dan sarang lebah
(Honey comb) memperlihatkan permukaan yang merata ketika bekisting dibuka dan mempunyai
kepadatan yang mendekati kepadatan uji kubus.
Vibrator bertipe rotary out of balance (berputar diluar keseimbangan) dengan frekuensi tidak
kurang dari 8000 putaran permenit dan mampu menghasilkan percepatan sebesar 69 pada beton yang
disentuhnya.
Harus diperhartikan agar semua bagian beton terkena virbrasi tanpa timbul segregasi akibat vibrasi
yang berlebihan.
Vibtartor tidak boleh langsung mengenai penulangan terutama jika penulangan menerus pada beton
yang sudah mulai mengeras. Jumlah vibrator yang yang dipakai didalam suatu pengecoran harus
sesuai dengan laju pengecoran. Kontraktor harus juga menyediakan sekurang-kurangnya satu
vibrator cadangan untuk dipakai bila terjadi kerusakan.
15. Lantai kerja.
Beton bertulang tidak boleh diletakan langsung diatas permukaan tanah, kecuali jika ditetapkan lain,
maka harus dibuat lantai kerja minimal setebal 5 cm, (1:3:5) diatas tanah sebelum tulangan beton
ditempatkan.
16. Spesi Semen ( Cement Mortar)
Spesi harus terdiri dari satu bagian semen sebanding sejumlah bagian agregat halus yang ditetapkan
dan ditambah air bersih sedemikian sehingga dihasilkan campuran akhir yang konsistensi plastisnya
disetujui oleh Direksi. Spesi harus diaduk pada suatu landasan kayu atau logam dalam jumlah kecil
menurut keperluan dan setiap spesi yang sudah mulai mengeras atau telah dicampur dalam waktu
lebih dari 30 menit tidak boleh dipakai dalam pekerjaan. Spesi yang sudah mengeras sebagian tidak
boleh diolah lagi untuk dipakai.
17. Perlindungan dan Pengeringan Beton
Semua permukaan yang terbuka dilindungi dari matahari dan semua beton harus dijaga tetap lembab
dengan cara dibasahi sekurang-kurangnya setelah pengecoran. Perlindungan diberikan menutupi
dengan pasir basah sekurang-kurangnya setebal 5 cm, atau dengan kantong-kantong goni basah
ataupun dari pengaruh lain yang dapat merusak permukaan yang lunak sebelum terjadi pengerasan.
Kontraktor harus menjaga agar pekerjaan beton yang baru selesai tidak diberi beban yang
intansitasnya dapat menimbulkan kerusakan setiap kerusakan yang timbul akibat pembebanan yang
terlalu dini atau pembebanan berlebih harus diperbaiki oleh kontraktor atas biaya sendiri hingga
memuaskan Direksi.
18. Pengerjaan Permukaan Beton dengan Sendok semen (Trowelling)
Bila dilaksanakan perataan permukaan atas dari beton yang dicor setempat, permukaan yang
dihasilkan harus datar dengan nilai akhir yang rata tetapi berstektur kasar sebelum pengerasan
pertama dimulai, permukaan tersebut harus diratakan lagi dengan sendok dimana perlu untuk
menutupi retakan dan mencegah timbulnya lelehan yang berlebihan pacta permukaan beton yang
baru terbuka.
19. Siar-Siar Konstruksi
Semua star konstruksi beton harus dibentuk rata horizontal atau vertikal. Siar-siar tersebut harus
berakhir pada bekisting yang kokoh yang ditunjuk dengan baik, jika perlu dibor guna melewati
penulangan. Bila pengecoran ditunda sampat pengecoran beton mulai mengeras, maka dianggap
terdapat star konstruksi.
Pengecoran beton harus dilaksanakan menerus dari satu siar ke siar berikutnya, tanpa memperhatikan
jam-jam makan.
Siar-siar konstruksi pada permukaan yang terbuka harus sungguh horizontal atau vertikal dan jika
diperlukan dipasang juga beading didalam dinding bekisting pacta permukaan yang terbuka untuk

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 10 of 40
menjamin penampilan siar yang memuaskan sebelum menempatkan beton baru pacta beton yang
sudah mengeras, permukaan star beton yang sudah dicor harus dibersihkan seluruhnya dart bendabenda asing atau serpihan.
Jika umur beton kurang dari 3 hari, permukaan tersebut harus disiapkan dengan penyikatan
seluruhnya,tetapi jika umurnya sudah lebih dari 3 hari atau sudah terlalu keras, permukaan tersebut
harus dicetak secara ringan atau diembus dengan pasir (send blasted) untuk memperlihatkan agregat.
Setelah permukaan tersebut dibersihkan dan disetujui oleh Direksi bekisiting akan diperiksa dan
dikencangkan.
Siar-siar konstruksi harus dikerjakan sebagaimana ditetapkan pada gambar atau spesifikasi.
20. Bekisting
Semua bekisiting harus dirancang dan dibuat hingga dibuat dinilai memuaskan oleh Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan rancangannnya untuk menyetujui dalam jangka waktu yang cukup
sebelum pekerjaan dimulai. Semua bekisting harus diperkuat dengan klam dari balok kecil dan harus
yang kuat serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan.
Dipadatkan dan mengeras. Beksiting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu yang sudah diolah
dengan baik, semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran.
Pengikat baja untuk didalam atau block antara ( spacer) yang sudah disetujui atau dipakai, bagian
dari pengikat atau pengantara yang ditanam permanen dalam belen sekurang-kurangnya harus
berjarak 5 cm dari permukaan akhir beton.
Setiap lubang dalam permukaan beton yang timbul akbiat pengikat atau pengantara yang harus
ditutup dengan rapih segera setelah bekisting dibuka dengan spasi semen yang campuran serta
konsistensinya sama dengan mutu beton induknya.
Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus maka bekisiting harus dilapisi dengan
tripleks bermutu tinggi yang sudah disetujui oleh Direksi.
Pada umumnya bekisting, Direksi akan lebih dari 3 kali sebelum memasang kayu bekisting, Direksi
akan memlih panil kayu yang boleh dipakai ulang, panil kayu lapis yang ditolak oleh Direksi harus
disingkirkan. Direksi sama sekali tidak bertanggung jawab atas mutu permukaan akhir setelah
memberikan persetujuan atas bekisting.
Semua sudut kolom dan balok yang terbuka harus diberi alur (1,5 cm) kecuali jika ditetapkan lain
oleh Direksi.
Direksi untuk kolom dan dinding harus diberi lubang agar kotoran, debu, dan benda lainnya dapat
disingkirkan sebelum beton dicorkan.
21. Penulangan
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihan karat lepas, minyak, gemuk, cat, debu atau zat lainnya
yang dapat mengganggu perletakkan yang sempurna antara tulangan beton, Jika diinstruksikan oleh
Direksi, baja harus disikat atau dibersihkan sebelum dipakai.
Beton tidak boleh dicorkan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
a.

Bahan-Bahan
Baja tulangan sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan 511 0136 1984, Bristish Standard
No.785 atau yang setara untuk baja tulangan yang polos.
Baja tulangan bertegangan tinggi harus BJTP 40 atau 32 yang sesuai dengan SII 0136- 1984
British Standard No. 4449 : 1969 atau yang setara untuk baja ulir bertegangan tinggi, tegangan,
leleh baja tulangan bertegangan tinggi harus minimal 40.0 atau 32 kg/mm2.

b. Penyimpangan
Bila baja tulangan harus disimpan dibawah atap yang tahan air dan diberi atas kaki dari muka
tanah atau air yang tergenang serta harus dilindungi dari kemungkinan kerusakan dan karat.
c.

Penekukan
Pada tahap awal pekerjaan, kontraktor harus mempersiapakan daftar tekukan (Bendung
schedule) untuk disetujui oleh Direksi.
Semua baja tulangan harus ditekuk secara tepat menurut bentuk dun dimensi yang
memperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan british Styandard 4466 : 1969 atau yang setara
yang dipasang pada posisi yang ditetapkan dapat dipenuhi semua tempat. Baja harus ditekuk

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 11 of 40
dengan alat yang sudah disetujui oleh Direksi. Tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan
dengan cara yang dapat menimbulkim kerusakan, tulangan yang mempunyai lengkungan atau
tekukan yang tidak sesuai dengan gambar tidak boleh dipakai.
Bila diperlukan suatu radius untuk tekukan atau tengkungan, maka dikerjakan dengan sebuah per
yang mempunyai diameter 4 kali lebih besar diameter batang yang ditekuk.
d.

Pemasangan
Tulangan harus dipasang dengan tepat pada posisi yang diperlihatkan pada gambar dan harus
ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai dudukan beton atau gantungan logam menurut
kebutuhan dan pada persilangan diikat dengan kawat baja yang pilar dingin dengan diameter
tidak kurang dari 2.6 mm, ujung-ujung kawat harus diarahkan kebagian tubuh utama beton.
Bila pengatur jarak dari spesi pracetak untuk mengatur tebal beton deking sekurang-kurangnya
harus mempunyai kekuatan yang sarna dengan kekuatan yang ditetapkan untuk beton yang
sedang dicor dan harus sekecil mungkin. Block-block ini harus dikencangkan dengan kawat
yang ditanam didalamnya dan harus dicelupkan dalam air sebelum dipakai.
Tulangan yang untuk sementara dibiarkan menonjol keluar dari beton pada siar konstruksi atau
lainnya tidak boleh ditekuk selama pengecoran ditunda kecuali diperoleh persetujuan dari
Direksi.
Sebelum pengecoran, seluruh tulangan harus dibersihkan dengan teliti dari beton yang sudah
mengering atau mengering sebagian yang mungkin menempel dari pengecoran sebelumnya.
Sebelum pengecoran, tulangan yang sudah dipasang pada tiap bagian pekerjaan
Harus disetujui oleh Direksi. Pemberitahuan kepada Direksi untuk melakukan pemeriksaan harus
disampaikan dalam tenggang waktu pekerjaan.
Jarak minimal dari permuKaan suatu batang termasuk sengkang ke permukaan beton terdekat
dengan gambar untuk tiap bagian pekerjaan.

22. Beton Ready Mix


Beton ready mix harus berasal dari suatu sumber yang disetujui oleh Direksi dun harus memenuhi
persyaratan yang diuraikan pada ayat 6 dari bristih Standard No. 1926, 1962, kontraktor harus
bertanggung jawab untuk mengusahakan agar beton memenuhi persyaratan dalam spesifikasi ini
termasuk pengantrolan mutu. keteraturan pengiriman serta pemasokan beton secara sinambung. Jika
salah salah satu dari persyaratan dalam spefikasi ini tidak dipenuhi, Direksi akan menarik kembali
persetujuannya dan mengharuskan kontraktor mengganti pemasok.
Kontraktor harus menyediakan dilapangan satu timbangan dan saringan-saringan standard dengan
penggetar (Shaker) untuk mengecek secara teratur campuran yang sudah direncanakan.
Kontraktor harus mengatur agar direksi dapat memeriksa alat pembuat beton ready mix bilamana
diperlukan.
Kontraktor harus membuat catalan-catalan yang diperlukan, catalan-catalan mengenai semen, agregat
dan kadar air ke tiap-tiap adukan harus diserahkan kepada Direksi setiap hari. Berat semen dari
agregat kasar serta halus harus terus dicatat dalam dokumen pengiriman, harus dilakukan pengujian
secara periodik untuk menentukan kadar air agregat dan jumlah air yang ditambahkan pada setiap
adukan harus disesuaikan menurut hasil test tersebut.
Pada dokumen pengiriman harus dicantumkan catatan waktu pengadukan dan penambahan air,
dikirimkan bersama dengan pengemudi lori diparaf oleh pencatat waktu yang bertanggung jawab
ditempat pengadukan.
Dilapangan dibuat catatan yang meliputi hal-hal berikut ini :
1. Waktu kedatangan lori.
2. Waktu registrasi lori dan nama depot.
3. Waktu ketika beton telah dicorkan dan dibiarkan tanpa gangguan.
4. Mutu beton atau kekuatan yang ditentukan oleh ukuran agregat maksimum.
5. Posisi dimana beton dicorkan.
6. Tanda-tanda referensi dari kubus uji yang diambil dari pengiriman tersebut.
7. Slump (atau faktur kompaksi).
Beton harus ditempatkan dan dibiarkan tanpa gangguan, dalam posisi akhirnya dalam waktu 1 jam
dari saat semen pertama kali bertemu dengan air pengaduk.
Buku catatan harus selalu tersedia untuk diperiksa oleh Direksi atau wakilnya.

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 12 of 40
23. Toleransi untuk Beton yang Tidak Terbuka (Tidak Diekspos)
Posisi bagian-bagian struktur antara lain as-as balok/ dinding/ petal harus tepat dalam batas-batas
toleransi 1 cm tetapi akumulasi toleransi tidak diperbolehkan. Ukuran bagian antara lain pada
potongan-potongan balok/ pelat harus tepat dengan toleransi -0.3 cm sampai + 0.3 cm.
24. Toleransi dengan Muka Beton Yang Halus (Fair Face)
Toleransi untuk beton dengan muka halus adalah 0.6 cm, posisi bagian struktur maksimum 0.3 cm
untuk bagian struktur. Pergeseran papan bekisting pada siar-iar tidak boleh melebihi 0.1 cm dan
perbedaan garis sepadan (alligment) bagian struktur harus dalam batas 0.1 % akumulasi toleransi
tidak diperbolehkan.
25. Pemasangan Kolom-Kolom Pracetak
Kolom-kolom pracetak harus dipasang sedemikian sehingga tidak timbul kerusakan pada kolom
sebelum mulai pemasangan kolom, level yang tepat harus ditentukan dengan memakai block-block
datar yang dicor pada pondasi, semuanya harus disetujui oleh Direksi.
Posisi kolom yang dapat selama pengerasan spesi dijaga dengan penopang-penopang yang didesain
dengan baik dan dianker pada balok atau petal pondasi.
Penopang-penopang ini dapat dilepaskan menurut persyaratan kekuatan bahan spesi, tetapi tidak
boeh kurang dari 7 hari setelah spesi diterapkan.
Direksi berhak untuk menolak kolom yang mengalami kerusakan.
26. Pemberian Lapisan Permukaan
Lantai permukaan sebagaimana ditunjukkan pada gambar harus merupakan master cron, non metalic
floor Herdaner, Pemberian lapisan harus mengikuti petunjuk dari pabrikan.
27. Kemiringan Plat Lantai
Semua kemiringan plat lantai sebagaimana ditunjukkan pada gambar harus dihitung dari tebal petal
lantai yang diperlukan, bagian bawah yang diperlukan, Bagian bawah dari plat lantai ini yang miring
dabn horizontal.
28. Cacat Pada Beton
Walaupun hasil uji kubus sudah memuaskan, Direksi tetap berhak untuk menolak yang ternyata
memiliki salah satu atau lebih dari cacat berikut :
Beton tidak sesuai, bentuk atau posisinya dengan yang diperlihatkan pada gambar.
Beton tidak tegak lurus atau datar menurut ketentuan.
Beton mengandung kayu atau benda asing lainnya.
Setiap permukaan yang terlihat bersarang lebah tetapi diterima oleh Direksi harus diisi dengan spesi
semen yang memakai perbandingan semen dan agregat halus yang sama seperti belen yang harus
dikerjakan hingga mencapai permukaan yang benar dengan memakai kikir.
29. Pereobaan Bekisiting untuk Finishing
Untuk menghasilkan akhir yang halus, kontraktor harus melakukan percobaan finishing untuk
permukaan halus, percobaan ini akan dilakukan pada balok pondfasi dan kepala tiang menurut
petunjuk Direksi.
Jika percobaan ini tidak memenuhi standar beton muka halus sebagaimana disebutkan dalam
spesifikasi ini, kontraktor harus mengubah rencana campuran beton dan atau rencana beksiding dan
selanjutnya melakukan percobaan lagi sampai dihasilkan standar betoen muka halus yang disetujui
oleh Direksi.
Rencana Kontraktor untuk percobaan ini diserahkan kepada Direksi dalam jangka waktu yang cukup
lama sebelum pekerjaan beton dimulai.
30. Air
Air untuk mengaduk dan mengeringkan beton harus bes dari unsur-unsur atau kotoran yang
berbahaya yang dapat mempengaruhi daya pengikatan semen.
Direksi dapat meminta agar dilakukan kimia setiap saat dan biaya pengujian ini dibebankan pada
kontraktor.

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 13 of 40
31. Pengujian Struktur-Struktur Hidrolis
a. Umum
Pengujian struktur hidrolis, semua dinding harus bersih dari timbunan supaya kebocoran pada
dinding dapat diketahui dengan jelas.
Setiap Konstruksi harus diisi air bersih dalam pengujian ini dan dibiarkan terisi sekurangkurangnya 48 jam ketinggian air selama waktu tersebut harus diamati dan tidak boleh terihat
adanya penurunan muka air, Penurunan maksimum yang diijinkan selama 24 jam : 1 (satu) cm.
b. Perbaikan
Setiap kebocoran yang diketahui harus diperbaiki sampai tidak terlihat lagi adanya kebocoran.
Bila kebocoran melebihi nilai penurunan maksimum yang diijinkan kontraktor harus
mengadakan perbaikan secara umum atas biaya sendiri. setelah perbaikan selesai, metoda
pengujian hidrolis harus diulangi sebagaimana diuraikan pada ayat ini.
Pengujian tidak perlu diulangi jika :
1. Tidak terlihat adanya kebocoran dan
2. Penurunan taraf muka air tidak melebihi nilai yang ditetapkan yaitu 1 cm.
Perbaikan tempat yang mengalami kebocoran harus dikerjakan misalnya dengan sumber air dari
expandite atau produk lain yang disetujui Direksi.Semua bahan harus dipakai dan diterapkan
tepat sesuai dengan petunjuk pabrikan.

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 14 of 40
III. PEKERJAAN BAJA
1.

Umum
Baja Profit maupun plat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah baja dari jenis SS 304 dan SS 316
yang diproduksi dari pabrik-pabrik terkenal dan dijamin oleh sertifikat. Baja konstruksi harus
memenuhi syarat-syarat pengujian, pemilihan, pengukuran, penimbangan pengujian tarik dan
pengujian lentur dalam keadaan dingin, Jika dipandang perlu Direksi dapat memerintahkan untuk
dilakukan pengujian terhadap baja konstruksi tersebut sesuai dengan persyaratan pengujian yang
berlaku.

2.

Standard
Standar dipakai adalah menurut standard to the Specification for design Fabracation and Erection of
Structural Steel for Building oleh A:I:S:c.

3.

Pabrikasi
a.

Pemeriksaan dan Sebagainya


Tukang-tukang yang digunakan adalah tenaga ahli pada bidangnya melaksanakan pekerjaan
dengan baik sesuai dengan petunjuk Direksi. Direksi mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk
setiap waktu melakukan pemeriksaan pekerjaan dan tidak satupun pekerjaan dibongkar atau
disiapkan untuk dikirim sebelum disetujui oleh Direksi. Setiap pekerjaan yang dianggap tidak
memenuhi syarat karena cacad atau tidak sesuai dengan gambar rencana, Pemborong harus
segera atau memperbaiki dengan biaya sendiri. Pemborong harus menyediakan sendiri semua
alat-alat yang diperlukan serta perancah agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.

b. Pola (mal) pengukuran dan Sebagainya


Semua pola (Mal) dan semua peralatan yang dibutuhkan untuk menjamin ketelitian pekerjaan
harus disediakan oleh pemborong, semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan
pita-pita baja yang telah disetujui. Ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana
dianggap ukuran pada suhu 25 derajat C (normal)
c.

Meluruskan
Plat harus diperiksa kerataannya, semua batang diperiksa keseluruhannya sebelum dilakukan dan
semua bagian tersebut harus bebas dari puntiran dan kalau perlu diadakan tindakan-tindakan
perbaikan sehingga kalau plat itu tersusun akan terlihat rapat seluruhnya.

d. Memotong
Kecuali diisyaratkan lain, pekerjaan baja dapat dipotong dengan cara menggunting, menggergaji,
atau dengan las pemotong. permukaan yang diperoleh dari pemotongan harus menyiku pada
bidang yang dipotong. tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan. Penyelesaian pada
permukaan umumnya dilakukan oleh mesin atau gerinda. Bila digunakan Las pemotong, maka
hanya permukaan yang kurang merata dapat digerinda seperlunya. Ujung dari plat penguat harus
dipotong dan diselesaikan agar rapat dengan flens dari gambar junung dan batang tekan, dan
gelagar-gelagar batang lain yang disambung dengan plat penyambung yang mamakai paku
keling atau baut harus diratakan setelah pabrikasi agar rapat seluruhnya, bila sambungan batang
tekan maka toleransi maksimum adalah 0.1 mm dan tidak untuk sambungan batang tarik
maksimum 0.2 mm untuk setiap titik sambungan.
e.

Pekerjaan Mesin Perkakas dan Mesin Gerinda


Kalau plat digunting, digergaji atau dipotong dengan Las pernotong, kecuali seperti apa yang
disebut diatas maka pemotongan pada metal yang diperbolehkan untuk dibuang maksimal 0.3
mm untuk plat setebal 3 mm, 3 mm pada plat yang mempunyai tebal 12 mm, 6 mm untuk plat
yang mempunyai tebal 12 mm dan 6 mm untuk plat dengan tebal 24 mm.

f.

Memotong dengan Las Pemotong


Las pemotong digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan sebuah mal serta bergerak

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 15 of 40
dengan kecepat tetap. Pinggir yang dihasilkan oleh Las pemotong harus bersih serta lurus untuk
menghaluskan tepi yang telah dipotong tersebut tidak diperkenankan menggunakan Las
pemotong. Bila dikehendaki oleh Direksi, dapat digerinda yang bergerak searah dengan arah Las
pemotong tapi harus diselesaikan sehingga bebas dari seluruh bekas kotoran tadi.

4.

g.

Pekerjaan Las dan Pengawas Pekerjaan Las


Pekerjaan Las yang harus dikerjakan oleh tukang las dibawah ini pengawasan langsung seorang
yang menurut anggapan Direksi mempunyai training dan pengalaman yang sesuai untuk
pekerjaan semacam itu. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi mendapatkan persetujuan
dari contoh lain yang hendak dipakai dan setelah mendapat persetujuan maka cara tersebut tidak
akan merubah lagi tanpa persetujuan tertulis lebih lanjut. detil-detil khusus yang menyangkut
cara persiapan sambungan, cara pengolahan, jenis dan ukuran elektrode, tebalnya bagian-bagian
ukuran dari Las serta kekuatan arus listrik untuk Las tersebut. harus diajukan oleh kontraktor
untuk mendapat persetujuan dari Direksi terlebih dahulu sebelum pekerjaan dengan Las listrik
dapat dilakukan. Ukuran elektrode, arus dan tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang
digunakan pada Las listrik harus yang seperti tidak akan dibuatnya penyimpanan tanpa
persetujuan tertulis dari Direksi. Plat dan potongan yang hendak dilas harus bebas dari kotoran
besi, minyak, gemuk, cat dan lainnya yang dapat mempengaruhi mutu dari pengelasan. Bila
terjadi retak, susut, retak pada bahan dasar, berlubang dan kurang tetap letaknya, harus
disingkirkan. Khususnya pada penelasan plat baja SS harus digunakan metoda pengelasan gas
Argon.

h.

Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan semua plat
potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan dibor
menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan baut-baut pas pada salah satu lubang ini
dibor lebih kecil dan baru kemudian diperbesar untuk mencapai ukuran yang sebenarnya. cara
lain adalah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan menggunakan mal. setelah
mengebor seluruh kotoran besi harus disingkirkan, plat-plat dan sebagainya dapat dilepas bila
perlu.

i.

Menuang dan Menempa


Semua tuangan harus baik dari lubang-lubang sumbatan ataupun cacad-cacad lain. Segera
setelah tuangan dikeluarkan dari acuan maka Direksi harus diberi tahu sehingga ia dapat
melakukan pemeriksaan. Hasil tuangan yang cacat tidak diperkenankan untuk diperbaiki dan
hasil tuangan tidak boleh cacat, bebas dari lubang sumbatan dan lainnya. Tuangan dan tempaan
harus disempurnakan dengan mesin perkakas sehingga berbentuk seperti tertera pada gambar
rencana dan seluruh hubungan diselesaikan dan dicocokkan dengan menggunakan mesin
perkakas yang menghasilkan pekerjaan dengan mutu tinggi.
Tuangan dan tempaan yang terletak diatas beton bila menurut pendapat Direksi dalam
penyelesaian permukaan bawah yang akan berhubungan dengan beton tidak cukup baik, maka
harus dioleh dengan mesin perkakas dan biaya-biaya untuk pekerjaan tersebut dibebankan atau
resiko Pemborong.

Penyediaan untuk Pemasangan Akhir


a. Penyediaan Paku Keling, Baut dan Sebagainya
Pemborong harus menyediakan seluruh jumlah paku keling, mur, baut, cincin baut dan
sebagainya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan sebanyak 10 % dari
setiap ukuran paku keling ataupun ukuran baut mur dan cincin baut. Pada saat pengiriman,
pemborong harus mengajukan atau menyerahkan dengan cuma-cuma untuk Direksi maupun
pemborong. Montase (kalau diperlukan pihak ke 3) dua copy daftar paku keling dan bautnya
yang menyatakan jumlah, ukuran, kualitas serta letaknya dimana akan dipakai pada pekerjaan.
Paku Keling
Ukuran paku keling yang tertera pada gambar rencana adalah ukuran sebelum dipanaskan.
kepala paku keling haruslah penuh, dibentuk dengan cermat, konsentris dengan batangnya dan
berhubungan langsung dengan permukaan batang. Setiap paku keling harus cukup panjang untuk

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 16 of 40
rnembentuk kepala dengan ukuran-ukuran standard serta cukup untuk lubang.
Baut, Mur dan Cincin baut (selain dari baja keras)
Semua baut dan mur, hitam atau pas harus mempunyai kepala yang ditempa, tepat konsentris
dan siku dengan batangnya dengan kepala serta mur yang hexagonal (kecuali jika jenis kepala
yang lain diisyaratkan dalam gambar. Batang baut haruslah lurus dan baik, Bila dipakai baut pas
diameternya harus seperti diameter yang tertara dalam gambar rencana haruslah dikelompokkan
dengan cermat sesuai dengan ukuran panjang batangya yang tak berulir. Diameter lubang cincin
baut adalah 1.50 mm lebih besar dari diameter baut. Baut stall haruslah baut hitam yang 1,50
mm lebih kecil dari diameter lubang dimana digunakan. Baut baja keras, mur dan cincin baut
harus berukuran seperti yang tertera pada gambar rencana dan harus memenuhi standar.
Khususnya pada penyambungan sistim baut/mur dll pada plat /konstruksi baja than karat ( SS )
maka matrial tersebut juga terbuat dari SS.
b. Pengangakutan dan Penanganan
Cara pengangkutan dan penanganan pekerjaan besi harus sesuai dengan cara yang telah disetujui
oleh Direksi. Sebelum penyerahan untuk pekerjaan. kalau dipakai pihak ke 3 dalam pekerjaan
pemasangan untuk semua penyerahan, dan bertanggung jawab untuk setiap kehilangan dan sewa
gudang yang dapat terjadi disebabkan oleh kelalaian dan kegagalan untuk menerirna pekerjaan
baja. Segera setelah menerima penyerahan pekerjaan baja. pihak ke 3 akan segera
menyampaikan secara tertulis kepada Direksi setiap kerusakan atau cacad tanpa ditunda-tunda
atau kalau tidak demikian, dia harus memperbaiki setiap kerusakan, kehilangan serta yang terjadi
diluar dan sesudah penyerahan alas biaya sendiri.
c.

Pemasangan
Umum
Pemborong harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yang diperlukan dan
mendirikannya ditempat pekerjaan. memasang dan mengelingkan baut atau Las seluruh
pekerjaan baja/ baja tahan karat. Pekerjaan baja tidak boleh dipasang sebelum cara, alat dan
sebagainya yang digunakan mendapat persetujuan dari Direksi, Semua bagian harus dikerjakan
secara hati-hati dan dipasang dengan teliti, Drift yang dipakai rnempunyai diameter yang lebih
kecil dari diameter yang lubang paku keling atau baut, dan digunakan untuk membawa bagian
pada posisinya yang tepat seperti diisyaratkan dibawah ini. Penggunaan martil yang berlebihan
yang dapat merusak atau mengganggu material tidak diperkenankan. Setaip kesalahan pada
pekerjaan bengkel yang menyulitkan pekerjaan montase serta menyulitkan pengepasan bagianbagian pekerjaan dengan menggunakan drift secara wajar harus dilaporkan kepada Direksi.
Permulaan dengan mesin perkakas harus dibersihkan sebelum dipasang. Kopel dan sambungan
lapangan sebanyak 50 % sebelum dikeling atau dibuat dua lubang pada setiap diisi kurangnya 40
% dari lubang diisi dengan baut. Selanjutnya sekurang-kurangnya 10 % dari lubang pada suatu
kelompok dikeling atau dibaut dengan permanen sebelum baut montase atau drift diangkat
(disingkirkan).
Drift, Paku Keling Baut Stel dan Sebagainya
Pemborong harus menyediakan untuk digunakan sendiri, semua paralel drift untuk montase yang
mungkin diperlukan dan akan tetap menjadi miliknya dipindahkan dari tempat pekerjaan atas
biaya sendiri. Setelah selesai pekerjaan semua stel, setiap paku keling dan baut yang berlebih
akan diserahkan kepada Direksi atau biaya pemborong.
Drift Paralel untuk Montase
Batang tak berulir dari drift paralel yang digunakan pada montase dibuat sesuai dengan diameter
yang diperlukan, dan panjangnya tidak kurang dari jumlah tebal minimal yang akan dilalui oleh
Drift itu ditambah satu kali drift itu.
Pemasangan Paku Keling
Semua pekerjaan harus dibuat secara wajar sehingga potongan-potongan dapat berhubungan
dengan rapat menyeluruh sebelum dimulainya pemasangan paku keling. Drift dapat digunakan
hanya untuk mendekatkan pekerjaan pada posisinya dan tidak akan digunakan untuk menganggu

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 17 of 40
lubang-lubang. Menggunakan drift dengan ukuran yang lebih besar dari diameter nominal
lubang tidak diperkenankan. Dianjurkan paku keling dipasang dengan menggunakan mesin atau
alat tekan dari tipe yang setelah di setujui. Setiap paku keling harus cukup panjang untuk
membentuk kepala dengan ukuran standar dan harus bebas dari kotoran besi dengan cara
menggosokannya pada permukaan sepotong logam. Paku keling tetap berada dalam keadaan
panas, merah menyeluruh pada saat dimasukkan dan dikerjakan serta mengisi seluruh lubang
selama masih panas. semua paku keling yang longgar serta paku keling yang retak terbentuk
jelek atau dengan kepala yang cacad atau dengan kepala yang sangat eksentris terhadap
batangnya harus dipotong dan diganti dengan paku keling yang baik. membentuk kembali kepala
paku keling tidak diperkenankan. Kepala paku keling yang agak pipih dapat digunakan pada
tempat-tempat tertentu kalau ditentukan oleh Direksi.
d. Penggunaan Baja Keras, Baut-Baut untuk Pemasangan Akhir
Pemasangan
Setiap sambungan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga setiap bagian serta plat
berhubungan rapat dengan baut menyeluruh sebanyak 50 % dari lubang harus diisi dengan baut
stel dan minimal 10 % atau pada setiap potongan dan plat minimal 2 lubang diisi dengan drift
paralel sesuai dengan yang disyaratakan pada Peralel drift untuk Montase baut baja keras
harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah dibawah kepala baut dan sebuah lagi
di mur.
Harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan cekungnya menghadap keluar.
Memasukkan dan mengencangkan baut baja keras dimulai sebelum sambungan diperiksa dan
disetujui oleh Direksi atau wakilnya. Bidang dibawah kepala baut tidak boleh rnenyimpang dari
bidang tegak lurus terhadap as baut lebih dari 3.5 derajat, memakai cincin baut yang
miring(tarped) dapat dilakukan kalau dipandang perlu, baut menonjol melalui mur tidak kurang
dari 1,5 mm tidak melebihi 4,5 mm. Baut stel yang digunakan untuk membuat permulaan dapat
seterusnya digunakan pada sambungan.
Mengencangkan Kayu
Baut baja keras dapat dikencangkan dengan tangan atau dengan konci yang digerakkan dengan
mesin. Kunci pas harus dari jenis yang telah disetujui oleh Direksi dan dapat menunjukkan bila
tercapai torque yang disyaratkan telah tercapai.
e.

Galvanis
Bila ditentukan ada pekerjaan galvanisasi maka yang dikehendaki adalah galvanisasi celup
panas.

f.

Plat Baja yang Digalvanisir


1. Bahan
Untuk melapisi talang cucuran antara 2 sudut atap, untuk saluran air hujan, bubungan dan
pinggul pada atap siraf dan pada tempat lain yang ditunjukkan pada gambar harus dipakai
baja yang digalvanisir celup panas dari ukuran yang telah ditentukan,
tebalnya lembaran plat baja banyak seng pelindungnya, harus sesuai dengan tabel berikut:

BWG No
22
24
26

Tebal Plat Baja


0.71
0.56
0.46

Berat seng (Gr/m2)


534
534
380

28

0.36

380

2.

Pemasangan
Semua pekerjaan dari plat baja yang digalvanisir harus dibuat dan dipasang menurut standar
yang paling baik, Pinggiran dan gulungan harus lurus dan tidak boleh ada lekukan, kelim
patriannnya harus betul-betul kedap air dan tidak ada patrian yang tercecer atau belimpah,
Satuan yangt dibuat dari galvani harus dipasang memakai paku sekrup galvani atau dengan
memakai lembaran penutup (holderbats) yang bentuk dan ukurannnya tertera dalam gambar.

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 18 of 40
3.

g.

Memateri
Solder mematri dengan mutunya paling baik yaitu terdiri dari 1/2. timah hitam dan 1/2
timah. Muriatic acid harus dipergunakan sebagai pelemburnya zat.

Pengecatan Baja
1. Umum
Semua konstruksi baja yang akan dipasang perlu dicat dipabrik dengan cat dasar yang telah
disetujui kecuali pada bidang-bidang yang dikerjakan dengan mesin perkakas misalnya pada
perletakkan cat lapangan terdiri dari :
a. Pembersihan seluruh sampungan lapangan dan bidang-bidang yang telah dicat
dibengkel, seperti yang telah diperintahkan oleh Direksi, karena telah rusak pada saat
transfort dan pemasangan serta bidang-bidang lain yang diperintahkan oleh Direksi.
b. Pengecatan dari bahan yang sejenis dengan bahan yang dicat disemua bengkel bagian
yang disebutkan pekerjaan besi itu
c. Pemakaian cat akhir seperti yang disyaratkan pada pekerjaan tertentu, untuk seluruh
bidang terbuka pekerjan besi itu.

2.

Pembersihan
Semua permukaan dari pekerjaan baja harus bersih dan dikupas dengan sand blashting atau
cara lain yang disetujui aleh Direksi agar menjadi logam yang bersih dengan menghilangkan
seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur atau lainnya yang melengket padanya yang
dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan cat dasar yang dan dicat segera setelah
dibersihkan sebelum terjadi oksidasi.

3.

Penggunaan Cat
Cat dapat digunakan dengan kuas tangan yang halus yang disetujui oleh Direksi. Pengecatan
tak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembab, berdebu. atau pada cuaca lain yang jelek.
Permukaan yang akan dicat harus kering dan tidak berdebu lapisan berikutnya tidak boleh
dikerjakan sebelum lapisan cat yang terdahulu telah kering betul. lapisan penutup diberikan
diatas cat dasar dalam tempo kurang dari 6 bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam
setelah pengecatan dasar. Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan
kembali atau dicat lagi seperti yang diuraikan diatas. Cat (termasuk penyemprotan bila
diperintahkan oleh Direksi) harus disapu dengan kuat pada permukaan baja, sekitar paku
keling pada setiap sudut, sambungan pada setiap bagian yang dapat menampung air, atau
dapat dirembesi air, bahan lain yang disetujui oleh Direksi.

IV PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1.

Umum
Semua ukuran dari pekerjaan pasangan harus mengikuti gambar rencana. Apabila ternyata ada
kekurangan-kekurangan dalam gambar tersebut maka Pemborong harus meminta persetujuan Direksi
untuk menetapkannya.
Untuk dinding-dinding penahan tanah atau bangunan-bangunan lain seperti pasangan batu dan lain
sebagainya, harus diberi lubang drainase dengan diameter sekurang-kurangnya 5,0 cm Kecuali
dinyatakan lain dalam gambar rencana, maka lubang-lubang drainase tersebut harus ditempatkan
pada jarak yang merata, yakni berselang 1,5 m dari diletakkan sedikit di atas peil pembuangan air.
Pekerjaan ini tidak dibayarkan tersendiri tetapi merupakan bagian dari pekerjaan tembok atau belen
atau, pasangan lain yang digunakan untuk bagian dari konstruksi tembok penahan tanah atau
pelindung-pelindung erosi.

2.

Standard
Semua pekerjaan pasangan harus memenuhi standard sebagai berikut :
a. Peraturan Umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3.
b. Syarat-syarat untuk kapur bahan bangunan NI-7.

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 19 of 40
c.
d.
3.

Syarat-syarat Sement Portland Indonesia NI-8.


Peraturan Bota Merah Bangunan Indonesia NI-10.

Bahan-bahan
a. Sement Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton dan secara
umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen Portland Indonesia NI8.
b. Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan tangan.
b. Kadar Lumpur tidak boleh lebih dari 5 %.
c. Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat adanya zat-zat organik
tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau larutan teh yang sedang kepekatannya.
d. Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat tidak boleh
lebih dari 10 %.
e. Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari 0,6 % alkali,
dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh menunjukkan sifat reaktif
terhadap alkali.
f. Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengan adukan pembanding yaitu yang
menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak bolen ... (65 % pada pengujian 7 hari).
g. Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan.
h. Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
c.

Batu alam
Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat (dari gunung), batu belah atau batu
karang asalkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Harus cukup keras, bersih, dan sesuai besarnya serta bentuknya.
b. Batu, bulat ataupun belah, tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk.
c. Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan tidak hitam, biru
atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan, mempunyai keteguhan yang tinggi serta
bidang patahnya harus mempunyai kepadatan dan warna putih yang merata.

d. Bata merah
Bata merah harus batu biasa dari tanah liat melalui proses pembakaran, dapat digunakan
produksi lokal dengan ukuran nominal 6 cm x 12 cm x 24 cm dan ukuran diusahakan tidak jauh
menyimpang.
Bata merah yang dipakai harus bata kualitas nomor 1 berwarna merah tua yang merata tanpa
cacat atau mengandung kotoran. Bata merah minimum harus mempunyai daya tekan ultimate 30
kg/ cm2.
Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1 bagian Portland
Cement dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan. Blok-blok semen yang baru dicetak
harus dilindungi dari panas matahari dan dirawat selama tidak kurang dari 10 hari dengan jalan
membasahi atau menutupi dengan memakai karung basah.
e.

Air
Untuk keperluan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh dipakai semua seperti
yang dipakai untuk pekerjaan beton.

f.

Kapur
Kapur yang dipakai harus kapur aduk yang bermutu tinggi yang telah disetujui Direksi.

g.

Lain-lain
Bahan-bahan lain yang dipakai untuk pelaksanaan seperti tegel-tegel teraso, keramik, dan lainlain harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh Direksi atau seperti yang disyaratkan pada saat
rapat penjelasan.

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 20 of 40
4.

Adukan
a. Mencampur
Adukan dicampur di tempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai alas yang rata dan
keras, tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada persetujuan dari Direksi.
Kalau tidak ditentukan lain, mencampur dan mengaduk boleh dilakukan dengan tangan (dengan
memakai cangkul dan sebagainya) sampai diperlihatkan warna adukan yang merata.
b. Komposisi
Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam gambar atau dalam uraian dan
syarat-syarat ini.
Jenis
Spesi
M1
1 pc : 1 kpr : 6 psr
atau 1 pc : 3 psr
M2
1 pc : 2 psr
M3

5.

1 pc : 4 psr

Blok-blok beton
a. Type dari blok-blok
Karena tidak adanya kesamarataan produksi daerah yang satu dengan daerah lainnya maka tidak
diadakan penentuan mengenai ukuran asalkan tidak melampaui batas dan disetujui oleh Direksi.
Blok-blok beton tersebut harus bersih, tidak menunjukkan tanda-tanda retak ataupun cacat lain
yang dapat mengurangi mutu dari blok-blok tersebut.
b. Campuran adukan
Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1 bagian portland
cement dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan. Tegangan tekan minimum dari blok
beton tidak boleh lebih kecil dari 30 kg/cm2 pada umur 40 hari.
c. Perawatan blok-blok beton
Blok-blok beton yang baru saja dibuat harus dilindungi dari matahari dan dirawat untuk jangka
waktu paling tidak 10 hari dengan jalan membasahi atau menutupi dengan memakai karung
basah.
d. Tembok-tembok ventilasi
Blok-blok yang khusus ventilasi dapat dibuat dari campuran M1. Pasangan ventilasi tersebut
harus cukup baik dan antara satu dengan yang lain harus lurus, seragam dengan menarik garis
lurus di antara kedua ujungnya.
Ventilasi tersebut nantinya harus dicat dengan cat tembok sesuai dengan yang ditetapkan oleh
Direksi.

6.

Pasangan bata merah


a. Mortar
Semua penembokan yang diletakkan di atas balok pondasi beton sampai 20 cm di atas bidang
lantai harus dipakai mortar type M2. Untuk penembokan kamar mandi, toilet, tempat mencuci,
dan sebagainya dipakai mortar type M2 sampai setinggi 150 cm di atas bidang lantai jika tidak
dilakukan dengan cara lain untuk selebihnya dipakai mortar type M1.
b. Pemasangan
Penembokkan harus dipilih dan dipasang dengan ukuran seperti pada gambar rencana juga
mengenai tinggi dan tebalnya. Sebelum pemasangan bata merah harus dibasahi dulu dengan air
untuk menjamin pelekatan yang lebih baik antara mortar dan bola merah. Pasangan bata merah
dan lainnya harus disusun dan diberi jarak minimal 1 cm antara bola merah yang satu dengan
yang lainnya. Penembokkan harus dilaksanakan pada keadaaan cuaca yang baik, ataupun dengan
perlindungan yang khusus dan tiap hari tidak diperbolehkan melaksanakan pasangan dengan
tinggi melebihi 1 cm.

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 21 of 40
c.

7.

Mengorek
Semua hubungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar daya pelekat antara mortar plesteran
dan tembok dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.

Pasangan Batu
a. Umum
Batu -batu yang dipakai untuk pekerjaan pondasi dan sebagainya harus keras dengan ukuran
yang sesuai dan tidak menunjukkan pelapukan atau pun retak. pemasangan dari batu-batu
tersebut harus rapi don cocok sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang sebaik-baiknya.
b. Mortar
Campuran yang dipakai untuk pondasi dan sebagainya kalau disyaratkan lain dapat dipakai
campuran M3. Kecuali kalau disyaratkan lain misalnya untuk bangunan reservoir ataupun
bangunan lain yang fungsinya hampir sama yang dipakai campuran M2.

PEKERJAAN LAIN - LAIN

1.

Pemasangan Kaca
a. Material
Material yang harus dipakai dalam produksi pabrik yang terkenal dan mempunyai tebal 3 mm
atau 5 mm seperti yang ditentukan oleh Petunjuk Direksi. kaca-kaca yang akan dipasang mati
ataupun tidak, bagian yang tajam harus dikelilingi kaca tersebut serta kepada kedua sisi
permukaannya. Bahan-bahan untuk menambah kecuali celah antara kaca-kaca dengan rangka
kayu halus yang bermutu tinggi dari supplier yang disetujui. Bahan-banan tersebut diterima
dalam keadaaan baik dan tidak mengeras pada tempatnya.
b. Pemasangan Kaca Pada Rangka Kayu
Celah-celah kayu yang akan digunakan untuk pemasangan harus dibersihkan, dipaku dan dicat
satu lapis dengan minyak cat sebelum pemasangan kaca. kaca dipotong sedikit lebih dari ukuran
sebenarnya dan dijepit dengan lis kayu pada tempat yang benar memakai sekrup yang sesuai
ukurannya. celah antara kayu dengan kaca harus ditutup kembali dengan memakai dempul atau
bahan yang sesuai untuk maksud tertentu.
c.

Pemasangan Rangka Pada Rangka Logam


Kaca harus dipotong sesuai dengan yang dikehendaki panjangnnya dengan mengurangi ukuran
bersih 1 mm pada keempat sisinya kemudian baru disisipkan dan dipasang pada rangka.

d. Pembersihan dan Perbaikan


Pada pekerjaan tahap akhir kaca-kaca tersebut harus dibersihkan dan diganti atau diperbaiki
kalau retak, pecah cacad dan lainnya.
2.

Pengecatan
a. Material, Ketentuan Umum
Semua jenis material harus dari merk terkenal baik (Danapaint, I.C.I atau sejenis yang disetujui
oleh Direksi). Semua cat penggunaannya harus sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh
pabrik pembuatnya dengan tenaga ahli yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Isi daripada cat
yang akan dipakai dikeluarkan dan ditempatkan pada tempat tertentu serta diaduk sampai rata
betul baik mengenai warna serta kekentalannya sebelum dipakai serta pada selang waktu tertentu
pada saat dipakai.
b. Ketentuan Khusus
Untuk pekerjaan kayu, cat yang digunakan dari jenis synthetic resin. Untuk pekerjaan besi
sebagai dasar digunakan dari jenis red oxide baru. Sedang untuk finishing digunakan dari jenis
synthetic resin dan yang khusus diperuntukkan untuk jenis pekerjaan besi, untuk pekerjaanpekerjaan besi pada reservoir-reservoir air hot deep galvanishing, cat-cat yang dipergunakan

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 22 of 40
untuk tembok baik untuk sebelah luar atau dalam dari jenis emulsion paint yang terdiri dari
alkaly resin.
c.

Daftar Bahan
Pemborong melaksanakan sesuai dengan kontrak yaitu dua bulan sebelum pekerjaan pengecatan
dimulai mengajukan kepada Direksi Pekerjaan semua material yang akan digunakan untuk
pekerjaan pengecatan dari dikoreksi, semua material tersebut harus disetujui oleh Direksi.

d. Pemilihan warna
Semua warna ditentukan bersama-sama antara Direksi dengan pemborong dari contoh-contoh
yang diberikan supplier.
e.

Persiapan
Sebelum pengecatan dimulai, permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dari kotoran dari
debu. semua permukaan yang akan dicat harus sudah dihaluskan terlebih dahulu dengan
peralatan serta cara yang lazim dipergunakan.
Persiapan kerja untuk kayu retak celah lubang harus diperbaiki dengan cara memotong,
menambal, atau dengan cara lain yang disetujui. Lubang-lubang kecil harus diperbaiki dengan
dicat atau tempat untuk menutupnya. Untuk lubang yang lebih besar harus ditutup dulu dengan
kayu yang keras, dipotong dan diratakan dengan permukaan disekitarnya sampai halus.
Setelah pekerjaan pembersihan dari baja dilaksanakan, semua permukaannya harus dicat dua
lapis dari jenis red oxide dengan tebal 30-35 mikron.
Persiapan dari pekerjaan besi yang dicat dengan epoxi-point segera setelah pembersihan dari
pekerjaan besi, "Upox calcium Plumbate Primer" dari merek yang disetujui. tebal dari setiap
pengecatan adalah 50 micron dan diberikan dua lapis. Sebelum lapisan dicat tersebut diberikan
diberikan suatu pekerjaan besi harus diperiksa dari harus bersih dari segala kotoran dari debu.
Pengecatan harus diperiksa setelah 24 jam dari pengecatan pertama.
Persiapan dari pekerjaan pengecatan tembok adalah harus benar-benar kering dari pengecatan
tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari Direksi. Semua cacat-cacat harus
diperbaiki seperti pada bagian yang menonjol harus diratakan sedangkan bagian yang retak
ataupun berlubang harus ditutup dengan plester dari jenis yang sesuai. Pecah yang harus
diperbaiki dengan memotong sekeliling bagian yang pecah tersebut dan kemudian
memboboknya sampai cacat tersebut tidak menampakan bekas.

f.

Pengecatan Akhir
Pengecatan akhir harus terdiri dari :
a. Kayu (dicat)
Dua lapis cat dari jenis synthetic resin adalah dasar yang memberikan permukaan yang
mengkilat.
b. Kayu (divernis)
Dua lapis vernis dari synthetic resin adalah dasar yang memberikan permukaan yang
mengkilat.
c. Besi yang dilapisi dengen Epoxy
Dua lapis dari "Opoxemuel" yang dicampur dulu dengan "Upox hardener" dengan
perbandingan yang seperti diberikan pabrik pembuatnya dengan masing-masing tebalnya 40
microns.
d. Besi Galvanized
Tanpa pengecatan akhir, tembok-tembok kolom dan sebagainya. dua lapis cat emulsion
untuk sebelah dalam dari gedung dan tiga lapis untuk permukaan sebelah luar.

3.

Kayu Dengan Natural Finishing


Kayu dengan natural Finishing harus rata, halus dan digosok dengan amril sehingga tidak ada cacat
yang dapat merusak sifat asli dari kayu tersebut. Pada akhirnya lapisan terakhir lapisan terakhir
diberikan untuk menutupi permukaannya. Semua bahan yang dipakai harus dengan persetujuan
Direksi.

4.

Tanda-Tanda

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 23 of 40
Pemborong harus menyiapkan dan memakai tenaga ahli untuk mengerjakan pekerjaan sebagai
berikut:
a.
b.

Menulis atau membri nomor pintu diatas setiap plat kunci pada kedua sisi dari pintu-pintu
tersebut.
Menulis atau memberi nomor dari setiap kunci.

5.

Perancah
Perancah untuk keperluan pengecatan harus dipersiapkan dan harus sesuai dengan pekerjaan yang
akan dilaksanakan.

6.

Tenaga Kerja
Hanya tenaga terampil dan ahli yang dipakai untuk mengerjakan pemasangan kaca, pengecatan dsb.
Harus ada kepala tukang kayu yang ahli yang mengawasi selama pekerjaan berlangsung.

7.

Persediaan Bahan Untuk Pekerjaan


Sesudah pekerjaan selesai seluruhnya maka pemborong harus menyediakan sejumlah bahan yang
tergantung dari warna setiap bahan dan setiap jenis bahan yang dipakai yang akan digunakan apabila
ada perbaikan-perbaikan yang diperlukan selama jangka waktu perawatan. Jumlah dari bahan
tersebut sangat tergantung dari kuantitas setiap jenis pekerjaan dan akan ditentukan kemudian.

8.

Perpipaan / Plumbing
a. Umum
Pemborong harus melaksanakan semua pekerjaan seperti yang terlihat pada gambar rencana
untuk memasang :
a. Sistem pipa distribusi air bersih untuk gedung tersebut
b. Sistem pembuangan air kotor
c. Pelengkap-pelengkap air.
Pemborong harus bertanggung jawab penuh tentang penyediaan dan pemasangan seluruh sistem
sampai pada pengetesan sehingga semua sistem bekerja sesuai dengan rencana.
b. Material
Pipa-Pipa .Baja Galvavized, semua pipa baja galvanized serta perlengkapannya harus dari jenis
yang disetujui serta standard yang berlaku (ditentukan kemudian)
c.

Pipa-pipa PVC
Semua pipa yang terlindung dapat dipakai pipa-pipa PVC dari jenis yang disetujui serta dari
standar yang berlaku ( ditentukan kemudian)

d. Material-Material Pelengkap
Material-material pelengkap seperti westafel dsb, harus disesuaikan dengan gambar kalau tidak
ditentukan lain oleh Direksi Semua perlengkapan tersebut harus dari jenis dan merek yang
disetujui. semua unit perlengkapan tersebut harus dipasang pada tempatnya dengan sambungan
yang kaku dan kuat dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang ahli.
e.

Penyesuian dengan Peraturan yang ada


Semua cara pemasangan peralatan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh standard
atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Atau kalau tidak ada
harus dibuat oleh tenaga ahli yang berpengalaman dibawah pengawasan seorang insinyur.

f.

Klem dan Pendukung


Pipa yang tidak ditanam harus dipasang dengan klem dengan jarak tidak lebih dari 2,5 m untuk
yang berdiameter lebih besar 100 mm dan 2 m untuk yang berdiamater 80 mm dan lebih kecil.

g.

Pemasangan
Semua pekerjaan perpipaan harus dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan seperti tersebut
dibawah ini:

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 24 of 40
1) Pipa-pipa air harus dipasang bebas dari kantong-kantong udara dan lurus-lurus.
2) Seluruh panjang pipa harus dipakai apabila perlu kecuali jika panjang yang terpasang lebih
keeil daripada panjang pipa.
3) Pipa yang ditempatkan diatas tanah sedapat mungkin harus didukung secara merata dan
material yang langsung berhubungan dengan pipa harus bersih atau bebas dari batu besar
atau bahan-bahan yang merusak pipa.
4) Pipa dan sambungannya harus dilaksanakan secara seksama untuk menjamin lancarnya
aliran air terutama sekali pada saluran pembuangan air kotor dan juga untuk memudahkan
pengontrolan dari sistem.
5) Ujung-ujung pipa yang terbuka kadang-kadang harus ditutup selama jangka waktu
pelaksanaan untuk menghindarkan kotoran atau Lumpur yang akan masuk kedalam pipa.
6) test yang akan menguji apakah seluruh sistem telah dapat bekerja dengan baik harus
dilaksanakan sebelum penyelesaian pekerjaan akhir.
h.

9.

Test Tekanan Sistem Air Bersih


Semua pipa pelayanan dan pipa utama harus ditest dengan tekanan hidrolis 7 kg/ cm2 atau dua
kali tekanan yang nantinya akan bekerja. Air harus diberikan pada sistem tersebut dengan pompa
tekan dan diberikan seeara terus menerus selama 1 jam. Tidak boleh ada pipa-pipa potongan pipa
atupun peralatan/pelengkap lain yang ditutup atau ditimbun kembali tanpa ada pesertujuan dari
Direksi. Sesudah selesainya pemasangan dan sebelum sistem tersebut dipakai maka untuk
menaikan kuman-kuman diberi chlor yang ditentukan oleh Direksi.

Sistem drainage
a. Penggatian
Penggalian parit untuk sistem drainage dan pembuangan air kotor harus merupakan garis lurus
dengan kedalaman kemiringan seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana. Parit tersebut
harus mempunyai Lebar sehingga memungkinkan pekerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan
baik karena ruang geraknya mencukupi. tanah galian tidak diperbolehkan ditimbun melebihi 50
cm pada sisi-sisi parit tersebut dan sisa-sisanya diberikan penahan dan sebagainya jika
diperlukan untuk menjaga ternyata penggalian tanah melebihi dari yang direncanakan maka
harus ditutup dengan beton tumbuk atau beton lain sesuai dengan permintaan Direksi. Pada saat
pelaksanaan, tanah galian yang akan digunakan kembali untuk tanah timbunan harus dijaga agar
tanah tersebut bebas dari pengotoran yang dapat merusak mutu pekerjan. Bagian bawah dari
galian tanah harus menunjukkan daya dukung yang baik agar dapat mendukung beban yang akan
bekerja diatasnya. Juga harus dihindari dari genangan air yang dapat mengganggu lancarnya
pekerjaan.
b. Pipa PVC untuk Drainage
Jika digunakan pipa PVC untuk untuk sistem drainage seperti yang ditunjukkan pada gambar
rencana maka harus dipakai pipa PVC dari jenis serta merk yang disetujui oleh pabrik
pembuatnya.
c.

Pipa beton/Buis beton


Ukuran pipa betan maupun sambungannya harus sesuai dengan gambar rencana. bentuk pipa
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Pipa harus lurus, dengan ukuran sesuai, ujungnya tajam dan tidak rusak.
b. Permukaannya harus menunjukkan sifat-sifat yang merata dan tanpa cacat berupa lubanglubang ataupun retak-retak.
c. Pipa harus kering betul dan siap untuk dipasang.
Sambungan antara pipa yang satu dengan yang lain harus dengan mortar dengan perbandingan
campuran 1 pc : 3 psr.

d. Letak Pipa Drainage


Setiap pipa harus diperhatikan secara seksama pada saat tiba ditempat pekerjaan. Pipa-pipa yang
tidak sempurna tidak boleh dipakai dan harus dipisahkan. Pipa drainage harus diletakkan
merupakan garis lurus dan dengan kemiringan seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 25 of 40
perhatian khusus harus diberikan agar penempatan pipa tersebut sesuai dengan hasil yang
direncanakan dengan menempatkan patok-patok tetap dan sebagainya.
e.

Penimbunan Parit
Tidak satupun yang boleh ditimbun selama belum diadakan pengecekan dan pengetesan tanah
timbunan dibawah muka tanah asli dari pipa sampai kurang lebih 30 mm diatasnya harus dari
material yang terpilih. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan harus dilaksanakan
dengan hati-hati supaya tidak merusak pipa.

f.

Test Sistem Drainage


Setelah dirasa cukup maka sistem drainage harus ditest terlebih dahulu untuk menguji apakah
seluruh sistem bisa bekerja dengan baik. test tersebut harus menunjukan hasil yang baik dan
tidak boleh menunjukkan hambatan yang berarti kurang berfungsinya seluruh sistem dengan
baik. Jika dipandang perlu oleh Direksi maka bagian yang cacat tersebut harus dibongkar dan
diperbaharui dengan kerja dan atas biaya pemborong.

g.

Pembetulan Jalan Lantai dan sebagainya


Jika pipa-pipa dan sebagainya memotong jalan, maka setelah pemasangannnya berakhir bagian
bangunan atau jalan yang terkena pematangan tersebut harus dikembalikan seperti semula.
kerusakan akibat pemasangan pipa dan sebagainya harus diperbaiki sedia kala. dan segala biaya
yang dikeluarkan akibat kerusakan tersebut menjadi tanggungan pemborong.

10. Pagar dan Pintu Halaman


Pagar dan pintu halaman harus dibuat dan dilaksanakan seperti yang ditunjukkan pada gambar
rencana dan gambar detail. Pekerjaan tersebut harus rapi sehingga disamping berfungsi sebagai
pelindung halaman juga untuk memperindah halaman.
11. Pekerjaan Instalasi Listrik
a. Scope Pekerjaan
Kalau ditentukan lain maka pekerjaan instalasi listrik meliputi penyediaan material peralatan
serta tenaga untuk keperluan pemasangannya.
b. Ketentuan dan Standar
Ketentuan dalam spesifikasi ini hanya bersifat umum sedangkan kalau diperlukan akan dibuat
seeara khusus pada buku ini, semua pemasangan dari instalasi listrik harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Ketentuan dari perusahaan Listrik Negara
b. Standar-standar lain yang bisa digunakan dan dapat dipertanggungjawabkan.
c.

Kabel - kabel
Umum
Semua tipe kabel, kemampuannya serta ukurannya harus sesuai dengan yang diperuntukkan,
penyimpangan dan pemasangan harus memenuhi standar-standar yang ada.
Sambungan Kabel
Pemborong harus menggunakan tenaga yang terampil/ahli dan jika perlu tenaga spesialis yang
khusus yang didatangkan untuk keperluan tersebut.
Pemborong harus minta persetujuan dulu untuk memakai tenaga-tenaga tersebut. Jika
sambungan dengan solder yang dipakai maka harus dengan panas minimal 185 derajat celcius
yang dipakai untuk menghasilkan hubungan yang baik. Semua hubungan tersebut kemudian
dilindungi dengan memberikan isolasi-isolasi yang sesuai dengan keperluan tersebut.

d. Ujung-Ujung Kabel
Sesudah dipotong, ujung-ujung kabel sebaiknya dijaga dengan cara tertentu agar air jangan
sampai masuk sampai sambungan yang permanen selesai dibuat.
e.

Kabel-Kabel didalam Tanah

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 26 of 40
Kabel-kabel yang ditanam langsung harus dipasang dengan kedalaman minimal 60 cm lapisan
sebelah atas. Semua kabel harus diletakkan sedapat mungkin pada lapisan yang sama. sebelum
kabel-kabel diletakkan, bagian bawah dari parit harus diratakan dan ditutup dengan lapisan pasir
padat dengan tebal minimal 7,5 cm kemudian ditutup dengan tebal lapisan yang sama setelah
kabel-kabel diletakkan.
f.

Saluran/Pipa Kabel
Semua saluran kabel harus dibuat sesuai dengan gambar rencana, kalau tidak ditentukan
ditentukan pada gambar maka bisa dibuat dari pipa PVC dengan diameter minimal 100 mm
dengan tebal 2.2 mm atau seperti yang ditentukan oleh Direksi. kalau saluran kabel dibuat dari
pipa PVC maka disekeliling pipa tersebut harus diisi dengan kabel harus tumbuk sampai 15 cm
dibawah atau disekeliling pipa. Semua kabel harus dipasang dan ditarik melewati saluran dengan
tangan. semua pemasangan kabel harus rapat dan dipasang oleh tukang yang berpengalaman dan
persilangan sedapat mungkin dihindari. Pada tahap akhir dari pemasangan kabel, bagian ujung
cairan lain tidak masuk dalam dengan menyumbat ujungnya dengan bahan yang disetujui oleh
Direksi.

g.

Perlindungan Kabel
Kabel yang menembus beton atau yang melalui pinggiran tertentu harus dilindungi dengan timah
atau baja yang disediakan sendiri oleh pemborong. Cara pemasangannya harus ada persetujuan
dari Direksi.

h.

Gambar-gambar
Pemborong harus memelihara catatan-catatan kabel dan menyiapkan gambar-gambar untuk
memberikan detail secara telit, layout seluruh kabel ditambah potongan melintang dan lokasi
kabel. Catatan-catatan asli dibuat satu copynya serta gambar-gambarnya diajukan Direksi untuk
disetujui.
Pemborong harus menyiapakan perlengkapan\perlengkapan untuk memperoleh sambungan ,
penyambungan yang layak ke pipa-pipa yang telah ada. Biaya ini dianggap sudah termasuk
dalam harga kontrak.
Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dari pipa baru ke pipa yang lama harus
dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak banyak mengganggu langganan dan tidak terlalu
lama menghentikan aliran. Daerah yang terganggu diharapkan sekecil mungkin. Tidak ada
satupun katup (valve) dari sistem yang telah ada. yang diubah oleh pemborong untuk tujuan
apapun juga. PAM setempat akan mengatur semua valve jika diperlukan.

i.

Perlengkapan Sambungan dan Alat-Alat Pengatur


Pemasangan katup, perlengkapan sambungan dan sebagainya harus mendapatkan pengawasan
dan perhatian yang seksama terhadap kebersihan penopang dan sambungan seperti tersebut
diatas mengenai perpipaan. Katup masuk bawah tanah yang terbuat dari besi yang dapat
ditempa, harus cocok terhadap pipa pada posisi mendatar. sedangkan porasnya ditempatkan
secara tegak lurus. kecuali bila arah pipa tidak mendatar.
Katup-katup harus tersedia lengkap dengan susunan katup, yang terdiri dari paras, pembungkus
dan kotak luar, Mur dari katup harus dapat dioperasikan dengan mudah melalui lubang
pembukaan atau lubang kontral.

j.

Pemasangan Lampu-Lampu Penerangan


Semua pemasangan lampu penerangan harus dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan pada
gambar rencana dengan memperhatikan kode-kode yang ada. Pemborong harus menyediakan
perlatan tersebut sesuai dengan ketentuan seperti pada gambar rencana baik mengenai model,
kapasitas, kualitas, warna dan sebagainya. Bila ada kekurangan mengenai hal tersebut. tidak
jelas apa yang ditunjukkan pada gambar maka bisa minta persetujuan Direksi untuk
menetapkannya.

12. Pemasangan Pipa didalam Tanah


Pipa harus dipasang lurus dan pada kedalaman yang tepat sesuai dengan gambar rencana. dasar parit
harus dibentuk sedemikian rupa agar memberi penopangan keliling yang merata dan kuat bagi bagian

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 27 of 40
bawah dari setiap pipa. Pipa tidak boleh dipasang bila menurut anggapan Direksi/Tenaga ahli
keadaan parit memenuhi syarat.
Pemborong harus menyediakan fasilitas yang memadai dan layak untuk melaksanakan pekerjaan
dengan baik. Semua pipa dan alat bantu harus diperiksa dengan teliti untuk mengetahui bila ada
keretakan sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir. Semua pipa dan alat bantu harus diturunkan
kedalam saluran secara hati-hati, batang demi batang dengan memakai derek. Tambang atau
peralatan lain yang sesuai sehingga tidak timbul kerusakan pada cat atau lapisan pelindung. Material
sama sekali tidak boleh dijatuhkan atau dihempaskan kedalam saluran.
13. Perpipaan Penyediaan Air Minum
Pekerjaan perpipaan yang merupakan bagian dari proses penyediaan air minum termasuk sebagaian
dari pekerjaan sipil ini, seperti pipa-pipa dinding. Pipa-pipa dibawah fondasi dan sebagainya. Semua
proses perpipaan dan pemasangannya harus sesuai dengan spesifikasi.
14. Pengujian Bangunan - bangunan Hidrolik
a. Umum
Pengujian bangunan hidrolik untuk membuktikan kekedapan air dari pipa beton, dilakukan
terhadap reservoir air bersih, bak pengendapan/bak flokuasi dan filter-filter.
b. Cara Pengujian
Setelah selesai, semua dinding harus bersih dari bekas tanah urugan, sehingga setiap kebocoran
dinding dapat terlihat, semua bagian bangunan selama pengujian harus diisi air bersih dan
ditahan sekurang-kurangnya selama 48 jam. Ketinggian permukaan akan diperhatikan selama
waktu tersebut diatas. menurunnya tinggi permukaan air didalam reservoir yang tidak kelihatan
diperbolehkan.
Ketentuan nilai selama 24 jam, adalah sebagai berikut :
a. Reservoir air bersih : Kurang dari 1 cm
b. Bangunan Pengolahan : Kurang dari 2 cm
Jika keboeoran melampaui nilai-nilai diatas, kontraktor diharuskan memperbaikinya dengan
biaya sendiri.
c.

Perbaikan
Setiap kebocoran yang ditemukan harus diperbaiki sampat tidak ditemukan lagi kebocoran.
setelah perbaikan selesai, cara pengujian tercantum dalam nomor III.B.07.8.2 harus diulangi.
Pengujian tidak perlu diulang, jika :
a. Tidak ditemukan lagi kebocoran.
b. Penuruan permukaan air tidak melebihi ketentuan dalam nomor III.B.07.8.2.
Biaya yang termasuk dalam pengujian adalah :
a. Memperoleh air untuk mengisi bangunan pengolahan pada saat pengujian
b. Menghentikan kebocoran.

15. Masa Pemeliharaan


Terhitung dari tanggal penyerahan pertama dengan jangka waktu yang ditentukan dalam kontrak,
pemborong diwajibkan memperbaiki pekerjaan yang kurang baik, pengurugan amblas, bahan yang
jelek atau hal-hal lain yang sesuai dengan catalan dari Direksi. Setelah semua kekurangan dan
kerusakan ini diperbaiki dengan memuaskan. dan diterima dengan baik oleh Direksi, maka setelah
jangka waktu pemeliharaan dilampaui, pekerjaan sekali lagi diserahkan oleh pemborong. Hal ini akan
dinyatakan secara tertulis dalam bentuk suatu Berita Acara Penyerahan Kedua.
Bila pemborong dalam masa tersebut atas teguran/ pemberitahuan Direksi tidak melaksanakan
perbaikan/pemeliharaan, maka Direksi berhak untuk memutuskan/memotong jaminan pemeliharaan
atau menyuruh pihak ketiga untuk melakukan pekerjaan itu atas tanggungan pemborong (pihak
kedua)

Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8

Page 28 of 40

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KAYU

28

Page 29 of 40

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KAYU


1.

Persiapan
Sebelum pekerjaan kayu dimulai maka Pemborong harus mempersiapkan rencana kerja, material,
serta peralatan yang I.engkap untuk pekerjaan kayu tersebut, sehingga pekerjaan tersebut dapat
dikerjakan dengan sebaik-baiknya.

2.

Standard
Semua pekerjaan konstruksi kayu yang belum tercakup dalam peratuan ini harus memenuhi syaratsyarat dalam :
Peraturan umum Bahan Bangunan di Indonesia NI-3.
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5.

3.

Kayu
a. Mutu kayu
Kalau tidak ditentukan lain, maka semua kayu yang digunakan untuk penyangga harus kayu
dengan mutu A sesuai dengan PPKI. Semua kayu harus bebas dari getah-getah, cacat-cacat kayu
seperti mata kayu, retak-retak, bengkok, dan sebagainya dan harus sudah mengalami proses
pengeringan udara minimum 3 bulan.
b. Kadar air
Kadar air dari semua kayu yang dipakai untuk pekerjaan :
Harus lebih kecil atau sama dengan 15 %, sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang kasar
harus lebih kecil atau sama dengan 20 %. Harus dijaga agar supaya kadar air tersebut konstan
baik pada saat penyimpanan, pengerjaan, maupun sampai pada penyelesaian pekerjaan.

4.

Macam-macam kayu
Macam kayu yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan ini akan disebutkan atau ditentukan kemudian
pada saat rapat.penjelasan.

5.

Penyimpanan kayu
Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu ditumpuk agar tidak menyentuh
tanah pada tempat-tempat yang disetujui Direksi.
Kayu bundar disusun sedemikian rupa sehingga setiap batang mempunyai jarak tidak kurang dari 7,5
cm dari batang yang berdampingan.
Papan-papan disusun seperti batang bundar atau disusun tegak lurus terhadap lapisan di bawahnya
atau dipisahkan dengan tumpukan pada jarak tertentu untuk mencegah perubahan bentuk dari kayu.
Kayu pada setiap lapisan harus dipisahkan dari kayu-kayu yang berdampingan dengan jarak
horozontal 2,5 cm.
Semua kayu yang disusun di tempat pekerjaan harus selalu dilindungi dengan baik dan bila kayukayu itu menjadi rusak atau tidak sesuai untuk digunakan, maka kayu itu akan ditolak dan harus
diganti oleh Pemborong atas tanggungannya.

6.

Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran kayu harus sesuai dengan yang disyaratkan, kecuali penyimpangan-penyimpangan
sedikit akibat penggergajian di perkebunan. Ukuran-ukuran yang menyimpang harus disesuaikan
seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

7.

Permukaan kayu yang terbuka


Semua kayu yang pada penyelesaian akhir dibiarkan permukaannya terbuka, misalnya pada
pekerjaan meubelair, pintu, jendela, dan sebagainya, permukaannya harus dikerjakan kembali jika
tidak ditentukan lain dalam spesifikasi ini. Semua kayu pada pekerjaan konstruksi kayu harus
dibiarkan kasar dari penggergajian jika tidak ditentukan bahwa harus dikerjakan lagi.

8.

Penyusutan kayu
29

Page 30 of 40
Persiapan, penyambungan, dan pemasangan dari pekerjaan kayu harus sedemikian rupa sehingga
penyusutan pada bagian-bagian tertentu atau arah-arah tertentu harus tidak mempengaruhi kekuatan
dan bentuk terakhir dari pekerjaan dan tidak merusak bahan-bahan secara terus menerus.

9.

Pabrikasi
Pemborong harus menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan bagi persiapan pekerjaan pabrikasi
juga termasuk penyediaan semua plat-plat penyambung, sekrup-sekrup, paku, dan lain sebagainya,
sehingga pekerjaan dapat dilakukan sebaik-baiknya sesuai dengan gambar rencana. Pemborong harus
menyiapkan pula segala keperluan untuk pemasangan seperti perancah-perancah dan lain sebagainya.
untuk mendukung dan memasang konstruksi tersebut pada tempat yang sesuai dengan gambar
rencana.

10. Pengawetan dan pengecatan kayu


Direksi dapat, memerintahkan untuk menggunakan bahan-bahan untuk mengawetkan kayu jika
dipandang perlu, yang dapat berupa minyak pengawet kayu ataupun penggunaan ter. Semua
sambungan pada ujung-ujung kayu perlu mendapat perhatian khusus dan pada penyelesaian
pekerjaan, minyak pengawet kayu harus dituangkan pada sambungan-sambungan.
Semua bagian-bagian yang diminyaki harus diselesaikan dahulu sebelum mulai pekerjaan pengecatan
dan tidak ada satu bagian pun yang diminyaki selama atau segera setelah hujan atau selama
permukaan kayu masih basah. Diperlukan sekurang-kurangnya 48 jam berselang setiap penggunaan
minyak pada bagian yang sama.
Jika digunakan ter untuk mengawetkan kayu maka bagian kayu tersebut harus kering dulu sebelum
dipasang. Untuk bagian-bagian yang nantinya tidak tertutup oleh lapisan tanah dan sebagainya bisa
dilaksanakan pengeteran setelah bangunan tersebut terpasang.
Setelah pengolahan bagian-bagian kayu dengan minyak-minyak pengawet kayu maka dapat dilapisi
dengan satu lapisan menie atau bahan lain yang telah disetujui. Setelah lapisan menie maka harus
diplamuur dan setelah digosok dengan amplas dilapisi dengan tiga lapis cat yang disetujui mutunya.
Semua sambungan dan bagian lain yang tidak dapat dicapai setelah pemasangan kayu konstruksi,
harus terlebih dahulu diberi lapisan menie 2 kali sebelum pemasangan.
Tidak diperkenankan mencat selama permukaan kayu terpengaruh oleh air hujan atau selama
permukaan kayu atau besi masih basah.
Setelah sekurang-kurangnya 24 jam baru lapisan cat yang berikut dapat diberikan dan setiap lapisan
cat harus kering betul sebelum yang berikutnya diberikan.

30

Page 31 of 40

SPESIFIKASI TEKNIS
INSTALASI PENGOLAHAN AIR
KONSTRUKSI BETON BERTULANG

31

Page 32 of 40
SPESIFIKASI TEKNIS
INSTALASI PENGOLAHAN AIR KONSTRUKSI BETON BERTULANG
1.

UMUM
1. Ruang lingkup
Spesifikasi ini bagian dari kontrak yang merupakan syarat-syarat untuk IPA Beton Bertulang.
Material Beton Bertulang K225-U32. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :
Pemeriksaan kembali kualitas air baku.
Merencanakan detail perhitungan konstruksi lengkap sesuai kebutuhan treatment terhadap
air baku tersebut.
Pengadaan IPA konstruksi beton bertulang K225-U32 .
Disarankan untuk mengasuransikan IPA konstruksi beton bertulang K225-U32 selama
proses konstruksi di lokasi proyek.
Pengadaan dan pemasangan instalasi perpipaan IPA, peralatan listrik (kabel-kabel), valve
dan lain-lain.
Trial run dan commissioning sampai dengan hasil produksi memenuhi standar kualitas air
minum yang dikeluarkan oleh Depkes RI termasuk didalamnya pemeriksaan hasil kualitas
air baku di laboratorium selama masa uji coba.
Jaminan (guarantee) bahwa IPA Beton Bertulang ini mampu mengolah air baku menjadi
air minum yang memenuhi standart kualitas air minum yang dikeluarkan ole DEPKES RI.
Setiap penawar harus melakukan ujicoba pengolahan air baku di lokaso IPA Waribang
sebagaimana ditentukan oleh pemberi tugas dengan menggunakan pilot plant guna
memperoleh indikasi treatabilitas air baku dan kapabilitas sistem IPA yang akan
diaplikasikan dalam proyek ini, terkait dengan kriteria proses yang ditetapkan dalam
dokumen tender ini. Kapasitas pilot plant sekitar 2-5 Liter per detik yang dilengkapi
dengan hasil analisis matematis dari ujicoba pilot plant tersebut. Ujicoba harus dilakukan
sekurang-kurangnya 24 jam operasi.
2.

Dokumen Gambar
Peserta pelelangan harus melampirkan gambar beserta brosur asli dari pabrik dalam dokumen
penawarannya, yang menggambarkan ukuran dan spesifikasi teknis dari IPA baja tahan karat
yang ditawarkan.

3.

Keselamatan Kerja
Kontraktor harus menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja maupun masyarakat
disekeliling workshop dan lokasi pemasangan, mengikuti peraturan keselamatan yang
dikeluarkan oleh pemerintah, antaralain :
Lokasi pemasangan harus diberi pagar/jaring untuk mencegah benda-benda jatuh yang bisa
menyebabkan jatuhnya korban.
Dibuat jeruji sementara ditempat yang beresiko tinggi orang dapat jatuh.
Menjaga keamanan hal-hal yang berhubungan dengan listrik.

4.

Rencana Kerja / Time Schedule


Segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, kontraktor harus menyerahkan rencana
kerja (time schedule) untuk disetujui direksi. Kontraktor tidak diperbolehkan merubah rencana
kerja tanpa persetujuan pemberi tugas.Jika kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan time
schedule, maka pemberi tugas dapat menginstruksikan kepada kontraktor untuk meninjau
kembali jadwal yang ada.

5.

Gambar Pelaksanaan / Shop Drawing


Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan shop drawing kepada
direksi. Shop drawing harus dapat memberikan informasi yang lengkap mengenai komponenkomponen yang ada dalam suatu instalasi, meliputi lokasi, type, ukuran-ukuran baut dan
pekerjaan pengelasan, yang seluruhnya harus disediakan oleh kontraktor sesuai dengan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
Shop drawing harus dibuat sesuai dengan kondisi yang ada dan dalam pelaksanaan pekerjaannya
dibuat secara efektif dan ekonomis.
Simbol-simbol pengelasan yang digunakan pada shop drawing harus sesuai dengan ISO 2553.
32

Page 33 of 40
Selama waktu yang ditentukan didalam time schedule, kontraktor harus mengajukan shop
drawing untuk disetujui oleh pemberi tugas.
Gambar yang disetujui akan ditanda tangani atau ditandai oleh pemberi tugas.
Setiap shop drawing yang tidak disetujui oleh pemberi tugas, harus segera diperbaiki oleh
kontraktor sesuai dengan keinginan pemberi tugas dan harus segera diserahkan kembali.
Kontraktor bertanggung jawab terhadap kesalahan atau kelalaian dalam shop drawing.
6.

Lokasi Instalasi
Kontraktor harus memeriksa rute transportasi dan workshop ke lokasi pemasangan dan
melaporkan kepada pemberi tugas unit-unit apa saja yang membutuhkan perubahan ukuran dan
jugaunit-unit yang akan dimodifikasi jika ada.
Kontraktor dapat memanfaatkan fasilitas listrik dan air yang ada di lokasi dan untuk semua ini
kontraktor harus membayar kepada pihak PEMBERI TUGAS atau pihak yang terkait dan
apabila tidak ada fasilitas tersebut maka kontraktor harus sudah memperhitungkan dan
membiayai sendiri semua pengeluaran tersebut.
Setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus membenahi semua perlengkapannya dan lokasi
proyek harus sudah bersih dan siap untuk digunakan sesuai dengan keinginan pemberi tugas.

II. KRITERIA UMUM IPA BAJA BETON BERTULANG


Secara garis besar IPA baja beton bertulang ini harus memenuhi beberapa kriteria secara umum
sebagai berikut :
IPA Beton Bertulang harus mampu mengolah air baku dari sumber air dengan kualitas air baku
yang ada.
Kualitas air hasil pengolahan IPA Beton Bertulang harus dapt memenuhi standar kualitas air
minum indonesia yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI.
Harus dioperasikan secara mudah, tidak memerlukan penanganan operasi oleh tenaga ahli
dengan keterampilan khusus / pendidikan khusus yang tinggi.
IPA Beton Bertulang ini harus terdiri dari unit untuk pengolahan flokulasi, sedimentasi dan
filtrasi, terbuat dari material beton K225-U32, mudah dipasang, mudah untuk dikontrol, dan
mudah pemeliharaannya.
Tidak memerlukan areal yang terlalu luas dan mudah dipindah-pindahkan, perletakan unit-unit
tersebut harus disetujui oleh pemberi tugas untuk dapat disesuaikan dengan perencanan pada
tahap-tahap berikutnya.
Hendaknya menggunakan perlengkapan-perlengkapan yang memerlukan energi listrik sesedikit
mungkin sehingga biaya operasi tidak mahal (hemat energi).
Zat-zat kimia yang diperlukan untuk pengolahan air tersebut harus mudah didapatkan dipasaran
dalam negeri dan harganya relatif murah.
Diharuskan untuk mengikuti ketentuan-ketentuan pemerintah dalam pengadan / pemakaian
bahan-bahan bangunan produksi dalam negeri, kecuali beberapa bagian yang memang belum
dapat diproduksi dalam negeri.
Perlengkapan-perlengkapan tersebut hendaknya sesuai dengan standarisasi yang ada sehingga
mudah diperluas atau diperbaiki, suku cadang diusahakan untuk mudah didapatkan dipasaran
dalam negeri.
Untuk memberikan hasil yang sebaik-baiknya, maka harus ada jaminan / garansi dari pabrikan,
bahwa IPA Beton Bertulang tersebut berjalan dengan baik dengan kualitas pengolahan air sesuai
dengan yang diharapkan, minimal 2 (dua) tahun sejak IPA Beton Bertulang tersebut
dioperasikan.
III. PROSES PENGOLAHAN
Bangunan-bangunan / unit-unit pengolahan yang ada dalam IPA Baja Beton Bertulang tersebut
antara lain terdiri dari :
Unit koagulasi (pengaduk cepat) dengan menambahkan alumunium sulfat atau Poly Aluminium
Chlorida dan pengaturan PH agar flokulasi berjalan dengan optimal.
Flokulasi (pengaduk lambat).
Sedimentasi (pengendapan).
Saringan pasir cepat dengan de claining rate infilter self back washing.
Koreksi PH dengan penambahan soda abu.
Pembubuhan desinfeksi (chlorinasi).
33

Page 34 of 40
1.

Unit Koagulasi (Pengaduk cepat)


a. Fungsi
Untuk mencampur bahan kimia yang akan bereaksi dengan air baku, membentuk partikel koloid
yang disebut flok.
b. Bentuk
Bentuk Unit Pengaduk cepat terdiri atas :
Type Hidrolis
1. Dalam pipa, dengan menggunakan kecepatan pengaliran sebagai sumber energi untuk
pengadukan.
2. Static Mixer, merupakan peralatan khusus yang dipasang pada pipa untuk mempercepat
proses pengadukan. Prinsip kerja peralatan ini adalah memecah dan memutar aliran
sehingga gradien kecepatan menjadi lebih besar.
3. Terjunan, memanfaatkan energi yang terjadi dari tinggi terjunan air.
Type Mekanis
Pengaduk cepat tipe mekanis terdiri atas : impeller, turbin, impller paddle dan impeller propeller.
c.

Ukuran
1. Untuk tipe pengadukan dalam pipa dapat digunakan pipa SS 316 diameter 12 (ND 300)
2. Jarak pembubuhan sampai bak penampungan antara 5 20 m.
3. Ukuran untuk Static Mixer disesuaikan dengan diameter pipa tranmisi serta kriteria untuk
gradien kecepatan.
4. Untuk terjunan air , tinggi terjunan sekurang-kurangnya 100 cm untuk mendapatkan gradien
kecepatan yang memenuhi persyaratan.
5. Untuk tipe mekanis kebutuhan daya untuk motor penggerak harus diperhitungkan agar dapat
diperoleh nilai gradien kecepatan yang diisyaratkan.

d. Kinerja
Unit koagulasi bekerja dengan baik pada kondisi :
PH Air baku antara 6,5 7,5.
Energi untuk pencampuran dapat menghasilkan gradien kecepatan (G) > 1000 / det.
Untuk stabilitas aliran, dicek dengan bilangan Freude Fr > 0,00001.

2.

e.

Bahan / Komponen
Untuk IPA kontruksi Beton Bertulang yang menggunakan unit pengaduk cepat tipe impeller,
maka material yang digunakan adalah :
Impeller : Stainless Steel (SS 316).
Shaft : Stainless Steel ( SS 316 ).
Bak pengaduk terbuat dari pelat baja tahan karat SS410 dengan ketebalan 4 mm.

f.

Kekuatan Struktur
Pelat baja harus dapat menahan tekanan kerja nominal 10 kg /cm2.

Unit Flokulasi (Pengaduk Lambat)


a. Fungsi
Untuk membentuk flok-flok yang merupakan penggabungan partikel tidak stabil sehingga
terbentuk flok yang mudah mengendap.
b. Bentuk
Bentuk unit flikulasi dibuat dengan multi stage, dimana terdapat minimum 5 tahap (stage)
dengan nilai gradien kecepatan menurun dari 100 / det sampai 20 det. Bentuk bangunan flokulasi
konstruksi baja dibuat dengan pengaliran up and down. Dasar setiap bak dibuat sludge hopper
dilengkapi pipa pembuang lumpur dengan valve ND 50 mm
c.

Ukuran
Ukuran bak flokulasi diperhitungkan terhadap debit pengolahan dan waktu retensi selama 10
15 menit sesuai dengan spesifikasi.
34

Page 35 of 40
d. Kinerja
Untuk mendapatkan hasi flokulasi yang baik maka kondisi pengaliran harus dapat diatur
sehingga flok-flok yang sudah terbentuk tidak pecah kembali.
Faktor yang sangat berpengaruh adalah :
Waktu kontak (td) : 10 15 menit
Graien Kecepatan (G) : 100 20/detik

Bahan / Komponen
Bahan terbuat dari Beton Bertulang K225-U32 dengan ketebalan dinding luar maksimum 30 cm
yang dilengkapi dengan pengaku sedemikian rupa sehingga secara struktur kaku/kuat untuk
menerima beban air.
Untuk sekat antar bak flokulator dapat digunakan beton bertulang K225-U32 dengan ketebalan
minimal 25 cm yang dilengkapi dengan pengaku sedemikian rupa sehingga secara struktur
kaku/kuat untuk menerima beban air

3.

e.

Struktur Bangunan
Seluruh bangunan terletak diatas permukaan tanah diatas pondasi beton bertulang K-225. Untuk
jenis tanah lembek (P tanah < 0,5 kg/cm2) maka pondasi dibuat diatas cerucuk sesuai
perhitungan pondasi atau menggunakan tiang pancang atau soil improvement.

f.

Pekerjaan Mekanikal
Pekerjaan pemasangan pipa-pipa pembuangan lumpur harus terbuat dari pipa baja las spiral atau
pipa baja hitam yang dilapisi epoxy.

Unit Sedimentasi (Pengendapan)


a. Fungsi
Untuk memisahkan flok yang sudah terbentuk dari unit flokulasi sehingga mudah dibuang.
b. Bentuk
Bak sedimentasi terbuat dari beton bertulang K225-U32 dengan ketebalan minimum 30 cm yang
dilengkapi dengan pengaku sedemikian rupa sehingga secara struktur kaku/kuat untuk menerima
beban air.
Permukaan unit sedimentasi berbentuk segiempat. Bangunan unit pengendapan terdiri dari 4
bagian (zona) yaitu :
1. Zona aliran masuk
2. Zona aliran keluar
3. Zona Pengendapan
4. Zona Penampung Lumpur
Zona penampung lumpur dapat terdiri atas mininimal 4 hopper (piramida terbalik) untuk
mempercepat pengumpulan lumpur flok.
c.

4.

Ukuran
Dimensi bak pengendap dihitung berdasarkan kriteria beban permukaan sesuai dengan lampiran.
Zona pengendapan menggunakan tipe plate settler atau tube sedangkan matrialnya terbuat dari
baja tahan karat atau stainless steel (SS) dengan ketebelan 0.5 mm s/d 1.0 mm dengan
ketentuan sebagai berikut :sudut kemiringan pelat 60 derajat, jarak antar pelat 2,5 s/d 3,5 cm dan
tinggi vertikal pelat : 1 2,4 m. Beban permukaan sedimentasi sekitar 5 s/d 35 m3/jam/m2
dengan kecepatan pengendapan kurang dari 0,5 m/jam.
Kemiringan dinding zone penampung lumpur dibuat sebesar 45 s/d 60 derajat terhadap
horisontal. Pipa pembuangan lumpur berdiameter minimal 150 mm.

Unit filtrasi (Penyaringan)


Terbuat dari Beton Bertulang K225-U32 dengan ketebalan minimum 30 cm yang dilengkapi dengan
pengaku sedemikian rupa sehingga secara struktur kaku/kuat untuk menerima beban air. Penyaringan
dilakukan dengan menggunakan saringan pasir atau campuran (mixed media) ataupun saringan yang

35

Page 36 of 40
terdiri dari single layer media,sedangkan filter bottom dilengkapai dengan filter nozzle ( slot size 0.1
mm dan kerapatan minimum 50 noszle/m2).
Kecepatan filtrasi : ( 5,00 15,00 ) m3 / m2 / jam pada operasi normal dan kecepatan pencucian filter
: ( 40 55 ) m3 / m2 / jam
Sistem pencucian boleh dilakukan dengan sistem pemompaan backwash maupun dengan sistem
gravitasi saling mencuci dengan persyaratan umum yaitu tersedianya kontrol head loss atau driving
head yang cukup untuk back wash filter. Pengaturan debit yang keluar dari unit filtrasi harus dapat
diatur dengan mudah dan hasil pengolahan dapat dilihat melalui meter air / flow meter yang sudah
termasuk dalam pekerjan ini.

IV MATERIAL
1.

Kerangka Baja Tahan Karat


a. Standar
Bahan Baja tahan karat harus memenuhi Standard Industri Indonesia (SII/SNI),AISI SS 304
dan 316 atau standard lainnya yang disetujui oleh pemberi tugas.
Pemberi tugas akan menolak baja yang akan digunakan apabila baja tersebut cacat. Material
harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mudah rusak.
b. Cacat Laminar
Elemen-elemen yang dibutuhkan apabila akan dilaminar harus diperiksa dulu oleh pemberi
tugas, dimana elemen yang tidak mempunyai sertifikat harus diperiksa dengan BS 5996 atau
prosedur lain yang ditentukan oleh pemberi tugas.
c.

Pemeriksaan dan Pengujian


Kontraktor baja harus menyertakan sertifikat pengujian dan pemeriksaan yang dikeluarkan oleh
pabrik, proses pembuatan di pabrik dan tingkat mutu produk, analisis ladle dan hasil
pemeriksaan mekanis untuk material yang digunakan.
Sertifikat dari pabrik seperti yang disebut diatas harus ada pada saat material dikirim dan harus
sesuai dengan jumlah permintaan.
Jika pengiriman tidak disertai dengan sertifikat, maka Kontraktor harus mempunyai
dokumentasinya dan jaminan kualitas.
Pernyataan tertulis dapat dipertimbangkan untuk sebagai dokumentasi jaminan kualitas material.
Sistem jaminan kualitas ini dapat menyatakan antara lain :
Material yang dikirim mempunyai kekuatan dan kualitas seperti yang terdapat pada
sertifikat.
Pengadaan baja harus dari pabrik yang disetujui oleh pemberi tugas.
Apabila Kontraktor tidak dapat menyediakan dokumentasi yang cukup untuk persyaratan diatas,
maka tes terhadap material harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dari pemberi tugas.

d. Penandaan
Baja yang disupplai dari pabrik atau Kontraktor harus diberi tanda sesuai dengan spesifikasi
produknya.

e.

Baut dan Mur


Baut dan mur harus sesuai dengan Standard Industri Indonesia (SII), mur harus mempunyai
kekuatan minimal sesuai dengan tingkat kekuatan baut atau elemen lainnya. Baut harus terbuat
dari baja tahan karat.

f.

Plain Washer/Plat Perantara


Plain washer untuk baut dan mur harus terbuat dari baja tahan karat.

PENGELASAN
36

Page 37 of 40
Semua cara pengelasan yang digunakan untuk mengelas baja tahan karat harus dengan metoda las
Argon.

VI PABRIKASI
1.

Umum
Semua pabrikasi harus dikerjakan di workshop, hanya pemasangan unit-unit seperti pengelasan dan
penyambungan joint (sambungan) dan disetujui oleh pemberi tugas dapat dilaksanakan di lokasi
pemasangan

2.

Identifikasi
Untuk tujuan penandaan pada waktu pabrikasi, setiap bagian ditandai dengan tanda yang berbeda dan
dapat tahan lama diusahakan tidak merusak material.
Pemotongan
Pemotongan dilakukan dengan gergaji, gunting besar, croping atau alat pemotong dengan mesin atau
manual.
Alat pemotong manual digunakan apabila tidak mungkin digunakan alat pemotong mesin.
Notthing adalah untuk memulai membuat lubang yang ukurannya lebih kecil dari kebutuhan, sesudah
itu lubang tersebut disempurnakan sesuai kebutuhan dengan dikikir atau digerinda.
Tepi-tepi potongan harus mempunyai profit yang benar dan bebas dari takik dan bebas dari gerigi,
jika perlu dibaut.

3.

4.

Pembuatan Lubang
Pembuatan lubang untuk alat pengunci atau penjepit harus dibor. Pembuatan lubang hanya dapat
dilakukan pada sambungan (joint) struktur yang kedua dan disetujui oleh pemberi tugas.
Slotted holes dapat dibuat dengan membuat lubang langsung atau dengan mengebor dua buah lubang
dan disempurnakan dengan pemotongan.
Semua lubang untuk lubang kunci atau penjepit harus dibuat tempat pasangannya yang sesuai
sehingga kunci atau penjepit dapat dimasukan dengan baik pada sudut yang tepat.
Jika setiap elemen setelah dibor, akan diberi galvanis maka ukuran lubangnya diperbesar 0,1 mm.
a.

Pengeboran
Bagian kasar harus disingkirkan dari lubang sebelum pemasangan kecuali dimana lubang yang
dibor langsung melalui bagian yang sudah diklem, dimana bagian ini tidak dapat dipisahkan lagi
setelah dibor, bagian ini perlu dipisahkan untuk menyingkirkan bagian kasarnya.

b. Ukuran Sebenarnya
Jika lubang langsung dibuat dalam ukuran yang sebenarnya, semua kondisi dibawah ini harus
dipenuhi :
Lubang harus bebas dari bagian yang kasar untuk mencegah berubahnya posisi bagian yang
padat ketika diketatkan.
Diameter material yang akan dimasukkan kedalam lubang tidak boleh lebih besar dari
diameter lubang.
c.

5.

Ukuran Lubang
Untuk baut dengan diameter tidak lebih dari 24 mm, diameter lubang tidak boleh lebih 2 mm
daripada diameter baut > 24 mm, diameter lubang tidak boleh lebih 3 mm dari diameter baut,
kecuali untuk baseplate baja dan dispesifikasikan oleh pemberi tugas.

Perakitan
Semua komponen harus dipasang menurut spesifikasi yang ditentukan sehingga komponen tidak
akan berlekuk, terpelintir atau kerusakan lainnya dan harus disediakan jarak tertentu jika diperlukan.
Penyimpangan pada waktu meluruskan lubang diusahakan tidak membesarkan lubang atau merubah
logam.

37

Page 38 of 40
Jika penyimpangan terjadi tidak dapat digunakan kembali kecuali proses pembesaran lubang
disetujui oleh pemberi tugas.
6.

Pengelasan
Pengelasan struktur/kerangka baja harus sesuai dengan BS 5135 kecuali proses lainnya yang disetujui
oleh pemberi tugas.
Selain proses pemancaran logam, semua proses untuk pekerjaan pengelasan kerangka baja hanya
dapat dilakukan dengan persetujuan pemberi tugas.
Pengelasan harus dilakukan secara merata keseluruh bagian untuk memperkecil korosi pengelasan
yang terputus-putus harus dihindari.
a.

Pelaksanaan Pengelasan
Kondisi yang baik untuk pekerjaan pengelasan adalah sebagai berikut :
Permukaan yang akan disambungkan/digabungkan harus mempunyai bentuk yang cocok
untuk dilas (jarak diantara ujung yang akan disambung, sudut pemotongan yang akan
disambung, dan lain-lain harus benar).
Posisi tukang las dalam melakukan pengelasan harus benar, sebagai contoh harus disediakan
tangga untuk berpijak jika diperlukan.
Pengelasan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca yang buruk (permukaan yang akan
disambung dan tongkat untuk mengelas harus kering).
Cat dan kotoran lainya yang dapat menganggu proses pengelasan harus disingkirkan
sebelum pengelasan dilakukan.
Material yang akan disambung harus mempunyai sifat yang mudah untuk dilas.
Filter logam pada tongkat untuk mengelas harus menghasilkan tenaga yang kuat, waktu yang
cukup lama dan pengaruh yang kuat kurang lebih sama atau lebih besar dari kualitas baja yang
akan disambung.
Sambungan harus kedap air meskipun tanpa proteksi terhadap korosi.
Pengelasan yang dilakukan harus sedemikian rupa sehingga tekanan dan perubahan bentuk pada
saat penyempurnaan bentuk dapat diminimalkan.
Permukaan baja yang akan dilas harus halus dan percikan hasil pengelasan harus disingkirkan
dengan jalan digerinda atau cara lainnya. Semua ujung-ujung yang tajam harus ditumpulkan.

b. Rencana Pengelasan
Dalam rencana pengelasan harus terdapat detail tentang pelaksanaan dan urutan pekerjaan
pengelasan dan metoda pemeriksaan dan dokumentasinya.
Rencana pengelasan ini sudah harus diserahkan kepada pemberi tugas sebelum pekerjaan
dimulai. Pada saat pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mengawasinya dan menjamin
bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
Pengelasan yang tidak sesuai dengan persyaratan harus diperbaiki dan pemeriksaan harus
diperketat sesuai dengan keinginan pemberi tugas. Pemberi tugas dapat setiap waktu
mengunjungi workshop untuk memeriksa pekerjaan.
c.

Pemeriksaan dan Pengujian Pekerjaan Pengelasan


Pemeriksaan oleh pemberi tugas meliputi :
1. Material yang dikirim harus sesuai dengan sertifikasi pabrik dan material tersebut harus
dapat dilas.
2. Katoda untuk mengelas
3. Celah, ujung-ujung yang dipotong adalah yang akan disambungkan sesuai dengan type
pengelasan yang digunakan.
4. Ujung-ujung yang akan disambungkan harus bersih.
5. Hasil las harus waterproof (kedap air).
Jika perlu bagian-bagian yang akan disambung digambarkan secara lengkap bersama-sama.
Pelat-pelat baja tahan karat kadang-kadang diperlukan untuk menjamin bahwa total jarak yang
tersisa antara permukaan yang berdekatan tidak lebih dari 2 mm. Panjang baut minimal 1 galur
diatas mur setelah dirapatkan.
Baut, mur dan washer harus dari baja tahan karat.
Washer dipasang dibawah mur pada permukaan yang miring, washer harus mempunyai bentuk
khusus untuk mengimbangi kemiringan.
38

Page 39 of 40
Galur pada sekrup yang masuk ke dalam lubang tidak boleh lebih dari bagian dari ketebalan baja
tahan karat yang akan disekrup.
Umumnya untuk memperkuat sambungan agar baut tidak mudah lepas ditambahkan baut-baut
kecil disekitarnya. Jika ada kemungkinan mur dapat lepas maka mur perlu dikunci.
Baut dan lain-lain harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mudah rusak.

VII PEMASANGAN
1.

Pengiriman, Penyimpanan dan Pemeliharaan


Komponen-komponen penting harus ditangani dan ditumpukkan sedemikian rupa sehingga tidak
terjadi kerusakan permanen pada komponen, artinya kerusakan harus diminimalkan.
Selama berlangsungnya pemasangan juga dilindungi dari timbulnya kerusakan-kerusakan.
Pemeliharaan khusus agar ujung-ujung yang bebas tetap keras/kaku, mencegah kerusakan permanen
dan mampu melindungi mesin-mesin. Semua baut, mur, washer, sekrup dan pelat-pelat kecil dan
benda-benda harus dipak dengan baik dan mudah diidentifikasikan.

2.

Pengasangan Kerangka / Konstruksi Baja


Hanya tenaga kerja yang terampil dan dapat diandalkan, peralatan dan alat-alat yang aman dapat
digunakan untuk pekerjaan pemasangan.
Pelaksanaan pekerjaan baja harus direncanakan dan dijalankan dalam kondisi yang dapat menjamin
keselamatan setiap waktu.
Selama pemasangan kerangka, bajatahan karat harus dibaut atau dikencangkan dengan baik untuk
menjamin agar mampu menahan semua beban yang ada selama pemasangan, termasuk beban
pemasangan instalasi dan pengoperasian.
Penahan/penguat atau pengekang sementara tetap dibiarkan pada posisinya sampai kondisi tertentu
hingga aman untuk dilepaskan.
Semua sambungan untuk penguat, baut, dan lain-lain yang bersifat sementara pada waktu digunakan
tidak boleh memperlemah struktur permanen atau mempengaruhi kemampuan pelayanannya.

3.

Site Welding (Tempat Pengelasan)


Pengelasan, perencana pengelasan, tukang las dan pemeriksaan dilokasi instalasi sesuai dengan
syarat-syarat pengelasan.

VIII LAIN-LAIN
1.

Perpipaan
Perpipaan di instalasi ini harus direncanakan penempatannya sedemikian rupa sehingga mudah untuk
dioperasi, pemeliharaan dan pengamanannya.
Harus dapat terlihat dengan jelas kegunaan masing-masing pipa tersebut, misalnya :
Pipa penyadap air baku (raw water line)
Pipa-pipa inlet dan outlet dari filter floculation dan sedimentation
Pipa-pipa overflow
Pipa-pipa distribusi/air baku
Pipa-pipa larutan zat kimia
Pipa-pipa penguras
Pipa-pipa drainase dan lain-lain
Pipa yang mengalir larutan kimia harus dari bahan yang tahan terhadap asam atau jenis kimia yang
dipompakan, demikian pula perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan seperti gate valve, check
valve dan sebagainya.

2.

Panel Kontrol
Semua peralatan yang ditawarkan harus dapat dengan mudah diawasi/ dikontrol dan harus dapat
dioperasikan secara manual atau otomatis sesuai dengan disain pabrik. Bila digunakan automatic
control maka harus dilengkapi dengan manual sebagai emergency. Semua peralatan harus dapat
dilihat dengan mudah dan petunjuk-petunjuk harus lengkap dan jelas.

39

Page 40 of 40
3.

Trial Run dan Comimisionoing


Penawar diharuskan untuk menawarkan biaya untuk trial run termasuk training untuk operator,
supervisor dan bahan kimia yang digunakan untuk masa 48 jam.

4.

Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan dihitung untuk masa 180 hari kalender setelah penyerahan pertama, dimana
penawar diharuskan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada waktu masa
pemeliharaan atas beban sendiri terkecuali kalau kerusakan tersebut disebabkan oleh salah operator
dalam pengolahannya.

5.

Garansi (Jaminan)
Penawaran harus dapat memberikan jaminan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun kepada Pemberi
Tugas bahwa alat yang ditawarkan mampu mengolah air baku menjadi air bersih seperti syarat yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI, dengan kapasitas produksi dibuktikan dengan
performance test pada trial run (pemeriksaan di laboratorium indenpenden).
Selain itu harus dilakukan mutu kualitsa air bersih yang dihasilkan oleh pihak ketiga yang ditunjuk
atas nama bersama. Pada Performance test trial run, semua hasil harus disaksikan oleh Pemberi
Tugas, dan harus ada persetujuan tertulis atas performance test tersebut.

6.

Petunjuk Operasional
Petunjuk operasional untuk menjalankan instalasi pengolahan air ini harus dibuat dengan rincian,
jelas dan dilengkapi dengan skematik/gambar-gambar yang mudah dipahami.

40

Anda mungkin juga menyukai