Anda di halaman 1dari 1

Troides helena, Si Cantik dari Alam

Troides helena merupakan salah satu kekayaan kupu-kupu di Indonesia. Hidup pada
ketinggian 0-1.000 mdpl, kupu-kupu yng didominasi warna hitam ini tersebar di hampir seluruh
pulau di Indonesia. Peranannya sebagai penyerbuk, indikasi keadaan lingkungan, dan penelitian
membuat kupu-kupu yang biasa disebut Common Birdwing ini sangat penting keberadaannya.
Namun sayang, jumlah kupu-kupu seukuran telapak tangan orang dewasa ini semakin
berkurang. Perburuan liar menjadi salah satu penyebab berkurangnya kupu-kupu yang memiliki
corak hitam dan kuning ini. Selain itu perubahan habitat yang terjadi karena perubahan muka lahan
juga ikut andil membuat kupu-kupu ini semakin menghilang. Kondisi Troides helena yang
semakin terancam ini memaksa pemerintah nasional mengeluarkan PP No.5 tahun 1990 dan pihak
internasioal mengeluarkan CITES Appendix II untuk melindungi jenis tersebut.
Butuhnya penanganan khusus unutk melindungi jenis ini agar tidak punah yaitu dengan
adanya strategi konservasi. Starategi konservsi dapat dilakukan dengan prinsip save, study dan use.
Prinsip tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga ada keterkaitan diantaranya. Prinsip save
dapat dilakukan dengan cara memberikan perlindungan melalui peraturan baik dari pemerintah
maupun organisasi internasional.
Tidak hanya itu, perlindungan dapat dilakukan dengan cara melindungi jenis tersebut di
habitat aslinya maupun diluar habitatnya. Contohnya, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
yang melakukan perlindungan di habitat asli dan penangkaran kupu-kupu di Taman Mini
Indonesia Indah merupakan perlindungan di luar habitnya.
Adanya penelitian lebih lanjut mengenai Common Birdwing sangat penting dalam prinsip
study. Penelitian dapat dilakukan seperti mengamati aktivitas untuk memantau siklus hidupnya,
penelitian ekologi untuk melihat pengaruhnya di alam, penelitian morfologi untuk melihat
taksonominya dan lain sebagainya.
Pengambilan manfaat (use) dari kupu-kupu tersebut dapat dilakukan jika kedua prinsip
tersebut telah dilakukan sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Tidak dipungkiri kupu-kupu
elok ini merupakan penyumbang devisa bagi sub-sektor kehutanan Indonesia. Namaun untuk
melakukan hal tersebut, perlu adanya pengawasan dan izin yang ketat. Hal tersebut sudah tercatat
dalam peraturan pemerintah No 8 TAHUN 1999 yang menyatakan LIPI memegang otoritas
keilmuwan mengenai pengaturan izin perdagangan. (ARANI).
SAFANA/Sekitar Alam Flora dan Fauna/Edisi 1/Oktober/2014/Jakarta/auroradanista@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai