Anda di halaman 1dari 11

0394M Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

LECTURE NOTES

The Role of The System Analyst

0394M Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

LEARNING OUTCOMES
1. Explain Software Development and Systems Analysis and Design

OUTLINE MATERI :
1. The Analyst as a Business Problem Solver
2. Systems that Solve Business Problems
3. Required Skills of the System Analyst
4. Analysis-Related Careers

0394M Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

ISI MATERI
The Role of The System Analyst
Matakuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi merupakan matakuliah yang masih
berhubungan erat dengan Pengembangan Sistem Informasi. Oleh karena itu, Anda mungkin
akan menemukan beberapa kesamaan topik di dalam pembahasan matakuliah ini. Selain itu,
matakuliah ini juga akan memiliki matakuliah lanjutan, yaitu Analisa dan Perancangan
Sistem Informasi Lanjut. Jadi Anda diharapkan untuk dapat menaruh perhatian khusus
terhadap ketiga matakuliah tersebut, mengingat pengetahuan yang Anda peroleh dari
ketiganya sangatlah berguna untuk mempersiapkan Anda sebelum Tugas Akhir/Skripsi
(apabila Anda memilih topik terkait dengan pengembangan atau analisa perancangan sistem
informasi).

The Analyst as a Business Problem Solver


Kebutuhan terhadap orang-orang IT semakin meningkat dewasa ini. Hal ini juga ditenggarai
oleh adanya kesadaran dari perusahaan atau organisasi mengenai betapa pentingnya IT dalam
meningkatkan kinerja bisnis. Oleh karena itu, untuk membangun sebuah sistem informasi
yang sesuai bagi perusahaan atau organisasi, diperlukanlah orang-orang yang mampu
menganalisa dan merancangnya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Kegiatan pengembangan sistem informasi pada umumnya melibatkan dua (2)
kegiatan dasar yang utama, yaitu system analysis dan system design. System analysis
merupakan sebuah proses memahami dan merinci dengan lebih detil perihal seperti apa
sebuah sistem informasi yang harus dibangun. Sementara itu, system design merupakan
sebuah proses merinci yang lebih detil terhadap bagaimana sebaiknya komponen-komponen
pembangun sistem informasi harus diimplementasikan. Dua (2) kegiatan utama ini akan
terlaksana dengan baik apabila terlebih dahulu dipahami perihal kebutuhan bisnis dari
perusahaan yang mengembangkan sistem informasi tersebut. Oleh karena itu, kehadiran
seseorang yang sekiranya mampu menjembatani antara kebutuhan bisnis dan solusi sistem
informasi sangatlah dibutuhkan di dalam pengembangan sistem informasi. System analyst
merupakan jawaban untuk kebutuhan ini. System analyst merupakan seorang profesional

0394M Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

bisnis yang mengaplikasikan teknik analisis dan perancangan guna menyelesaikan masalah
bisnis perusahaan dengan menggunakan dukungan dari teknologi informasi (TI).
Sebagai problem solver (pemecah masalah), ada beberapa karakteristik yang melekat
pada system analyst, yaitu adalah sebagai berikut:
Seorang system analyst

harus memiliki pengetahuan akan teknologi dan

pemrograman. Oleh karena itu system analyst umumnya merupakan pribadi yang upto-date terhadap perkembangan teknologi.
Seorang system analyst mampu memahami sebuah permasalahan bisnis dari berbagai
aspek dan sudut pandang.
Seorang system analyst berpikir dengan sistematis dan memberikan solusi yang
masuk akal terhadap permasalahan bisnis yang dihadapi perusahaan.
Seorang system analyst memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan akan melakukan
tindakan-tindakan yang diperlukan (seperti investigasi terhadap stakeholders,
pemeriksaan prosedur dan dokumen-dokumen, etc.) guna mendapatkan pemahaman
menyeluruh terhadap sebuah permasalahan.
Seorang system analyst selalu terbuka dengan berbagai masukan dan kemungkinan
guna menghasilkan opsi-opsi pemecahan masalah yang dapat memingkatkan kinerja
bisnis dengan lebih baik lagi.
Walaupun seorang system analyst dituntut untuk mengetahui hal-hal teknis terkait
dengan solusi TI, Pada akhirnya solusi-solusi yang diberikan akan mengacu pada
solusi untuk sebuah peningkatan kinerja bisnis.
Dalam menyelesaikan sebuah permasalahan, seorang system analyst fokus terlebih
dahulu pada pemahaman masalah bisnis secara menyeluruh. Berikut adalah pendekatan yang
dilakukan oleh seorang system analyst dalam pemecahan sebuah masalah:
1. Meneliti lebih dalam terhadap permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat
diperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah tersebut.
2. Mengecek apakah kiranya manfaat yang akan diperoleh dari pemecahan masalah
tersebut akan sebanding dengan biaya dan usaha yang akan dikeluarkan.

0394M Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

3. Mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan yang harus disediakan terkait dengan


pemecahan masalah tersebut.
4. Membangun serangkaian solusi-solusi, beserta alternaif-alternatifnya, yang
memungkinkan untuk memecahkan masalah.
5. Menentukan solusi mana yang terbaik dan membuat rekomendasi untuk solusi
yang dipilih tersebut.
6. Mendefinisikan rincian informasi dari solusi yang dipilih, baik berupa jadwal,
biaya, person-in-charge, step-by-step solusi, dan sebagainya.
7. Mengimplementasikan solusi berdasarkan rincian informasi yang telah dibuat.
8. Melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa solusi yang dijalankan dapat
memberikan hasil yang diinginkan.
Systems That Solve Business Problems
Solusi-solusi yang diberikan oleh seorang system analyst tidak jarang berupa sebuah sistem
informasi yang mampu memberikan value untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan.
Sistem informasi merupakan sebuah kumpulan komponen-komponen (hardware, software,
people, data, procedures, etc.) yang saling terhubung di dalam mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan menyediakan output berupa informasi yang dibutuhkan guna menyelesaikan
sebuah tugas kerja. Sistem sendiri memiliki arti sebagai sebuah koleksi dari komponenkomponen yang saling terhubung yang sama-sama berfungsi untuk mencapai sebuah keluaran
yang diinginkan. Sementara itu, subsystem merupakan sebuah sistem yang merupakan bagian
dari sistem yang lebih besar.
Tidak jarang, apabila sebuah sistem dirasa memiliki lingkup yang terlalu luas atau
kompleks, maka dilakukan functional decomposition terlebih dahulu untuk memudahkan di
dalam pengembangannya. Functional decomposition merupakan pembagian sebuah sistem
menjadi kelompok-kelompok komponen berdasarkan subsystems yang telah terbagi lebih
lanjut ke dalam subsystems yang lebih kecil. Contohnya Sistem Informasi PT XYZ terbagi ke
dalam empat subsystems yaitu Customer Relationship Management System, Accounting and
Financial Management System, Manufacturing Management System, dan Human Resource
Management System; dimana Customer Relationship Management System-nya di-functional

0394M Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

decomposition menjadi Sales Management System, Account Management System, Product


Information System, dan Technical Support System.
Lebih lanjut, setiap sistem yang dibangun akan memiliki pembatas antara dirinya
dengan lingkungannya. Pembatas ini dapat berupa system boundary ataupun automation
boundary. System boundary merupakan pemisahan antara sistem dengan lingkungannya,
dimana garis batasnya ditentukan dari papasan antara input dan output-nya. Sementara itu,
system boundary merupakan pemisahan antara bagian yang terotomatisasi dengan bagian
yang manual dari sebuah sistem.
Dikarenakan kinerja bisnis perusahaan dipengaruhi oleh berbagai macam aktivitas,
banyak sistem informasi yang hadir untuk meng-handle berbagai aktivitas tersebut. Semua
aktivitas sistem informasi tersebut akan sangat baik apabila terpusat pada sebuah database
yang terintegrasi. Adapun database merupakan sekumpulan data yang terkelola dan terpusat,
yang dapat diakses oleh banyak pengguna ataupun sistem lainnya pada saat bersamaan. Oleh
karena itu, semua sistem informasi tersebut hendaknya terintegrasi dalam sebuah Enterprise
Resource Planning (ERP), yang dimana harus disetujui dan menjadi komitmen bagi
perusahaan untuk mau menggunakan serangkaian software packages yang terintegrasi untuk
sistem-sistem informasi utama yang penting bagi kinerja bisnis perusahaan. Jenis-jenis sistem
informasi yang sering ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Customer Relationship Management (CRM) System, merupakan sebuah sistem yang
mendukung kegiatan marketing, sales, dan service operations yang melibatkan
interaksi baik langsung maupun tidak dengan customer.
2. Supply Chain Management (SCM) System, merupakan sebuah sistem yang
tampaknya menyatukan kegiatan product development, product acquisition,
manufacturing, dan inventory management.
3. Accounting and Financial Management (AFM) System, merupakan sebuah sistem
yang mencatat informasi akuntansi yang dibutuhkan terkait dengan pembuatan
laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya, yang akan digunakan oleh
investors dan creditors.
4. Human Resource Management (HRM) System, merupakan sebuah sistem yang
mendukung employee-related tasks seperti payroll, benefits, hiring, dan training.

0394M Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

5. Manfucaturing Management System, merupakan sebuah sistem yang mengendalikan


proses internal production yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
6. Knowledge Management System (KMS), merupakan sebuah sistem yang mendukung
penyimpanan dan akses terhadap dokumen-dokumen dari semua bagian organisasi.
7. Collaboration Support System (CSS), merupakan sebuah sistem yang memungkinkan
para karyawan yang terpisah secara geografis untuk dapat berkolaborasi dan bekerja
bersama-sama dalam sebuah projek atau pekerjaan yang sama.
8. Business Intelligence System, merupakan sebuah sistem yang mendukung
perencanaan strategi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para executives
perusahaan.
Tahukah Anda, apa saja yang termasuk dalam komponen-komponen daripada sistem
informasi? Mungkin Anda sudah mendapatkannya dari beberapa matakuliah sebelumnya
yang sudah pernah Anda ambil. Menurut buku acuan dari matakuliah ini, ada tujuh (7)
komponen yang membentuk sebuah sistem informasi, yaitu: hardware, software, people,
data, procedures, inputs, dan outputs. Ketujuh komponen tersebut haruslah diperhatikan pada
saat melakukan analisa dan perancangan sistem informasi. Jadi fokus Anda, tidak selalu harus
memperhatikan dari sisi teknologinya saja (hardware, software), tetapi juga harus
memperhatikan kebutuhan data dan laporan (data, inputs, outputs), serta bagaimana menghandle proses bisnis serta para pelaku atau orang-orang yang terlibat di dalamnya (people,
procedures).
Required Skills of the System Analyst
System analyst membutuhkan serangkaian kemampuan khusus. Pertama, mereka harus
mampu memahami bagaimana cara membangun sebuah sistem informasi, yang berarti
membutuhkan tidak sedikit pengetahuan terhadap hal-hal teknis (teknologi). Kedua, mereka
harus mampu memahami bisnis yang sedang mereka hadapi dan bagaimana bisnis tersebut
dapat didukung oleh tiap jenis informasi yang ada. Terakhir, analyst harus mampu
memahami perilaku dan jenis-jenis orang yang ada serta cara kerja mereka.
Walaupun

seorang

analyst

tidak

terlibat

dalam

aktivitas-aktivitas

seperti

programming, network design, atau hardware configuration, akan sangat penting bagi dirinya
untuk memahami berbagai jenis teknologi (teknologi apa yang digunakan, bagaimana cara

0394M Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

kerjanya, dan bagaimana perkembangannya). Seorang system analysts harus mampu


memahami hal-hal dasar seperti berikut:
Computers dan cara kerjanya
File, database, dan storage hardware dan software
Input dan output hardware dan software
Computer networks dan protocols
Programming languages, operating systems, dan utilities
Communication dan collaboration technology seperti digital telephones, videoconferencing, dan web-based document management systems.
System analyst juga harus tahu akan banyak hal terkait dengan tools dan techniques
untuk membangun sistem. Tools merupakan alat bantu dalam rupa software products yang
digunakan untuk membantu pembangunan spesifikasi analisis dan perancangan serta
komponen-komponen dari sistem secara keseluruhan. Beberapa tools yang dapat digunakan
seperti Microsoft Access, Oracle JDeveloper, Enterprise Architect, etc.
Sementara itu, techniques merupakan strategi-strategi yang digunakan untuk
menyelesaikan aktivitas-aktivitas pembangunan sistem dengan spesifik. Beberapa contoh dari
techniques adalah sebagai berikut:
Project planning techniques
Cost/benefit analysis techniques
Interviewing techniques
Requirements modeling techniques
Architectural design techniques
Network configuration techniques
Database design techniques

0394M Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Knowledge dan skills lain yang penting bagi seorang analyst adalah kemampuan
untuk memahami bisnis dari organisasi. Beberapa hal yang harus dipahami seperti (1) fungsifungsi bisnis apa yang dijalankan di perusahaan, (2) bagaimana struktur dari perusahaan, (3)
bagaimana perusahaan dikelola, (4) aktivitas kerja apa saja yang terjadi di perusahaan, (5)
seperti apa rincian dari kegiatan bisnis perusahaan, (6) apa saja indikator-indikator
kesuksesan dari perusahaan, (7) apa saja strategi dan perencanaan dari perusahaan, dan (8)
apa saja tradisi dan nilai yang dipegang oleh perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi
seorang analyst untuk memahami perusahaan beserta budaya, visi, misi dan tujuannya,
sehingga solusi yang direkomendasikan dapat sesuai dengan perusahaan itu sendiri.
Interpersonal skills mungkin adalah kemampuan yang paling penting bagi seorang
analyst, mengingat dirinya akan berhubungan dengan banyak sekali orang dalam kegiatan
menggali informasi, bekerja dalam tim sampai meyakinkan rekomendasi solusi yang
diberikan. Analyst harus dapat berperan sebagai translator yang mampu menterjemahkan
kebutuhan bisnis menjadi kebutuhan fungsional dan solusi TI menjadi solusi bisnis yang
memiliki value untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Di samping itu, analyst harus
dapat bertindak juga sebagai communicator, negotiator, teacher, mentor, confidant,
collaborator, manager, dan leader.
Dalam pekerjaannya, system analyst akan terlibat dengan informasi-informasi pribadi
ataupun perusahaan yang penting. Oleh karena itu, analyst harus mampu menjaga
kerahasiaan akan informasi-informasi tersebut. Pada lain kesempatan, analyst juga dapat
ditempatkan di perusahaan lain yang menjadi client, sehingga kerahasiaan informasi harus
dapat dijaga demi profesionalisme kerja sebagai seorang system analyst. Etika dan integritas
dari seorang system analyst haruslah dilaksanakan dengan penuh komitmen.
Analysis-Related Careers
Ada banyak sekali title pekerjaan yang melibatkan kemampuan analisa dan perancangan,
beberapa di antaranya adalah: programmer analyst, business systems analyst, system liaison,
end-user analyst, business consultant, systems consultant, systems support analyst, systems
designer, software engineer, system architect, web architect, webmaster, dan web developer.
Bahkan dewasa ini pun seorang programmer sering diwajibkan untuk memiliki kemampuan
analisa dan perancangan tersebut, atau setidaknya dapat memahami kebutuhan user-nya dan
mampu mentranslasikannya menjadi sebuah aplikasi yang bisa menjawab kebutuhan tersebut.

0394M Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

SIMPULAN
Di samping pembahasan yang sudah terpaparkan di atas, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi untuk topik ini, yaitu:
1. Sebagai seorang system analyst, pastikan Anda memahami organisasi secara
keseluruhan, baik dari budaya, visi, misi, dan tujuan organisasinya. Pastikan bahwa
solusi yang Anda rekomendasikan dapat sesuai dengan kondisi perusahaan sudah
Anda pahami sebelumnya tersebut.
2. Ingat, bahwa analisa dan perancangan sistem informasi bukan semata-mata harus
berfokus pada teknologi atau aplikasi juga, tetapi juga harus memperhatikan semua
komponen dari sistem informasi. Sehingga, selain dari sisi teknologi, juga ada
pembenahan dari sisi manajemen (procedures dan people).
3. Knowledge dan skills yang dimiliki oleh system analyst membutuhkan pendidikan,
latihan, dan pengalaman yang harus terus diasah. Akan tetapi perlu diingat bahwa
perlu untuk menyeimbangkan hard skills (kemampuan untuk area teknis seperti
database design, programming, dan telecommunications) dan soft skills (kemampuan
untuk area non-teknis seperti interviewing, team management, dan leadership) yang
dimiliki, sehingga kombinasi keduanya akan mendukung pekerjaan Anda sebagai
seorang system analyst.
4. Banyak para executives yang memiliki ide-ide brilliant tapi terkadang mengalami
kesulitan untuk menterjemahkannya dalam bentuk supply dari sistem informasi. Oleh
karena itu, pastikan sebagai system analyst, Anda melakukan interview kepada
mereka untuk mengetahui pandangan mereka terhadap bisnis yang ingin dicapai.

0394M Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

DAFTAR PUSTAKA
John W. Satzinger,Robert B. Jackson,Stephen D. Burd. (2012). Introduction to Systems
Analysis and Design: An Agile, Iterative Approach. 06. Course Technology. Canada. ISBN:
9781111972264

Anda mungkin juga menyukai