Anda di halaman 1dari 1

Analisis Film Dokumenter Reformasi Indonesia 1998

Oleh: Rahardiyan Septa N (105120100111023)


Dalam pemikiran saya, gerakan sosial dapat diartikan sebagai tindakan menentang
perubahan atau melakukan perubahan yang dilakukan oleh masa dalam jumlah yang besar.
Lebih jelasnya gerakan sosial muncul akibat dari ketidakpuasan masyarakat terhadap
keputusan atau kebijakan yang ditetapkan, entah itu keputusan pemerintah atau yang lainnya.
Dalam film ini gerakan yang muncul adalah gerakan reformasi mahasiswa yang ingin
mengembalikan cita-cita bangsa Indonesia pasca kemerdekaan yang telah mengalami
perubahan setelah berada di tangan Soeharto atau pada rezim Orde Bar (Orba). Gerakan ini
juga dilakukan oleh mahasiswa dikarenakan kebebasan berpendapat mereka dikekang oleh
pemerintah, sehingga aspirasi atau suara masyarakat tidak ada yang didengar, selain itu
hutang luar negeri yang semakin menumpuk dan diperparah dengan melambungnya hargaharga kebutuhan pokok. Aktor dalam film ini tentu adalah mahasiswa, dimana mahasiswa
adalah agen perubahan dan pendamping masyarakat. Mahasiswa yang berpendidikan dan
berpikir kritis tentu akan sangat peka dengan permasalahan yang terjadi dalam tubuh
pemerintahan Orba. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang seolah-olah menjadi budaya
akhirnya menjamur dan hanya menguntungkan kaum-kaum tertentu. Dan juga yang tidak
kalah menarik adalah berkuasanya Soeharto dengan cara ditaktor. Mahasiswa sebagai
tonggak perubahan merasa geram terhadap pemerintah dan ingin mengembalikan masa
kejayaan Indonesia dulu.
Dalam film dokumenter yang menceritakan tentang tragedi Tri Sakti dan Semanggi
tersebut dapat disimpulkan sebagai Gerakan Sosial karena gerakan tersebut merupakan suatu
aksi protes yang dilakukan untuk menciptakan suatu perubahan yang bersifat kolektif yang
artinya dilakukan secara bersama-sama dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
ketidakberesan pemerintah era Soeharto yang penuh dengan kemunafikan. Gerakan
mahasiswa pada tahun 1998-tepatnya bulan Mei-cenderung pada perilaku kerumunan aksi
dimana aksi demonstrasi mereka lakukan secara terus menerus dengan mengandalkan
mobilisasi massa demi tujuan bersama. Gerakan ini terorganisir namun tidak terstruktur,
artinya adanya rencana dari mahasiswa untuk menggulingkan rezim Soeharto. Tipologi dari
gerakan sosial ini yaitu nyata dari bawah yang artinya gerakan ini nyata dilakukan dari
golongan bawah bukan dari kaum elite atau pemerintah. Gerakan sosial ini dapat digolongkan
sebagai Gerakan Sosial Klasik (GSK) dimana gerakan sosial ini bertujuan untuk melawan
negara atau pemerintah karena pemerintah Orba sudah tidak lagi peka terhadap masyarakat
yang semakin sengsara. Kepentingan kelompok juga mewarnai GSK ini, kelompokkelompok mahasiswa ingin agar pemerintah dapat mendengarkan aspirasi rakyat. Dan
gerakan ini dilakukan secara radikal, membabi buta, dan penuh dengan kekerasan. Terbukti
dengan banyaknya korban tewas akibat tragedi atau gerakan ini. Gerakan mahasiswa pada
Mei 1998, merupakan masa paling bersejarah bagi seluruh mahasiwa di Indonesia, dimana
mereka dengan intelektualitasnya mempertaruhkan nyawa demi membawa perubahan bagi
bangsa, sehingga kini tertoreh dalam sejarah reformasi Indonesia. Keberhasilan gerakan ini
sepatutnya dijadikan pelajaran untuk kedepannya bagi semua kalangan baikitu dari
pemerintah, mahasiswa ataupun masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai