Dalam pemikiran saya, gerakan sosial dapat diartikan sebagai tindakan menentang perubahan atau melakukan perubahan yang dilakukan oleh masa dalam jumlah yang besar. Lebih jelasnya gerakan sosial muncul akibat dari ketidakpuasan masyarakat terhadap keputusan atau kebijakan yang ditetapkan, entah itu keputusan pemerintah atau yang lainnya. Dalam film ini gerakan yang muncul adalah gerakan reformasi mahasiswa yang ingin mengembalikan cita-cita bangsa Indonesia pasca kemerdekaan yang telah mengalami perubahan setelah berada di tangan Soeharto atau pada rezim Orde Bar (Orba). Gerakan ini juga dilakukan oleh mahasiswa dikarenakan kebebasan berpendapat mereka dikekang oleh pemerintah, sehingga aspirasi atau suara masyarakat tidak ada yang didengar, selain itu hutang luar negeri yang semakin menumpuk dan diperparah dengan melambungnya hargaharga kebutuhan pokok. Aktor dalam film ini tentu adalah mahasiswa, dimana mahasiswa adalah agen perubahan dan pendamping masyarakat. Mahasiswa yang berpendidikan dan berpikir kritis tentu akan sangat peka dengan permasalahan yang terjadi dalam tubuh pemerintahan Orba. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang seolah-olah menjadi budaya akhirnya menjamur dan hanya menguntungkan kaum-kaum tertentu. Dan juga yang tidak kalah menarik adalah berkuasanya Soeharto dengan cara ditaktor. Mahasiswa sebagai tonggak perubahan merasa geram terhadap pemerintah dan ingin mengembalikan masa kejayaan Indonesia dulu. Dalam film dokumenter yang menceritakan tentang tragedi Tri Sakti dan Semanggi tersebut dapat disimpulkan sebagai Gerakan Sosial karena gerakan tersebut merupakan suatu aksi protes yang dilakukan untuk menciptakan suatu perubahan yang bersifat kolektif yang artinya dilakukan secara bersama-sama dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ketidakberesan pemerintah era Soeharto yang penuh dengan kemunafikan. Gerakan mahasiswa pada tahun 1998-tepatnya bulan Mei-cenderung pada perilaku kerumunan aksi dimana aksi demonstrasi mereka lakukan secara terus menerus dengan mengandalkan mobilisasi massa demi tujuan bersama. Gerakan ini terorganisir namun tidak terstruktur, artinya adanya rencana dari mahasiswa untuk menggulingkan rezim Soeharto. Tipologi dari gerakan sosial ini yaitu nyata dari bawah yang artinya gerakan ini nyata dilakukan dari golongan bawah bukan dari kaum elite atau pemerintah. Gerakan sosial ini dapat digolongkan sebagai Gerakan Sosial Klasik (GSK) dimana gerakan sosial ini bertujuan untuk melawan negara atau pemerintah karena pemerintah Orba sudah tidak lagi peka terhadap masyarakat yang semakin sengsara. Kepentingan kelompok juga mewarnai GSK ini, kelompokkelompok mahasiswa ingin agar pemerintah dapat mendengarkan aspirasi rakyat. Dan gerakan ini dilakukan secara radikal, membabi buta, dan penuh dengan kekerasan. Terbukti dengan banyaknya korban tewas akibat tragedi atau gerakan ini. Gerakan mahasiswa pada Mei 1998, merupakan masa paling bersejarah bagi seluruh mahasiwa di Indonesia, dimana mereka dengan intelektualitasnya mempertaruhkan nyawa demi membawa perubahan bagi bangsa, sehingga kini tertoreh dalam sejarah reformasi Indonesia. Keberhasilan gerakan ini sepatutnya dijadikan pelajaran untuk kedepannya bagi semua kalangan baikitu dari pemerintah, mahasiswa ataupun masyarakat.