Anda di halaman 1dari 4

FRUSTASI

Identitas Klien
Nama

: MT

Jenis Kelamin

: Laki-laki

T.T.L

Usia

: 69 Tahun

Pendidikan

Pekerjaan

Urutan kelahiran:
Hobi

Alamat

Identitas Keluarga
No
1

Nama
MT

Jenis kelamin
Laki-laki

Usia
69 Tahun

Relasi
Klien

Latar Belakang Masalah


MT adalah seorang kakek berusia 69 tahun, tubuhnya
menyisakan fisiknya yang kekar. MT juga sering menghibur
temannya. MT tinggal di Panti bersama temannya sebanyak 76
orang. MT adalah salah satu korban bencana Tsunami. Setelah
musibah tersebut MT sangat terpukul. Ia mengalami keterpurukan
yang begitu mendalam dan bertubi-tubi.

Jika mengingat hal tersebut air matanya bercucuran dan hanya


diam serta kehilangan selera makan sampai berhari-hari. Ia merasa
dirinya tidak berarti, ia hanya menunggu datangnya maut yang akan
menjemputnya. Perasaan ini sangat mencabik-cabik jiwanya.
Kesepian yang sangat mendera bathinnya. Ia juga pernah nekad
untuk mengakhir hidupnya dengan bunuh diri. Ia terjebak dalam
situasi yang mencengkam dan mencampakkan dirinya dalam situasi
yang tidak mengenakkan. Ia merasa tidak mempunyai masa depan,
keinginan dan harapan untuk hidup.

Gejala Masalah
1. Menyendiri
2. Kehilangan selera makan berhari-hari
3. Merasa bosan, jenuh, dan ingin keluar dari panti

Dinamika Keberfungsian Klien


1. Fisik
Postur badannya menyisakan fisiknya yang kekar
2. Sosial
Sering menghibur teman yang sakit

Potensi dan Sumber


1. Klien suka berolahraga

Rumusan Masalah
1. Masalah yang dihadapi klien: Frustasi
2. Focus masalahnya: Frustasi
3. Faktor penyebab:
a. Klien merupakan salah seorang korban bencana Tsunami
b. Jika mengingat musibah tersebut Klien hanya diam
menyendiri dan tidak selera makan
c. Ia meraskan ketakutan, kecemasan yang bertubi-tubi
4. Akibat dan Pengaruh:
a. Ia merasakan kehilangan, keterpurukan yang luar biasa
b. Ia terjebak dalam situasi yang mencekam dan
mencampakkan diriny dalam situasi yang tidak mngenakkan
c. Ia nekad ingin mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri

Rencana Tindak Lanjut


Dalam melaksanakan pelayanan sosial kepada klien, Pekerja
Sosial menggunakan metode Bimbingan Sosial Perorangan (BSP).
Dengan teknik yang digunakan yaitu:
1. Motivasi (Motivation) dengan tujuan:
a. Mendorong klien untuk semangat menjalani hidup dengan
memotivasinya
b. Mendorong klien agar ia tidak memikirkan hal yang seharusnya
tidak ia pikirkan. Misalnya: ingin mengakhiri hidupnya atau
hidupnya tidak berarti.
Pekerja Sosial akan selalu membuat klien merasa hidupnya
berarti karena ia masih diberikan kesempatan hidup dan lebih
bersyukur serta mendekatka diri pada Tuhan

2. Pendampingan dengan tujuan:


a. Mendampingi klien agar selalu berfikir positif dan tidak
mengakhiri hidupnya dengan sia-sia
b. Mendampingi agar klien bisa terbebas dari rasa keterpurukan
yang ia rasakan bertubi-tubi tersebut menjadi pengalaman dan
pelajaran hidup untuk dapat kuat menjalani kehidupan dengan
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai