KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan seizinNya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang diajukan untuk memenuhi mata
kuliah pengembangan kepribadian agama islam.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Sukiyati, S.Ag.
selaku dosen pendidikan agama islam serta dukungan dari teman-teman.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu kami siap menerima kritik dan saran dari teman-teman agar
makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Menjadikan rahasia spiritual sebagai sesuatu yang sangat gamblang
dan mudah untuk dipahami oleh setiap orang tak terlepas dari background
keagamaanya. Karena bagaimana pun spiritual itu sendiri sesungguhnya
bersifat universal. Begitu kita keluar dari keuniversalan, maka seketika itu
juga kita akan keluar dari tatanan ruang spiritual. Meskipun benar bahwa
setiap agama memiliki kualitas spiritual parsial dalam satu level, namun di
level berikutnya, ia memberikan ruaang yang lebih universal bagi umatnya.
Kehidupan, kematian, makhluk hidup semua itu tak lepas dari sang
pencipta. Lantas siapakah sang pencipta itu, sang pencipta itu adalah yang
maha kuasa, maha besar, dan maha segala-galanya. Dia disembah, diagungagungkan bahkan ada pula yang melukiskannya dan memujanya (yahudi).
menciptakan) sesuatu.
I.2. Tujuan
I.2.1. Untuk mengetahui Filsafat Ketuhanan.
I.2.2. Untuk mengenal lebih dekat tentang Tuhan.
I.2.3. Untuk mengetahui sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan.
I.2.4. Untuk mengatahui keberadaan Tuhan baik secara ilmiah,
I.2.5.
I.2.6.
BAB II
ISI
kepadanya
Jadilah.
Lalu
jadilah
ia
(Al-
Baqoroh:117).
Tuhan juga memiliki semua yang ada baik di bumi, langit,
maupun yang ada di antara keduanya. Tuhan juga telah ada
sebelum segala sesuatu ada (awal). Tuhan juga akan tetap ada,
ketika yang lain telah musnah (akhir), sebagaimana dijelaskan
dalam ayat Al-Quran Surat Al-Hadid:3 :
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang
Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Oleh karena itu, tidak mungkin Tuhan lahir, ketika makhluk
lain sudah ada ataupun meninggal ketika makhluk lain masih ada.
Jika ada, itu tidak lain hanyalah makhluk ciptaan Tuhan belaka.
Menurut Ibnu Taimiyah, ilah adalah Yang dipuja dengan
penuh kecintaan hati, tunduk kepada-Nya, merendahkan diri
dihadapan-Nya, takut dan mengharapkan-Nya, kepada-Nya tempat
berpasrah ketika berada dalam kesulitan, berdoa dan bertawakal
pada-Nya, untuk kemashlahatan diri, meminta perlindungan dari
adanya
kekuatan
yang
berpengaruh
dlm
kehidupan.
b) Animisme
Disamping kepercayaan dinamisme, masyarakat primitive
juga mempercayai adanya peran roh dalam hidupnya.
c) Politeisme
Kepercayaan dinamisme dan dinamisme lama-lama tidak
memberikan kepuasan, karena terlalu banyak yang menjadi
sanjungan dan pujaan. Roh yang lebih dari yang lain
kemudian disebut dewa. Dewa mempunyai tugas dan
kekuasaan tertentu sesuai dengan bidangnya.
d) Henoteisme
Satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang disebut
dengan Tuhan. Namun manusia masih mengakui Tuhan
(ilah) bangsa lain. Kepercayaan satu Tuhan untuk satu
bangsa
disebut
Nasional).
e) Monoteisme
dengan
Henoteime
(Tuhan
tingkat
mukjizat.
Nabinya harus membawa kitab suci yang dapat dibuktikan secara
metodeologi ilmiah kebenarannya.
Mempunyai pengikut disepanjang zaman.
Kalau tidak memenuhi 4 syarat ini, maka tidak diakui sebagai
agama yang benar.
Kesimpulannya pembahasan metodeologi ilmiah membuktikan
bahwa semua isi Al-Quran pasti dari Allah. Ini berarti Allah itu
pasti ada, karena semua yang kami kemukakan disini
tertulis
Pembuktian
tampak
bagi
gunung
itu,
kejadian
tersebut
BAB IV
ANALISA
IV.1.
Allah itu Maha Esa atau Satu. Tegasnya keesaan Allah itu meliputi tiga
hal:
a. Dia Maha Esa pada zat-Nya berarti zat-Nya tidak tersusun dari
beberapa zat atau bagian
b. Maha Esa pada sifat-Nya berarti tidak ada satu sifat mahlukpun yang
meenyamai-Nya
c. Maha Esa pada afal-Nya berarti hanya Dialah yang membuat semua
BAB V
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
5.