Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Etika Komputer

Komputer ditemukan oleh Howard Aiken pada tahun 1973 Penemuan komputer pada tahun 1973
ini menjadi tonggak lahirnya etika komputer yang kemudian berkembang hingga menjadi sebuah
disiplin ilmu baru di bidang teknologi.

Generasi I (Era 1940-an)


Terdapat 2 peristiwa penting pada tahun 1940-an yaitu Perang Dunia II dan lahirnya
teknologi komputer. Selama Perang Dunia II, Profesor Norbert Wiener mengembangkan sebuah
meriamantipesawat yang mampu melumpuhkan setiap pesawat tempur yang melintas di
sekitarnya. Pengembangan senjata tersebut memicu Wiener untuk memperhatikan aspek lain
selain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu etika. Dalam penelitiannya, Wiener
meramalkan terjadinya revolusi sosial dari perkembangan teknologi informasi yang dituangkan
dalam sebuah buku berjudul Cybernetics: Control and Communication in the Animal and
Machine. Penelitian Wiener masih terus berlanjut hingga tahun 1950-an. Meskipun Wiener tidak
pernah menggunakan istilah etika komputer dalam setiap bukunya, konsep pemikirannya telah
menghasilkan fondasi yang kuat dalam perkembangan etika komputer di masa mendatang.

Generasi II (Era 1960-an)


Meningkatnya jumlah penggunaan komputer pada era tersebut membuat Donn Parker dari SRI
International Menlo Park California melakukan berbagai penelitian terhadap penggunaan
komputer secara ilegal. Menurut Parker, kejahatan komputer terjadi karena kebanyakan orang
mengabaikan etika dalam penggunaan komputer. Pemikiran Parker menjadi pelopor kode etik
profesi di bidang komputer (Kode Etik Profesional).

Generasi III (Era 1970-an)


Kecerdasan buatan atau artificial intelligence memicu perkembangan program-program
komputer yang memungkinkan manusia berinteraksi secara langsung dengan komputer, salah
satunya adalah ELIZA. Program psikoterapi Rogerian ini diciptakan oleh Joseph Weizenbaum
dan mengundang banyak kontroversi karena Weizenbaum telah melakukan komputerisasi
psikoterapi dalam bidang kedokteran. Istilah etika komputer kemudian digunakan oleh Walter
Maner untuk menanggapi permasalahan yang ditimbulkan oleh pemakaian komputer pada waktu
itu. Era ini terus berlanjut hingga tahun 1980-an dan menjadi masa kejayaan etika komputer,
khususnya setelah penerbitan buku teks pertama mengenai etika komputer yang ditulis oleh
Deborah Johnson dengan judul Computer Ethics.

Generasi IV (Era 1990-an)


Penelitian dan pelatihan etika komputer berkembang pesat mulai tahun 1990 hingga saat ini.
Berbagai konferensi, riset, jurnal, artikel dan buku mengenai etika komputer terus berkembang
sehingga masyarakat dunia menyadari pentingnya etika dalam penggunaan komputer. Etika
komputer juga menjadi dasar lahirnya peraturan atau undang-undang mengenai kejahatan
komputer.

Etika Komputer di Indonesia


Sebagai negara yang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi komputer,
Indonesia pun tidak mau ketinggalan dalam mengembangkan etika di bidang tersebut.
Mengadopsi pemikir-pemikir dunia di atas, etika di bidang komputer berkembang menjadi
kurikulum wajib yang dilakukan oleh hampir semua perguruan tinggi di bidang komputer di
Indonesia.
Tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer:
1.
Kelenturan logika (logical malleability), kemampuan memrograman komputer untuk
melakukan apa pun yang kita inginkan.
2.
faktor transformasi (transformation factors), Contoh fasilitas e-mail yang bisa sampai
tujuan
dan dapat dibuka atau dibaca dimanapun kita berada, faktor tak kasat mata (invisibility factors).
3.
semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan, yang membuka peluang
pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan yan
Hak Sosial dan Komputer
Berikut ini hak sosial dan komputer menurut Deborah Johnson:
1.
Hak atas akses komputer, yaitu setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer
dengan tidak harus memilikinya. Sebagai contoh belajar tentang komputer dengan
memanfaatkan software yang ada
2.
Hak atas keahlian komputer, pada awal komputer dibuat, terdapat kekawatiran yang
luas terhadap masyarakat akan terjadinya pengangguran karena beberapa peran
digantikan oleh komputer. Tetapi pada kenyataannya dengan keahlian di bidang
komputer dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih banyak
3.
Hak atas spesialis komputer, pemakai komputer tidak semua menguasai akan ilmu yang
terdapat pada komputer yang begitu banyak dan luas. Untuk bidang tertentu diperlukan
spesialis bidang komputer, seperti kita membutuhkan dokter atau pengacara
4.
Hak atas pengambilan keputusan komputer, meskipun
dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana komputer diterapkan, namun
masyarakat memiliki hak tersebut.
Berikut ini hak setiap orang atas isnformasi menurut Richard O. Masson):
1.
Hak atas privasi, sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara individu maupu
dalam suatu organisasi mendapatkan perlindungan atas hukum tentang kerahasiannya.
2.
Hak atas Akurasi. Komputer dipercaya dapat mencapai tingkat akurasi yang tidak bisa
dicapai oleh sistem nonkomputer, potensi ini selalu ada meskipun tidak selalu tercapai.
Aplikasi etis komunikasi virtual banyak menggunakan beberapa pedoman etika dalam
penggunannya, namaun etika yang paling populer digunakan adalah etika keluaran Florida

UniversityAmerika (FAU) dan seorang netters Verginia Shea. Pada versi FAU beberpa etika
yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
1.
Internet tidak digunakan sebagai sarana kejahatan bagi orang lain, artinya
pemanfaatan internet semestinya tidak untuk merugikan orang lain baik secara materiil
Internet tidak digunakan sebagai sarana mengganggu kinerja orang lain yang bekerja
menggunakan komputer. Contoh riil adalah penyebaran virus melalui internet.
3.
Internet tidak digunakan sebagai sarana menyerobot atau mencuri file orang lain.
4.
Internet tidak digunakan untuk mencuri, contoh pengacakan kartu kredit dan pembobolan
kartu kredit.
5.
Internet tidak digunakan sebagai sarana kesaksian palsu
6.
Internet tidak digunakan untuk mengcopy software tannpa adanya pembayaran
7.
Internet tidak digunakan sebagai sarana mengambil sumber sumber penting tanpa adanya
ijin atau mengikuti aturan yang berlaku.
8.
Internet tidak digunakan untuk mengakui hak intelektual orang lain
9.
Bertanggung jawab terhadap isis pesan yang disampaikan
E-mail, bukan novel, Menulis e-mail itu cukup singkat saja, langsung ke pokok masalah, tidak
perlu bertele-tele seperti menulis novel. Namun juga jangan terlalu singkat seperti SMS.
10. Pemakain huruf besar (semua), Di dunia maya, pemakain huruf besar dianggap menjerit.
4.
Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual
Sebagai teknologi yang bekerja secara digital, komputer memiliki sifat keluwesan yang tinggi.
Sifat itu di satu sini menimbulkan banyak keuntungan, tetapi di sisi lain juga menimbulkan
permasalahan, terutama menyangkut hak atas kekayaan intelektual.
Beberapa kasus pelanggaran atas hak kekayaan intelektual tersebut antara lain adalah
pembajakan perangkat lunak, softlifting (pemakaian lisensi melebihi kapasitas penggunaan yang
seharusnya), penjualan CDROM ilegal atau juga penyewaan perangkat lunak ilegal.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pembajakan perangkat lunak
cukup tinggi. Kebanyakan pembajakan di Indonesia adalah pembajakan yang dilakukan oleh end
user seperti penggunaan satu lisensi untuk banyak PC, pelanggaran kontrak lisensi serta
pemuatan perangkat lunak bajakan di PC.
Etika Komputer yang Baik antara kain;
Berikut yang tidak boleh dilakukan oleh para pengguna komputer yang manyangkut etika
komputer yang baik :
1.
Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
2.
Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain
3.
Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya
4.
Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
5.
Jangan menggunakan komputer untuk

6.
Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar
7.
Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang
bersangkutan
8.
Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain
9.
Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer yang
dirancang
10. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat menggunakan
komputer

Tanggung Jawab Profesi


Seiring perkembangan teknologi pula, para profesional di bidang komputer sudah
melakukan spesialisasi bidang pengetahuan dan sering kali mempunyai posisi yang tinggi dan
terhormat di kalangan masyarakat. Oleh karena alasan tersebut, mereka memiliki tanggung
jawab yang tinggi, mencakup banyak hal dari konsekuensi profesi yang dijalaninya. Para
profesional menemukan diri mereka dalam hubungan profesionalnya dengan orang lain,
mencakup pekerja dengan pekerjaan, klien dengan profesional, profesional
dengan pekerjaan, klien dengan profesional, profesional dengan profesional lain, serata
masyarakat dengan profesional.
Hubungan ini melibatkan suatu keanekaragaman minat, dan Kadang-kadang minat ini
dapat masuk ke dalam bertentangan satu sama lain. Para profesional komputer yang bertanggung
jawab, tentunya sadar dengan konflik kepentingan yang mungkin terjadi dan berusaha untuk
menghindarinya.
Di Indonesia, Organisasi profesi dibidang komputer yang didirikan sejak 1974 yang
bernama IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika), juga sudah menetapkan dode etik
yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan pemakaian teknologi komputer di Indonesia.
Kode etik profesi tersebut menyangkut kewajiban pelaku profesi terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi, kewajiban pelaku profesi terhadap masyarakat, kewajiban pelaku profesi terhadap
sesama pengemban profesi ilmiah, serta kewajiban pelaku profesi terhadap sesama umat manusia
dan lingkungan hidup.

2. Beberapa pandangan dalam cakupan Etika Komputer


a. Walter Manner menggambarkan bidang tersebut sebagai bidang ilmu yang menguji
permasalahan etis yang menjengkelkan, yang diciptakan oleh teknologi computer
b. Deborah Johnson menggambarkan sebagai satu studi tentang cara yang ditempuh oleh
computer memiliki standar moral baru, yang memaksa kita sebagai penggunanya untuk
menerapkan norma-norma baru pula didalam dunia yang belum dipetakan.

c. James Moor mengartikannya sebagai bidang ilmu yang tidak terikat secara khusus dengan
teori ahli filsafat manapun dan kompatibel dengan pendekatan metodologis yang luas pada
pemecahan masalah etis. Secara lebih lanjut Moor mengatakan bahwa teknologi computer
memiliki logically malleable karena bias melakukan aktifitas apapun dalam membantu tugas
manusia. Menurutnya, revolusi computer terjadi dalam 2 langkah yaitu Pengenalan teknologi
dan Penyebaran teknologi. Sekarang ini pengertian yang diberikan Moor adalah salah satu
pengertian terbaik yang ada menyangkut bidang etika computer tersebut.
d. Donald Gotterbarn memberikan pandangan bahwa etika computer harus dipandang sebagai
suatu cabang etika professional yang terkait semata-mata dengan standar kode dan praktik yang
dilakukan oleh para professional dibidang komputasi.
3. Isu-isu Pokok Etika Komputer
a. Kejahatan Komputer
Kejahatan computer diartikan sebagai Kejahatan yang ditimbulkan karena penggunaan
computer secara illegal. Contohnya dimulai dari kategori ringan seperti penyebaran virus dan
spam email sampai kepada kategori berat seperticarding(pencurian melalui internet).
b. Cyber Ethics
Perkembangan internet memunculkan peluang baru untuk membangun dan memperbaiki
pendidikan, bisnis, layanan pemerintahan, dan demokrasi.Namun permasalahan baru muncul
setelah terjadi interaksi yang universal diantara pemakainya. Sementara itu munculnya berbagai
layanan dan fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang untuk bertindak
tidak etis. Permasalahan-permasalahan tersebut diatas menuntut adanya aturan dan prinsip dalam
melakukan komunikasi via internet. Salah satu yang dikembangkan adalah Netiket yang
merupakan salah satu etika acuan dalam berkomunikasi menggunakan internet.
c. E- commerce
Elektronic Commerce adalah sistem perdagangan yang menggunakan mekanisme
elektronik yang ada dalam jaringan internet. Pembeli cukup melakukan browsing didepan
computer untuk melihat daftar barang dagangan secara elektronik. Kemudian cukup mengisi
beberapa form yang disediakan kemudian mengirimkannya secara online,pembayarannya
dilakukan dengan kartu kredit atau transfer bank dan barang akan dikirimkan ke rumah.
Dalam pelaksanaanya e-commerce menimbulkan beberapa permasalahan antara lain
permasalahan kontrak dalam transaksi elektronik, masalah perlindungan konsumen, atau kasuskasus pemalsuan tanda tangan digital. Karena itu diperlukan suatu acuan model hukum yang
dapat digunakan sebagai standar transaksi . salah satu acuan international yang banyak
digunakan adalah Uncitral Model Law on Electronic Commerce.
d. Pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual
Beberapa kasus pelanggaran hak atas kekayaan intelektual antara lain adalah pembajakan
perangkat lunak, penjualan CDROM illegal, dan penyewaan perangkat lunak illegal. Indonesia

merupakan salah satu Negara yang memiliki tingkat pembajakan perangkat lunak yang cukup
tinggi. Kebanyakan adalah penggunaan satu lisensi untuk satu PC.
e. Tanggung jawab profesi
di Indonesia, organisasi profesi dibidang computer yang didirikan sejak tahun 1947 yang
bernama IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika) sudah menetapkan kode etik yang
disesuaikan dengan kondisi perkembangan pemakaian teknologi computer di Indonesia.
Munculnya kode etik tersebut memberikan gambaran adanya tanggung jawab yang tinggi bagi
para pengemban profesi bidang computer untuk menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai
seorang professional dengan baik sesuai garis-garis profesionalisme yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai