Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI BAB I

NOMOR 169 TAHUN 2004 KETENTUAN UMUM

TENTANG Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
1. Program Legislasi Daerah yang selanjutnya disebut Prolegda adalah instrumen
MENTERI DALAM NEGERI, perencanaan program pembentukan Peraturan Daerah yang disusun secara berencana,
terpadu dan sistematis.
Menimbang : a. bahwa penyusunan peraturan perundang-undangan daerah belum 2. Daerah adalah Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
diprogramkan sesuai dengan kewenangan daerah, sehingga dalam
penerbitan peraturan perundang-undargan daerah tidak sesuai 3. Kepala Daerah adalah Gubernur dan Bupati/Walikota.
dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan 4. Unit kerja adalah sekretariat, dinas, kantor, dan badan di lingkungan Provinsi dan
pembangunan dan pelayanan masyarakat; Kabupaten/Kota.
b. bahwa dalam rangka tertib administrasi dan peningkatan kualitas 5. Pimpinan Unit Kerja adalah Pejabat Eselon II dan atau Eselon Ill di Lingkungan
penyusunan peraturan perundang-undangan di daerah perlu disusun Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Program Legislasi Daerah secara terarch, terkoordinasi dan terpadu 6. Peraturan Perundang-undangan Daerah adalah Peraturan Daerah dan Keputusan
setiap tahun; Kepala Daerah yang bersifat mengatur dan mengikat secara umum.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan terseout pada huruf a dan huruf b, 7. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah proses pembuatan peraturan
perlu ditetapkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman perundang-undangan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik
Penyusunan Program Legislasi Daerah; penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan dan
penyebarluasan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3839); BAB II
PROGRAM LEGISLASI DAERAH
2. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom Bagian Pertama
(Lembaran Negara Nomor 54 Tahun 2000, Tambahan Lembaran Prolegda Provinsi
Negara Nomor 3952);
3. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Pasal 2
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisesi, dan Tata Kerja (1) Prolegda Provinsi disusun setiap tahun.
Departemen;
(2) Prolegda Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai kewenangan
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2001 tentang provinsi yang meliputi :
Teknik Penyusunan Dan Materi Muatan Produk-Produk Hukum
Daerah; a. Rancangan Peraturan Daerah Provinsi;
5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2001 tentang b. Rancangan Keputusan Gubernur;
Bentuk Produk-Produk Hukum Daerah;
Pasal 3
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2001 tentang
Prosedur Penyusunan Produk-Produk Hukum Daerah; (1) Pimpinan unit kerja menyiapkan rencana prolegda provinsi setiap tahun sesuai
kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan tugas dan fungsi masing-
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2001 tentang masing unit kerja.
Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
(2) Pembahasan rencana prolegda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan
8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2001 tentang oleh Biro Hukum Sekretariat Provinsi.
Organisasi dan Tata Kerja Daerah;
(3) Hasil pembahasan prolegda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan oleh Biro
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Hukum Sekretariat Provinsi kepada Gubernur.
Organisasi dan Tate Kerja Departemen Dalam Negen;
(4) Prolegda Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Gubernur.
MEMUTUSKAN:
Bagian Kedua
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN Prolegda Kabupaten/Kota
PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH.
Pasal 4
(1) Prolegda Kabupaten/Kota disusun setiap tahun.
(2) Prolegda Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai ,
kewenangan kabupaten/Kota yang meliputi: LAMPIRAN : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI
a. Rancangan Peraturan Daerah kabupaten/Kota; NOMOR : 169 TAHUN 2004
b. Rancangan Keputusan Bupati/Walikota. TANGGAL : 26 Agustus 2004

Pasal 5 BENTUK DAN TATA CARA PENGISIAN PROGRAM LEGISLASI DA.ERAH


(1) Pimpinan unit kerja menyiapkan rencana prolegda kabupaten/Kota setiap tahun sesuai A. BENTUK PROGRAM LEGISLASI PROVINSI
kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan tugas dan fungsi masing-
masing unit kera.
UNIT KERJA DINAS/KANTOR/BADAN/BIRO ……..
(2) Pembahasan rencana prolegda Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikoordinasikan oleh Bagian Hukum Sekretariat kabupaten/Kota. MATERI
STATUS
PELAKSA- UNIT/INSTANSI
TARGET
No. JENIS TENTANG PENYAM- KET
POKOK BARU UBAH NAAN TERKAIT
(3) Hasil pembahasan prolegda Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) PAIAN
diajukan oleh Bagian Hukum Sekretariat Kabupaten/Kota kepada Bupati/Walikota.
(4) Prolegda Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh
Bupati/Walikota.

BAB III
LAIN - LAIN
Pasal 6
Program legislasi Desa dan atau nama lainnya disusun sesuai kewenangan Pemerintah
Desa yang meliputi:
a. Rancangan Peraturan Desa;
b. Rancangan Keputusan Kepala Desa.

Pasal 7
Penyusunan, bentuk dan tata cara pengisian program legislasi Desa dan atau nama lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 secara mutatis mutandis disusun sesuai dengan KEPALA
prolegda. DINAS/KANTOR/BADAN/BIRO ….,

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP ……………………….
Pasal 8
Bentuk dan tata cara pengisian prolegda Provinsi dan Prolegda Kabupaten/Kota tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.

Pasal 9
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
padatanggal 26 Agustus 2004
MENTERI DALAM NEGERI,

ttd.

HARI SABARNO
B. BENTUK PROGRAM LEGISLASI KABUPATEN/KOTA

UNIT KERJA DINAS/KANTOR/BADAN/BAGIAN ……..

STATUS TARGET
MATERI PELAKSA- UNIT/INSTANSI
No. JENIS TENTANG PENYAM- KET
POKOK BARU UBAH NAAN TERKAIT
PAIAN

KEPALA
DINAS/KANTOR/BADAN/BAGIAN ….,

……………………….

C. TATA CARA PENGISIAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH

Kolom 1. : Nomor urut pengisian.


Kolom 2. : Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.
Kolom 3. : Penamaan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.
Kolom 4. : Materi muatan pokok yang diatur dalam Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala
Daerah.
Kolom 5. : Penyusunan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang baru.
Kolom 6 : Penyusunan perubahan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.
Kolom 7 : Penyusunan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah merupakan delegasi/
perintah dan peraturan yang lebih tinggi.
Kolom 8 : Unit kerja/instansi terkait dengan materi muatan penyusunan Peraturan
Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.
Kolom 9 : Tahun penyelesaian Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.
Kolom 10 : Hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan Peraturan Daerah dar Keputusan Kepala
Daerah.

MENTERI DALAM NEGERI,

ttd

HARI SABARNO

Anda mungkin juga menyukai