Anda di halaman 1dari 2

Material dan metode

Partisipan
Sampel dibentuk dari beberapa individual yang berkunjung ke pusat pelayanan
kesehatan umum untuk orang tua di wilayah besar dari sao paulo, brazil, yang berobat ke
pelayanan kesehatan umum selama januari sampai juni 2009. Tidak ada orang dari
kelembagaan yang berkunjung ke pelayanan kesehatan ini.
Berdasarkan target populasi dari daerah dimana pusat pelayanan kesehatan itu berada
yang memiliki sekitar 24000 orang tua, hal ini membuat sampel yang mewakili sebesar 0,68
% dari target populasi dan memiliki nilai kekuatan sampel 0,77, berdasarkan sebuah sampling
error statistik 7.8 % (Minitab power and sample size tool, minitab Inc, State College, PA,
USA). Sumber bias potensial adalah berdasarkan pada penggunaan sampel yang akan
mempengaruhi generalisasi dari pengambilan.
Satu-satunya kriteria inklusi adalah pasien dengan umur 65 tahun atau lebih, dan
kriteria eksklusi adalah penolakan untuk menjawab kuisioner tentang kesehatan umum.
Semua aspek etik berdasarkan pastisipan manusia telah diobservasi dan setiap partisipan
menandatangani sebuah persetujuan sebelum terlibat dalam penelitian ini.
Pengumpulan data
Seluruh pasien diwawancara dan diperiksa secara klinis. Selama wawancara mereka
menjawab sebuah kuisioner tentang kesehatan mulut mereka, termasuk berapa kali mereka
kontrol ke dokter gigi, kebiasaan higien oral mereka dan alasan kehilangan gigi ( jika dapat
dipakai).
Analisis data
Data yang telah didapat akan digabungkan dan diperlakukan sesuai statistik deskriptif.
Test two-ratio equality digunakan untuk menganalisis distribusi dari variabel kualitatif,
sedangkan Mann-Whitney, Chi-square dan Kruskal-Wallis digunakan untuk melihat
kemungkinan hubungan terhadap variabel. Dengan alpha 0,05 yang digunakan pada semua
test untuk penelitian ini.
Hasil
Dari total 167 pasien orang tua yang termasuk dalam penelitian ini, dan rata-rata umur
dari sampel adalah 72.1(

6,6) tahun, dengan rentang 66 sampai 91 tahun. Hanya 32 orang

laki-laki, yang mewakili 19,2 % dari sampel.


Dan berdasarkan kebiasaan higien oral, hanya 107 pasien (64,1 %) yang menyikat
gigi merekan 3 kali atau lebih sehari. Hanya 16,2 % dilaporkan menggunakan pembersih
lidah, 14,4 menggunakan sikat gigi interdental, 42,5 % menggunakan benang, dan 24,0 %

menggunakan pembersih mulut. Rata-rata kunjungan terakhir pasien ke dokter gigi adalah 2,2
tahun (

4,6).

Dari pemeriksaan klinis mengindikasikan bahwa 44 pasien(24,6 %) sehat secara


periodontal, dan kondisi patologi terbanyak adalah resesi gingival (46,1 %), beberapa pasien
mengalami gigi goyang (5,4 %) dengan didahului oleh kalkulus( 13,8 %) dan perdarahan
gingival (16,8%). Alasan utama dari gigi hilang adalah karies (73,1 %), diikuti oleh penyakit
periodontal (26,9 %). 30 pasien (17,9 %) mengalami edentolus pada kedua lengkungan ,
sedangkan 26,3 % (n = 44) tidak mengalami pada gigi atas dan hanya satu yang mewakili
edentulisme pada lengkunga bawah.
82 % dari pasien yang diperiksa menggunakan beberapa tipe prostesis gigi. Tabel 1
menunjukan distribusi dari prostesis pada lengkungan.
Dan untuk yang membutuhkan pengobatan. 35,3 % dari sampel membutuhkan
pengobatan periodontal, 32,9 % membutuhkan restorasi langsung, dan 4,2 % membutuhkan
ekstraksi gigi. Selain itu, 39,5 % membutuhkan pelepasan sebagian dentures, 23,4 %
membutuhkan pelepasan seluruh dentures, 16,2 % membutuhkan single crown dan 5,4 %
membutuhkan fixed bridges. Hanya 2,4 % dari sampel membutuhkan rebasing dan/atau
perbaikan dari pelepasan dentures.
Sebuah hubungan ditemukan antara status kesehatan gigi sekarang dan penggunaan
benang (p=0.004, test Chi-square). Mayoritas (67,9 %) dari pasien menunjukan perdarahan
gingival tidak secara kebiasaan menggunakan benang pada gigi mereka, sedangkan 70,7 %
dari pasien dengan jaringan periodontal yang sehat menggunakan benang secara rutin.
Hubungan lain ditemukan antara menyikat sela gigi dengan status kesehatan mulut
sekarang (p=0,009, tes Chi-square). Kebanyakan dari pasien (94,9 %) dengan pembusukan
gigi tidak menggunakan sikat sela gigi.
Sebuah hubungan lain juga ditemukan (p=0,016, Kruskal-Wallis) antara kunjungan
terakhir pasien dengan status kesehatan mulut sekarang. Semakin sering kunjungan ke dokter
gigi secara positif berhubungan dengan sedikitnya dan ringannya masalah kesehatan mulut
(tabel 2). Sama dengan sebelumnya, jarak waktu sejak kunjungan ke dokter gigi terakhir dan
kebutuhan pengobatan pasien juga secara positif berhubungan(p<0,001, Kruskal-Wallis),
seperti yang terlihat pada tabel 3. Orang membutuhkan ekstraksi gigi membutuhkan waktu
yang lebih untuk berlalu sejak kunjungan terkahir ke dokter gigi mereka.

Anda mungkin juga menyukai