an
pemasaran yang dihadapi perusahaan dan
merencanakan perbaikan yang diperlukan
untuk mengeliminasi ancaman tersebut.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari
audit
ini, hasil audit dapat memberikan gambaran
yang objektif tentang kinerja pemasaran
perusahaan dan berbagai kekurangan yang
terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran
yang masih memerlukan perbaikan..
Didalam
Audit pemasaran terdapat dua tipe audit
pemasaran, yaitu: 1. audit fungsional
(vertikal) merupakan audit yang dilakukan
terhadap beberapa aktivitas dari departemen
pemasaran seperti periklanan atau penjualan
dan membuat analisis terhadap bagianbagian
yang diaudit tersebut, 2. audit menyeluruh
3
(horizontal), yang melakukan audit terhadap
keseluruhan dari fungsi pemasaran
perusahaan (IBK Bayangkara, 2008).
Dalam penentuan tipe audit yang
digunakan tergantung dari perusahaan itu
sendiri akan seberapa penting audit
pemasaran dibutuhkan oleh perusahaan dan
seberapa besar pula dana yang sanggup
dikeluarkan perusahaan tersebut untuk
melakukan audit pemasaran, karena untuk
melakukan audit menyeluruh diperlukan
dana
yang cukup besar.
Audit pemasaran tidak hanya memberikan
manfaat yang besar bagi perusahaan yang
sedang dirundung persoalan. Dalam situasi
dan kondisi perusahaan yang berjalan
normal,
berbagai industri yang dapat melaksanakan
audit pemasaran dan menindaklanjuti
hasilnya
dengan baik sehingga mampu untuk
memperkecil kesenjangan negatif antara
lingkungan bisnis dengan strategi, taktik dan
kapasitas internal perusahaan akan memiliki
tingkat return of investment (ROI) yang jauh
lebih baik dibandingkan dengan perusahaan
yang tidak memperhatikan audit pemasaran
sebagaimana mestinya (Wilson Arafat,
2005).
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran
bagi suatu perusahaan akan semakin
dirasakan oleh suatu perusahaan ketika
mereka memahami sejumlah manfaat yang
akan dipetik dengan melaksanakannya
dengan
baik. Karena dengan melaksanakan audit
pemasaran dengan baik dan benar maka
akan
memberikan banyak sekali manfaat, seperti :
1. memberikan suatu evaluasi yang
independen dan tidak bias terhadap
programprogram
pemasaran, termasuk strategi,
penawaran, dan kreatifitas suatu perusahaan.
2. dapat mengidentifikasi area-area yang
dibutuhkan dalam menigkatkan dan
menghasilkan saran-saran dan ide-ide yang
spesifik serta bagaimana memperbaikinya.
3. identifikasi tersebut termasuk beberapa
cara (several ways) untuk memperbaiki
respons pemasaran.
4. memberikan sebuah perusahaan ide-ide
baru yang segar, teknik-teknik dan new
direction pada masa mendatang.
5. membantu perusahaan secara periodik
dalam menganalisis upaya pemasaran,
mengcreate
serta merevisi pendekatan pemasaran
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
(Wilson Arafat, 2005).
Dengan demikian, audit pemasaran adalah
merupakan aktivitas vital yang sangat
menentukan kesuksesan suatu perusahaan.
Karena, didalam iklim bisnis pasar yang
semakin kompetitif dan penuh turbulence
harus disadari bahwa keberhasilan dimasa
depan akan sangat ditentukan oleh
kesuksesan
pelaksanaan audit pemasaran. Berdasarkan
latar belakang tersebut maka penulis
mengambil judul untuk melakukan
penelitian
mengenai
Tabel 4.3
Hasil Analisis SWOT PT. Nusa Raya
Cipta
Periode 2009
Kekuatan (Strength)
Kelemahan
(Weaknes)
- Perusahaan
memiliki
keunggulan
kompetitif yang
tidak mudah ditiru
oleh pesaing yaitu
dalam hal jaringan
kerja (Network)
pada Group Surya.
- Perusahaan cukup
memiliki sumber
daya manusia.
- Perusahaan dapat
mengerjakan
- Perusahaan
pernah
mengalami
penurunan pada
saat krisis
moneter (periode
1997-2000)
namun saat ini
sudah kembali
pulih.
- Organisasi
pemasaran
perusahaan tidak
memiliki posisi
sesuatu lebih baik
dibandingkan
pesaing khususnya
dalam segmen
produk
tertentu/unggulan.
- Perusahaan
memiliki kesan
positif terhadap
pelanggan dengan
adanya Repeat
order.
- Perusahaan
termasuk dikenal
sebagai pemimpin
ssiness Plan
selama lima
tahun.
8
diperoleh.
- Perubahan yang
terjadi di
masyarakat tidak
mempengaruhi
bisnis yang
dijalankan
perusahaan, karena
perusahaan selalu
mengikuti Tread &
Tendensi yang ada
di masyarakat,
kecuali bila
perubahan yang
sangat ekstrim
(misal penjarahan
tahun 1998).
Peluang
(Opportunity)
Ancaman (Treath)
- Perusahaan dapat
memasuki segmen
market baru
- Perusahaan dapat
memperluas lini
produk
- Pasar tumbuh secara
signifikan
- Kondisi ekonomi
sampai saat ini
secara umum cukup
menggairahkan.
- Perusahaan
memprediksikan
sampai saat ini
posisi pasar tidak
akan menurun.
- Perusahaan
mendapat
beberapa serangan
pesaing baru,
pesaing yang lebih
kuat diantaranya
pesaing BUMN.
- Secara mikro
kebijakan
pemerintah sangat
mempengaruhi
bisnis yang sedang
dijalankan
perusahaan,
seperti BBM dll.
Dengan melihat dampak-dampak tersebut
maka PT. Nusa Raya Cipta dapat melakukan
tindakan-tindakan sebagaimana yang
diungkapkan oleh David (2002) yaitu :
- Menggunakan strength untuk
memanfaatkan opportunities dan
menggunakan strengths untuk
menghindari treaths. Strength
perusahaan memiliki keunggulan
kompetitif yang tidak mudah ditiru oleh
pesaing membuka opportunities bagi
perusahaan untuk memasuki segmen
market baru, dan mengantisipasi apabila
perusahaan mendapat serangan pesaing
baru. Sehingga opportunities yang ada
dapat dimanfaatkan secara optimal dan
threats yang timbul dapat diatasi
dengan baik.
- Mengatasi weakness dengan
memanfaatkan opportunities, dan
meminimalkan weakness dan
menghindar
i
treaths, yaitu mengatasi
profit yang plus-minus dengan
memanfaatkan kondisi ekonomi yang
sampai saat ini secara umum cukup
menggairahkan, dan perusahaan
memprediksikan sampai saat ini posisi
pasar tidak akan menurun, sehingga
apabila suatu saat kebijakan pemerintah
mempengaruhi bisnis yang sedang
dijalankan perusahaan, maka posisi
pasar tetap tumbuh secara signifikan.
Sehingga opportunities yang diharapkan
dan treaths yang akan terjadi dapat
dimanfaatkan serta diatasi berdasarkan
strength yang ada.
V. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian
pembahasan yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa proses pelaksanaan audit pemasaran
di
PT. Nusa Raya Cipta adalah :
Audit Pemasaran dilakukan oleh pihak
Management Representative dan bekerja
sama dengan konsultan. Dilakukan dua kali
dalam setahun (untuk menentukan posisi
perusahaan) dengan menggunakan
instrumen
berupa kuesioner yang terdiri dari enam
komponen, diantaranya yaitu lingkungan
pemasaran, strategi pemasaran, organisasi
pemasaran, sistem pemasaran. Produktivitas
pemasaran, dan fungsi pemasaran. Setelah
itu
evaluasi dan pengukuran audit pemasaran
dilakukan dengan melakukan tools Analisis
SWOT berdasarkan informasi (data-data)
yang didapat. Hasil dari Audit pemasaran
menjadi gambaran perusahaan untuk
ditindak
9
lanjuti dengan melakukan tindakan-tindakan
korektif yang dibutuhkan oleh perusahaan,
sesuai dengan hasil atau rekomendasi yang
didapat dari pelaksanaan audit pemasaran.
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan maka
saran yang dapat diberikan pada perusahaan
yaitu mengacu pada David (2002) dengan
menggunakan strength untuk memanfaatkan
opportunities dan menggunakan strengths
untuk menghindari treaths. Strength
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif
yang tidak mudah ditiru oleh pesaing
membuka opportunities bagi perusahaan
untuk memasuki segmen market baru, dan
mengantisipasi apabila perusahaan
mendapat
serangan pesaing baru. Sehingga
opportunities yang ada dapat dimanfaatkan
secara optimal dan threats yang timbul dapat
diatasi dengan baik. Mengatasi weakness
dengan memanfaatkan opportunities dan
meminimalkan weakness dan menghindari
treaths, sehingga opportunities yang
diharapkan dan treaths yang akan terjadi
dapat dimanfaatkan serta diatasi berdasarkan
strength yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Aeker, D., Kumar, V., & Day, G., 2001,
Audit Pemasaran
Berdasarkan Strategic Marketing Plus
2000 CV. Morinda House Bogor
,
SINERGI Kajian Bisnis dan Manajemen,
Hal : 1-29
IBK Bayangkara, 2008, Audit Manajemen :
Prosedur dan Implementasi, Penerbit
Salemba empat.
Kotler, P., 2000, Manajemen Pemasaran.
Edisi Milenium, PT. Perhalindo, Jakarta.
McDonald, M., 2002, How Come Your
Marketing Plans Aren
t Working : Kunci
Sukses Perencanaan Pemasaran. PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Philip Kotler et al, 2004, Manajemen
Pemasaran : Perspektif Asia, Edisi 3,
Jilid 1, Penerbit PT. INDEKS Kelompok
Gramedia.
Trisno Musanto, 2004,
Faktor-faktor
Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas
Pelanggan : Studi Kasus pada CV.
Sarana Media Advertising Surabaya
,
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan,
Vol. 6, No. 2:123-136.
Wilson Arafat, 2005, The Real Power of
Marketing Audit, Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo Kelompok
Gramedia.