Anda di halaman 1dari 53

Struktur Bakteri

Bakteri: Koloni

Sel Bakteri: Morfologi

Sel Bakteria : Morfologi

Bacillus antharcis

Salmonella sp.

Borellia sp,
Leptospira sp

Sianobakteria

Struktur Sel Bakteri

STRUKTUR SEL BAKTERI


Struktur Eksternal
Glikokalliks
Flagel
pili

Struktur Dinding Sel


Gram positif
Gram negatif

Struktur Internal

1. Kapsul
selubung gula yang berfungsi untuk menutup bagian permukaan sel.
Biasanya mengandung polisakarida & polipeptida yang dibuat didalam
bagian internal sel dan disekresikan ke permukaan.
Molekulnya besar BM-nya sampai 1 juta
Sulit diwarnai/tidak bisa menerima zat warna sehingga
dapat dlihat pada preparat basah

Sangat jelas terlihat pada jenis S. pneumonae


Kegunaan pd bakteri ybs,sebagai pelindung dari kekeringan sel
Pelindung sel dari fenomena fagositosis
Pada bakteri patogen, kapsula mampu meningkatkan virulensi, terbukti
setelah dihilangkan kapsulnya virulensinya hilang
pada spesies tertentu (Acetobacter) dapat terbentuk sangat luar biasa
banyaknya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pangan
Bacillus antrachis (antrak), Streptococcus pneumoniae (pneumonia),
Klebsielle (sal napas)

Kapsul Streptococcus pyogenes

Bagian kapsul a/ porsi yg ckp besar

Struktur kapsul: polisakarida

Flagella

Flagela
berfungsi untuk bergeraknya bekteri yang
habitatnya dalam cairan.
Berbentuk seperti benang dengan diameter
12-30 nm
Mengandung protein yang disebut flagelin
Monotrik (tunggal ujung), amfitrik (1/lebih
kedua bagian polar), lofotrik (>1 di salah satu
ujung), peritrik (tersebar).

Fimbria dan pili


Pili berfungsi untuk menempel (bukan untuk
bergerak)
Bentuknya lebih kecil daripada flagela
Mengandung protein yang disebut pilin
Fimbria tersebar merata diseluruh permukaan sel
bakteri, berfungsi untuk menempel dengan sel
hospes. Contoh: Neisseria gonorrhoeae berperan
penting untuk kolonisasi bakteri yang menempel
pada mukosa hospes.

2. Membran
1)
2)
3)
4)

Plasmalema dg tebal 100oA


Satuannya td. asam lemak, dan choline, gliserol
Fosfolipidnya berupa senyawa amfilik
Bagian kepala yg hidrofil dan bagian ekor hidrofobik
Mengapa demikian?
5) Terlihat dwi lapis

6). Protein ekstrinsik (di bagian luar) dan intrinsik (luar tembus
dalam)
7) Molekul KH bergabung dg mol prot (glikoprotein) dan lemak
(glikolipid)
8) Membran bersifat asimetrik

Fungsi-fungsi organ Bakteri


Dinding sel, sbg pemberi bentuk sel
Ribosom untuk sintesis protein
Kromosom - DNA sbg penyimpan code
informasi
Plasmid (DNA di luar kromosom) berperan
dalam membentuk resistensi
Badan inklusi untuk cad makanan

Dinding sel
Gram pos Vs Gram neg
Lipoteichoic acid

Gram pos Vs Gram neg

Struktur peptidoglikan Gram positif

Structure NAG-NAM
Bagian ini yg rentan (tidak tahan) thd
pinisilin (cincin beta lactam)

NAM= N- asetil muramic acid,


NAG= N-asetil glukosamine

Dinding Sel Bakteri Gram neg (lebih rumit/kompleks)

Antigen O (somatik) :antigen


dari rangkaian gula 10-20 gula
(gal-mann, rham), tergantung
jenis bakteri

Bahan Toksis : Endotoksin


(penyebab demam tinggi)

Permukaan Bakteri Patogen (Struktur


molekuler)

Perbedaan struktur dd sel perbedaan warna


sel

Gram positive bacteria

Gram negative bacteria

Gram staining procedure

Perbedaan Gram pos dan Gram neg


Dinding sel/Lap peptidoglikan
Struktur
Lapisan lipida
Mg-Ribonukleat
Kepekaan dg pensilin
Reaksi lisis oleh lizosim (obat mata)
Persyaratan pertumbuhan/kultur
Toksin
Reaksi terhadap cat Gram

Gram +

Gram -

Tebal
Lebih simpel
Sangat tipis
Ada
+
++++
Rumit
Eksotoksin
Ungu/Violet

Tipis
Rumit
Sangat tebal
Tidak ada
+
Lebih mudah
Endotoksin
Merah/Safranin

Serotypes antigen E. coli

O antigen
Somatic (on LPS)
171 antigens
H antigen
Flagella
56 antigens
K antigen
Capsule and /or pillifimbrial antigen
80 antigens
Ada juga pustaka Vi (virulensi)
yi antigen capsule, scr khusus
antigen pd S.typhi setelah
kuman dibiakkan antigen ini
hilang

O18ac:H7:K1

18th O antigen
7th

1st K antigen
H antigen

26

Variasi E.coli antigens


ETEC
(Entero-toxigenic E. coli )
EPEC
(Entero-pathogenic E. coli )
EHEC
(Enterohemorrhagic E. coli )
EAEC
(Entero-aggregative E. coli )
EIEC
(Entero-invasive E. coli )
27

Variasi E.coli antigens


STEC= Shiga toxinproducing E. coli; ETEC=enterotoxigenic E. coli; EPEC=
enteropathogenic E. coli; EIEC, enteroinvasive E. coli = EAEC, enteroaggregative E. coli.
Tipe

Epidemiologi

Sindroma Klinik

Penyebab keganasan

Materi genetik

STEC

Menular lewat makanan, air dan


berpindah antar manusia, banyak di
daerah industri

Kolitis hemoragik,
Sindroma Uremikhemolitik

Toksin Shiga

Gen Stx dalam


virus (faga)

ETEC

Menular lewat makan-minum, banyak


pada anak-anak dan turis asing di
negara berkembang

Traveler's diarrhea

enterotoxin

Plasmid

EPEC

Menular antar orang, khususnya pada


bayi,
Menular lewat makan-minum, banyak
pada anak-anak dan turis asing di
negara berkembang

Watery diarrhea

Bahan pelekatan ke
dinding usus
Penembusan dinding
usus

Plasmid

Menular lewat makan-minum, banyak


pada anak-anak dan turis asing di
negara berkembang

Traveler's diarrhea,

EIEC

EAEC

Disenteri

Kadang diare kronis

Plasmid
keganasan

Protein agregatif, AggR plasmid


pengkode
agregatif dan
toksin

Mekanisme Pengecatan Gram


Bagian sel yang terwarnai adalah bagian seluruh sel (dinding sel dan isi
sitoplasma)

Gram pos
Setelah olesan bakteri terfiksasi maka sel menjadi mati sehingga
permeabilitas, selektivitas membran sel dan aktivitas biologis dinding
sel tidak berfungsi.
Cat Gram A crystal violet (CV) dengan pelarutnya etanol-asam
yang dibubuhkan pada sel, segera terikat pada seluruh bagian sel
(sitoplasma dan dinding sel), dinding sel bakteri yang mengandung
banyak peptidoglikan (Gram +) menjadi mengkerut shg porositas
dinding sel mengecil, lain halnya dengan dinding sel yang
mengandung sedikit peptidoglikan/banyak lemak (Gram -)
Dengan ditambahkannya Iodium (Gram B) yang merupakan mordant
maka crystal violet dan Iodium semakin membentuk ikatan kuat (CVI), sehingga tidak lagi dapat dilunturkan oleh etanol-asam (Gram C)
dan cat Safranin sebagai cat penutup tidak lagi punya peluang lagi
berikatan dengan bagian sel, sehingga sel terwarnai oleh CV (ungu),

Mekanisme Pengecatan Gram


Gram Negatif
Setelah olesan bakteri terfiksasi maka sel menjadi mati sehingga
permeabilitas, selektivitas membran sel dan aktivitas biologis dinding
sel tidak berfungsi.
Cat Gram A Crystal violet (CV) dengan pelarutnya etanol yang
dibubuhkan pada sel, segera terikat pada seluruh bagian sel
(sitoplasma dan dinding sel), dinding sel bakteri yang mengandung
sedikit peptidoglikan dan banyak lemak (2 pasang membran) tidak
terpengaruh oleh sifat higroskopik etanol, sehingga porositas tidak
berubah
Dengan ditambahkannya Iodium (Gram B) yang merupakan mordant
maka Crystal violet dan Iodium semakin membentuk ikatan kuat (CVI), namun karena porositasnya masih tinggi maka ikatan CV dapat
dilunturkan oleh etanol-asam (Gram C) sehingga Safranin (Gram D)
sebagai cat penutup mewarnai sel (merah)

Manfaat mempelajari struktur sel mikrob :


MECHANISMS OF ACTION OF ANTIBACTERIAL DRUGS

Mechanism of action include:


1. Inhibition of cell wall synthesis
2. Inhibition of protein synthesis
3. Inhibition of nucleic acid
synthesis
4. Inhibition of metabolic
pathways
5. Interference with cell
membrane integrity

Spora Bakteri
Komposisi:
Dipicolinic acid (DPA)
Calcium (Ca2+)

Struktur spora

Core / Cytoplasm
Plasma membrane
Core wall/ spore wall
Cortex
Spore coat
Exosporium

ENDOSPORA
Apabila nutrisi yang penting untuk kehidupan
bakteri tergannggu atau tidak tersedia
akan membentuk endospora.
Endospora adalah bentuk sel dalam keadaan
istirahat.
Sangat tahan asam, panas, kekeringan, zat
kimia, radiasi
Beberapa genus Gram positif (Clostridium &
Bacillus)

STRUKTUR ENDOSPORA
CORE merupakan sitoplasma (DNA, RNA,
ribosom dan enzim-enzim) dalam jumlah
sedikit
DINDING SPORA lapisan paling dalam
terdiri dari peptidoglikan
KORTEKS lapisan tebal yang melaipisi
endospora
COAT lapisan keratin yang melindungi
spora dari faktor-faktor lingkungan
EKSOSPORIUM membran lipoprotein
yang terdapat pada lapisan paling luar.

Sporogenesis Bakteri

Beberapa bakteri mampu membentuk kristal protein, biasanya bersifat racun


bagi kehidupan makluk lainnya bioinsektisida

Bacillus antracis ( posisi spora sentral besar)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sentral kecil
Terminal kecil
Terminal besar
Sentral besar
Terminal sangat besar
Sentral besar menyamping

Referensi

MECHANISMS OF ACTION OF
ANTIBACTERIAL DRUGS
Penicillins and cephalosporins
Part of group of drugs called
lactams
Have shared chemical
structure called -lactam ring

Competitively inhibits function


of penicillin-binding proteins
Inhibits peptide bridge
formation between glycan
molecules
This causes the cell wall to
develop weak points at the
growth sites and become
fragile.

MECHANISMS OF ACTION OF ANTIBACTERIAL


DRUGS

The cephalosporins
Chemical structures make them resistant
to inactivation by certain -lactamases
Tend to have low affinity to penicillinbinding proteins of Gram + bacteria,
therefore, are most effective against Gram
bacteria.
Chemically modified to produce family of
related compounds
First, second, third and fourth generation
cephalosporins

MECHANISMS OF ACTION OF ANTIBACTERIAL


DRUGS
Vancomycin
Inhibits formation of glycan chains
Inhibits formation of peptidoglycans and cell wall construction
Does not cross lipid membrane of Gram Gram - organisms innately resistant

Important in treating infections caused by penicillin resistant Gram


+ organisms
Must be given intravenously due to poor absorption from intestinal
tract
Acquired resistance most often due to alterations in side chain of
NAM molecule
Prevents binding of vancomycin to NAM component of glycan

MECHANISMS OF ACTION OF ANTIBACTERIAL


DRUGS

Bacitracin
Interferes with transport of peptidoglycan
precursors across cytoplasmic membrane
Toxicity limits use to topical applications
Common ingredient in non-prescription firstaid ointments

MECHANISMS OF ACTION OF
ANTIBACTERIAL DRUGS
Inhibition of protein synthesis
Structure of prokaryotic ribosome acts as target for many
antimicrobials of this class
Differences in prokaryotic and eukaryotic ribosomes responsible for
selective toxicity

Drugs of this class include

Aminoglycosides
Tetracyclins
Macrolids
Chloramphenicol

MECHANISMS OF ACTION OF
ANTIBACTERIAL DRUGS
Aminoglycosides
Irreversibly binds to 30S
ribosomal subunit
Causes distortion and
malfunction of ribosome
Blocks initiation translation
Causes misreading of
mRNA

Not effective against


anaerobes, enterococci and
streptococci
Often used in synergistic
combination with -lactam
drugs
Allows aminoglycosides to
enter cells that are often
resistant

MECHANISMS OF ACTION OF
ANTIBACTERIAL DRUGS
Examples of
aminoglycosides include
Gentamicin, streptomycin
and tobramycin

Side effects with extended


use include
Otto toxicity
Nephrotoxicity

MECHANISMS OF ACTION OF ANTIBACTERIAL


DRUGS
Tetracyclins
Reversibly bind 30S ribosomal subunit
Blocks attachment of tRNA to ribosome
Prevents continuation of protein synthesis

Effective against certain Gram + and Gram Newer tetracyclines such as doxycycline have longer half-life
Allows for less frequent dosing

Resistance due to decreased accumulation by bacterial cells


Can cause discoloration of teeth if taken as young child

MECHANISMS OF ACTION OF ANTIBACTERIAL


DRUGS
Tetracyclins
Reversibly bind 30S ribosomal
subunit
Blocks attachment of tRNA to
ribosome
Prevents continuation of protein
synthesis

Effective against certain Gram +


and Gram Newer tetracyclines such as
doxycycline have longer half-life
Allows for less frequent dosing

Resistance due to decreased


accumulation by bacterial cells
Can cause discoloration of teeth
if taken as young child

MECHANISMS OF ACTION OF ANTIBACTERIAL


DRUGS

Resistance due to
decreased accumulation by
bacterial cells
Can cause discoloration of
teeth if taken as young
child

MECHANISMS OF ACTION OF ANTIBACTERIAL


DRUGS
Macrolids
Reversibly binds to 50S
ribosome
Prevents continuation of
protein synthesis

Effective against variety of


Gram + organisms and those
responsible for atypical
pneumonia
Often drug of choice for
patients allergic to penicillin
Macrolids include
Menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan
Erythromycin,
clarithromycin
secara
reversible dengan ribosom subunit 50S, dan bersifat
and azithromycin
bakteriostatik atau bakterisid tergantung dari jenis kuman dan
kadarnya. Spektrum antimikroba. In vitro, efek terbesar
eritromisin terhadap kokus gram positif, seperti Str. Pyogenes
dan Str. Pneumoniae. Str. Viridans

MECHANISMS OF ACTION OF ANTIBACTERIAL


DRUGS
Resistance can occur via
modification of RNA target
Other mechanisms of
resistance include
production of enzyme that
chemically modifies drug
as well as alterations that
result in decreased uptake
of drug

MECHANISMS OF ACTION OF ANTIBACTERIAL


DRUGS

Chloramphenicol
Binds to 50S ribosomal subunit
Prevents peptide bonds from forming and blocking
proteins synthesis

Effective against a wide variety of organisms


Generally used as drug of last resort for lifethreatening infections
Rare but lethal side effect is aplastic anemia

MECHANISMS OF ACTION OF ANTIBACTERIAL


DRUGS
Chloramphenicol
Binds to 50S ribosomal
subunit
Prevents peptide bonds
from forming and blocking
proteins synthesis

Effective against a wide


variety of organisms
Generally used as drug of
last resort for lifethreatening infections
Rare but lethal side effect
is aplastic anemia

Anda mungkin juga menyukai