Anda di halaman 1dari 10

BIOSCIENTIAE

Volume 4, Nomor 1, Januari 2007, Halaman 9-18


http://www.unlam.ac.id/bioscientiae/

WAKTU MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA IKAN MAS


(Cyprinus carpio L) PADA BEBERAPA KONSENTRASI LARUTAN
FRUKTOSA

Hidayaturrahmah
Prorgam Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Ahmad Yani km 35,8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
Email: hidayah_rmh@yahoo.com

ABSTRACT

The research was aimed to reveal the effect of fructose consentration on the motility and
viability time of carp’s spermatozoa, and to determine the optimal consentration of fructose. A
completely randomized design was applied with 0.5%, 1%, 1.5%, 2%, 2.5%, 3%, 3.5%, and 4%
fructose concentrations. Undiluted semen and aquades-diluted semen were used as controls. Fast
progressive and slow progressive motility of spermatozoa were recorded as well as the viability time
(in minutes) of the spermatozoa.
The results showed significant difference in motility and viability time of spermatozoa with
different concentrations of fructose. The optimal average concentration was 3%, resulting in fast
progressive motility of 11 seconds, slow progressive motility of 165 seconds, and viability time of 4
hours 46 minutes. The increase in motility and viability time were assumed to be related to the use of
fructose as energy source and nutrition for spermatozoa.

Key words: motility, viability, spermatozoa, Cyprinus carpio, fructose, fast progressive, slow
progressive

sempurna (Masrizal dan Efrizal, 1997). Dalam


PENDAHULUAN satu siklus reproduksi ikan dapat dihasilkan
sel telur sampai jutaan per ekor, tetapi yang
Salah satu permasalahan fertilisasi
terbuahi hanya mencapai 5% dari total.
pada budidaya ikan air tawar adalah
Permasalahan lain adalah kurangnya
rendahnya tingkat fertilisasi dari spermatozoa
ketersediaan cairan spermatozoa pada waktu
di dalam air. Hal ini mengakibatkan
pembuahan buatan. Rendahnya pembuahan
banyaknya sel telur yang tidak terbuahi secara

9
BIOSCIENTIAE. 2007. 4(1): 9-18

spermatozoa dalam fertilisasi buatan ini juga Pada penelitian ini dipilih larutan
disebabkan oleh aktivitas spermatozoa yang fruktosa sebagai bahan pengencer untuk
relatif singkat (Nurman, 1998). Hal tersebut spermatozoa karena plasma semen secara
dapat disebabkan oleh singkatnya waktu biokimia mengandung berbagai persenyawaan
viabilitas dan motilitas dari spermatozoa, organik spesifik yang salah satunya adalah
sehingga kemampuan spermatozoa untuk fruktosa. Menurut Marawali dkk (2001)
menembus lubang mikropil pada sel telur fruktosa adalah substrat energi utama di dalam
rendah. Volume cairan spermatozoa dapat plasma semen yang telah diproduksi kelenjar
ditingkatkan dengan rangsangan hormonal, vesikularis. Selain itu fruktosa merupakan
sedangkan menurut Masrizal dan Efrizal, turunan karbohidrat yang dapat dijadikan
(1997) volume cairan spermatozoa dapat juga sumber energi untuk mendukung pergerakan
dilakukan dengan pengenceran melalui (motilitas) dan ketahanan spermatozoa
penambahan larutan fisiologis. (Teolihere, 1981). Berdasarkan hal tersebut
Effendy (1997) menyatakan bahwa penelitian ini memfokuskan pada pengaruh
kemampuan spermatozoa hidup secara normal pemberian larutan fruktosa di luar plasma
setelah keluar dari testis hanya berkisar antara semen untuk meningkatkan waktu motilitas
1-2 menit. Menurut Suquest (1994) dalam dan viabilitas spermatozoa ikan mas
Cosson et al, (1999) bahwa di alam durasi (Cyprinus carpio L) sebagai ikan konsumsi
motilitas terjadi dalam periode yang sangat yang umumnya banyak disukai masyarakat.
pendek pada ikan air tawar. Billard dalam
Jamieson (1990) menyatakan bahwa motilitas BAHAN DAN METODE
spermatozoa ikan dibatasi pada periode detik
Penelitian dilaksanakan di
dan menit karena adanya osmotic injury.
Laboratorium Dasar FMIPA Unlam. Bahan
Fertilisasi dapat didukung oleh
yang dipergunakan pada penelitian adalah:
kualitas spermatozoa yang baik. Untuk
spermatozoa ikan mas (Cyprinus carpio L)
mengetahui tingkat ferilisasi yang lebih tinggi,
dan fruktosa (C6H12O6) p.a.
perlu dicari larutan fisiologis yang dapat
menambah daya motilitas dan viabilitas Persiapan Induk Jantan Ikan Mas
spermatozoa. Menurut Rustidja (1985) Menyiapkan induk ikan dengan
penggunaan larutan fisiologis yang menyeleksi ikan yang mempunyai tingkat
mengandung NaCl dan urea dapat kematangan gonad dewasa. Ikan mas jantan
mempertahankan daya hidup spermatozoa matang gonad berumur 8 bulan dan
antara 20-25 menit. mempunyai ciri apabila di stripping pada

10
Hidayaturrahmah – Motilitas dan viabilitas spermatozoa ikan mas pada larutan fruktosa

bagian anus mengeluarkan cairan putih susu kemudian dilakukan analisis kuatitatif.
berupa semen spermatozoa. Pengamatan untuk waktu motilitas
spermatozoa dilakukan dengan mencatat
Pembuatan Larutan Fruktosa
waktu dalam satuan detik pada dua jenis
Pembuatan Larutan fruktosa motilitas: fast progressive (pergerakan
dilakukan dengan cara melarutkan fruktosa spermatozoa yang bergerak sangat cepat
(C6H12O6) p.a. Variasi konsentrasi fruktosa dengan arah maju kedepan) dan motilitas slow
yaitu dari 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3%, progggesive (pergerakan spermatozoa yang
3,5% dan 4%. Konsentrasi fruktosa dibuat bergerak cepat dengan arah maju kedepan).
dari jumlah 0,5-4 gram fruktosa yang masing- Pengamatan daya tahan hidup spermatozoa
masing dilarutkan ke dalam 100 ml aquades. dilakukan dengan mencatat waktu viabilitas
Sebagai kontrol adalah semen spermatozoa (menit) yaitu mulai bergerak lamban, bergerak
tanpa pengenceran dan semen spermatozoa berputar ditempat (reservoir), berdenyut
dengan pengenceran aquades. lemah sampai tidak berdenyut lagi atau mati.

Stripping Spermatozoa Ikan Mas Rancangan Penelitian


Tindakan Stripping terhadap ikan Eksperimen dilakukan dengan
yang telah matang gonadnya dilakukan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan
dengan mengurut bagian perut mengarah ke perlakuan variasi konsentrasi larutan fruktosa
bagian ekor sampai keluar cairan putih. 0,5 – 4%. Menurut Gomez dan Gomez (1983)
Cairan putih (semen) di letakkan ke dalam penempatan untuk masing-masing perlakuan
cawan petri dan dicampur dengan masing- dan ulangan dilakukan secara acak.
masing variasi konsentrasi larutan fruktosa. Spermatozoa ikan mas yang diamati berupa
perhitungan waktu dalam detik untuk
Waktu Motilitas dan Viabilitas
motilitas fast dan slow progressive, dan dalam
Spermatozoa
menit untuk pengamatan viabilitas yang telah
Pengamatan dilakukan dengan
direkam dengan program video Snazzi.
mikroskop yang dihubungkan dengan kamera
Pemberian variasi konsentrasi larutan fruktosa
digital dan perekaman waktu menggunakan
di mulai dari 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3%,
program paket komputer Video Snazzy untuk
3,5%, 4% dan sebagai kontrol adalah semen
melihat lamanya waktu motilitas fast
spermatozoa tanpa pengenceran dan semen
progressive dan slow progressive serta
spermatozoa dengan penambahan aquades.
viabilitas. Pengamatan spermatozoa dilakukan
Ulangan variasi konsentrasi dilakukan
dengan menghitung waktu spermatozoa dalam
sebanyak 6 kali dan hasil konsentrasi larutan
satu bidang pandang lensa mikroskop,

11
BIOSCIENTIAE. 2007. 4(1): 9-18

fruktosa yang telah didapat akan diulang 5% maka diterima Ho atau ditolak H1, begitu
kembali sebanyak 9 kali ulangan. pula sebaliknya (Hanafiah, 1993).
Jika populasi data tidak berdistribusi
Analisis Data
normal, maka dilakukan transformasi data.
Data dari hasil penelitian yang Jika trasnformasi tetap tidak memperlihatkan
diperoleh, dapat bersifat tidak normal akibat distribusi normal atau tidak homogen, maka
adanya variasi yang timbul akibat perlakuan. diuji dengan statistik nonparametric yaitu
Karena itu data diuji kenormalannya dengan Kruskal wallis (Santoso, 2001).
uji Kolmogorof-Smirnov yang disesuaikan
oleh Liliefors dan uji homogenitas (Dude dan HASIL
Satya, 1995). Uji homogenitas yang
Data rata-rata variasi konsentrasi
digunakan adalah uji Levene (Levene test)
larutan fruktosa 0,5% - 4%, semen
dengan menggunakan program SPSS.
spermatozoa dan semen dengan pengenceran
Apabila asumsi diatas terpenuhi maka
aquades sebagai kontrol terhadap waktu
dilakukan pengujian dengan analysis of
motilitas dan viabilitas spermatozoa ikan mas
variance (ANAVA). Dari hasil tersebut akan
disajikan pada Tabel 1.
diperoleh nilai F hitung dan selanjutnya
dibandingkan dengan F tabel 5 % dan 1 %,
apabila nilai F hitung lebih kecil dari F tabel

Tabel 1. Rata-rata variasi konsentrasi larutan fruktosa terhadap waktu motilitas dan viabilitas
spermatozoa ikan mas
Spermatozoa Ikan mas (Cyprinus carpio L)
NO. Konsentrasi
MFP Std MSP Std V Std
1. Semen 43 0,63 35 0,63 6,33 0,02
2. akuades 45 0,63 52 1,26 5 0,03
3. 0,5 % 48 0,89 132 1,26 17,33 0,02
4. 1% 53 0,89 64 1,26 57 0,01
5. 1,5 % 100 1,41 103 0,89 71,67 0,02
6. 2% 95 0,89 185 0,89 123,33 0,03
7. 2,5 % 112 1,41 210 0,63 242,67 0,01
8. 3% 115 0,89 165 0,63 267,67 0,02
9. 3,5 % 76 0,63 244 1,26 417 0,02
10. 4% 0 0 0 0 1020 0,03
MFP: Motilitas Fast Progressive (detik); MSP: Motilitas Slow Progressive (detik); V: Viabilitas
(menit); Std: Standar deviasi

12
Hidayaturrahmah – Motilitas dan viabilitas spermatozoa ikan mas pada larutan fruktosa

Variasi konsentrasi Larutan Fruktosa terhadap Waktu Motilitas Fast Progressive


Spermatozoa Ikan Mas (Cyprinus Carpio L)

140
112 115
120
100
95
100
Waktu (detik)

76
80

60 53
45 48
43
40

20
0
0
Semen

akuades

0,5

1,5

2,5

3,5

4
Konsentrasi Fruktosa (%)

Gambar 1. Waktu motilitas fast progressive spermatozoa ikan mas pada beberapa
konsentrasi larutan fruktosa

Berdasarkan sebaran atau distribusi pada α = 5% yang menyatakan bahwa semua


datanya terdapat dua pilihan uji statistik yang perlakuan berbeda nyata. Pada data diperoleh
dapat dilakukan untuk menganalisa data waktu motilitas dan viabilitas antara semen
percobaan yaitu statistik parametrik dan spermatozoa, semen dengan pengenceran
statitistik non parametric digunakan pada data aquades, serta variasi konsentrasi larutan
yang bebas distribusi (tanpa ada asumsi fruktosa terjadi peningkatan waktu motilitas
normalitas dan homogenitas). Setelah dan viabilitas spermatozoa ikan mas yang
dilakukan analisa distribusi homogen dan sangat tinggi pada saat pemberian larutan
normal terhadap motilitas fast progressive, fruktosa.
motilitas slow progressive dan viabilitas Berdasarkan uji lanjutan per-
diperoleh data yang tidak nomal, maka analisa bandingan berganda (Multiple Comparison)
data dilanjutkan ke uji nonparametrik Kruskal pada ά = 5% bahwa semua perlakuan variasi
Wallis. konsentrasi larutan fruktosa berbeda nyata.
Berdasarkan perhitungan tersebut, Secara rata-rata perlakuan tersebut juga
2 2
semua nilai X hitung>X tabel maka Ho ditolak. didapatkan motilitas fast progressive dengan
Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang konsentrasi fruktosa 3% memberikan waktu
nyata terhadap waktu motilitas fast yang optimal pada ikan mas. Pada konsentrasi
progressive, motilitas slow progressive dan ini diduga dapat meningkatkan kualitas
viabilitas ikan mas. Selanjutnya dilakukan uji spermatozoa ikan lebih tinggi karena waktu
perbandingan berganda (Multiple comparison)

13
BIOSCIENTIAE. 2007. 4(1): 9-18

motilitas spermatozoa yang lama dan mikrotubulus yang mengandung substansi


pergerakannya sangat aktif. fiber yang disusun oleh protein dinein.
Pada ikan mas mempunyai rata-rata Menurut Zaneveld (1978) dalam
waktu motilitas fast progressive paling lama Purwaningsih (2000) protein dinein ini
yaitu 115 detik atau sekitar 2,5 menit lebih penting karena mempunyai aktivitas ATP-ase.
tinggi dibanding konsentrasi lain. Waktu ATP-ase akan lancar dan menyebabkan
Motilitas Slow proressive didapatkan 165 peningkatan motilitas dan viabilitas
detik dan viabilitas 267,67 menit (4 jam 46 spermatozoa.
menit). Konsentrasi optimal fruktosa dapat Faktor lain terjadinya peningkatan
dilihat pada Gambar 1. waktu motilitas dan viabilitas spermatozoa
diduga pemberian fruktosa sebagai larutan
PEMBAHASAN fertilisasi dapat mengurangi kecepatan
rusaknya permeabilitas spermatozoa
Peningkatan waktu motilitas dan
dibanding air sebagai larutan fertilisasi yang
viabilitas spermatozoa dengan variasi
terjadi di alam. Seperti diketahui
konsentrasi fruktosa tersebut diduga
permeabilitas membran sangat berkaitan
disebabkan fruktosa dapat dijadikan sebagai
dengan transportasi nutrisi yang penting
sumber energi dan nutrisi untuk spermatozoa.
peranannya dalam metabolisme sel. Dengan
Adanya peningkatan waktu tersebut dapat
mengurangi kecepatan rusaknya permeabilitas
memperpanjang daya tahan hidup dan
membran spermatozoa, maka kebutuhan akan
keaktifan gerak spermatozoa. Menurut
nutrisi tidak terhambat dan selanjutnya sel
Soeparna (1980), pergerakan spermatozoa
spermatozoa tersebut dapat bertahan lama.
memerlukan energi seperti halnya pada sel-sel
Dalam hal ini Robertis & Robertis (1979)
hidup lainnya.
menyatakan bahwa permeabilitas membran
Menurut Soehartojo (1995) bahan
erat kaitannya dengan transportasi nutrisi
utama yang dipakai spermatozoa sebagai
yang diperlukan pada metabolisme sel dalam
sumber energi dari luar testis adalah fruktosa
menghasilkan energi. Hal ini didukung oleh
yang diubah menjadi asam laktat dan energi
Jeyendran (1986) dalam Purwaningsih (2000)
dengan enzim fruktolisin. Faktor kedua
yang menyatakan, bahwa permeabilitas
diduga terjadinya peningkatan waktu motilitas
membran spermatozoa erat kaitannya dengan
dan viabilitas spermatozoa tersebut, adalah
motilitas dan viabilitas spermatozoa.
bahwa fruktosa dapat meningkatkan aktifitas
Menurut Effendy (1997) kemampuan
protein yang terdapat pada ekor spermatozoa.
spermatozoa hidup secara normal setelah
Beberapa ahli mengatakan bahwa bagian
keluar dari testis hanya berkisar antara 1–2
tengah ekor spermatozoa disusun oleh

14
Hidayaturrahmah – Motilitas dan viabilitas spermatozoa ikan mas pada larutan fruktosa

menit. Suquest (1994) dalam Cosson et al, cepat dengan arah maju kedepan untuk
(1999) mengatakan bahwa di alam durasi membuahi sel telur. Pada kondisi motilitas
motilitas terjadi dalam periode yang sangat fast progressive diperkirakan proses fertilisasi
pendek pada ikan air tawar. Motilitas tertinggi terjadi + 90%. Hal ini dikarenakan
spermatozoa ikan dibatasi pada periode detik spermatozoa bergerak sangat aktif dan
dan menit pada pembuahan ikan air tawar memiliki kemampuan dan energi (ATP) yang
karena adanya osmotic injury (Billard, 1978). sangat besar untuk menembus lubang
Menurut Billard, 1978; Maggese et al (1984) mikropil sel telur. Kondisi motilitas slow
osmotic injury dapat diamati dalam progressive mempunyai kemampuan
spermatozoa setelah pelepasan kedalam spermatozoa untuk menembus lubang
medium pembuahan alami. Kerusakan ini mikropil cukup lemah, pembuahan bisa saja
tidak dapat diperbaiki dan bisa menyebabkan terjadi apabila jarak antara spermatozoa dan
kematian dalam hitungan detik untuk sel telur sangat dekat. Pada Kondisi viabilitas,
beberapa jenis ikan air tawar (Jamieson, kemampuan spermatozoa untuk melakukan
1990). Dari data yang telah diperoleh pada fertilisasi sangat kecil (+ 10%). Kondisi
penelitian ini ternyata waktu motilitas dan spermatozoa yang bergerak perlahan atau
viabilitas tanpa perlakuan fruktosa berdenyut ditempat dalam mempertahankan
menunjukkan waktu yang sangat singkat. viabilitasnya membutuhkan kecepatan dan
Pada pengamatan semen spermatozoa tanpa energi yang besar untuk masuk ke saluran
diberi pengenceran apapun diperoleh lubang mikropil sel telur.
motilitas fast progressive 43 detik, slow Langkah pertama dalam penentuan
progressive 35 detik dan viabilitasnya 6 konsentrasi optimal adalah dengan melihat
menit. Semen spermatozoa dengan lamanya waktu motilitas fast progressive dari
pengencean aquades diperoleh motilitas fast spermatozoa. kemudian yang terakhir adalah
progressive 45 detik, slow progressive 52 waktu motilitas slow progressive dan
detik dan viabilitasnya 5 menit. viabilitas spermatozoa tersebut. Waktu
Pada pemberian konsentrasi fruktosa motilitas dan viabilitas akan berbanding
3 % terhadap waktu motilitas dan viabilitas terbalik yaitu semakin meningkatnya waktu
telah didapatkan konsentrasi yang optimal motilitas maka waktu viabilitas akan
untuk peningkatan kualitas spermatozoa ikan menurun. Motilitas fast progressive yang
mas. Konsentrasi optimal adalah konsentrasi lama akan membutuhkan banyak energi untuk
yang mempunyai waktu motilitas fast bergerak, sehingga mengakibatkan energi
progressive yang paling lama yaitu lamanya untuk bertahan hidup dan metabolisme untuk
waktu spermatozoa bergerak lincah sangat memperoleh nutrisi akan semakin berkurang

15
BIOSCIENTIAE. 2007. 4(1): 9-18

dan mengakibatkan viabilitasnya menurun. senyawa kimia yang paling cepat dapat
Keadaan viabilitas yang panjang belum tentu dirubah menjadi energi kalor atau energi
dapat menghasilkan fertilisasi yang tinggi, gerakan bagi spermatozoa.
karena pada keadaan ini spermatozoa sangat Menurut Billard (1978) komposisi
membutuhkan banyak energi untuk membuahi organik milt (seminal plasma) dari catfish dan
sel telur. Viabilitas yang lama ini merupakan carp mempunyai energi substrat seperti
keadaan dimana terjadi penurunan derajat glukosa dan fruktosa, laktase, piruvat, malat
metabolisme spermatozoa. dan bahan yang lainnya dalam jumlah yang
Penggunaan larutan fruktosa dapat kecil pada spermatozoa. Berdasarkan tipe
meningkatkan derajat metabolisme spermatozoa tersebut menyebabkan adanya
spermatozoa (motilitas fast progressiove beberapa perbedaan susunan kimia yang
tinggi dan viabilitas menurun). Derajat terkandung didalamnya. Haurbruge
metabolisme spermatozoa adalah derajat et.al.,(2000) mengatakan bahwa ikan carp
dimana spermatozoa dapat menggunakan dan catfish mempunyai biokimia spermatozoa
substrat energinya dan salah satu substrat dan proses spermatogenesis yang berbeda
enersgi spermatozoa adalah fruktosa. yaitu pada semen carp dapat dengan mudah
Penurunan derajat metabolisme dapat dikeluarkan dengan cara di stripping.
memperpanjang daya hidup spermatozoa Menurut Soehartojo (1995), di luar
dalam penyimpanan. Sejumlah faktor testis sel spermatozoa mampu memakai
memiliki kontribusi untuk mengurangi derajat sumber energi dari luar untuk melanjutkan
metabolisme dan memperpanjang kehidupan hidupnya. Bahan utama yang dipakai sebagai
spermatozoa dalam epididimis yang dapat sumber energi dari luar adalah fruktosa yang
bertahan lama. Sebaliknya didalam semen akan diubah menjadi asam laktat dan energi
segar, spermatozoa hanya bertahan hidup dengan bantuan enzim fruktolisin. Pemberian
selama beberapa jam jika derajat larutan fruktosa sebagai pengencer untuk
metabolismenya tidak ditekan (Marawali dkk, spermatozoa ikan dimaksudkan untuk
2001). memberikan energi dan nutrisi untuk
Konsentrasi optimal yang didapatkan spermatozoa ikan agar dengan energi yang
diduga bahwa kadar konsentrasi fruktosa di berupa ATP tersebut dapat meningkatkan atau
luar tubuh ikan hampir sama atau lebih rendah memperpanjang waktu motilitas dan viabilitas
dengan kadar konsentrasi fruktosa dalam spermatozoa.
tubuh ikan. Kadar konsentrasi yang rendah
dapat memudahkan spermatozoa untuk
menyerap cairan fruktosa. Fruktosa adalah

16
Hidayaturrahmah – Motilitas dan viabilitas spermatozoa ikan mas pada larutan fruktosa

Dibawah kondisi Aerob, metabolisme Billard R, Cosson M-P. 1989. Measurement


of sperm motility in trout and carp. In
fruktosa adalah :
De Pauw, N, Jaspers, E, Ackefors, H,
Fruktosa CO2 + H2O + 38 ATP Wilkins N (eds). Aquaculture a
Biotechnology in Progress, European
Ketika ada oksigen, metabolisme fruktosa Aquaculture Society, Bredene. pp:
747 – 753.
adalah 9 kali lebih efisien dalam
Cosson J, Billard R, Cibert C, Dreanno C.
menghasilkan energi. Total energi dari 38 1999. Ionic Factor regilating the
Motility of fish sperm. Villefranch.
ATP adalah 266.000 kalori. Ketika terdapat
France.
O2 yang cukup, molekul fruktosa Dude E. J dan Satya, N. M. 1995. Statistika
Matematika Modern. Penerbit ITB.
dimetabolisir secara sempurna menjadi CO2
Bandung
dan air. Effendy, M.I. 1997. Biologi Perikanan.
Yayasan Nusatama. Bogor.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat
Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1983.
disimpulkan bahwa variasi konsentrasi Statistical Prosedure for Agriculture
Research. John Wiley & Sons, Inc.
fruktosa dapat meningkatkan waktu motilitas
Hanafiah K A. 1993. Rancangan Percobaan
dan viabilitas spermatozoa ikan (Cyprinus Teori dan Aplikasi. Rajawali Press.
Jakarta.
carpio L). Peningkatan waktu motilitas dan
Haubruge E, Petit F, Gage M, 2000. Reduced
viabilitas yang optimal pada spermatozoa sperm counts in guppies (Poecilia
reticulata) following exposure to low
terjadi pada konsentrasi fruktosa 3%. Pada
levels oftributyltin and bisphenol.
konsentrasi optimal ini diperoleh rata-rata Proc. R. Soc. Biol. Ser. B.267: 2333 -
2337
waktu motilitas fast progressve 115 detik (2,5
Jamieson, B.G. M. 1990. Fish Evolution and
menit), motilitas slow progressive 165 detik Systematics: Evidence from
Spermatozoa (With a survey of
dan viabilitas 267, 67 menit (4 jam 46 menit)
lophophorate, echinoderm and
protochordate sperm and an account of
gamete cryopreservation. Cambridge
UCAPAN TERIMAKASIH
University Press. New York.
Jeyendran RS, Zaneveld LJD. 1986. Instruction
Terima kasih diucapkan kepada para dosen
influences for Hypoosmotic Swellling
pembimbing yaitu Drs. Krisdianto, M.Sc., (HOS) Test. Short Course Reproduct-
ion / Andrology and Non Hormonal
Dra. Rusmiati., M.Si dan Drs. Heri Budi
contraception. Chicago.
Santoso, M.Si., yang telah memberikan Maggese, M. C. Cukier, M. and Cyssac, V. E.
1984. Morphological changes,
masukan dan sarannya dalam penelitian ini.
fertilizing ability and motility of
Rhamdia sapo (Pisces, Pimelodidae)
sperm induced by media of different
DAFTAR PUSTAKA salinities. Rev Brasil Bio 44: 541-546
Marawali Aloysius, Thomas mata hine,
Billard R. 1978. Changes in structure and
Burhanuddin, dan H.L.L belli. 2001.
fertilizing ability of marine and
Dasar-dasar Ilmu Reproduksi Ternak.
freswater fish spermatozoa diluted in
Departemen pendidikan nasional.
media of various salinities
Direktorat Jenderal Pendidikan
Aquaculture 14: 187 - 198.

17
BIOSCIENTIAE. 2007. 4(1): 9-18

Tinggi. Badan Kerjasama Perguruan Spawning. Trends in Ecology and


Tinggi Negeri. Indonesia Timur. Evolution 13 : 222 – 227.
Kupang. Toelihere Mozes R. 1981. Fisiologi
Masrizal dan Efrizal. 1997. Pengaruh Rasio Reproduksi Ternak. Angkasa.
Pengenceran Mani terhadap Fertlisasi Bandung.
Sperma dan Daya Tetas Telur Ikan Zaneveld LJD. 1978. The Biology of human
Mas (Cyprinus carpio L). Fisheries Spermatozoza. Dalam Wynn ED.
Journal Garing 6: 1-9. Obsterric and Gynecology Annual.
Nurman. 1998. Pengaruh penyuntikan Appleton Century Croft. Chicago. pp:
Ovaprim terhadap Kualitas 15 – 40.
Spermatozoa Ikan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus Burchell).
Fisheries Jounal Garing 7: 34-42 .
Purwaningsih E. 2000. Pengaruh Pemberian
Ekstrak juice Buah Oyong Muda
tanpa biji (Luffa acutangula R) secara
in vitro terhadap kualitas
spermatozoa. Jurnal Kedokteran
YARSI 8: 70 - 74
Robertis ED, Robertis EM. 1979. Cell and
Moleculer Biology. Philadelphia:
Saydesr College.
Rustidja. 1985. Pengantar Ilmu Repoduksi
Ikan. Fisheries Project Unibraw.
Malang.
Santoso S. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik
Non Parametrik. Alex Media
Komputindo kelompok Gramedia.
Jakarta.
Soehartojo H. 1995. Ilmu Kemajiran Pada
Ternak. Airlangga University Press.
Surabaya.
Soeparna. 1980. Pengantar Spermatologi,
Masalah Khusus. Fakultas Perikanan.
IPB. Bogor.
Suquet M, Dorange G, Omnes MH, Normant
Y, Le Roux A, Fauvel C. 1993
Composition of the seminal fluid and
ulrastructure of the spermatozoon of
turbot (Scophtalmus maximus). J Fish
Biol. 42: 509 -516.
Suquest M, Billard. R, Cosson J., Dorange
G.,Chauvaud l., Mugnier C.,& Fauvel
L., 1994. Sperm features in turbot
(Scophthalmus maximus): A
Comparison eith other freshwater and
marine fish species. Aquatic living
Resources. 7: 283 -294.
Taborsky M. 2003. Sperm Competition in fish
Bourgeois Males and Paracitic

18

Anda mungkin juga menyukai