Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 2

ASAM NUKLEAT

Asam nukleat merupakan suatu molekul pada inti


sel yang menyusun materi genetik semua makhluk
hidup, demikian juga pada virus.
Bentuknya bisa berupa DNA (deoxyribonucleic acid)
dan RNA (ribonucleic acid)

DNA (Deoxyribo Nucleic


Acid )

DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi


genetik dan berfungsi sebagai pembawa informasi
genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya.
DNA terdapat sebagian besar pada nukleus, sedikit
di mitokondria dan kloroplas.


DNA terdiri atas dua rantai yang saling terpilin yang
dikenal dengan istilah double helix.
Rantai DNA sering di ibaratkan seperti tangga
sehingga terdapat ibu tangga dan anak tangga.
Ibu tangga adalah tempat tangan kita memegang
jika hendak naik tangga. Pada model DNA ibu
tangga, terdiri dari fosfat dan gula.
Anak tangga adalah tempat kaki kita menginjak jika
naik tangga. Bagian yang berperan sebagai anak
tangga adalah basa nitrogen

Struktur Sel

Struktur DNA

DNA merupakan suatu polimer yang disusun oleh


unit-unit yang tersusun berulang-ulang membentuk
polinukleotida yang tidak bercabang.
Setiap unit monomer disebut nukleotida.
Satu nukleotida terdiri dari satu fosfat, satu gula,
dan satu basa nitrogen.
Apabila hanya terdiri dari satu molekul gula, satu
molekul basa nitrogen, dan tanpa gugus fosfat
disebut Nukleosida

Terdapat tiga komponen penyusun nukleotida yaitu :


1.

Gula deoksiribosa merupakan jenis gula yang tersusun

oleh rantai karbon berjumlah 5.


2. Asam fosfat dapat berjumlah satu, dua, atau tiga.
3. Basa nitrogen, terdiri atas:
a. Adenina (A)
b. Guanina (G)
c. Sitosina (C)
d. Timina (T)

Struktur
Molekul
Basa
Nitrogen

Model DNA double


helix

1. Molekul DNA memiliki dua untai polinukleutida yang saling


memilin di sepanjang sumbu yang sama sehingga berbentuk seperti
spiral. Setiap untai polinukleutida bersifat anti pararel dimana satu
sama lain memiliki posisi yang sejajar tetapi dengan arah yang
berlawanan.
2. Gugus gula pentosa dan gugus fosfat berfungsi sebagai rantai utama
dan terletak di bagian luar. Sedangkan basa-basa nitrogen saling
berpasangan di bagian dalam membentuk anak tangga.
3. Masing-masing basa nitrogen dari suatu untai saling terhubung
dengan basa nitrogen dari untai lainnya dengan pasangan yang tetap
dan komplementer antara yang satu dengan yang lain, yaitu:
Adenin (A) berpasangan dengan Timin (T)
Guanin (G) berpasangan dengan Sitosin (C)
Sehingga jika satu rantai DNA terkode ATGCCAGT, maka rantai
pasangannya ialah TACGGTCA.

4. Pasangan Adenin-Timin di hubungkan oleh dua atom


hidrogen (H) (Ikatan rangkap 2), sedangkan pasangan GuaninSitosin di hubungkan oleh 3 atom hidrogen (H) (ikatan
rangkap tiga). Dari bentuk iktana tersebut menyebabkan
semakin tinggi nisbah G-C maka semakin tinggi pula stabilitas
molekul DNA.
5. nukleutida yang menjadi penyusun polinukleutida saling
dihubungkan oleh ikatan fosfodiester, yaitu suatu ikatan yang
menghubungkan gula pada suatu nukleutida dengan gula pada
nukleutida yang lain. Ikatan ini menghubungkan atom C
nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada masing-masing gula
deoksiribosa.
6. Ikatan kovalen terjadi ketika salah satu ujung rantai tidak
lagi memiliki ikatan Phospodiester, dan masing-masing
nukleutida saling berikatan pada gugus phosphate dan gugus
OH pada nukleutida lainnya. Dimana atom C nomor 3
mengikat gugus OH sedangkan atom C no 5 mengikat gugus
phosfat.
7. Sifat anti pararel dapat di lihat dari kedua ujung nukleutida.
Jika untai yang satu memiliki arah dari ujung 5 ke 3, maka
untai yang lain (untai komplementernya) memiliki arah dari

Replikasi DNA

Tahapan replikasi DNA


1. Inisiasi

Replikasi DNA

Tahapan replikasi DNA


2. sintetis primer

Replikasi DNA

Tahapan replikasi DNA


3. Sintesis leading strand

Replikasi DNA

Tahapan replikasi DNA


4. Sintesis lagging Strand (untai tertinggal)

Replikasi DNA

Tahapan replikasi DNA


5. Penghapusan Primer

Replikasi DNA

Tahapan replikasi DNA


6. Ligasi

Replikasi DNA

Tahapan replikasi DNA


7. Pemutusan

Fungsi DNA

Fungsi utama DNA adalah mewariskan informasi genetik


dari generasi ke generasi berikutnya.
Fungsi DNA untuk mengontrol aktivitas hidup secara
langsung maupun tidak langsung.
Fungsi DNA berikutnya adalah melakukan sintesis
protein.
DNA dapat pula berfungsi sebagai autokatalis, yaitu
kemampuan DNA untuk menggandakan diri (replikasi).
Sebagai heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk
dapat mensintesis senyawa lain.

Anda mungkin juga menyukai