Anda di halaman 1dari 2

SABTU KELABU

Pancaran cahaya sinar matahari mulai keluar dari pengasingannya,


menerangi setiap jengkal sudut bangunan sekolahku, serta awan-awan putih nan
bersih juga menghiasi langit SMP Negeri 30 Semarang. Hari itu 13 September
2014 adalah hari sabtu kelabu bagi seluruh murid SMP Negeri 30 Semarang
yang tidak mentaati dan melanggar peraturan sekolah.
Bel berbunyi terdengar, pertanda pelajaran pertama Bahasa Indonesia
segera dimulai, Pak Tikno selaku guru Bahasa Indonesiaku yang dikenal cerdik
tetapi licik dan penuh intrik masuk dengan senyum lebar manisnya yang penuh
arti diselimuti misteri, menyapa seluruh murid kelas IX F. Menjadi rutinitasku
selalu diberi tugas Bahasa Indonesia oleh Pak Tikno, yaitu untuk membuat
sebuah cerita pendek tentang SMP Negeri 30 Semarang, tetapi ada yang tidak
biasa dalam hari itu yaitu Pak Tikno memberikan tugas tersebut di luar kelas,
dan dengan menyuruh semua murid kelas IX F untuk keluar satu persatu untuk
diraba semua pakaiannya oleh jari-jemari tangan Pak Tikno yang dibantu oleh
ketua kelasku, untungnya tak terjadi apa-apa dalam razia pakaian tersebut.
Semuanya lega dan menghela nafas panjang-panjang.
Tetapi seketika suasana menjadi panik di seantero sekolahku, awan-awan
hitam pekat mulai menutupi sinar-sinar pancaran matahari pagi yang indah,
dengan disertai kilatan mengerikan yang mulai menyapa, pasalnya ada razia
mendadak secara besar-besaran yang dilakukan pihak sekolah. Pak Tikno segera
melancarkan aksinya untuk membombardir tas-tas Kami dengan tangan
telitinya, satu demi satu tas telah dirogohinya, tak terasa aksi Pak Tikno ini
sudah hampir selesai, tiba-tiba saja Bu Endang guru Bahasa Jawaku datang
untuk membantu aksi Pak Tikno untuk merogohi tas-tas Kami ini.
Akhirnya atas ketertiban dan patuhnya murid kelas IX F untuk mematuhi
serta mentaati peraturan sekolah dan atas kuasa serta kehendak Allah swt, kelas
IX F satupun muridnya bersih, tidak ada yang membawa barang-barang
larangan peraturan sekolah, namun malangnya nasib kelas yang katanya kelas
IX unggulan di SMP Negeri 30 Semarang, beberapa muridnya ternyata
membawa barang-barang larangan sekolah dan alhasil barang-barang mereka
disita secara paksa oleh guru yang merazia mereka.

ANALISIS
1. Tema
Sabtu Kelabu bertema mengenai razia mendadak untuk pelanggar
peraturan sekolah. Tema tersebut memiliki subtema mengenai kepatuhan
murid kelas IX F.
2. Latar
a. Latar tempat : SMP Negeri 30 Semarang, Kelas IX F.
b. Latar suasana : Ketegangan, Kepanikan, Ketakutan serta Kegelisahan.
c. Latar waktu : Sabtu 13 September 2014, Pagi hari.
3. Penokohan
- Pak Tikno : Pintar, Cerdik, Licik, Sabar, Teliti.
- Bu Endang : Baik hati.
- Murid kelas IX F : Tertib, Patuh.
- Beberapa murid kelas yang katanya kelas IX unggulan : Tidak tertib,
Tidak patuh.
4. Alur
a. Eksposisi : Pancaran cahaya sinar matahari mulai keluar dari
pengasingannya, menerangi setiap jengkal sudut bangunan sekolahku,
serta awan-awan putih nan bersih juga menghiasi langit SMP Negeri
30 Semarang.
b. Penampilan Masalah : Semua murid kelas IX F untuk keluar satu
persatu untuk diraba semua pakaiannya oleh Pak Tikno yang dibantu
oleh ketua kelas.
c. Puncak Masalah : Ada razia mendadak secara besar-besaran yang
membuat seluruh murid SMP Negeri 30 Semarang panik.
d. Penurunan Masalah : Akhirnya seluruh murid kelas IX F dipastikan
tidak ada yang membawa barang-barang larangan sekolah.
e. Penyelesaian Masalah : Murid kelas IX F adalah murid yang tertib dan
patuh serta selalu mentaati peraturan yang ditetapkan dan diterapkan
di SMP Negeri 30 Semarang.
5. Amanat
Setelah membaca cerpen ini, diharapkan untuk tidak membawa barangbarang yang dilarang oleh pihak sekolah seperti telepon genggam, senjata
tajam, tip-x, serta barang yang dilarang lainnya karena perbuatan tersebut
sangat merusak citra sekolah terlebih lagi yang melakukan hal tersebut
adalah kelas yang katanya unggulan.

Cerpen Karya :
RIZQIKA RAMADHAN (32/IX F)

Anda mungkin juga menyukai