Gangguan
PENDAHULUAN
ETIOLOGI
1. Faktor Biologis
Neurotransmiter
Norepinefrin
Serotonin
Gamma Amino
Butiric Acid
(GABA)
2 . Faktor Psikososial
PATOFISIOLOGI
FOBIA
Ketakutan irasional yang jelas, menetap dan
c.
2. Faktor genetik
Kembar monozigotik menunjukan
konkordian lebih sering daripada
dizigotik
3. Faktor psikososial
a. Stres lingkungan yg kronis
b. Freud: fobia= histeria cemas
c. Konflik oedipal pada masa kanak
KRITERIA DIAGNOSIS
PPDGJ III
PPDGJ III
Agorafobia (F40.0)
Gejala psikologis perilaku atau
otonomik yang timbul harus
menampakan manifestasi primer
dari anxietasnya dan bukan
seperti misalnya waham atau
pikiran obsesif
Anxietas yang timbul harus
terbatas pada (terutama terjadi
dalam
hubungan
dengan)
setidaknya dua dari situasi
berikut: banyak orang/ keramaian,
tempat umum, bepergian keluar
rumah, dan bepergian sendiri
Menghindari situasi fobik harus
atau sudah merupakan gejala yang
menonjol (penderita menjadi
house-bound)
F40.00 = tanpa gangguan panik
F40.01 = dengan gangguan panik
Terapi
Farmakoterapi
1.Serotonin selective reuptake inhibitor
2.Benzodiazepin
3.MAOI
Psikoterapi
a. Hipnosis, psikoterapi suportif dan terapi
keluarga, terapi relaksasi, in vivo exposure
F41.0Gangguan Panik
Prevalensi 1.7 % populasi orang dewasa
Pria : wanita = 2:3
ETIOLOGI
1. F. BIOLOGIK
NEUROTRANSMITER=serotonin, gaba dan epinefrin .
2. faktor genetik
Pasien gg panik dengan agorafobia : resiko 4-8 x
3.f. psikososial
terapi
1.farmakoterapi
A.SSRI : sestralin, fluoksetin
B Benzodiazepin : aprazolam(xanax)
2. Psikoterapi
A.terapi relaksasi
B,terapi cognitif perilaku
2. TEORI GENETIK
50% PADA KEMBAR MONOZIGOTIK
KEMBAR DIZIGOTIK
3.TEORI PSIKOANALITIK
GEJALA KONFLIK BAWAH SADAR YANG TIDAK
TERSELESAIKAN
Gambaran klinis
A.kecemasan
B. ketegangan motorik ( gemetaran, nyeri kepala,dll)
C. hiperaktivitas otonomik ( sesak nafas, keringet
berlebih)
D kewaspadaan kognitif ( muda tersinggung, mudah
dikejutkan)
anak :
1. Kegelisahan
2. Merasa mudah lelah
3.Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
4. Iritabilitas
5. Ketegangan otot
6. Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tertidur,
dan tidak memuaskan)
Terapi
1. farmakologi
SSRI
Antidepressan
Paroxetine, Fluoxetine, Sertraline
Benzodiazepin
Jangka pendek, Adjuvant, Tapering
Alprazolam, Lorazepam
Buspirone
Agonist parsial reseptor serotonin
1.Psikoterapi
A. terapi cognitif-perilaku
B. suportif
C. berorientasi Tilikan
F42. GANGGUAN
OBSESIF -KOMPULSIF
Pedoman Diagnostik
Dx, gejala2 obsesional atau tindakan kompulsif atau
kedua2nya harus ada hampir setiap hari selama
sedikitnya dua minggu berturut2, merupakan sumber
distres atau gangguan aktivitas
Ciri2 gejala obsesional :
a. Hrs dikenal/disadari sbg pikiran/impuls dari diri
individu sendiri
b. Setidaknya ada satu pikiran atau tindakan yg masih
tidak berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yg tidak
lagi dilawan oleh penderita
c.
d.
Diagnosis banding
Sikzofrenia
Sindrom teurette
PPDGJ III
Gejala obsesif atau tindakan kompulsif
atau kedua-duanya harus ada hampir
setiap hari selama sedikitnya dua
minggu berturut-turut
PPDGJ III
F42 Predominan Pikiran
Obsesif atau
Pengulangan
F42.1 Predominan
Tindakan Kompulsif
(obsessional rituals)
Umumnya tindakan
kompulsif berkaitan
dengan : kebersihan,
memeriksa
berulang,kerapihan dan
keteraturan.
Hal tersebut didasari
ketakutan terhadap bahaya
yang mengancam dirinya
PPDGJ III
Diagnosis baru ditegakkan bilamana gangguan ini
Etiologi
1. faktor biologik
Amigdala mengaktivasi beberapa neurotransmiter serta
traumatik
1 mengalami , menyaksikan atau dihadapkan dengan
suatu kejadian berupa ancaman kematian, atau cedera
yg srius/ ancaman pada intefritas fisik diri / Org lain
2 respon berupa rasa takut yang kuat, tak berdaya
B. Kejadian traumatik secara menetap dialami kembali
dalam 1 / lebih
1 bayangan , pikiran atau persepsi, yang berkaitan
dengan peristiwa trauma timbul secara berulang yang
menyebabkan penderitaan
PPDGJ III
Harus ada kaitan waktu kejadian yang jelas antara
Terima kasih