(1274687118) IDIOM E Learning
(1274687118) IDIOM E Learning
1. Idiom (Ungkapan)
Idiom adalah ungkapan bahasa berupa gabungan kata (frase) yang maknanya
sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Contoh:
(1) selaras dengan, insaf akan, berbicara tentang, terima kasih atas, berdasarkan
pada/kepada.
(2) membanting tulang, bertekuk lutut, mengadu domba, menarik hati, berkeras
kepala
Pada contoh (1) terlihat bahwa kata tugas dengan, akan, tentang, atas, dan
pada/kepada dengan kata-kata yang digabunginya merupakan ungkapan tetap
sehingga tidak dapat diubah atau digantikan dengan kata tugas yang lain.Demikian
pula pada contoh (2). Idiom-idiom tersebut tidak dapat diubah dengan kata-kata yang
lain.
1.1 Idiom dengan Bagian Tubuh
a. hati kecil = maksud yang sebenarnya
kecil hati = agak marah; penakut
besar hati = a) sombong; b) bangga
hati terbuka = senang hati
berat hati = kurang suka melakukan
lapang hati = sabar
tinggi hati = sombong
setengah hati = segan-segan
berkeras hati = a) menurut kemauannya sendiri; b) tidak mau mundur
jatuh hati = menjadi cinta
mendua hati = bimbang
sampai hati = tega
berhati jantung = berperasaan halis
berhati batu = tidak menaruh belas kasihan
berhati tungau = penakut
mengandung hati = a) menaruh dendam; b) merasa cinta
b. darah daging = anak kandung; keluarga
mendarah daging = sudah menjadi kebiasaan
darah panas = pemarah
darah putih = keturunan bangsawan
mengisap darah = terlalu banyak mengambil dari orang lain
mandi darah = berperang hebat sekali sehingga banyak yang luka atau mati
3. Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua.(Budi baik tidak akan
dilupakan orang.)
4. Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya.(Jika besar
penghasilan, besar juga pengeluarannya; tetapi jika kecil penghasilannya,
kecil juga pengeluarannya.)
5. Bayang-bayang sepanjang badan.(Apa yang dikerjakan hendaklah disesuaikan
dengan kekuatan diri sendiri.)
6. Setinggi-tinggi terbang bangau, hinggapnya ke kubangan juga.(Walupun ke
mana juga seseorang pergi, kelak tentu kembali ke negeri sendiri.)
7. Ringan
sama
dijunjung, berat
sama
dipikul.(Orang
yang
berkaum
23. Rambut sama hitam, hati masing-masing.(Kesukaan setiap orang tidak sama.)
24. Tiada rotan akar pun jadi.(Jika tidak ada yang baik, yang kurang baik pun
dapat digunakan.)
25. Mati semut karena gula.(Manusia dapat dikuasai dengan kata-kata manis.)
2.2 Perumpamaan
Perumpamaan ialah sejenis peribahasa yang berisi perbandingan. Biasanya
menggunakan kata seperti kata : seperti, sebagai, laksana, bagai(kan), bak,dan
sebagainya.
Contoh :
1. Bagai air di daun talas.(Orang yang tak tetap pendirian.)
2. Seperti anak ayam kehilangan induk.(Suatu kaum/keluarga yang terpecahpecah karena ditinggalkan oleh orang yang menjadi tempat bergantung.)
3. Seperti anjing berebut tulang.(Hal orang yang tamak memperebutkan harta.)
4. Bagai air dengan tebing.(Hal orang yang sangat kokoh bersahabat dan
bertolong-tolongan.)
5. Seperti bulan dengan matahari.(Hal orang yang sudah sepadan/sejodoh.)
6. Bagai bumi dengan langit.(Hal orang/barang yang jauh sekali bedanya.)
7. Laksana kera dapat bunga.(Hal orang yang tak tahu menghargai barang yang
bagus.)
8. Hati bagai baling-baling.(Pikiran yang tidak tetap.)
9. Bagai hujan jatuh ke pasir.(Berbudi baik kepada orang yang tidak tahu
membalas guna, tentu saja tak kehilangan baginya.)
10. Laksana burung dalam sangkar.( Seseorang yang terikat oleh keadaan.)
11. Bagai diiris dengan sembilu.(Hati yang sangat pedih.)
12. Bagai kerakap di atas batu, hidup enggan mati tak mau.(Hal orang yang sudah
menderita sekali.)
13. Bagai api dengan asap. Bagai kuku dengan daging.(Kasih sayang yang
sangatn akrab.)
14. Bagai kucing dibawakan lidi.(Hal orang yang dalam ketakutan.)
15. Bagai makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tak dimakan bapak mati.
(Serba sulit dalam menentukan sikap/tindakan.)
16. Bagai menentang matahari.(Melawan pendapat orang yang lebih berkuasa
tentu akhirnya kalah.)
17. Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk.(Orang yang berilmu tinggi tidak
akan menyombongkan dirinya.)
18. Seperti pinang dibelah dua.(Hal dua orang yang serupa benar.)
19. Seperti pungguk merindukan bulan.(Mengharap-harapkan sesuatu yang tak
mungkin tercapai.)
20. Bagai rambut dibelah tujuh. Bagai rambut dibelah seribu.(Sesuatu yang sangat
sedikit/kecil.)
21. Bagai berumah di tepi tebing.(Selalu dalam kekhawatiran.)
22. Seperti rusa masuk kampung.(Keheran-heranan karena belum pernah
melihat.)
23. Seperti api dalam sekam.(Kejahatan yang berlaku deangan diam-diam.)
24. Ditatang bagai minyak penuh.(Sangat dikasihi, dipelihara dengan hati-hati.)
25. Seperti
telur
di
ujung
tanduk.(Dalam
keadaan
yang
mengkhawatirkan/berbahaya.)
2.3 Pemeo
Pemeo ialah jenis peribahasa yang dijadikan semboyan.
Contoh :
1. Patah tumbuh, hilang berganti.
2. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
3. Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah.(Daripada
hidup menanggung malu, lebih baik mati.)
4. Tak emas bungkal diasah, tak air talang dipancung.(Segala daya upaya
dilakukan, asal yang dicita-citakan tercapai.)
5. Esa hilang, dua terbilang.(Tetap hati mengerjakan suatu pekerjaan yang
berbahaya.)
6. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
Laba sama dibagi, rugi sama dirjuni.
(Seiya sekata, senasib sepenanggungan.)
7. Patah sayap, bertongkat paruh.(Tidak berputus asa.)
8. Daripada berputih mata, lebih baik berputih tulang.(Daripada hidup
menanggung malu, lebih baik mati.)
DAFTAR PUSTAKA
Soedjito,Drs.1990.Kosa Kata Bahasa Indonesia.Jakarta: PT Gramedia.