C2 PengembanganMultilevel
C2 PengembanganMultilevel
2002
Abstrak
Pada paper ini disajikan pengembangan multilevel voltage
source inverter (VSI) dengan topologi sumber dc terpisah
sebagai suplai motor induksi. Dikembangkan VSI 18-step
dan diujikan pada motor induksi untuk mendapatkan bentuk
gelombang tegangan keluaran VSI dan arus yang diserap
motor beserta THD yang dihasilkan. Dengan menggunakan
program pspice sebagai referensi, didapatkan bentuk
gelombang tegangan keluaran VSI dengan THD sebesar
9,74% dan bentuk gelombang arus yang diserap motor
dengan THD sebesar 1,21%. Bentuk gelombang tersebut
dianalisis menggunakan deret Fourier yang kemudian
diterapkan pada program MATLAB, menghasilkan THD
tegangan dan arus masing-masing sebesar 9,64% dan
1,31% yang sesuai dengan hasil simulasi menggunakan
pspice. Komponen harmonisa tegangan, meskipun sangat
kecil, muncul pada harmonisa ke-18m 1, sedangkan
komponen harmonisa arus hampir seluruhnya dapat
dihilangkan.
Kata kunci: Multilevel Inverter, Total Harmonic Distortion,
Deret Fourier.
Pendahuluan - Dalam pengemudian elektrik dengan
kecepatan variable, digunakan motor elektrik sebagai prime
mover karena memiliki beberapa keuntungan antara lain
memiliki kapasitas dibebani lebih, dapat mengatur kecepatan
yang halus dalam range yang lebar, dan dapat beroperasi
dalam empat kuadran dalam kurva torka-kecepatan [9].
Dengan berkembangnya konverter statis yang dapat
menghasilkan tegangan dan frekuensi variable, motor ac
mulai banyak dipakai dalam pengemudian elektrik. Pada
tahun 1995, ac drive menempati 70% penggunaannya dari
seluruh system drive yang ada, sehingga adjustable speed
drive menjadi peralatan standar di industri [1]. Adjustable
speed drive ini dipilih karena memang dibutuhkan dalam
proses, aspek penghematan energi, dapat memperbaiki
kualitas dan kuantitas produk, serta memiliki umur
pemakaian yang panjang, sehingga sekitar 20% dari electric
drive adalah adjustable speed drive [9].
Adjustable speed drive yang paling umum digunakan
adalah motor induksi, karena secara praktis tidak
membutuhkan perawatan [2], [9]. Peningkatan efisiensi
motor induksi berarti mengurangi kerugian yang
ditimbulkannya. Kerugian tersebut adalah rugi tembaga yang
disebabkan oleh resistansi belitan stator dan rotor, dan rugi
besi yang terdiri atas rugi histerisis dan arus edy. Histerisis
terjadi karena adanya magnetisasi dan demagnetisasi pada
besi. Kerugian ini meningkat terhadap frekuensi. Rugi arus
edy dapat direduksi dengan membagi inti besi menjadi
berlapis-lapis yang terisolasi satu dengan yang lainnya.
ies.2002
Mode 1: Pada saat saklar S11, S13, S21, S31, dan S41
atau S12, S14, S24, S34, dan S44 dikontakkan selama
20o, maka tegangan yang muncul pada terminal
keluaran inverter sebesar +E atau E.
Mode 2: Pada saat saklar S11, S13, S21, S23, S31, dan
S41 atau S12, S14, S22, S24, S34, dan S44 dikontakkan
selama 20o, maka tegangan yang muncul pada terminal
keluaran inverter sebesar +(1+k)E atau (1+k)E.
Mode 3: Pada saat saklar S11, S13, S21, S23, S31, S33
dan S41 atau S12, S14, S22, S24, S32, S34, dan S44
dikontakkan selama 20o, maka tegangan yang muncul
pada terminal keluaran inverter sebesar +(1+2k)E atau
(1+2k)E.
Mode 4: Pada saat saklar S11, S13, S21, S23, S31, S33,
S41 dan S43 atau S12, S14, S22, S24, S32, S34, S42
dan S44 dikontakkan selama 3x20o, maka tegangan
yang muncul pada terminal keluaran inverter sebesar
+(2+2k)E atau (2+2k)E.
S11
S12
S13
S14
S21
S22
S23
S24
S31
S32
S33
S34
S41
S42
S43
S44
60
120
180
240
300
360
ies.2002
Tabel 1. Hasil perhitungan komponen harmonisa
tegangan sampai komponen ke-64.
HARMONIC
NO
1
.
.
17
19
.
.
35
37
.
.
53
55
FREQUENCY
(HZ)
FOURIER
COMPONENT
5.556E+01
2.065E+02
9.444E+02
1.056E+03
1.240E+01
1.066E+01
1.944E+03
2.056E+03
6.150E+00
5.370E+00
2.944E+03
3.056E+03
4.153E+00
3.548E+00
1
.
.
17
19
.
.
35
37
.
.
53
55
FREQUENCY
(HZ)
FOURIER
COMPONENT
5.556E+01
8.122E+01
9.444E+02
1.056E+03
4.402E-01
3.886E-01
1.944E+03
2.056E+03
1.094E-01
1.206E-01
2.944E+03
3.056E+03
3.488E-02
3.226E-02
a0 = 0
an = 0.....untuk..semua..n
bn = 0.....untuk..n..genap
bn =
/2
f (t )sin(t )d (t ).....untuk..n..ganjil
0
dengan... f (t ) = Vout (t ).
Untuk semua n, maka deret Fourier diberikan sebagai:
f (t ) =
b sin(nt )
n
n =1
bn =
/2
f ( )sin(n )d ( )
0
ies.2002
40 o
20o
4
20 o
bn == 0 60o
/2
+ 4 E sin (n )d ( ) + 5E sin (n )d ( )
40o
60 o
o
o
20
40
4 E [cos(n )]0 2,5[cos(n )]20o
bn =
o
n 4[cos(n )]60 o 5[cos(n )] /o2
40
60
4E
bn =
1 + 1,5 cos n 20o + 1,5 cos n 40o + cos n60o
n
)]
4E
Vout (t ) =
n
n =1
o
+ cos n60
) sin(nt )
(1)
( )
( ) = 5,17 E
( )
1 + 1,5 cos(n 20 )
4E
=
+ 1,5 cos(n 40 )
n + cos(n60 )
1 + 1,5 cos 20 o
4E
+ 1,5 cos 40 o
h1 =
+ cos 60 o
nX
n = sin 1 m
R
n =3
4E
i out (t ) =
n Z
n
n =1
cos( n ) + 1,5
cos n 20 o
n
+ 1,5
o
cos n 40 n
+ cos n60 o n
(
(
)
)
sin (nt )
n
(8)
Pembuktian Analisis Hasil Simulasi Dari analisis
menggunakan deret Fourier seperti yang ditunjukkan pada
persamaan (1) sampai dengan (8) dilakukan pengujian
menggunakan
program
MATLAB.
Hasil-hasilnya
ditunjukkan pada gambar 7 dan 8 dengan THD sebesar
9,64%.
Bentuk gelombang tegangan pada gambar 7 digunakan
untuk mensuplai motor induksi sehingga didapatkan hasil
seperti ditunjukkan pada gambar 9 dan 10 dengan THD
sebesar 1,31%. Tampak pula bahwa bentuk gelombang arus
sangatlah mendekati bentuk sinusoidal sehingga komponen
harmonisanya hampir tidak ada. Dengan demikian hasil
analisis yang diuraikan dapat diterima, karena hasilnya sama
dengan hasil simulasi menggunakan pspice.
Bentuk gelom bang tegangan k eluaran inverter
250
200
(3)
Tegangan (Volt)
150
100
hn2
n=2
THD =
(4)
h1
n =3
o
+ cos n60
5,17 E
-150
-250
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
W ak tu (detik )
(5)
250
= sin 1
200
150
Tegangan (Volt)
Z m = Rm + jX m ;........... Z m = R m2 + X m2 ;
Xm
Rm
-50
-200
50
-100
THD =
(7)
hn
(2)
Z n = R m + jnX m ;.......... Z n = R m2 + n 2 X m2
100
50
-50
0
10
20
30
40
50
60
70
ies.2002
Gambar 8. Spektrum komponen harmonisa tegangan
keluaran inverter sesuai dengan persamaan (1).
4.
5.
Daftar Pustaka
1. Dietrich Herrmann, Modern Technology in Electric
Drive Systems: A Motor for Improving Industrial and
Commercial Processes, Guest Lecturing, Surabaya,
1995.
2. ...................., Adjustable Speed Drives for AC and DC
Motor Control, Danfoss Product Manual, 1995.
Bentuk gelom bang arus yang diserap m otor
1.5
A rus (A m pere)
0.5
-0.5
-1
-1.5
-2
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
W ak tu (detik )
Bentuk spek trum k om ponen harm onisa arus yang diserap m otor
0.07
0.06
0.05
A rus (A m pere)
0.04
0.03
0.02
0.01
-0.01
0
10
20
30
40
50
60
70
6.
7.
8.
9.