Anda di halaman 1dari 5

NAMA

: NOVIA NUR R. (1102912)

JURUSAN

: ADMINISTRASI PENDIDIKAN

MATA KULIAH

: PENGAMBILAN KEPUTUSAN

WAJAH PENDIDIKAN INDONESIA


Oleh : Bagus Mahardhika

Bangsa yang hebat adalah bangsa yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang
cerdas dan memiliki daya saing yang tinggi. Pendidikan merupakan salah satu elemen yang
sangat penting dalam mendukung pemerintah untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Hal ini dapat
kita lihat dari realitas yang berkembang sekarang ini bahwa pendidikan seseorang sangat
berpengaruh terhadap daya pikir dan tingkat kesejehteraan seseorang. Tetapi yang membuat kita
bertanya-tanya sudahkah seluruh rakyat bangsa ini memeperoleh pendidikan yang layak ?
Pendidikan sekarang ini hanya dimanfaatkan oknum-oknum yang hanya ingin mencari
kekuasaan bahkan pendidikan dicampur adukan dengan dunia politik. Hal ini sudah tidak wajar
karena sudah melenceng jauh dari cita-cita awal pendidikan bangsa ini yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa bukan malah menyengsarakan dan membodohi rakyat.
Pendidikan menjadi lahan subur bagi mereka yang tidak punya hati nurani hanya untuk
memperkaya diri mereka sendiri tanpa belas kasihan melihat anak-anak terlantar, anak-anak
jalanan, pengamen yang harusnya memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak
bukan di usia yang masih belia dan produktif ini harus mencari uang hanya untuk sesuap nasi.
Padahal, dalam benak mereka pasti memiliki keinginan yang besar untuk bisa memperoleh
pendidikan yang layak. Apakah ini cerminan keadilan pendidikan di Negeri Indonesia ?
Cerminan Pendidikan
Pendidikan bangsa Indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan banyak kasus-kasus
yang terjadi di setiap penjuru negeri tanpa ada perhatian khusus dari pemerintah. Bahkan,
pemerintah cenderung pasif dalam menangani kasus ini ini. Mereka malah bertele-tele
mengembangkan sistem pendidikan yang tidak tahu arahnya. Padahal di daerah-daerah terpencil
banyak masalah-masalah utama dalam pendidikan yang harus ditangani seperti gedung yang

roboh, kekurangan tenaga pengajar, akses jalan yang sulit serta buku-buku yang menunjang
berjalanya pendidikan. Akan tetapi, pada kenyataanya pemerintah hanya pasif dan tidak ada
tindakan yang pasti untuk menyelesaikan masalah ini.
Dan yang paling memprihatinkan dari pendidikan bangsa Indonesia saat ini adalah ketika
para putra putri bangsa berjuang mati-matian untuk memperoleh pendidikan yang layak banyak
oknum yang dengan tega melakukan tindakan korupsi hanya untuk keperluan pribadi semata.
Dana anggaran pendidikan yang dialokasikan untuk pendidikan malah tidak digunakan sesuai
sasaran tujuan pendidkan.
Pendidikan bagaikan ladang uang bagi mereka yang ingin memperkaya diri. Bahkan,
pendidikan sekarang ini lebih cenderung masuk dalam ranah dunia politik. Proyek RSBI
(Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) yang digadang-gadang dapat meningkatkan kualitas
pendidikan bangsa ini malah menjadi masalah yang baru bagi dunia pendidikan Indonesia karena
sampai saat ini belum ada penyelesaiaan yang benar-benar menguntungkan rakyat.
Selain itu, sistem pendidikan yang digunakan dalam proses pendidikan masih banyak
mengalami masalah baik dalam proses sosialisasi maupun dalam proses pelaksanaanya sendiri.
Hal ini diakibatkan kurang adanya kerjasama antara lembaga-lembaga pendidikan dengan tenaga
pengajar yang solid dan terbuka sehingga dalam pelaksanaanya tidak sesuai dengan harapan
yang hendak dicapai dari tujuan sistem pendidikan yang diterapkan.
Pahlawan Pendidikan
Dari berbagai masalah-masalah yang muncul dalam dunia pendidikan tersebut, guru
sangat berperan penting dalam menyelesaikan permasalahan ini karena guru merupakan
komponen penting dalam setiap pembelajaran terhadap peserta didiknya. Guru memiliki peranan
yang sangat penting dalam menanamkan sikap dan mental generasi muda sekarang agar nantinya
mempunyai jiwa nasionalis yang tinggi serta tidak terpengaruh dengan kebudayaan korupsi yang
sedang merebak kalangan pejabat negeri ini.
Guru merupakan pahlawan pendidikan masa kini yang nyata. Musuh terbesar mereka
bukanlah penjajah yang membawa senjata lengkap dan modern tetapi pada penjajahan moral
yang sekarang ini melanda negeri Indonesia tercinta ini. Bahkan, guru dianggap sebagai ujung

tombak dalam pembangunan pendidikan nasional. Utamanya dalam membangun dan


meningkatkan

kualitas

sumber

daya

manusia

melalui

pendidikan

formal.

Guru profesional dan bermartabat menjadi impian kita semua karena akan melahirkan anak
bangsa yang cerdas, kritis, inovatif, demokratis, dan berakhlak. Guru profesional dan
bermartabat memberikan teladan bagi terbentuknya kualitas sumber daya manusia yang kuat.
Sertifikasi guru mendulang harapan agar terwujudnya impian tersebut. Perwujudan impian ini
tidak seperti membalik talapak tangan. Karena itu, perlu kerja keras dan sinergi dari semua pihak
yakni, pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan guru.
Di Hari Pendidikan Nasional ini marilah kita bersama-sama berpartisipasi bagi kemajuan
pendidikan nasional agar kelak bangsa ini menjadi bangsa yang memiliki generasi-generasi yang
memiliki jiwa dan mental pancasila yang jauh dari praktek-praktek kotor korupsi.

Sumber : http://citizennews.suaramerdeka.com/?option=com_content&task=view&id=1607

ANALISIS KASUS
Dalam analisis kasus dari artikel Wajah Pendidikan Indonesia yang ditulis oleh Bagus
Mahardhika ini saya akan menggunakan gaya pengambilan keputusan analitis yang menyukai
pemecahan masalah, menginginkan jawaban terbaik dan menginginkan tantangan.
Inti permasalahan di kasus ini adalah banyaknya korupsi dan ketidakadilan di pendidikan
Indonesia sekarang ini. Pelakunya adalah oknum pemerintah yang mencampuradukkan masalah
pendidikan dalam urusan politik pribadi mereka. Contohnya, masih banyak warga yang belum
mendapatkan fasilitas pendidikan dan bahkan pendidikan yang layak. Pemerataan pendidikan di
Indonesia telah menjadi salah satu tujuan atau target setiap sistem pendidikan di pemerintahan
bertahun-tahun lalu. Namun target itu sampai sekarang belum terwujud sebab masih banyaknya
ditemukan warga Indonesia di daerah terpencil yang belum mendapatkan pendidikan yang layak.
Ironisnya, tak hanya warga di daerah terpencil yang belum mendapatkan pendidikan layak.
Bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandungpun masih banyak ditemukannya anakanak usia sekolah yang kurang beruntung mengais rupiah di pinggir jalan. Egoisme dari oknum
pemerintah ini mencerminkan SDM yang buruk, mementingkan urusan pribadi bukannya
mengabdi pada negeri. Jika mereka mempunyai rasa cinta yang tinggi terhadap Negara, sangat
kecil kemungkinan mereka melakukan hal kotor tersebut.
Pemecahan masalah ini memanglah tidak mudah, karena ini menyangkut moral dan perilaku
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Solusi yang saya ambil dalam pengambilan
keputusan ini adalah membentuk SDM yang berkualitas dalam hal intelektual, moral, spiritual
dan patriotisme.
Bagaimana membentuk SDM yang berkualitas tersebut?
Usaha untuk membentuk SDM yang berkualitas tak lain melalui pendidikan sejak dini. Dalam
kasus ini membuktikan bahwa warga Indonesia yang telah memperoleh pendidikan tinggipun
kurang bisa mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat karena motivasi yang kurang terhadap
pengabdian pada Negara. Pendidikan di Indonesia seharusnya tak hanya menekankan pada
bidang intelektual saja, tapi perlu pengembangan dalam bidang moral, spiritual dan penanaman
jiwa patriotisme.

Siapa yang membentuk SDM yang berkualitas?


Seperti yang disebutkan pada artikel kasus ini, Guru-lah yang menjadi pahlawan pendidikan
masa kini yang nyata. Musuh terbesar mereka bukanlah penjajah yang membawa senjata lengkap
dan modern tetapi pada penjajahan moral yang sekarang ini melanda negeri Indonesia tercinta
ini. Dari berbagai masalah-masalah yang muncul dalam dunia pendidikan tersebut, guru sangat
berperan penting dalam menyelesaikan permasalahan ini karena guru merupakan komponen
penting dalam setiap pembelajaran terhadap peserta didiknya. Guru memiliki peranan yang
sangat penting dalam menanamkan sikap dan mental generasi muda sekarang agar nantinya
mempunyai jiwa nasionalis yang tinggi serta tidak terpengaruh dengan kebudayaan korupsi yang
sedang merebak kalangan pejabat negeri ini.
Tentu sebuah tantangan besar mengembangkan pola pendidikan di Indonesia yang dinilai kurang
efektif dalam membentuk SDM yang berkualitas untuk tanah air. Untuk membentuk SDM yang
berkualitas juga diperlukan guru yang berkualitas, terutama yang memiliki semangat pengabdian
pada bangsa dan memberikan teladan bagi terbentuknya kualitas sumber daya manusia yang
kuat.
Maka dari itu, pelatihan dan pengembangan kemampuan guru di Indonesia perlu diutamakan.
Solusi ini tentu saja tidak mudah untuk direalisasikan. Karena dibutuhkan pengorbanan yang
besar mulai dari hal dana sampai usaha realisasinya. Namun itu semua tidak akan sebanding
dengan hasil yang diharapkan untuk pembangunan nasional. Seiring bergantinya generasi, para
oknum pemerintah yang kini mempunyai sejarah buruk akan tergantikan oleh para pemimpin
yang berakhlak mulia dengan semangat perubahan, yang akan melakukan perbaikan sistem
pendidikan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai