Anda di halaman 1dari 14

METODE STATISTIKA

Klasifikasi Dua-Arah dengan Interaksi dan Rancangan Percobaan

Disusun oleh :
Annisa Muthia (1112096000058)
Putri Amanda (1112096000059)
Shofwatunnisa ( 1112096000060)
Ahmad Edwin Purwanto (1112096000062)
Nurdini Awaliyah (1112096000061)

Prodi Kimia
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Syarif Hidayatullah
Jakarta
2014

12.6
Klasifikasi Dua-Arah dengan Interaksi
Dalam pasal 12.5 kita mengasumsikan bahwa pengaruh baris dan kolom bersifat aditif. Bila
diterapkan pada 12.7 ini berarti bahwa bila varitas V2 menghasilkan secara rata-rata 5 kilogram lebih
banyak per petak daripada varutasV1 bila digunakan perlakuan pupuk t1, maka V2 tetap
menghasilkan secara rata-rata 5 kilogram lebih banyak daripada V1 meskipun perlakuan yang
diberikan adalah t2, t3 atau t4. Begitupula bila V1 secara rata-rata juga akan menghasilkann3
kilogram lebih banyak per petak bila menggunakan perlakuan t2 daripada t4.
Bila varitas V2 secara rata-rata menghasilkan gandum 5 kilogram lebih banyak per petak
daripada varitas V1 bila digunakan perlakuan pupuk t1, tetapi menghasilkan secara rata-rata 2
kilogram per petak lebih sedikitdaripada V1 bila digunakan perlakuaan pupuk t2. Dalam hal semacam
ini, varitas gandum dan jenis pupuk dikaakan berinteraksi. Pengamatan Tabel 12.7 dengan seksama
akan membuat kita melihat adanya interaksi ini.
Bila keragaman total data kita sebagian disebabkan oleh suatu pengaruh interaksi, sumber
keragaman ini akan tetap merupakan bagian dari jumlah kuadrat galat, sehingga kuadrat tengah galat
lebih , dan akibatnya memperbesar peluang kita melakukan galat jenis II.

Untuk menguji apakah ada beda antar nilai tengah baris dan kolom bila interaksinya tidak
dapat diabaikan, kita harus memperoleh nilai dugaan takbias dan bebas bagi
Ini paling baik
dicapai bila diperoleh hasil pengukuran berulang-ulang dibawah kondisi yang sama. Misalkan bahwa
kita mempunyai alas an yang memadai bahwa varitas gandum dan jenis pupuk dalam tabel 12.7
berinteraksi. Kita ulangi percobaan yang sama dua kali lagi, dan mencatat hasilnya dalam tabel 12.11
Percobaan demikian dikatakan telah diulang tiga kali.
Untuk menyajikan rumus bagi analisis ragam dengan pengamatan yang diulang, kita akan
memperhatikan kasus n ulangan,dan kemudian mendemonstrasikan penggunaan rumus-rumus itu bagi

data tabel 12.11. seperti sebelumnya, kita perhatikan suatu susunan r baris dan c kolom. Jadi kita tetap
mempunyai rc sel, tetapi sekarang setiap sel berisi n pengamatan . kita lambangkan pengamatan ke-k
dalam baris ke-I dan lajur ke-j dengan Xijk; rcn itu diperlihatkan dalam Tabel 12.12

Tij. = jumlah pengamatan dalam sel ke-ij


Ti..=jumlah pengamatan dalam baris ke-i
T.j. = jumlah pengamatan dalam kolom ke-j
T = ijumlah semua rcn
pengamatan

rata-rata pengamatan
dalam sel ke-ij

rata-rata pengamatan
dalam baris ke-i

rata-rata pengamatan
dalam kolom ke-j

rata-rata semua rcn


pengamatan
Setiap pengamatan dalam
tabel12.12 dapat dituliskan
dalam bentuk

ijk

ij

ijk

Sedangkan dalam hal ini


mengukur

simpangan nilai

ijk
ijk

yang teramati dalam sel ke-ij


dari nilai tengah populasi ij .
Bila kita misalkan (
ij
melambangkan
pengaruh
interaksi baris ke-i dan kolom
ke-j, i pengaruh baris ke-I, j
pengaruh kolom ke-j, dan untuk nilai tengah umum, maka
ij =

Sehingga

ij

Xijk =

ij

ijk

Dan kemudian dikenalan syarat

Tiga hipotesis yang diuji adalah


.. = r = 0,
: sekurang-kurangnyasatu itidaksamadengannol
: 1 = 2 = .. = c = 0,
: sekurang-kurangnya satu jtidaksamadengannol
:(
11 = (
12 = . = (
rc = 0,
: sekurang-kurangnya satu (
ij tidaksamadengannol

1.

1=

2.
3.

2=

Masing-masingujitersebutakandidasarkanpadaperbandingannilaidugaan
yang
bebasbagi yaitu dengan cara menguraikan jumlah kuadrat total menjadi empat komponen
melalui identitas
JKT = JKB + JKK + JK(BK) + JKG

Sedangkan dalam hal ini


JKT =

ijk-

JKB =

i -

JKK =

j. -

JK(BK) =
kolom
JKG =

)2 = jumlah kuadrat total


2

= jumlah kuadrat bagi nilai tengah baris,

= jumlah kuadrat bagi nilai tengah kolom,

= jumlah kuadran bagi interaksi baris dan

= jumlah kuadrat galat

Banyaknya derajat bebas juga diuraikan menurut identitas


1 = (r-1) + (c-1) + (r-1)(c-1) + rc(n-1)
Dengan membagi setiap jumlah kuadrat pada ruas kanan dari identitas jumlah kuadrat diatas
dengan derajat bebasnya masing-masing, maka kita empat nilai dugaan

Bagi

, yang semuanya merupakan penduga tak bias bila hipotesis nolnya benar

Untuk menguji hipotesis

bahwa pengaruh baris semuanya sama, kita menghitung

rasio

Yang merupakan nilai bagi peubah acak 1 yang mempunyai sebaran F dengan (r-1) dan rc(n1) derajat bebas bila
benar. Hipotesis nol itu ditolak pada taraf nyata
bila
[
].
Begitupula untuk meguji hipotesis
menghitung ratio

bahwa pengaruh kolom semuanya sama, kita

Yang merupakan nilai bagi peubah acak yang mempunyai sebaran F dengan (c-1) dan rc(n1) derajat bebas bila
benar. Hipotesis nol itu ditolak pada taraf nyata bila
[
]
Terakhir untuk menguji hipotesis
menghitung rasio

bahwa pengaruh interaksi semnuanya sama, kita

Yang merupakan nilai suatu peubah acak yang mempunyai sebaran dengan ()r-1) (c-1)
dan rc(n-1) derajat bebas.Hasil perhitungan dalam masalah analisis ragam bagi klasifikasi dua
arah dengan beberapa pengamatan per sel biasanya diringka seperti dalam tabel 12.13

Jumlah-jumlah kuadrat diatas biasanya diperoleh melaluio rumus hitung berikut:

LAMPIRAN

Contoh Soal 12.6 Klasifikasi Dua Arah Dengan Interaksi


Halaman 414 Nomor 9
Tiga varietas kentang hendak dibandingkan hasilnya. Percobaan hendak dilaksanakan dengan
menggunakan 9 petak yang seragam dimasing-masing 4 lokasi yang berbeda. Disetiap lokasi
setiap varietas dicobakan pada 3 petak yang ditentukan secara acak. Hasilnya, dalam kwintal
per petak adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Varietas Kentang Dari Tiga Empat Lokasi


Lokasi
1

Varietas Kentang
B
20
24
18
24
18
22
12
15
10
21
16
14

A
15
19
12
17
10
13
9
12
6
14
8
11

C
22
17
14
26
19
21
10
5
8
19
15
12

Gunakan taraf nyata 0,05 untuk menguji hipotesis bahwa :


a. Tidak ada perbedaan kemampuan daya hasil di antara 3 varietas kentang tersebut
b. Lokasi yang berbeda tidak berpengaruh pada hasil
c. Lokasi dan varietas kentang tidak berinteraksi
Penyelesaian
1. a. H0 :
b. H0 :
c. H0 : (

.. = (

2. a. H1 : Sekurang-kurangnya satu

tidak sama dengan nol

b. H1 : Sekurang-kurangnya satu

tidak sama dengan nol

c. H1 : Sekurang-kurangnya satu (
= 0,05
Wilayah kritik :
a = f1 > 3,01
b = f2 > 3,40
c = f3 > 2,51

tidak sama dengan nol

Dari tabel soal dibuat tabel sebagai berikut :


v1
46
40
27
33
146

l1
l2
l3
l4
Total

v2
62
64
37
51
214

v3
53
66
23
46
188

Total
161
170
87
130
548

Selanjutnya,
JKT = 152 + 192 + 122 + + 152 + 122 = 9342 8342
= 1000
JKB =

= 8810 8342
= 468
JKK =

= 8538 8342
= 196

8810 8538 + 8341,7

JK(BK) =

= 9085 8810 8538 + 8342


= 82
JKG

= 1000 468 196 82


= 254
Tabel 2. Analisis Ragam Bagi Data Dalam Tabel 1

Sumber Keragaman

Jumlah
Kuadrat

Derajat
Bebas

Kuadrat
Tengah

f Hitung

Nilai Tengah Baris


Nilai Tengah Kolom
Interaksi
Galat
Total

468
196
82
254
1000

3
2
6
24
35

156
98
13,67
10,58

14,74
9,26
1,29

Keputusan :
a. Tolak H0 dan simpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan daya hasil di antara 3 varietas
kentang tersebut.
b. Tolak H0 dan simpulkan bahwa lokasi yang berbeda berpengaruh terhadap hasil.
c. Terima H0 dan simpulkan bahwa lokasi dan varietas kentang tidak berinteraksi.

12.7
Rancangan Percobaan
Teknik analisis ragam telah diuraikan sebagai suatu proses penguraian keragaman
total data percobaan ke dalam beberapa komponen yang mengukur sumber-sumber
keragaman data tersebut. Bagaimana persisnya langkah itu harus diterapkan bergantung pada
rancangan percobaan yang digunakan untuk membangkitkan data itu. Dalam kebanyakan hal,
ilmuwan atau statistikawan memecahkan masalah yang dihadapi dengan merencanakan
percobaannya sesuai dengan rancangan-rancangan yang ada.
Yang paling sederhana di antara semua rancangan percobaan adalah rancangan acak
lengkap. Rancangan ini dicirikan dengan diberikannya perlakuan secara acak pada seluruh
bahan percobaan. Rancangan acak lengkap sangat mudah digambarkan dan analisisnya
sangat sederhana. Akan tetapi rancangan ini hendaknya digunakan bila perlakuannya sedikit
dan bahan percobaannya homogen. Bila, dalam ilustrasi, petak-petak dalam hal komposisi
tanahnya tidak seragam tetapi bahannya homogen, maka kita harus mencari rancangan lain
yang lebih efisien.
Mungkin yang paling sederhana berikutnya adalah rancangan kelompok teracak
atau ringkasnya rancangan kelompok. Bahan percobaannya dibagi menjadi beberapa grup
atau kelompok sedemikian sehingga petak atau satuan yang menyusun suatu kelompok
tertentu adalah homogen. Setiap kelompok menyusun sebuah ulangan bagi perlakuannya.
Perlakuannya diberikan secara acak pada satuan-satuan di dalam setiap kelompok. Suatu
gambaran rancangan kelompok dengan 3 perlakuan dalam 4 kelompok setelah perlakuannya
diacak adalah sebagai berikut :
Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

t2
t1
t3

t1
t3
t2

t3
t2
t1

t2
t1
t3

Huruf-huruf t menyatakan hasil pengacakan perlakuan dalam setiap kelompok. Bila


perlakuannya termasuk ke dalam satu kriteria klasifikasi, maka datanya dapat disusun dalam
bentuk matriks 4 x 3.

Kelompok
1
2
3
4

Perlakuan

t1
x11
x21
x31
x41

t2
x12
x22
x32
x42

t3
x13
x23
x33
x43

sedangkan dalam hal ini x11adalah data yang teramati dari kelompok 1 dengan perlakuan t1,

x22 data yang teramati dari kelompok 2 dengan perlakuan t2, dst. Prosedur analisis ragamnya
sekarang persis sama dengan klasifikasi dua-arah yang telah dibicarakan dalam pasal 12.5,
dengan baris dan kolom masing-masing menyatakan kelompok dan perlakuan.
Untuk menganalisis rancangan kelompok yang perlakuannya berupa semua kombinasi
yang mungkin bagi dua atau lebih kriteria klasifikasi diperlukan analisis ragam bagi
klasifikasi banyak-arah. Keterbatasan rancangan kelompok ini adalah rancangan ini tidak
cocok untuk percobaan yang mempunyai sejumlah besar perlakuan, karena sulitnya
mendapatkan kelompok yang homogen. Kekurangan ini adakalanya dapat diatasi dengan
mengambil apa yang disebut rancangan kelompok tak lengkap. Rancangan ini
memungkinkan kita menyelidiki beda antara perlakuan yang disusun dalam b kelompok
yang masing-masing mengandung k satuan percobaan, dengan k <v.
Contoh :
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi bahan
penstabil terhadap mutu overrun produk es krim. Bahan penstabil yang diteliti adalah gelatin,
agar, dan gum arabik, sedangkan tingkat konsentrasi yang digunakan adalah 0.2%, 0.3%, dan
0.4%. Hasil pengukuran overrun dari dua kali ulangan sebagai berikut :
Bahan penstabil

Overrun-1 (%)

Overrun-2 (%)

Gelatin 0.2%

37.67

52.48

Gelatin 0.3%

27.28

44.27

Gelatin 0.4%

26.76

21.00

Agar 0.2%

28.64

46.96

Agar 0.3%

24.53

39.31

Agar 0.4%

17.33

22.79

Gum arabik 0.2%

44.54

36.60

Gum arabik 0.3%

42.72

24.26

Gum arabik 0.4%

27.65

24.16

Lakukan pengolahan data sesuai rancangan percobaan yang tepat dan berikan kesimpulan
dengan jelas dan benar !
Jawab :
Rancangan Percobaan :
Rancangan Faktorial 3 x 3 dengan 2 kali ulangan
Faktor A : Jenis bahan penstabil, 3 taraf (gelatin, agar, gum arabik)
Faktor B : Konsentrasibahanpenstabil (0.2%, 0.3%, 0.4%)
Respon : Overrun es krim

Perhitungan :

Jenis (Faktor A)
Gelatin

0.2%
37.67
52.48
90.15
28.64
46.96
75.60
44.54
36.60
81.14
246.89

Agar

Gum arabik

Total
a=3
a

b=3
n

y
i 1 j1 k 1
a

2
i..

i 1

2
.j .

j1
a

2
ij k

Konsentrasi (Faktor B)
0.3%
27.28
44.27
71.55
24.53
39.31
63.84
42.72
24.26
66.98
202.37
n=2

(179.56)

(199.93)

116087.29

(246.89)

(202.37)

(139.69)

121421.59

T
i 1 j1

FK

2
ij .

Total

209.46

176.56

199.93
588.95

21111.66

(209.46)

0.4%
26.76
21.00
47.76
17.33
22.79
40.12
27.65
24.16
51.81
139.69

(90.15) 2 (71.55) 2 (47.76) 2 (75.60) 2 (63.84) 2 (40.12)


(81.14) 2 (66.98) 2 (51.81)

40682.26

(588.95)2
19270.12
(3 x 3 x 2)

JKT 21111.66 19270.12 1841.54

dbT = (3 x 3 x 2) - 1

= 17
JKA

116087.29
19270.12 77.76
3x 2

dbA = (3 - 1) = 2

JKB

121421.59
19270.12 966.81
3x 2

dbB = (3 - 1) = 2

JKAB

40682.26
116087.29
121421.59

19270.12 26.44 dbAB = (3 - 1) (3 - 1)


2
3x 2
3x 2

=4
JKG 1841.54 77.76 966.81 26.43 770.53
=9
KTG = 770.53 / 9 = 85.61
KTA = 77.76 / 2 = 38.88

dbG = (3 x 3) (2 - 1)

Fhitung = 38.88 / 85.61 = 0.45 < F0.05(2,9)

KTB = 966.81 / 2 = 483.41


KTAB = 26.43 / 4 = 6.61

Fhitung = 483.41 / 85.61 = 5.65 > F0.05(2,9)


Fhitung = 6.61 / 85.61 = 0.08
< F0.05(4,9)

Analisis Ragam :
Sumber
Keragaman
Pengaruh Utama
Faktor A
Faktor B
Interaksi Dua Faktor
AB
Galat
Total

Jumlah
Kuadrat

derajat
bebas

Kuadrat
Tengah

F hitung

F0.05(n1,n2)

F0.01(n1,n2)

77.76
966.81

2
2

38.88
483.41

0.45
5.65

4.26
4.26

8.02
8.02

26.44
770.53
1841.54

4
9
17

6.61
85.61
-

0.08
-

3.63
-

6.42
-

Kesimpulan :
Fhitung F0.05 (n1,n2) untuk faktor A maka terbukti tidak adanya beda yang nyata diantara
ketiga taraf faktor A.
Fhitung F0.05 (n1,n2) untuk faktor B maka terbukti adanya beda yang nyata diantara ketiga
taraf faktor B.
Fhitung F0.05 (n1,n2) untuk interaksi faktor A dan B maka berarti tidak berpengaruh secara
nyata terhadap overrun es krim.
Contoh Soal 12.7 Rancangan Percobaan
1. Contoh rancangan percobaan paling sederhana yaitu rancangan acak lengkap.
Suatu penelitian ingin mengetahui pengaruh respon 4 varietas rumput makanan ternak
(varietas A, B, C dan D) terhadap hasil panen. Tentukan Fhitung dan Ftabel :
Perlakuan (t)
A
B
C
D
Total

I
70
75
70
80
295

Ulangan (r)
II
65
60
80
70
275

Total
III
80
60
75
70
285

215
195
225
220
855

a. Factor koreksi (FK)


FK = Yij2/r.t = 8552/(3 x 4) = 731025/12 = 60918.75
b. Jumlah kuadrat Perlakuan (JKP)
JKP = ( (yij)2)/r) FK = ((2152 + 1952 + 2252 + 2202)/3) - 60918.75 = 172.916

c. Jumlah Kuadrat Total (JKT)


JKT = (yij)2 FK = (702 + 752 + 702 + 802 +652 + 602 + ..+702) 60918.75
JKT = 61475 - 60918.75 = 556.25
d. Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
JKG = JKT JKP = 556.25 172.916 = 383.334
e. Derajat Bebas (db) :
db Perlakuan = t 1 = 4 1 = 3
db galat = t (r 1) = 4(3 1) = 8
db total = n 1 = 12 1 = 11
f.

Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)


KTP = JKP/dbp = 172.916 / 3 = 57.639

g. Kuadrat Tengah Galat (KTG)


KTG = JKG/dbg = 383.334 / 8 = 47.916
h. F Hitung (Fhit)
Fhit = KTP/KTG = 57.639 / 47.916 = 1.203

i. F tabel
Lihat di tabel A.7
Taraf nyata pengujian 5% dan 1%. F tabel didapat dengan melihat db perlakuan dan
db galat. Dari perhitungan diperoleh dbp = 3 dan dpg = 8
Maka didapat nilai F tabel 5% = 4.07 dan F tabel 1 % = 7.59
Sumber
keragaman
Perlakuan
Galat
Total

db
3
8
11

JK
172.916
383.334

KT
57.639
47.916

Fhitung
1.203

Ftabel
5%
4.07

1%
7.59

556.25

Dari pengujian tersebut menunjukan Fhitung < Ftabel yang berarti respon empat
varietas makanan ternak tidak berpengaruh nyata terhadap hasil panen.

Anda mungkin juga menyukai