Anda di halaman 1dari 32

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu studi internasional yang mengukur tingkat pencapaian kemampuan
sains siswa adalah Trends in International Mathematics Science Study (TIMSS)
yang dikoordinasikan oleh International Association for the Evaluation of
Education Achievment (IEA). Pada TIMSS 2011, posisi Indonesia menempati
peringkat ke-40 dari 42 negara dengan nilai rata-rata 406. Informasi penilaian
TIMSS tersebut menunjukkan kemampuan sains siswa Indonesia mengalami
penurunan prestasi. Kemampuan sains siswa Indonesia di TIMSS masih di bawah
nilai rata-rata (500) dan secara umum berada pada tahapan terendah (Low
International Brenchmark) (Kemdikbud, 2013: 1). Rendahnya mutu hasil belajar
sains siswa tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran sains di sekolahsekolah Indonesia telah mengabaikan perolehan kepemilikan literasi sains siswa
(Syaadah, 2013: 1).
Hasil penelitian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
menempatkan Indonesia di posisi bawah dalam daftar negara dari segi kualitas
pendidikan. Kualitas pendidikan tersebut ditentukan dengan hasil pembelajaran
sains di setiap jenjangnya (Kemdikbud, 2013: 1). Standar dan praktek penilaian
hasil belajar siswa secara nasional yang dilakukan dengan memperhatikan
berbagai kompetensi siswa, perlu diperbaiki. Mengacu pada soal TIMSS, dapat
ditunjukkan bahwa soal pilihan ganda pun dapat mengukur kemampuan bernalar
siswa dan pemecahan masalah (Tjalla, 2011: 19).
Tingkat literasi sains peserta didik di Indonesia masih rendah. Rendahnya
kemampuan

literasi

sains

siswa

tersebut

disebabkan

oleh

kurikulum,

pembelajaran, dan asesmen matematika di Indonesia yang mengedepankan


dimensi konten dan melupakan dimensi kognitif serta proses sebagaimana yang

2
dituntut dalam TIMSS. Oleh sebab itu penilaian TIMSS di Indonesia masih
rendah.
B. FOKUS MASALAH
Makalah ini membahas tentang literasi matematika, topik dan indikator yang ada
dalam TIMSS, jenis soal dalam TIMSS,
C. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan literasi matematika?
2. Apa sajakah topik dan indikator yang terkandung dalam TIMSS?
3. Bagaimanakah jenis soal dalam TIMSS?

D. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk
mengetahui literasi matematika, topik dan indikator yang terkandung dalam TIMSS,
jenis soal dalam TIMSS

II. KAJIAN TEORI

Trends International Mathematics and Science Study (TIMSS) merupakan studi


international

tentang

prestasi

matematika

dan

sains

siswa.

Studi

ini

diselenggarakan oleh International Association for the Evaluation of Education


Achievement (IEA) yaitu sebuah asosiasi internasional untuk menilai prestasi
dalam pendidikan yang berpusat Amsterdam, Belanda.
Dalam melakukan studi ini, setiap negara harus mengikuti prosedur standar yang
telah ditetapkan seperti pelaksanaan uji coba dan survei, penggunaan tes dan
angket, penentuan populasi dan sampel, pengelolaan dan analisis data dan
pengendalian mutu.Untuk setiap putaran atau siklus studi, pengembangan tes dan
angket dipusatkan di Boston Collage, Boston-USA, penentuan sampelsekolah
ditentukan oleh Statistic Canada di Ottawa-kanada dan pengelolaan dilakukan di
Data Processsing Center, Hanburg-Jerman.
TIMSS bertujuan untuk mengukur prestasi matematika dan sainssiswa yang
diselenggarakan setiap 4 tahun sekali. Pertama kali diselenggarakan pada tahun
1995, kemudian berturut-turut pada tahun 1999, 2003, 2007 dan 2011 sedang
berlangsung. Salah satu kegiatan yang dilakukan TIMSS adalah menguji
kemampuan matematika siswa kelas IV SD (Sekolah Dasar) dan Kelas VIII SMP
(Sekolah Menengah Pertama). Bentuk soal-soal dalam TIMSS adalah pilihan
ganda dengan 4 atau 5 pilihan jawaban, isian singkat dan uraian. Kerangka
penilaian kemampuan bidang matematika yang diuji menggunakan istilah dimensi
dan domain.
Dalam TIMSS 2011 Assesment framework penilaian terbagi atas dua dimensi,
yaitu dimensi konten dan dimensi kognitif. Penilaian dimensi konten untuk siswa
kelas IV SD terdiri atas tiga domain, yaitu: bilangan, bentuk geometri dan
pengukuran, serta penyajian data. Sedangkan dimensi konten untuk kelas VIII

4
SMP terdiri atas empat domain, yaitu: bilangan, aljabar, geometri, data dan
peluang.
Penilaian dimensi kognitif pada kelas IV SD dan kelas VIII SMP sebagi berikut:
1. Domain pertama adalah pengetahuan, mencakup fakta-fakta, konsep dan
prosedur yang harus diketahui siswa.
2. Domain kedua adalah penerapan, yang berfokus pada kemampuan siswa
menerapkan pengetahuan dan pemahaman konsep untuk menyelesaikan
masalah atau menjawab pertanyaan.
3. Domain ketiga yaitu domain penalaran, yang berfokus pada penyelesaian
masalah non rutin, konteks yang kompleks dan melakukan langkah
penyelesaian masalah yang banyak.
Populasi dan sampel ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP/MTS di seluruh
Indonesia. Penentuan sampel dilakukan berdasarkan tiga strata yaitu jenis
sekolah(SMP/MTS) ,status sekolah(Negeri/Swata) dan performens sekolah
(baik/sedang/kurang).Secara keseluruhan, sebanyak 150 SMP/MTSnegeri dan
swasta dengan kategori baik ,sedang dan kurang terpilih sebagai sampel,
.sejumlah 5.848, 5.762,dan 5.648 siswa berpasrtisipasi setiap putaran studi.
Hasil survei empat tahunan TIMSS, pada keikutsertaan pertamakali tahun 1999
Indonesia berada pada peringkat 34 dari 38 negara. Pada tahun 2003 Indonesia
berada pada peringkat 34 dari 46 negara. Dan ranking Indonesia pada TIMSS
tahun 2007 turun menjadi ranking 36 dari 48 negara. Posisi Indonesia dengan
rata-rata 405, relatif sangat rendah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lain
yang berpartisipasi dalam TIMSS 2007 seperti Malaysia yang menempati posisi
20 dengan skor rata-rata 474, apalagi Singapura yang menempati posisi ke-3
dengan skor rata-rata 593 . Bila dirujuk ke Benchmark yang dibuat TIMSS.
Standar internasional untuk kategori mahir 625, tinggi 550, sedang 475 dan
rendah 400. Maka hasil yang dicapai siswa Indonesia tersebut masuk pada
kategori rendah, jauh dari kategori mahir (625) dimana pada kategori ini siswa
dapat mengorganisasikan informasi, membuat perumuman, memecahkan masalah
tidak rutin, mengambil dan mengajukan argumen pembenaran simpulan. Dimana
pada kategori mahir inilah yang ingin dicapai dalam kurikulum pendidikan
matematika disekolah.

5
Dalam penelitian yang dilakukan beberapa ahli menunjukkan persentasi waktu
pembelajaran matematika di Indonesia lebih banyak digunakan untuk membahas
atau mendiskusikan soal-soal dengan kompleksitas rendah yaitu sebesar 57%
dan untuk membahas soal-soal dengan kompleksitas tinggi menggunakan waktu
yang lebih sedikit sekitar 3%, sedangkan soal-soal model TIMSS termasuk soalsoal yang memiliki kompleksitas sedang dan tinggi, serta memerlukan penalaran
dalam penyelesaiannya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa
Indonesia kurang terbiasa mengerjakan soal-soal model TIMSS. Untuk itu penting
sekali memperbanyak soal-soal model TIMSS yang mengandung penalaran
matematis dalam pembelajaran. Dalam hal ini penting untuk mensosialisasikan
pada guru tentang apa dan bagaimana karakteristik soal-soal model TIMSS untuk
diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas.

III.PEMBAHASAN
A. Literasi Matematika
Literasi sering dihubungkan dengan huruf atau aksara. Literasi merupakan serapan

6
dari kata dalam bahasa Inggris literacy, yang artinya kemampuan untuk
membaca dan menulis. Pada masa lalu dan juga masa sekarang, kemampuan
membaca atau menulis merupakan kompetensi utama yang sangat dibutuhkan
dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tanpa kemampuan membaca dan menulis,
komunikasi antar manusia sulit berkembang ke taraf yang lebih tinggi.
Gagasan umum dari literasi tersebut diserap dalam bidang-bidang yang lain. Salah
satu bidang yang menyerapnya adalah bidang matematika, sehingga muncul
istilah literasi matematika. Matematika sering diartikan sebagai bahasa simbol
atau bilangan. Persepsi umum masyarakat yang terjadi adalah matematika
dikaitkan

dengan

angka

atau

operasi

hitung,

misalnya:

penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian.


Kompetensi dalam matematika seringkali dihubungkan dengan kemampuan untuk
memanipulasi bilangan, antara lain kemampuan untuk menghitung secara cepat.
Pengertian tersebut bukannya keliru, tetapi kurang lengkap. Memang benar bahwa
salah satu wujud dari literasi matematika adalah kompetensi menghitung. Namun,
bilangan hanyalah sebagian kecil saja dari matematika. Dalam masa sekarang,
kalkulator dan komputer telah banyak digunakan, kecepatan menghitung tidak
lagi menjadi tujuan. Secepat apapun seseorang dalam berhitung, ada kalkulator
dan komputer yang bisa menggantikan. Dalam kehidupan modern ini kompetensi
membaca, menulis, dan menghitung, meskipun masih penting, namun tidaklah
cukup.
Berdasarkan definisi tersebut, Literasi matematika diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk merumuskan, menerapkan dan menafsirkan matematika dalam
berbagai konteks, termasuk kemampuan melakukan penalaran secara matematis
dan menggunakan konsep, prosedur, dan fakta untuk menggambarkan,
menjelaskan atau memperkirakan fenomena/kejadian. Literasi matematika
membantu seseorang untuk memahami peran atau kegunaan matematika di dalam
kehidupan sehari-hari sekaligus menggunakannya untuk membuat keputusankeputusan yang tepat sebagai warga negara yang membangun, peduli dan berpikir.
Sejalan dengan hal itu, Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang SI Mata Pelajaran

7
Matematika lingkup pendidikan dasar menyebutkan bahwa mata pelajaran
matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Pada SI Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs dinyatakan bahwa: Pendekatan
pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika . Dalam
setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem).
Jika kita membandingkan antara pengertian literasi matematika dengan tujuan
mata pelajaran matematika pada SI tersebut tampak adanya kesesuaian atau
kesepahaman. Tujuan yang akan dicapai dalam permendiknas tersebut merupakan
literasi matematika. Perhatikan bahwa kemampuan dalam tujuan mata pelajaran
matematika menurut SI Mata Pelajaran Matematika pada intinya adalah juga
kemampuan yang dikenal sebagai literasi matematika.
SI merupakan kemampuan minimal yang akan dicapai melalui proses
pembelajaran. Seandainya pengelolaan pembelajaran matematika yang terjadi di
sekolah-sekolah Indonesia sudah mengacu pada tujuan mata pelajaran matematika
yang ditetapkan dalam SI tersebut, maka prestasi atau pencapaian belajar akan

8
menjadi lebih baik. Sebagai dampaknya kita boleh berharap bahwa prestasi siswa
Indonesia dalam studi PISA dan TIMSS tidak akan serendah seperti yang telah
terjadi.
B. Kompetensi yang Diukur dalam TIMSS
Kompetensi yang diukur dalam TIMSS untuk siswa kelas 8 SMP terdiri atas dua
domain, yaitu Domain Konten dan Domain Kognitif dengan memperhatikan
kurikulum yang berlaku di negara yang bersangkutan. Isi kedua domain tersebut
disajikan sebagai berikut.

1. Domain Konten
Dalam TIMSS Assessment framework (Mullis, Martin, Ruddock, OSullivan and
Preuschoff;2009) disebutkan bahwa Dimensi Konten teridiri dari empat konten,
yaitu :
1.
2.
3.
4.

Bilangan
Aljabar
Geometri
Data dan Peluang

Setiap domain konten telah terperinci lebih lanjut dalam beberapa topik, dan tabel
berikut ini menunjukkan proporsi kemampuan yang diuji dalam tiap domain yang
dinilai pada dimensi konten.

Di dalam domain konten terdapat subjek matematika tertentu yang dicakup oleh
penilaian TIMSS 2011 di kelas delapan. Masing-masing subjek dalam domain

9
konten memiliki beberapa bidang topik yang masing-masing disajikan sebagai
daftar tujuan yang mencakup kurikulum matematika.

Bagian berikut akan

digambarkan masing-masing domain konten matematika di kelas delapan.


Kompetensi Dasar/Indikator
TIMSS

No
1.

Bilangan
Terdiri dari :
1. bilangan cacah
mendemostrasikan

pengertian

prinsip

bilangan

cacah

dan

operasinya (seperti; pengetahuan emapat operasi, nilai letak,


komutatif, asosiatif, dan distributif)
menemukan dan menggunakan perkalian atau faktor bilangan,
mengidentifikasi bilangan prima, dan mengevaluasi kekuatan
bilangan dan akar pangkat kuadrat sempurna sampai 144
menyelesaikan masalah dengan menghitung, memperkirakan, dan
menaksir bilangan cacah
2. pecahan dan desimal
membandingkan dan mengurutkan pecahan; mengenal dan menulis
persamaan desimal
merepresentasikan pecahan dan desimal serta operasi pecahan dan
desimal

menggunakan

model

(seperti;

garis

bilangan);

mengidentifikasi dan menggunakan representasi lainnya


mengubah pecahan dan desimal
menghitung pecahan dan desimal dan menyelesaikan masalah yang
melibatkan keduanya
3. bilangan bulat
merepresentasikan, membandingkan, dan menghitung bilangan
bulat dan menyelesaikan masalah yang menggunakan bilangan
bulat
4. rasio, proporsi dan persen
mengidentifikasi dan menemukan persamaan rasio; memodelkan
situasi yang diberikan menggunakan rasio dan membagi banyaknya

dengan rasio yang diberikan


mengubah persen dan pecahan atau desimal
menyelesaikan masalah yang melibatkan persen dan proporsi
Aljabar

10
Terdiri dari :
1. Pola
Memperluas baik definisi pola atau barisan numerik, aljabarik, dan
geometrik menggunakan bilangan, kata, simbol, atau diagram;
menemukan hubungan yang hilang
Mengeneralisasi hubungan pola dengan barisan, atau dengan
hubungan yang berdekatan, atau dengan bilangan barisan hubungan
dengan hubungan, menggunakan bilangan, kata, atau ekspresi
aljabarik
2. Ekspresi Aljabar
Menemukan jumlah,

hasil,

dan

kekuatan

ekspresi

yang

menggandung variabel
Mengevaluasi ekspresi nilai bilangan yang diberikan pada variabel
Menyederhanakan atau membandingkan ekspresi aljabarik untuk
menentukan jika ekspresi ekspresi tersebut sama
Memodelkan situasi menggunakan ekspresi
3. Persamaan/Formula dan Fungsi
Mengevaluasi persamaan/formula nilai variabel yang diberikan
Mengindikasi apakah nilai tepat untuk persamaan/formula yang
diberikan
Menyelesaikan persamaan linear dan pertidaksamaan linear, dan
mensimulasi (dua variabel) persamaan linear
Mengenal dan menulis persamaan, pertidaksamaan, mensimulasi
persamaan, atau fungsi yang memodelkan situasi yang diberikan
Mengenal dan menghasilkan representasi fungsi dalam bentuk
tabel, grafik, atau kata
Menyelesaikan masalah menggunakan persamaan/formula dan
3

fungsi
Geometri
Terdiri dari :
1. Bentuk Geometri
Mengidentifikasi tipe sudut yang berbeda beda dan mengetahui
serta menggunakan hubungan antara sudut pada garis dan dalam
gambar geometri
Mengenal kelengkapan geometri bentuk dimensi dua dan tida,
termasuk garis dan simetri rotasional
Mengidentifikasi segitiga kongruen dan bersisi empat serta ukuran

11
korespondennya; mengidentifikasi segitiga sejenis dan menyebut
serta menggunakan kelengkapannya
Mengenal hubungan antara bentuk tiga dimensi dan representasi
dua dimensinya (seperti; jarring jarring atau gambar dua dimensi
dari objek tiga dimensi)
Mengaplikasikan kelengkapan

geometri,

termasuk

teorema

Pythagoras, untuk menyelesaikan masalah


2. Pengukuran Geometri
Menggambar sudut dan garis yang diberikan; mengukur dan
memperkirakan ukuran dari sudut yang diberikan, segmen garis,
keliling, luas, dan volume
Menyeleksi dan menggunakan formula pengukuran yang tepat
untuk keliling, keliling lingkaran, luas, luas permukaan, dan
volume; menemukan ukuran luas gabungan
3. Lokasi dan Perpindahan
Menentukan titik pada bidang Cartesius, dan menyelesaikan
masalah termasuk titik titik lainnya
Mengenal dan menggunakan transformasi geometrik (translasi,
4

refleksi, dan rotasi) dari bentuk dua dimensi


Data dan Peluang
Terdiri dari :
1. Organisasi dan Representasi Data
Membaca skala dan data dari tabel, piktogram, grafik batang,
diagram lingkaran, dan grafik garis
Mengorganisasi dan menyajikan

data

menggunakan

tabel,

piktogram, grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis


Membandingkan dan menyocokkan representasi yang berbeda pada
data yang sama
2. Interpretasi Data
Mengidentifikasi, menghitung, dan membandingkan karakteristik
himpunan data, termasuk mean, median, modus, range, dan bentuk
distribusi (dalam hubungan umum)
Menggunakan dan menginterpretasikan himpunan data untuk
menjawab pertanyaan dan menyelesaikan masalah (seperti;
membuat interferensi, menggambar kesimpulan, dan menaksir nilai
di antara dan di luar point data yang diberikan)
Mengenal dan menggambarkan pendekatan untuk pengorganisasian

12
dan penyajian data yang dapat menuju misinterpretasi (seperti;
pengelompokkan yang tidak tepat dan skala yang menyesatkan atau
menyimpang)
3. Peluang
Menilai peluang

dari

kejadian

pasti,

kemungkinan

lebih,

kemungkinan sama, kemungkinan kurang, atau tidak mungkin


Menggunakan data untuk memperkirakan peluang dari kejadian
berikutnya; menggunakan peluang dari kejadian sebagian untuk
menyelesaikan masalah; menentukan peluang kejadian yang
mungkin
Penjabaran topik - topik dalam setiap domain konten dijelaskan sebagai berikut.
Pada bilangan meliputi pemahaman tentang angka,cara mewakili angka,
hubungan antara angka, dan sistem bilangan. Di kelas delapan, siswa harus telah
mengembangkan pemahaman bilangan dan kefasihan perhitungan , memahami
makna operasi dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain, dan dapat
menggunakan angka dan operasi untuk memecahkan masalah.
Penekanan dalam perhitungan adalah pada pecahan dan desimal bukan pada
bilangan bulat, tetapi dalam pecahan dan desimal, penekanannya adalah pada
representasi dan terjemahan antara bentuk, memahami apa jumlah simbol
mewakili, perhitungan, dan pemecahan masalah. Dikelas delapan, siswa harus
mampu untuk bergerak fleksibel di antara pecahan setara, desimal, dan persen
menggunakan berbagai strategi.
Siswa kelas delapan harus memperpanjang pemahaman matematika mereka dari
bilangan bulat ke bilangan bulat, termasuk besarnya serta operasi dengan bilangan
bulat. Siswa juga harus bisa bekerja dengan persen dan proporsi dan penggunaan
proporsional penalaran untuk memecahkan masalah.
Siswa akan diminta untuk memecahkan meliputi masalah baik yang rutin dan
non-rutin, yang diatur dalam konteks sehari-hari dan matematika itu sendiri
adalah konteks. Beberapa masalah yang terlibat perhitungan dengan berbagai
ukuran dan satuan pengukuran.
Sementara siswa menggunakan hubungan fungsional untuk pemodelan dan
pemecahan masalah yang menjadi perhatian utama, juga penting untuk menilai
seberapa baik pengetahuan dan keterampilan pendukung telah dipelajari. Itu

13
domain konten aljabar meliputi pengakuan dan memperluas pola, menggunakan
simbol-simbol

aljabar

untuk

mewakili

situasi

matematika,

dan

mengembangkan kemampuan dalam memproduksi ekspresi setara dan pemecahan


persamaan linear.
Konsep aljabar relatif diformalkan oleh kelas delapan, dan siswa harus
mengembangkan pemahaman tentang linear hubungan dan konsep variabel. Siswa
pada tingkat ini diharapkan untuk menggunakan dan menyederhanakan rumus
aljabar, memecahkan linear persamaan, ketidaksetaraan, pasang persamaan
simultan yang melibatkan mereka dan mereka harus dapat memecahkan masalah
di dunia nyata dengan menggunakan model aljabar dan menjelaskan hubungan
yang melibatkan konsep-konsep aljabar.
Siswa kelas delapan harus mampu menganalisis sifat dan karakteristik berbagai
macam dimensi (dua dan tiga dimensi) angka geometris, termasuk panjang sisi
dan ukuran sudut, dan untuk menyediakan penjelasan didasarkan pada hubungan
geometris. Mereka harus dapat menerapkan Teorema Pythagoras untuk
memecahkan masalah.
Di samping sifat dan hubungan geometris, siswa juga harus kompeten dalam
pengukuran geometris, menggunakan alat ukur yang akurat, memperkirakan
dengan tepat, dan memilih menggunakan rumus untuk perimeter, daerah, dan
volume. Area konten geometri juga termasuk memahami mengkoordinasikan
representasi dan menggunakan spasial keterampilan visualisasi untuk berpindah di
antara dua dan tiga dimensi bentuk dan representasi mereka. Siswa harus dapat
menggunakan simetri dan menerapkan transformasi untuk menganalisis
matematika situasi.
Pengertian spasial merupakan bagian integral dari studi dan penilaian geometri.
Rentang kognitif meluas dari membuat gambar dan konstruksi penalaran
matematika tentang kombinasi bentuk dan transformasi. Siswa akan diminta untuk
menjelaskan, memvisualisasikan, menggambarkan, dan membangun berbagai
angka geometris , termasuk sudut, garis,segitiga, segiempat, dan poligon lainnya.
Siswa harus mampu menggabungkan dan menganalisa bentuk senyawa. Dengan
ini kelas mereka harus mampu menafsirkan atau membuat pandangan atas objek
dan menggunakan pemahaman mereka tentang kesamaan dan kesesuaian untuk
memecahkan masalah.

14
Sebagai kemajuan siswa melalui sekolah, menggunakan proporsional berpikir
penting dalam konteks geometris, seperti membuat beberapa Link awal antara
geometri dan aljabar. Siswa harus mampu untuk memecahkan masalah dengan
menggunakan model geometris dan menjelaskan hubungan melibatkan konsep
geometris.
Data dan konten domain termasuk mengetahui bagaimana mengatur data yang
telah dikumpulkan oleh diri sendiri atau orang lain dan bagaimana untuk
menampilkan data dalam grafik dan diagram yang akan berguna dalam menjawab
pertanyaan yang mendorong pengumpulan data. Domain konten ini termasuk
masalah pemahaman terkait dengan kesalahan penafsiran data.
Siswa dapat terlibat dalam rencana pengumpulan data sederhana atau bekerja
dengan data yang telah dikumpulkan oleh orang lain atau yang dihasilkan oleh
simulasi. Mereka harus memahami bilangan, simbol, dan poin berarti dalam
menampilkan data. Misalnya, mereka harus mengakui bahwa beberapa bilangan
mewakili nilai-nilai dari data dan lain-lain dan merupakan frekuensi di mana nilainilai itu terjadi.
Siswa harus mengembangkan keterampilan dalam mewakili data mereka dengan
menggunakan grafik batang, tabel, atau baris grafik. Mereka harus mampu
mengenali dan membandingkan manfaat relatif dari berbagai jenis penyajian.
Siswa harus mampu menjelaskan dan membandingkan karakteristik data (bentuk,
penyebaran, dan tendensi sentral), dan menarik kesimpulan berdasarkan tampilan
data. Siswa harus mampu mengidentifikasi tren di data, membuat prediksi
berdasarkan data, dan mengevaluasi kewajaran interpretasi.
Apresiasi kesempatan kelas delapan siswa (SD probabilitas) harus mencakup
kemampuan untuk menunjukan terjadinya peristiwa akrab; sebagaian memiliki
lebih besar, sama, atau kurang kemungkinan; atau sebagai mustahil, dan harus
meliputi menggunakan data dari percobaan atau pengetahuan tentang hasil
kemungkinan yang sama untuk memprediksi kemungkinan suatu diberikan hasil.
2. Domain Kognitif
Dimensi kognitif terdiri atas tiga domain, yaitu :
1. Mengetahui fakta dan prosedur (pengetahuan),

2. Menggunakan konsep dan memecahkan masalah rutin (penerapan) dan


3. Memecahkan masalah nonrutin (penalaran).

15
Dimensi kognitif dimaknai sebagai perilaku yang diharapkan dari siswa ketika
mereka berhadapan dengan domain matematika yang tercakup dalam dimensi
konten. Dalam dimensi kognitif, pemecahan masalah merupakan fokus utama dan
muncul dalam soal-soal tes yang terkait dengan hampir semua topik dalam tiap
domain konten. Ketiga domain dalam dimensi kognitif merupakan perilaku yang
diharapkan dari siswa ketika mereka berhadapan dengan domain matematika yang
tercakup dalam dimensi konten. Tabel di bawah ini menunjukkan proporsi
kemampuan yang diuji pada dimensi kognitif dalam studi TIMSS.

TIMSS, pengukuran terhadap ranah kognitif siswa dibagi menjadi tiga domain,
yaitu knowing

(pengetahuan), apllying (pengaplikasian) dan reasoning

(penalaran). Ketiga domain kognitif ini sangatlah penting dalam kemampuan


pemecahan masalah.

1. knowing (pengetahuan)

16
Merupakan

kemampuan

siswa

dalam

memahami

konsep

matematika.

Kemampuan memahami konsep ini merupakan kemampuan dasar yang harus


dimiliki siswa dalam rangka melakukan proses pemecahan masalah.
Domain ini meliputi kemampuan
(1) recall (meng-ingat),
(2) recognize (mengenal),
(3) compute (menghitung),
(4) retrieve (men-dapatkan kembali),
(5) measure (mengukur), dan
(6) classify/order (meng-klasifikasi/menyusun).
2. applying (mengaplikasikan)
Pada domain ini, terjadi proses pengumpulan informasi berdasarkan pengetahuan
dan pe-mahaman konsep yang siswa miliki untuk menerapkannya ke dalam proses
menemukan solusi atau jawaban dari suatu masalah. Adapun kemampuan yang
ter-masuk dalam applying menurut Mullis et al. (2009) adalah
(1) select (menyeleksi),
(2) represent (menunjukkan),
(3) model (memodelkan),
(4) implement (meng-implementasikan), dan
(5) solve routine problems (menyelesaikan masalah-masalah rutin).
3. reasoning (penalaran)
Merupakan aplikasi dari domain knowing dan applying. Domain ini digunakan
tidak hanya untuk se-kedar menemukan solusi dari masalah rutin tetapi juga
mencakup situasi asing, konteks yang kompleks, dan multistep problems. Menurut
Mullis et al. (2009), domain ini terdiri dari
(1) analyze (menganalisa),
(2) generalize(menggeneralisasikan),
(3) synthesize/integrate (menyintesis/mengintegrasikan),
(4) justify (memberi alasan), dan
(5) solve non-routine problems (menyelesaikan masalah-masalah nonrutin).
C. Jenis dan Kategori Soal dalam TIMSS

17
Jenis soal dalam TIMSS, yaitu Multiple Choice (pilihan ganda), Isian singkat, dan
Uraian. Empat kategori soal dalam TIMSS, yaitu :
1. Low (Rendah) mengukur kemampauan sampai level knowing (pengetahuan)
Standar yang digunakan oleh TIMSS pada kategori soal ini adalah 400.
2. Intermediate (Menengah) mengukur kemampuan sampai level applying
(penerapan)
Standar yang digunakan oleh TIMSS pada kategori soal ini adalah 475.
3. High (Tinggi) mengukur kemampuan sampai level reasoning (penalaran)
Standar yang digunakan oleh TIMSS pada kategori soal ini adalah 550.
4. Advance (Ahli) mengukur kemampuan sampai level reasoning with
incomplete information (penalaran dengan informasi yang tidak lengkap)
Standar yang digunakan oleh TIMSS pada kategori soal ini adalah 625.
D. Sistem Penilaian dalam TIMSS
Penilaian Internasional TIMSS 2011 pada prestasi siswa di kelas 4 dan 8 terdiri
dari tes tertulis dalam matematika dan IPA secara bersamaan dengan sekumpulan
kuisioner yang mencakup informasi dalam konteks pendidikan dan sosial sebagai
prestasi. Pusat pada misi TIMSS adalah pengukuran prestasi siswa dalam
matematika dan IPA dengan sebuah cara yang pantas secara menyeluruh dan
sempurna pada subjek ini sesuai dengan yang mereka pelajari pada negara yang
berpartisipasi dan memonotor peningkatan atau penurunan negara melalui tren
jalan dalam performa siswa dari satu putaran ke putaran penilaian lainnya.
Soal soal TIMSS dibuat dalam 14 paket, dimana setiap siswa wajib mengerjakan
1 paket soal. Setiap paket soal tersebut terdiri 2 booklet dengan jumlah soal yang
sama dan level yang bervariasi. Sistem penilaian TIMSS terdiri atas empat
tingkatan, yaitu level rendah (low = 400), level menengah (intermediate : 475),
level tinggi (high = 500), dan level ahli (advance = 625). Skor untuk masing
masing jenis soal, untuk pilihan ganda setiap soal diberi skor 1, sedangkan soal
isian singkat dan uraian skornya bervariasi tergantung jenis domain kognitifnya.

18

E. Hubungan antara TIMSS dan Kurikulum 2013 Ditinjau dari Topik dan Kompetensi Dasar/Indikator
Kompetensi Dasar/Indikator

No
1.

TIMSS
Bilangan

Bilangan

Terdiri dari :

Bilangan
3.1 Membandingkan

1. bilangan cacah
mendemostrasikan pengertian prinsip bilangan

Keterangan

Kurikulum 2013

dan

mengurutkan

beberapa bilangan bulat dan pecahan serta

cacah dan operasinya (seperti; pengetahuan

menerapkan operasi hitung bilangan bulat

emapat operasi, nilai letak, komutatif, asosiatif,

dan

dan distributif)
menemukan dan menggunakan perkalian atau

bilangan

pecahan

memperkirakan, dan menaksir bilangan cacah


2. pecahan dan desimal
membandingkan dan mengurutkan pecahan;
mengenal dan menulis persamaan desimal
merepresentasikan pecahan dan desimal serta

VII

dengan

memanfaatkan berbagai sifat operasi

faktor bilangan, mengidentifikasi bilangan Perbandingan/Rasio


prima, dan mengevaluasi kekuatan bilangan 3.12 memahami konsep perbandingan dengan
dan akar pangkat kuadrat sempurna sampai
menggunakan tabel, grafik, dan persamaan
4.2 menggunakan konsep perbandingan untuk
144
menyelesaikan masalah dengan menghitung,

Dipelajari di kelas

menyelesaikan

masalah

nyata

dengan

menggunakan tabel, grafik, dan persamaan


4.3 menggunakan pola dan dan generalisasi
untuk menyelesaikan masalah nyata
4.4 menyelesaikan permasalahan dengan
menaksir besaran yang tidak diketahui

Dipelajari di kelas
VIII

19

operasi pecahan dan desimal menggunakan

menggunakan

model

aritmetika

(seperti;

mengidentifikasi

garis
dan

bilangan);
menggunakan

representasi lainnya
mengubah pecahan dan desimal
menghitung pecahan dan desimal
menyelesaikan

masalah

keduanya
3. bilangan bulat
merepresentasikan,

yang

dan

melibatkan

membandingkan,

dan

menghitung bilangan bulat dan menyelesaikan


masalah yang menggunakan bilangan bulat
4. rasio, proporsi dan persen
mengidentifikasi dan menemukan persamaan
rasio; memodelkan situasi yang diberikan
menggunakan rasio dan membagi banyaknya
dengan rasio yang diberikan
mengubah persen dan pecahan atau desimal
menyelesaikan masalah yang melibatkan
2

persen dan proporsi


Aljabar

Aljabar

grafik,

aljabar,

dan

20

Terdiri dari :

1. Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu

4. Pola
Memperluas baik definisi pola atau barisan
numerik,

aljabarik,

dan

geometrik

menggunakan bilangan, kata, simbol, atau


diagram; menemukan hubungan yang hilang
Mengeneralisasi hubungan pola dengan
barisan,

atau

dengan

hubungan

yang

berdekatan, atau dengan bilangan barisan


hubungan dengan hubungan, menggunakan
bilangan, kata, atau ekspresi aljabarik
5. Ekspresi Aljabar
Menemukan jumlah, hasil, dan kekuatan
ekspresi yang menggandung variabel
Mengevaluasi ekspresi nilai bilangan yang
diberikan pada variabel
Menyederhanakan
atau

membandingkan

ekspresi aljabarik untuk menentukan jika


ekspresi ekspresi tersebut sama
Memodelkan situasi menggunakan ekspresi
6. Persamaan/Formula dan Fungsi

Variable Serta Aritmetika Sosial


3.3 Menyelesaikan
persamaan

dan

pertaksamaan linier satu variable


4.2 Menggunakan konsep aljabar

dalam

menyelesaikan masalah aritmetika social


sederhana
4.3 Membuat

Dipelajari di kelas
dan

menyelesaikan

model VII

matematika dari masalah nyata yang


berkaitan

dengan

persamaan

pertidaksamaan linier satu variabel


2. Perbandingan
3.4 Memahami konsep perbandingan

dan

dan

menggunakan bahasa perbandingan dalam


mendeskripsikan hubungan dua besaran
atau lebih
3.5 Memahami pola dan menggunakannya
untuk menduga dan membuat generalisasi
(kesimpulan)
4.1 Menggunakan pola dan generalisasi untuk
menyelesaikan masalah
4.4 Menggunakan konsep perbandingan untuk

21

Mengevaluasi

persamaan/formula

variabel yang diberikan


Mengindikasi apakah

nilai

nilai

tepat

variabel) persamaan linear


Mengenal
dan
menulis

dan

persamaan,

pertidaksamaan, mensimulasi persamaan, atau


diberikan
Mengenal

dan

nyata

dengan

untuk

pertidaksamaan linear, dan mensimulasi (dua

yang

masalah

menggunakan tabel dan grafik

persamaan/formula yang diberikan


Menyelesaikan
persamaan
linear

fungsi

menyelesaikan

memodelkan
menghasilkan

situasi

yang

representasi

fungsi dalam bentuk tabel, grafik, atau kata


Menyelesaikan
masalah
menggunakan
persamaan/formula dan fungsi

1. Operasi Aljabar
3.1 Menerapkan

operasi

aljabar

melibatkan bilangan rasional


2. Fungsi
3.5 Menyajikan fungsi dalam

yang

berbagai

bentuk relasi, pasangan berurut, rumus Dipelajari di kelas


fungsi, tabel, grafik, dan diagram
VIII
3. Persamaan Garis Lurus
3.4 Menentukan persamaan garis lurus dan
grafiknya
4. Persamaan Linear Dua Variabel
3.2 Menentukan nilai variabel persamaan
linear dua variabel dalam konteks nyata
4.1 Membuat dan menyelesaikan model
matematika dari masalah nyata yang
berkaitan dengan persamaan linear dua
variabel
5. Persamaan Kuadrat

22

3.3 Menentukan nilai persamaan kuadrat


3

dengan satu variabel yang tidak diketahui


Geometri

Geometri
Terdiri dari :
4. Bentuk Geometri
Mengidentifikasi tipe sudut yang berbeda
beda dan mengetahui serta menggunakan
hubungan antara sudut pada garis dan dalam
gambar geometri
Mengenal kelengkapan

geometri

bentuk

dimensi dua dan tida, termasuk garis dan


simetri rotasional
Mengidentifikasi segitiga kongruen dan bersisi
empat

serta

ukuran

korespondennya;

mengidentifikasi segitiga sejenis dan menyebut


serta menggunakan kelengkapannya
Mengenal hubungan antara bentuk tiga dimensi

Dipelajari di Kelas VII


1. Segiempat dan Segitiga
3.6 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
dan menggunakannya untuk menentukan
keliling dan luas
4.7 Menyelesaikan permasalahan nyata yang
terkait
panjang,

penerapan

sifat-sifat

persegi,

persegi

trapezium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layanglayang


2. Transformasi
Dipelajari di kelas
3.7 Mendeskripsikan lokasi benda dalam
VII
koordinat cartesius
3.8 Menaksir
dan
menghitung
luas
permukaan bangun datar yang tidak

dan representasi dua dimensinya (seperti;

beraturan dengan menerapkan prinsip-

jarring jarring atau gambar dua dimensi dari

prinsip geometri
3.9 Memahami konsep transformasi (dilatasi,

objek tiga dimensi)

translasi,

pencerminan,

rotasi)

23

Mengaplikasikan
termasuk

kelengkapan

teorema

Pythagoras,

geometri,
untuk

menyelesaikan masalah
5. Pengukuran Geometri
Menggambar sudut dan garis yang diberikan;
mengukur dan memperkirakan ukuran dari

menggunakan objek-objek geometri


4.2 Menerapkan prinsip-prinsip transformasi
(dilatasi, translasi, pencerminan, dan
rotasi) dalam memecahkan permasalahan
nyata
3. Garis dan Sudut

sudut yang diberikan, segmen garis, keliling, Memahami berbagai konsep dan prinsip garis
dan sudut dalam pemecahan masalah nyata
luas, dan volume
Menyeleksi

dan

menggunakan

formula

pengukuran yang tepat untuk keliling, keliling 1. Sistem Koordinat


3.10 Menggunakan koordinat Cartesius dalam
lingkaran, luas, luas permukaan, dan volume;
menjelaskan posisi relatif benda terhadap
menemukan ukuran luas gabungan
6. Lokasi dan Perpindahan
acuan tertentu
Menentukan titik pada bidang Cartesius, dan 2. Teorema Pythagoras
Dipelajari di kelas
3.8 Memahami Teorema Pythagoras melalui
menyelesaikan masalah termasuk titik titik
VIII
alat peraga dan penyelidikan berbagai
lainnya
pola bilangan
Mengenal dan menggunakan transformasi
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk
geometrik (translasi, refleksi, dan rotasi) dari
menyelesaikan berbagai masalah
bentuk dua dimensi
3. Lingkaran
3.6 Mengidentifikasi unsur, keliling, dan luas
dari lingkaran

24

3.7 Menentukan

hubungan

sudut

pusat,

panjang busur, dan luas juring


4.6 Menyelesaikan permasalahan nyata yang
terkait penerapan hubungan sudut pusat,
panjang busur, dan luas juring
4. Bangun Ruang Sisi Datar
3.9 Menentukan luas permukaan dan volume
kubus, balok, prisma, dan limas
3.11 Menaksir
dan
menghitung

luas

permukaan dan volume bangun ruang


yang
4

yang

tidak

beraturan

dengan

menerapkan geometri dasarnya


Data dan Peluang

Data dan Peluang


Terdiri dari :

Statistika dan Peluang


Dipelajari di kelas
3.10 Menemukan peluang empiric dari data
4. Organisasi dan Representasi Data
VII
luaran (output) yang mungkin diperoleh
Membaca skala dan data dari tabel, piktogram,
grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik
garis
Mengorganisasi

dan

menyajikan

berdasarkan sekelompok data


3.11 Memahami teknik penyajian data dua
variable

data

menggunakan

tabel,

grafik

menggunakan tabel, piktogram, grafik batang,

batang, diagram lingkaran, dan grafik

diagram lingkaran, dan grafik garis

garis.
Menyelesaikan

4.5

permasalahan

dengan

25

Membandingkan

dan

menaksir besaran yang tidak diketahui

menyocokkan

representasi yang berbeda pada data yang sama


5. Interpretasi Data
Mengidentifikasi,
menghitung,
dan

4.8

pretasi,

membandingkan karakteristik himpunan data,

dan

pengamatan

termasuk mean, median, modus, range, dan


bentuk distribusi (dalam hubungan umum)
Menggunakan
dan
menginterpretasikan

menggunakan grafik
Mengumpulkan, mengolah, menginter-

4.9

menyajikan
dalam

data

bentuk

hasil
tabel,

diagram, dan grafik


Melakukan percobaan untuk menemukan
peluang empiric dari masalah nyata serta

himpunan data untuk menjawab pertanyaan

menyajikannya dalam bentuk tabel dan

dan menyelesaikan masalah (seperti; membuat

grafik.

interferensi, menggambar kesimpulan, dan


menaksir nilai di antara dan di luar point data
yang diberikan)
Mengenal dan menggambarkan pendekatan
untuk pengorganisasian dan penyajian data
yang dapat menuju misinterpretasi (seperti;
pengelompokkan yang tidak tepat dan skala
yang menyesatkan atau menyimpang)
6. Peluang
Menilai peluang dari kejadian
kemungkinan

lebih,

kemungkinan

1. Statistika
3.13 Memahami teknik penyajian data dua
variabel

menggunakan

tabel,

grafik

batang, diagram lingkaran, dan grafik


garis

dengan

computer

serta

menganalisis hubungan antar variabel


4.7 Mengumpulkan, mengolah menginterpretasikan, dan menyajikan data hasil

pasti,
sama,

pengamatan

dalam

bentuk

tabel,

diagram, dan grafik dari dua variabel

Dipelajari di kelas
VIII

26

kemungkinan kurang, atau tidak mungkin


Menggunakan data untuk memperkirakan
peluang

dari

kejadian

berikutnya;

menggunakan peluang dari kejadian sebagian


untuk menyelesaikan masalah; menentukan
peluang kejadian yang mungkin

serta mengidentifikasi hubungan antar


variabel
2. Peluang
3.13 Menemukan

peluang

empirik

dan

teoritik dari data luaran (output) yang


mungkin

diperoleh

berdasarkan

sekelompok data nyata


4.8 Melakukan
percobaan
menemukan
masalah

peluang
nyata

empirik

untuk
dari
serta

membandingkannya dengan peluang


teoritik

27

F. Perbandingan Soal Soal di TIMSS dan Kurikulum 2013


1. Topik : Bilangan
Subtopik : Pecahan dan Desimal
TIMSS

Kurikulum 2013
Tangki sepeda motor berisi 11,6 liter. Dalam perjalanan, bensin telah terpakai
4,72 liter. Berapa literkah bensin yang masih terdapat dalam tangki?
Soal pada topik Bilangan ini termasuk dalam domain kognitif applying, yaitu
penerapan dari pengetahuan yang siswa miliki sebelumnya. Tujuan soal ini adalah
menyelesaikan masalah kata termasuk penjumlahan dan pengurangan desimal.
Disini, siswa diharapkan telah mengenal bentuk bilangan desimal dan mampu
melakukan operasinya. Dari pengetahuan tersebut, kemudian siswa gunakan untuk
diterapkan menyelesaikan masalah kata yang melibatkan operasi bilangan
desimal.

2. Topik : Aljabar
Subtopik : Persamaan/Formula dan fungsi
TIMSS

28

Kurikulum 2013
Jika x = 2 dan y + 4 = 5x maka nilai y adalah
Soal pada topik aljabar ini termasuk dalam domain kognitif knowing ,
yaitu Merupakan kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika.
Kemampuan memahami konsep ini merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki siswa dalam rangka melakukan proses pemecahan masalah. Tujuan soal
ini adalah untuk mencari nilai y dari suatu persamaan linear dua variabel, jika
nilai x diketahui. Disini, siswa diharapkan memahami bentuk dari persamaan
linear dua variabel kemudian siswa dapat mensubtitusikan nilai x ke dalam
persamaan tersebut.

3. Topik : Geometri
Subtopik : Bentuk Geometri
TIMSS

29

Kurikulum 2013

Soal pada topik Geometri ini termasuk dalam domain kognitif applying, yaitu
penerapan dari pengetahuan yang siswa miliki sebelumnya. Tujuan soal ini adalah
menentukan jumlah kubus yang disusun dan beberapa bagiannya tersembunyi.
Disini, siswa diharapkan telah mengenal bentuk kubus dan mampu menafsirkan
bentuk bentuk abstraknya. Dari pengetahuan tersebut, kemudian siswa gunakan
untuk diterapkan dalam menghitung jumlah kubus yang tersembunyi.
4. Topik : Geometri
Subtopik : Organisasi dan representasi data

30

Kurikulum 2013
Dalam satu minggu banyaknya kendaraan yang melintas di jalan tol tercatat dalam
table berikut;
Hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu

Banyaknya kendaraan
2550
3500
3000
2100
2050
4500
5600

a. Buatlah diagram lingkaran dari data tersebut.


b. Tentukan presentase banyak kendaraan setia hari dalam sepekan.
c. Apa kesimpulan kalian tentang banyaknya kendaraan yang melintas dalam
sepekan di jalan tol?

31

Soal pada topik geometri ini termasuk dalam domain kognitif applaying, yaitu
proses pengumpulan informasi berdasarkan pengetahuan dan pemahaman konsep
yang siswa miliki untuk menerapkannya ke dalam proses menemukan solusi atau
jawaban dari suatu masalah. Tujuan soal ini adalah untuk mengaplikasikan sebuah
tabel ke dalam diagram lingkaran. Disini, siswa diharapkan untuk memahami isi
tabel sehingga dapat membuat diagram lingkaran.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

32

A. KESIMPULAN

B. SARAN
Literasi sering dihubungkan dengan huruf atau aksara. Literasi merupakan serapan
dari kata dalam bahasa Inggris literacy, yang artinya kemampuan untuk
membaca dan menulis. Pada masa lalu dan juga masa sekarang, kemampuan
membaca atau menulis merupakan kompetensi utama yang sangat dibutuhkan
dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tanpa kemampuan membaca dan menulis,
komunikasi antar manusia sulit berkembang ke taraf yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai