Penilaian Model Timss Yang Dapat Diintegrasikan
Penilaian Model Timss Yang Dapat Diintegrasikan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu studi internasional yang mengukur tingkat pencapaian kemampuan
sains siswa adalah Trends in International Mathematics Science Study (TIMSS)
yang dikoordinasikan oleh International Association for the Evaluation of
Education Achievment (IEA). Pada TIMSS 2011, posisi Indonesia menempati
peringkat ke-40 dari 42 negara dengan nilai rata-rata 406. Informasi penilaian
TIMSS tersebut menunjukkan kemampuan sains siswa Indonesia mengalami
penurunan prestasi. Kemampuan sains siswa Indonesia di TIMSS masih di bawah
nilai rata-rata (500) dan secara umum berada pada tahapan terendah (Low
International Brenchmark) (Kemdikbud, 2013: 1). Rendahnya mutu hasil belajar
sains siswa tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran sains di sekolahsekolah Indonesia telah mengabaikan perolehan kepemilikan literasi sains siswa
(Syaadah, 2013: 1).
Hasil penelitian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
menempatkan Indonesia di posisi bawah dalam daftar negara dari segi kualitas
pendidikan. Kualitas pendidikan tersebut ditentukan dengan hasil pembelajaran
sains di setiap jenjangnya (Kemdikbud, 2013: 1). Standar dan praktek penilaian
hasil belajar siswa secara nasional yang dilakukan dengan memperhatikan
berbagai kompetensi siswa, perlu diperbaiki. Mengacu pada soal TIMSS, dapat
ditunjukkan bahwa soal pilihan ganda pun dapat mengukur kemampuan bernalar
siswa dan pemecahan masalah (Tjalla, 2011: 19).
Tingkat literasi sains peserta didik di Indonesia masih rendah. Rendahnya
kemampuan
literasi
sains
siswa
tersebut
disebabkan
oleh
kurikulum,
2
dituntut dalam TIMSS. Oleh sebab itu penilaian TIMSS di Indonesia masih
rendah.
B. FOKUS MASALAH
Makalah ini membahas tentang literasi matematika, topik dan indikator yang ada
dalam TIMSS, jenis soal dalam TIMSS,
C. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan literasi matematika?
2. Apa sajakah topik dan indikator yang terkandung dalam TIMSS?
3. Bagaimanakah jenis soal dalam TIMSS?
D. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk
mengetahui literasi matematika, topik dan indikator yang terkandung dalam TIMSS,
jenis soal dalam TIMSS
tentang
prestasi
matematika
dan
sains
siswa.
Studi
ini
4
SMP terdiri atas empat domain, yaitu: bilangan, aljabar, geometri, data dan
peluang.
Penilaian dimensi kognitif pada kelas IV SD dan kelas VIII SMP sebagi berikut:
1. Domain pertama adalah pengetahuan, mencakup fakta-fakta, konsep dan
prosedur yang harus diketahui siswa.
2. Domain kedua adalah penerapan, yang berfokus pada kemampuan siswa
menerapkan pengetahuan dan pemahaman konsep untuk menyelesaikan
masalah atau menjawab pertanyaan.
3. Domain ketiga yaitu domain penalaran, yang berfokus pada penyelesaian
masalah non rutin, konteks yang kompleks dan melakukan langkah
penyelesaian masalah yang banyak.
Populasi dan sampel ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP/MTS di seluruh
Indonesia. Penentuan sampel dilakukan berdasarkan tiga strata yaitu jenis
sekolah(SMP/MTS) ,status sekolah(Negeri/Swata) dan performens sekolah
(baik/sedang/kurang).Secara keseluruhan, sebanyak 150 SMP/MTSnegeri dan
swasta dengan kategori baik ,sedang dan kurang terpilih sebagai sampel,
.sejumlah 5.848, 5.762,dan 5.648 siswa berpasrtisipasi setiap putaran studi.
Hasil survei empat tahunan TIMSS, pada keikutsertaan pertamakali tahun 1999
Indonesia berada pada peringkat 34 dari 38 negara. Pada tahun 2003 Indonesia
berada pada peringkat 34 dari 46 negara. Dan ranking Indonesia pada TIMSS
tahun 2007 turun menjadi ranking 36 dari 48 negara. Posisi Indonesia dengan
rata-rata 405, relatif sangat rendah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lain
yang berpartisipasi dalam TIMSS 2007 seperti Malaysia yang menempati posisi
20 dengan skor rata-rata 474, apalagi Singapura yang menempati posisi ke-3
dengan skor rata-rata 593 . Bila dirujuk ke Benchmark yang dibuat TIMSS.
Standar internasional untuk kategori mahir 625, tinggi 550, sedang 475 dan
rendah 400. Maka hasil yang dicapai siswa Indonesia tersebut masuk pada
kategori rendah, jauh dari kategori mahir (625) dimana pada kategori ini siswa
dapat mengorganisasikan informasi, membuat perumuman, memecahkan masalah
tidak rutin, mengambil dan mengajukan argumen pembenaran simpulan. Dimana
pada kategori mahir inilah yang ingin dicapai dalam kurikulum pendidikan
matematika disekolah.
5
Dalam penelitian yang dilakukan beberapa ahli menunjukkan persentasi waktu
pembelajaran matematika di Indonesia lebih banyak digunakan untuk membahas
atau mendiskusikan soal-soal dengan kompleksitas rendah yaitu sebesar 57%
dan untuk membahas soal-soal dengan kompleksitas tinggi menggunakan waktu
yang lebih sedikit sekitar 3%, sedangkan soal-soal model TIMSS termasuk soalsoal yang memiliki kompleksitas sedang dan tinggi, serta memerlukan penalaran
dalam penyelesaiannya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa
Indonesia kurang terbiasa mengerjakan soal-soal model TIMSS. Untuk itu penting
sekali memperbanyak soal-soal model TIMSS yang mengandung penalaran
matematis dalam pembelajaran. Dalam hal ini penting untuk mensosialisasikan
pada guru tentang apa dan bagaimana karakteristik soal-soal model TIMSS untuk
diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas.
III.PEMBAHASAN
A. Literasi Matematika
Literasi sering dihubungkan dengan huruf atau aksara. Literasi merupakan serapan
6
dari kata dalam bahasa Inggris literacy, yang artinya kemampuan untuk
membaca dan menulis. Pada masa lalu dan juga masa sekarang, kemampuan
membaca atau menulis merupakan kompetensi utama yang sangat dibutuhkan
dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tanpa kemampuan membaca dan menulis,
komunikasi antar manusia sulit berkembang ke taraf yang lebih tinggi.
Gagasan umum dari literasi tersebut diserap dalam bidang-bidang yang lain. Salah
satu bidang yang menyerapnya adalah bidang matematika, sehingga muncul
istilah literasi matematika. Matematika sering diartikan sebagai bahasa simbol
atau bilangan. Persepsi umum masyarakat yang terjadi adalah matematika
dikaitkan
dengan
angka
atau
operasi
hitung,
misalnya:
penjumlahan,
7
Matematika lingkup pendidikan dasar menyebutkan bahwa mata pelajaran
matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Pada SI Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs dinyatakan bahwa: Pendekatan
pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika . Dalam
setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem).
Jika kita membandingkan antara pengertian literasi matematika dengan tujuan
mata pelajaran matematika pada SI tersebut tampak adanya kesesuaian atau
kesepahaman. Tujuan yang akan dicapai dalam permendiknas tersebut merupakan
literasi matematika. Perhatikan bahwa kemampuan dalam tujuan mata pelajaran
matematika menurut SI Mata Pelajaran Matematika pada intinya adalah juga
kemampuan yang dikenal sebagai literasi matematika.
SI merupakan kemampuan minimal yang akan dicapai melalui proses
pembelajaran. Seandainya pengelolaan pembelajaran matematika yang terjadi di
sekolah-sekolah Indonesia sudah mengacu pada tujuan mata pelajaran matematika
yang ditetapkan dalam SI tersebut, maka prestasi atau pencapaian belajar akan
8
menjadi lebih baik. Sebagai dampaknya kita boleh berharap bahwa prestasi siswa
Indonesia dalam studi PISA dan TIMSS tidak akan serendah seperti yang telah
terjadi.
B. Kompetensi yang Diukur dalam TIMSS
Kompetensi yang diukur dalam TIMSS untuk siswa kelas 8 SMP terdiri atas dua
domain, yaitu Domain Konten dan Domain Kognitif dengan memperhatikan
kurikulum yang berlaku di negara yang bersangkutan. Isi kedua domain tersebut
disajikan sebagai berikut.
1. Domain Konten
Dalam TIMSS Assessment framework (Mullis, Martin, Ruddock, OSullivan and
Preuschoff;2009) disebutkan bahwa Dimensi Konten teridiri dari empat konten,
yaitu :
1.
2.
3.
4.
Bilangan
Aljabar
Geometri
Data dan Peluang
Setiap domain konten telah terperinci lebih lanjut dalam beberapa topik, dan tabel
berikut ini menunjukkan proporsi kemampuan yang diuji dalam tiap domain yang
dinilai pada dimensi konten.
Di dalam domain konten terdapat subjek matematika tertentu yang dicakup oleh
penilaian TIMSS 2011 di kelas delapan. Masing-masing subjek dalam domain
9
konten memiliki beberapa bidang topik yang masing-masing disajikan sebagai
daftar tujuan yang mencakup kurikulum matematika.
No
1.
Bilangan
Terdiri dari :
1. bilangan cacah
mendemostrasikan
pengertian
prinsip
bilangan
cacah
dan
menggunakan
model
(seperti;
garis
bilangan);
10
Terdiri dari :
1. Pola
Memperluas baik definisi pola atau barisan numerik, aljabarik, dan
geometrik menggunakan bilangan, kata, simbol, atau diagram;
menemukan hubungan yang hilang
Mengeneralisasi hubungan pola dengan barisan, atau dengan
hubungan yang berdekatan, atau dengan bilangan barisan hubungan
dengan hubungan, menggunakan bilangan, kata, atau ekspresi
aljabarik
2. Ekspresi Aljabar
Menemukan jumlah,
hasil,
dan
kekuatan
ekspresi
yang
menggandung variabel
Mengevaluasi ekspresi nilai bilangan yang diberikan pada variabel
Menyederhanakan atau membandingkan ekspresi aljabarik untuk
menentukan jika ekspresi ekspresi tersebut sama
Memodelkan situasi menggunakan ekspresi
3. Persamaan/Formula dan Fungsi
Mengevaluasi persamaan/formula nilai variabel yang diberikan
Mengindikasi apakah nilai tepat untuk persamaan/formula yang
diberikan
Menyelesaikan persamaan linear dan pertidaksamaan linear, dan
mensimulasi (dua variabel) persamaan linear
Mengenal dan menulis persamaan, pertidaksamaan, mensimulasi
persamaan, atau fungsi yang memodelkan situasi yang diberikan
Mengenal dan menghasilkan representasi fungsi dalam bentuk
tabel, grafik, atau kata
Menyelesaikan masalah menggunakan persamaan/formula dan
3
fungsi
Geometri
Terdiri dari :
1. Bentuk Geometri
Mengidentifikasi tipe sudut yang berbeda beda dan mengetahui
serta menggunakan hubungan antara sudut pada garis dan dalam
gambar geometri
Mengenal kelengkapan geometri bentuk dimensi dua dan tida,
termasuk garis dan simetri rotasional
Mengidentifikasi segitiga kongruen dan bersisi empat serta ukuran
11
korespondennya; mengidentifikasi segitiga sejenis dan menyebut
serta menggunakan kelengkapannya
Mengenal hubungan antara bentuk tiga dimensi dan representasi
dua dimensinya (seperti; jarring jarring atau gambar dua dimensi
dari objek tiga dimensi)
Mengaplikasikan kelengkapan
geometri,
termasuk
teorema
data
menggunakan
tabel,
12
dan penyajian data yang dapat menuju misinterpretasi (seperti;
pengelompokkan yang tidak tepat dan skala yang menyesatkan atau
menyimpang)
3. Peluang
Menilai peluang
dari
kejadian
pasti,
kemungkinan
lebih,
13
domain konten aljabar meliputi pengakuan dan memperluas pola, menggunakan
simbol-simbol
aljabar
untuk
mewakili
situasi
matematika,
dan
14
Sebagai kemajuan siswa melalui sekolah, menggunakan proporsional berpikir
penting dalam konteks geometris, seperti membuat beberapa Link awal antara
geometri dan aljabar. Siswa harus mampu untuk memecahkan masalah dengan
menggunakan model geometris dan menjelaskan hubungan melibatkan konsep
geometris.
Data dan konten domain termasuk mengetahui bagaimana mengatur data yang
telah dikumpulkan oleh diri sendiri atau orang lain dan bagaimana untuk
menampilkan data dalam grafik dan diagram yang akan berguna dalam menjawab
pertanyaan yang mendorong pengumpulan data. Domain konten ini termasuk
masalah pemahaman terkait dengan kesalahan penafsiran data.
Siswa dapat terlibat dalam rencana pengumpulan data sederhana atau bekerja
dengan data yang telah dikumpulkan oleh orang lain atau yang dihasilkan oleh
simulasi. Mereka harus memahami bilangan, simbol, dan poin berarti dalam
menampilkan data. Misalnya, mereka harus mengakui bahwa beberapa bilangan
mewakili nilai-nilai dari data dan lain-lain dan merupakan frekuensi di mana nilainilai itu terjadi.
Siswa harus mengembangkan keterampilan dalam mewakili data mereka dengan
menggunakan grafik batang, tabel, atau baris grafik. Mereka harus mampu
mengenali dan membandingkan manfaat relatif dari berbagai jenis penyajian.
Siswa harus mampu menjelaskan dan membandingkan karakteristik data (bentuk,
penyebaran, dan tendensi sentral), dan menarik kesimpulan berdasarkan tampilan
data. Siswa harus mampu mengidentifikasi tren di data, membuat prediksi
berdasarkan data, dan mengevaluasi kewajaran interpretasi.
Apresiasi kesempatan kelas delapan siswa (SD probabilitas) harus mencakup
kemampuan untuk menunjukan terjadinya peristiwa akrab; sebagaian memiliki
lebih besar, sama, atau kurang kemungkinan; atau sebagai mustahil, dan harus
meliputi menggunakan data dari percobaan atau pengetahuan tentang hasil
kemungkinan yang sama untuk memprediksi kemungkinan suatu diberikan hasil.
2. Domain Kognitif
Dimensi kognitif terdiri atas tiga domain, yaitu :
1. Mengetahui fakta dan prosedur (pengetahuan),
15
Dimensi kognitif dimaknai sebagai perilaku yang diharapkan dari siswa ketika
mereka berhadapan dengan domain matematika yang tercakup dalam dimensi
konten. Dalam dimensi kognitif, pemecahan masalah merupakan fokus utama dan
muncul dalam soal-soal tes yang terkait dengan hampir semua topik dalam tiap
domain konten. Ketiga domain dalam dimensi kognitif merupakan perilaku yang
diharapkan dari siswa ketika mereka berhadapan dengan domain matematika yang
tercakup dalam dimensi konten. Tabel di bawah ini menunjukkan proporsi
kemampuan yang diuji pada dimensi kognitif dalam studi TIMSS.
TIMSS, pengukuran terhadap ranah kognitif siswa dibagi menjadi tiga domain,
yaitu knowing
1. knowing (pengetahuan)
16
Merupakan
kemampuan
siswa
dalam
memahami
konsep
matematika.
17
Jenis soal dalam TIMSS, yaitu Multiple Choice (pilihan ganda), Isian singkat, dan
Uraian. Empat kategori soal dalam TIMSS, yaitu :
1. Low (Rendah) mengukur kemampauan sampai level knowing (pengetahuan)
Standar yang digunakan oleh TIMSS pada kategori soal ini adalah 400.
2. Intermediate (Menengah) mengukur kemampuan sampai level applying
(penerapan)
Standar yang digunakan oleh TIMSS pada kategori soal ini adalah 475.
3. High (Tinggi) mengukur kemampuan sampai level reasoning (penalaran)
Standar yang digunakan oleh TIMSS pada kategori soal ini adalah 550.
4. Advance (Ahli) mengukur kemampuan sampai level reasoning with
incomplete information (penalaran dengan informasi yang tidak lengkap)
Standar yang digunakan oleh TIMSS pada kategori soal ini adalah 625.
D. Sistem Penilaian dalam TIMSS
Penilaian Internasional TIMSS 2011 pada prestasi siswa di kelas 4 dan 8 terdiri
dari tes tertulis dalam matematika dan IPA secara bersamaan dengan sekumpulan
kuisioner yang mencakup informasi dalam konteks pendidikan dan sosial sebagai
prestasi. Pusat pada misi TIMSS adalah pengukuran prestasi siswa dalam
matematika dan IPA dengan sebuah cara yang pantas secara menyeluruh dan
sempurna pada subjek ini sesuai dengan yang mereka pelajari pada negara yang
berpartisipasi dan memonotor peningkatan atau penurunan negara melalui tren
jalan dalam performa siswa dari satu putaran ke putaran penilaian lainnya.
Soal soal TIMSS dibuat dalam 14 paket, dimana setiap siswa wajib mengerjakan
1 paket soal. Setiap paket soal tersebut terdiri 2 booklet dengan jumlah soal yang
sama dan level yang bervariasi. Sistem penilaian TIMSS terdiri atas empat
tingkatan, yaitu level rendah (low = 400), level menengah (intermediate : 475),
level tinggi (high = 500), dan level ahli (advance = 625). Skor untuk masing
masing jenis soal, untuk pilihan ganda setiap soal diberi skor 1, sedangkan soal
isian singkat dan uraian skornya bervariasi tergantung jenis domain kognitifnya.
18
E. Hubungan antara TIMSS dan Kurikulum 2013 Ditinjau dari Topik dan Kompetensi Dasar/Indikator
Kompetensi Dasar/Indikator
No
1.
TIMSS
Bilangan
Bilangan
Terdiri dari :
Bilangan
3.1 Membandingkan
1. bilangan cacah
mendemostrasikan pengertian prinsip bilangan
Keterangan
Kurikulum 2013
dan
mengurutkan
dan
dan distributif)
menemukan dan menggunakan perkalian atau
bilangan
pecahan
VII
dengan
Dipelajari di kelas
menyelesaikan
masalah
nyata
dengan
Dipelajari di kelas
VIII
19
menggunakan
model
aritmetika
(seperti;
mengidentifikasi
garis
dan
bilangan);
menggunakan
representasi lainnya
mengubah pecahan dan desimal
menghitung pecahan dan desimal
menyelesaikan
masalah
keduanya
3. bilangan bulat
merepresentasikan,
yang
dan
melibatkan
membandingkan,
dan
Aljabar
grafik,
aljabar,
dan
20
Terdiri dari :
4. Pola
Memperluas baik definisi pola atau barisan
numerik,
aljabarik,
dan
geometrik
atau
dengan
hubungan
yang
membandingkan
dan
dalam
Dipelajari di kelas
dan
menyelesaikan
model VII
dengan
persamaan
dan
dan
21
Mengevaluasi
persamaan/formula
nilai
nilai
tepat
dan
persamaan,
dan
nyata
dengan
untuk
yang
masalah
fungsi
menyelesaikan
memodelkan
menghasilkan
situasi
yang
representasi
1. Operasi Aljabar
3.1 Menerapkan
operasi
aljabar
yang
berbagai
22
Geometri
Terdiri dari :
4. Bentuk Geometri
Mengidentifikasi tipe sudut yang berbeda
beda dan mengetahui serta menggunakan
hubungan antara sudut pada garis dan dalam
gambar geometri
Mengenal kelengkapan
geometri
bentuk
serta
ukuran
korespondennya;
penerapan
sifat-sifat
persegi,
persegi
trapezium,
prinsip geometri
3.9 Memahami konsep transformasi (dilatasi,
translasi,
pencerminan,
rotasi)
23
Mengaplikasikan
termasuk
kelengkapan
teorema
Pythagoras,
geometri,
untuk
menyelesaikan masalah
5. Pengukuran Geometri
Menggambar sudut dan garis yang diberikan;
mengukur dan memperkirakan ukuran dari
sudut yang diberikan, segmen garis, keliling, Memahami berbagai konsep dan prinsip garis
dan sudut dalam pemecahan masalah nyata
luas, dan volume
Menyeleksi
dan
menggunakan
formula
24
3.7 Menentukan
hubungan
sudut
pusat,
luas
yang
tidak
beraturan
dengan
dan
menyajikan
data
menggunakan
tabel,
grafik
garis.
Menyelesaikan
4.5
permasalahan
dengan
25
Membandingkan
dan
menyocokkan
4.8
pretasi,
dan
pengamatan
menggunakan grafik
Mengumpulkan, mengolah, menginter-
4.9
menyajikan
dalam
data
bentuk
hasil
tabel,
grafik.
lebih,
kemungkinan
1. Statistika
3.13 Memahami teknik penyajian data dua
variabel
menggunakan
tabel,
grafik
dengan
computer
serta
pasti,
sama,
pengamatan
dalam
bentuk
tabel,
Dipelajari di kelas
VIII
26
dari
kejadian
berikutnya;
peluang
empirik
dan
diperoleh
berdasarkan
peluang
nyata
empirik
untuk
dari
serta
27
Kurikulum 2013
Tangki sepeda motor berisi 11,6 liter. Dalam perjalanan, bensin telah terpakai
4,72 liter. Berapa literkah bensin yang masih terdapat dalam tangki?
Soal pada topik Bilangan ini termasuk dalam domain kognitif applying, yaitu
penerapan dari pengetahuan yang siswa miliki sebelumnya. Tujuan soal ini adalah
menyelesaikan masalah kata termasuk penjumlahan dan pengurangan desimal.
Disini, siswa diharapkan telah mengenal bentuk bilangan desimal dan mampu
melakukan operasinya. Dari pengetahuan tersebut, kemudian siswa gunakan untuk
diterapkan menyelesaikan masalah kata yang melibatkan operasi bilangan
desimal.
2. Topik : Aljabar
Subtopik : Persamaan/Formula dan fungsi
TIMSS
28
Kurikulum 2013
Jika x = 2 dan y + 4 = 5x maka nilai y adalah
Soal pada topik aljabar ini termasuk dalam domain kognitif knowing ,
yaitu Merupakan kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika.
Kemampuan memahami konsep ini merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki siswa dalam rangka melakukan proses pemecahan masalah. Tujuan soal
ini adalah untuk mencari nilai y dari suatu persamaan linear dua variabel, jika
nilai x diketahui. Disini, siswa diharapkan memahami bentuk dari persamaan
linear dua variabel kemudian siswa dapat mensubtitusikan nilai x ke dalam
persamaan tersebut.
3. Topik : Geometri
Subtopik : Bentuk Geometri
TIMSS
29
Kurikulum 2013
Soal pada topik Geometri ini termasuk dalam domain kognitif applying, yaitu
penerapan dari pengetahuan yang siswa miliki sebelumnya. Tujuan soal ini adalah
menentukan jumlah kubus yang disusun dan beberapa bagiannya tersembunyi.
Disini, siswa diharapkan telah mengenal bentuk kubus dan mampu menafsirkan
bentuk bentuk abstraknya. Dari pengetahuan tersebut, kemudian siswa gunakan
untuk diterapkan dalam menghitung jumlah kubus yang tersembunyi.
4. Topik : Geometri
Subtopik : Organisasi dan representasi data
30
Kurikulum 2013
Dalam satu minggu banyaknya kendaraan yang melintas di jalan tol tercatat dalam
table berikut;
Hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Banyaknya kendaraan
2550
3500
3000
2100
2050
4500
5600
31
Soal pada topik geometri ini termasuk dalam domain kognitif applaying, yaitu
proses pengumpulan informasi berdasarkan pengetahuan dan pemahaman konsep
yang siswa miliki untuk menerapkannya ke dalam proses menemukan solusi atau
jawaban dari suatu masalah. Tujuan soal ini adalah untuk mengaplikasikan sebuah
tabel ke dalam diagram lingkaran. Disini, siswa diharapkan untuk memahami isi
tabel sehingga dapat membuat diagram lingkaran.
32
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Literasi sering dihubungkan dengan huruf atau aksara. Literasi merupakan serapan
dari kata dalam bahasa Inggris literacy, yang artinya kemampuan untuk
membaca dan menulis. Pada masa lalu dan juga masa sekarang, kemampuan
membaca atau menulis merupakan kompetensi utama yang sangat dibutuhkan
dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tanpa kemampuan membaca dan menulis,
komunikasi antar manusia sulit berkembang ke taraf yang lebih tinggi.