Eafsg 4 Ry 5 e 4 y 45 Yt 34 RF 34 R 1 DFFFFF
Eafsg 4 Ry 5 e 4 y 45 Yt 34 RF 34 R 1 DFFFFF
Pengertian Kapasitor
Kapasitor (kondensator) adalah kompenen/perangkat elektronika yang
dapat menyimpanan muatan (energy), dan terbuat dari 2 buah konduktor yang
berada berdekatan. Komponen ini bila dihubungkan dengan sebuah untai
yang didalamnya terdapat sumber arus atau baterai, maka dalam waktu
singkat mengalirlah arus searah, dan setelah kapasitor termuati maksimum
maka arus pun berhenti. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (17911867). Satuan kapasitor disebut Farad (F).
Kapasitas kapasitor, biasa disebut juga kapasitansi, C merupakan ukuran
kemampuan kapasitor itu untuk menyimpan muatan (Q) pada beda potensial
(V). Hal ini dinyatakan dalam kaitan:
1 nF = 10-9 F
1 pF = 10-12 F
Elektronika dasar
Dielektrik
Ruang antara konduktor pada suatu kapasitor biasanya diisi dengan bahan
isolator yang dinamakan dielektrik, misalnya kaca, kertas, mika, dll.
Eksperimen yang dilakukan Faraday menunjukkan bahwa adanya dielektrik
menyebabkan kapasitansi bertambah. Penambahan kapasitansi ini disebabkan
karena adanya dielektrik mengakibatkan medan listrik di antara kapasitor
berkurang.
B. Susunan Kapasitor
Pengetahuan tentang susunan kapasitor diperlukan untuk mendapatkan
nilai kapasitas kapasitor pengganti (ekuivalen) dari sejumlah kapasitor yang
tersedia. Jika sejumlah kapasitor itu disusun dengan cara tertentu, maka
susunan itu dapat dipandang sebagai sebuah kapasitor ekuivalen yang
mewakili susunan sejumlah kapasitor. Untuk mendapatkan kapasitas
kapasitor ekuivalen yang diinginkan, kapasitor dapat disusun secara seri dan
jajar atau paralel. Nilai kapasitansi ekuivalen daari untai kapasitor didasari
oleh hukum kekekalan muatan.
RANGKAIAN KAPASITOR SERI DAN PARALEL :
SERI
PARALEL
C.
Jenis-jenis kapasitor
Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi :
1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
2. Kondensator elektrolit (Electrolit Condenser = Elco)
3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)
Elektronika dasar
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk
lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic,
electrolytic dan electrochemical.
Kapasitor Electrostatic
Kapasitor Electrolytic
Elektronika dasar
kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal dielektrik. Lapisan metaloksida ini sangat tipis, sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor
yang kapasitansinya cukup besar.
Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang
banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling
banyak dan murah adalah aluminium. Untuk mendapatkan permukaan
yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga
dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar.
Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering juga
disebut kapasitor elco.
Bahan electrolyte pada kapasitor tantalum ada yang cair tetapi ada
juga yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan
electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu
manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki
kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil. Selain
itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih
tahan lama. Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil
Jadi dapat dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.
Kapasitor Electrochemical
Fungsi Kapasitor
Fungsi penggunaan kapasitor dalam suatu rangkaian :
Elektronika dasar
Selama proses pengisian kapasitor, muatan positif dipindahkan dari salah satu
konduktor ( konduktor negatif) ke konduktor lainnya (konduktor positif). Jika
muatan sebesar q dipindahkan maka energi potensial muatan tersebut
bertambah sebesar qV. Artinya untuk mengisi kapasitor diperlukan sejumlah
usaha (energi) yang kemudian disimpan dalam bentuk energy potensial
muatan yang berpindah.
F. Prinsip Kerja Kapasitor
Kapasitor tidak bisa dilewati oleh arus searah dan oleh arus bolak-balik
dianggap bagaikan seutas kawat. Kapasitor itu bekerja sesuai dengan sifat
atau karakteristik asli dari kapasitor itu sendiri. Tidak membedakan apakah
arus searah atau arus bolak balik, yang pasti kapasitor hanya bekerja sesuai
dengan karakterisitik yang sebenarnya. Kapasitor ditemukan oleh Michael
Faraday (1791-1867) dan dengan satuan farad. Komponen penyusun
kapasitor itu sebenarnya adalah dua buah plat sejajar yang dipisahkan oleh
bahan dielektrik (contoh : vacum, kertas, mika, keramik,dll) dan mempunyai
sifat dasar bahwa kapasitor itu bila dialiri arus listrik maka akan menyimpan
muatan, pengisian muatan itu terjadi selama kapasitor itu belum terisi penuh.
Kemudian kapasitor akan melakukan pelepasan muatan apabila polaritas
tegangan dari terminal yang dihubungkan padanya lebih rendah. Pelepasan
muatan ini bisa saja terjadi walaupun kapasitor belum terisi penuh selama
adanya perbedaan polaritas. Sesuai dengan aturan listrik bahwa arus listrik itu
mengalir dari polaritas yang lebih tinggi ke polaritas yang lebih rendah.
Muatan yang tersimpan dalam kapasitor dapat dihitung dengan rumus :
Q = C.V
(14)
Dimana : Q = Muatan listrik dalam Coulomb
C = Nilai kapasitansi dalam Farad
V = Nilai tegangan dalam volt
Nilai kapasitansi dihitung dengan rumus :
C = (8,85 x 10-12) (k A/t)
(15)
Elektronika dasar
induktif (+) sedangkan daya reaktif bersifat kapasitor (-) akibatnya daya
reaktif yang berlaku menjadi kecil.
Elektronika dasar