Anda di halaman 1dari 2

Ada sebuah planet yang disebut Pluto.

Suatu hari, sekelompok astronom memutuskan bahwa


planet itu tidak memenuhi kriteria mereka planet. sehingga planet pluto diturunkan statusnya
menjadi planet kerdil atau dwarf-planet Semua dikarenakan pluto aneh dan dianggap tidak
normal dibandingkan planet2 saudaranya di tata surya kita.
Karena kekurangannya dibanding teman sebaya dan kakanya, Ishaan pun di-pluto-kan oleh
keluarga dan guru-gurunya. Dia dianggap sangat bodoh dibandingkan kakaknya yang rajin
belajar dan pintar.
ini adalah kisah yang menghangatkan hati dari seorang anak yang selalu dicap sebagai idiot atau
orang bodoh hanya karena dia tidak seperti anak-anak lain.
Sementara anak-anak lain belajar rajin dan unggul dalam ujian mereka, ia justru bergumul dalam
imajinasinya, yang memanifestasikan dirinya dalam kemampuannya untuk menemukan
keindahan ditempat-tempat yang tidak akan dialami oleh orang pada umumnya. Hal ini terlihat
di mana saluran air kotor, jika dilihat melalui mata Ishaan mengambil bentuk akuarium yang
menakjubkan, ia melihat ikan dimana umumnya orang justru akan melihat sampah.
Ishaan berusia 8 tahun, melalui imajinasi yang fantastis dan di atas kecerdasan rata-rata,
menemukan jawaban untuk soal matematika sederhana 39 dengan mengimajinasikan cerita
pluto tersebut.
Suatu konseptualisasi brilian dimana ishaan memecahkan soal perkalian 39.
Ishaan tahu dia tinggal dibumi planet no. 3 dan diapun menggunakan teori momentum dengan
menabrakkan bumi (planet no.3) ke pluto (planet no. 9). Dengan teori momentum yang tidak
disertai data massa bumi, pluto dan kecepatan tumbukan, akhirnya Ishaan menyimpulkan bahwa
si pluto yang kerdil hancur tertabrak bumi dan bumi berhenti pada posisi pluto. Akhirnya dia
menjawab 39=3 (posisi pluto ditepati bumi). Ishaan sangat percaya diri ketika bel ujian tanda
selesai berbunyi dan yang menggelikan adalah dia hanya menjawab satu soal, sedangkan sisa
soalnya sangat banyak.
Apakah Ishaan yang berumur 7 tahun termasuk bodoh sehingga menjawab soal 39 = 3..?
mungkin jika kita melihat film tersebut sekilas maka kita akan langsung menjawab ya dia
bodoh. Karena teman-teman lainnya bisa menjawab soal tersebut.
Tapi bisakah kita membayangkan bahwa konseptual imajinatif Ishaan dalam menjawab soal
tersebut menunjukkan dia memiliki kecerdasan diatas rata-rata? dia mengenal memakai -teori
momentum yang diapun tidak tahu- untuk menyelesaikan soal sepele (walaupun hasilnya salah).
Teori momentum tersebut baru didapatkan jika kita sekolah SMU.
CERITA ini sebenarnya mengingatkan kita sebagai orang tua bahwa anak yang tidak lancar
membaca, menulis dan berhitung di usia 8 tahun bukanlah anak bodoh, bahkan anak yang lancar
ca-lis-tung diusia itupun belum tentu anak pintar. Dalam fragmen berikut lebih jelas lagi
bagaimana guru Nikumbh yang diperankan Aamir Khan memberikan narasi bahwa Einstein,
Da Vinci pun tidak lancar ca-lis-tung ketika kecil karena dyslexia seperti yang dialami Ishaan,
tapi mereka adalah orang2 jenius yang ada sepanjang peradaban dunia.

Dibagian berikutnya film tersebut menampilkan bagaimana Ishaan bisa membuat lukisan perang
yang bersambung pada sebalik lembar kertas gambarnya, juga dia mampu menggambarkan
kartun bergerak tentang cerita diasingkannya atau di-pluto-kannya dia ke boarding school.
Ishaan juga mampu membuat karya kapal terbang dari kayu dari barang2 seadanya yg dipungut
sambil berjalan. Dia membuat rangka pesawat kayu, dengan sayap daun, dengan baling-baling
stick es-krim yang dapat berputar karena gaya pegas dari karet gelang yang dililit dibelakangnya.
Bagi yang belum melihat filmnya pasti akan sulit membayangkan bentuk pesawat tersebut dan
sayapun susah mendeskripsikannya. Jadi bisa terbayangkan bagaimana cerdasnya Ishaan yang
berumur 8-tahun membuat karya tersebut -untuk menceritakan dan membayangkannya saja kita
susah:) Saya jadi teringat cerita saudara yang tinggal di jepang bahwa disana anak usia sekolah dasar
dianggap cerdas jika pintar menggambar (gambar yang imajinative)dan sekedar mengingatkan
bahwa banyak orang membedakan antara cerdas dan pintar.
Pintar adalah kemampuan kita dalam menyerap informasi. Ketika kita mampu menyerap
pengetahuan dengan cepat maka kita termasuk pintar. Orang pintar memiliki banyak
pengetahuan, akan tetapi kadang hanya sebatas itu saja. Kecerdasan adalah kemampuan
mengelola pengetahuan dengan ide kreatif sehingga sering orang cerdas adalah penemu dan
inovator.
Kecerdasan biasanya tersembunyi dan terbungkus dalam kenakalan, kebandelan dan
kemalasan seorang anak. Sedangkan kepintaran terlihat jelas pada ketekunan belajar, membaca
dan kedisiplinan anak.
Semoga Film ini memberikan tambahan wawasan dalam pengembangan potensi anak kita.
Aamin.
Catatan :
Dyslexia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh
kesulitan dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan
menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti
kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera lain.

Anda mungkin juga menyukai