Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia oleh

karena itu pembangunan di bidang pertanian sudah selayaknya mendapatkan


perhatian lebih dari pemerintah. Salah satu bentuk perhatian pemerintah adalah
memberikan komitmen yang tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan
sebagai komponen strategis dalam pembangunan nasional. UU No.7 tahun 1996
tentang pangan menyatakan bahwa perwujudan ketahanan pangan merupakan
kewajiban
diperlukan

pemerintah
untuk

bersama

mewujudkan

masyarakat.
kemandirian

Ketahanan

pangan

pangan

Indonesia

sangat
agar

menghilangkan ketergantungan akan impor pangan dari negara lain.


Berbagai cara dapat dilakukan untuk menunjang ketersediaan pangan
serta

meningkatkan

produksi

pangan

nasional,

diantaranya

adalah

pembangunan jaringan irigasi. Tersedianya jaringan irigasi yang memadai untuk


mengalirkan air ke lahan akan menunjang produksi tanaman, sehingga hasil
panen yang diperoleh pun akan optimal. Saluran irigasi yang baik memiliki fungsi
untuk memberikan air dengan kondisi yang tepat mutu, tepat ruang, dan tepat
waktu, dengan cara efektif dan ekonomis. Kontribusi sarana dan prasarana
irigasi terhadap ketahanan pangan cukup besar yaitu sebanyak 84 persen
produksi beras nasional bersumber dari air irigasi (Hasan, 2005).
Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi
adalah kinerja saluran irigasi yang tidak optimal . Hal ini dapat disebabkan
karena berbagai macam faktor, salah satu diantaranya adalah kerusakan
jaringan irigasi. Kerusakan jaringan irigasi mengakibatkan penyaluran dan
pembagian air ke lahan tidak berjalan dengan baik sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan air per ha. Disamping permasalahan tersebut juga
diakibatkan oleh pola perilaku petani daerah hulu yang menimbun air. Perilaku
petani tersebut mengakibatkan petani di daerah hilir mengalami kekurangan air
sehingga pembagian air di daerah hulu dan hilir tidak merata terutama di musim
kemarau.
Kegiatan operasi dan pemeliharaan sebenarnya merupakan kegiatan
yang menentukan pencapaian tujuan pembangunan. Penilaian keberhasilan
suatu pembangunan prasarana bukan ditentukan dengan banyak terbangunnya
1

prasarana tersebut, tetapi sangat tergantung pada fungsi atau layanan dari
prasarana tersebut.
Diperlukan suatu analisis dan evaluasi kinerja suatu jaringan irigasi untuk
mengetahui kondisi terkini dari suatu jaringan irigasi baik dari segi fisik maupun
dari segi non fisik, dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan bisa mengetahui
letak kelemahan suatu jaringan irigasi sehingga nantinya dapat dilakukan suatu
perbaikan atau rehabilitasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja suatu
jaringan irigasi.
Jaringan irigasi, bangunan penunjang, serta komponen-komponen
lainnya yang terdapat pada Daerah Irigasi Klampok III masih harus dikaji dan
dievaluasi, apakah jaringan tersebut sudah tepat sasaran dan telah dapat
memenuhi kebutuhan air irigasi di Daerah Irigasi Klampok III. Daerah Irigasi
Klampok III merupakan daerah irigasi yang terletak di Kabupaten Malang,
tepatnya berada di Kecamatan Singosari dengan luas baku sawah mencapai 242
Ha dan panjang saluran mencapai 3700 m. Daerah Irigasi Klampok III
mendapatkan pasokan air dari Bendung Klampok III yang berasal dari sumber air
Sumber Awan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang terkait dengan pengelolaan irigasi pada
Daerah Irigasi Klampok III, dapat ditarik suatu rumusan masalah dari penelitian
ini,
1. Bagaimana kondisi fisik jaringan irigasi di Daerah Irigasi Klampok III?
2. Bagaimana kinerja teknik pemberian air jaringan irigasi di Daerah
Irigasi Klampok III ?
3. Bagaimana kinerja total Jaringan Irigasi Klampok III dilihat dari kondisi
fisik serta teknik pemberian airnya ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari studi ini adalah
1. Mengetahui kondisi fisik dari jaringan irigasi pada Daerah Irigasi
Klampok III.
2. Mengetahui kinerja teknik pemberian air Jaringan Irigasi di Daerah
Irigasi Klampok III.

3. Mengetahui kinerja total Jaringan Irigasi Klampok III ditinjau dari


kondisi fisik dan teknik pemberian airnya.
1.4 Batasan Masalah
Pembahasan studi ini meliputi penentuan kinerja irigasi dari segi fisik
serta faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan kinerja. Adapun batasanbatasan masalah dalam studi ini adalah sebagai berikut :
1. Obyek studi dilaksanakan pada Daerah Irigasi Klampok III Kecamatan
Singosari Kabupaten Malang.
2. Penentuan terhadap kondisi fisik jaringan dan bangunan pada daerah irigasi.
3. Tidak membahas detail desain konstruksi.
4. Tidak mengkaji analisis mengenai dampak lingkungan.
5. Aspek non fisik yang dibahas hanya kinerja teknik pemberian air irigasi.
6. Metode penghitungan kebutuhan air menggunakan metode LPR/FPR

Anda mungkin juga menyukai