Anda di halaman 1dari 13

BAB III POROS

Poros dan Komponen Poros


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Poros, Torsi, Shear & Bending Stress


Material Poros
Layout Poros
Disain Poros untuk Tegangan
Pertimbangan Defleksi
Kecepatan Kritis
Komponen Poros

Poros pada speed reducer

Poros input 1 memutarkan pinion A sesuai kecepatan motor


(driving machine). Poros tengah 2 memutarkan gear B dan
Pinion C. Speed reduction tahap I menjadikan n2 < n1. Poros 3
memutarkan gear D, meneruskan daya ke driven machine.

Poros, Torsi, Shear & Bending Stress


Poros adalah elemen mesin yang putarannya
menghasilkan transmisi daya.
Poros mengalami torsi akibat kecepatan rotasinya
saat meneruskan daya dan torsi poros
menghasilkan tegangan geser torsi.
Komponen penerus daya (gears, belt sheaves,
chain sprockets) yang diputarkan poros, memicu
gaya transversal ( sb. poros) dan menimbulkan
bending moments pada poros.
Jadi, poros perlu dianalisa tegangannya dalam hal
torsi, tegangan geser, dan bending (combined
stress)

Prosedur disain poros


1. Menentukan kec.
rotasi poros
2. Menentukan daya
atau torsi transmisi
3. Penentuan posisi
komponen poros
4. Penentuan posisi
bearing
5. Penentuan bentuk
umum geometri
poros

6. Menentukan torsi
7. Menentukan gaya
radial, aksial, dan
reaksi hz., vert.
8. Diagram momen,
bending
9. Pemilihan material
10.Penentuan
pembebanan,
diameter kritis

Prosedur disain poros

Geometri Poros
A

r1

r3
r2

Sharp fillets at r3, r5, wellrounded fillets at r1, r2, r4


Profile keys at A, C

r4
r5

Retaining ring
groove

Poros dengan Beban Puntir - Lentur


Poros mengalami beban
berulang.
Untuk meneruskan daya
besar, poros akan
mengalami kejutan
berat saat mulai atau
sedang berputar
Akibat meneruskan daya
melalui sabuk, roda gigi,
dan rantai, maka poros
mengalami beban puntir
dan lentur.

Momen puntir T dan


momen lentur M
menimbulkan :
Tegangan geser t = 16 T/pds3
dan
Tegangan tarik s = 32M/pds3

Dari teori tegangan geser


maksimum:
tmax= [(s2 + 4t2)1/2]/2
Maka
tmax = (5,1/ds3)(M2 + T2)1/2

Koreksi Perancangan Poros


1. fc = koreksi faktor daya 2. Sf1 = faktor keamanan
1,2 2,0 : Daya rata 5,6 : utk bahan SF
rata
6,0 : utk bahan SC
0,8 1,2: Daya
3. Sf2 = kekasaran
maksimum
permukaan
1,0 1,5: Daya
1,3 3,0
normal
Daya rencana, Pd = P.fc
Momen puntir, T = 9,74.105 (Pd/n1)
Tegangan geser, t = 5,1 T/ds3
ta = sB /(Sf1.Sf2)

Koreksi Perancangan Poros


4. Kt , Km = koreksi momen puntir
dan momen lentur
Harga Kt

= 1,0
pembebanan halus
= 1,0 1,5 beban kejut /tumbukan
ringan
= 1,5 3,0 beban kejut /tumbukan
berat

Harga Km
= 1,5
momen lentur tetap
= 1,5 2,0 beban tumbukan ringan
= 2,0 3,0 tumbukan berat

Contoh 1
Tentukan diameter
poros bulat agar dapat
meneruskan 10 kW
daya normal pada
1450 rpm.
Pertimbangkan beban
puntir dan lentur.
Bahan dari S30C (sB =
58 kg/mm2) dengan Sf2
= 2,0. Kerja poros 8
jam per hari dengan
tumbukan ringan

1. Hitung daya rencana, Pd


2. Momen puntir rencana,
T
3. Pertimbangan sifat
bahan dan faktor
keamanan
4. Tegangan geser izin
5. Faktor koreksi puntir, Kt
dan lenturan Cb
6. Diameter poros

Contoh 1
1. Daya rencana,
Pd = P. fc = 10. 1,0 = 10 kW (daya normal)
2. Momen puntir rencana, T
T = 9,74.105 (Pd/n1)
9,74.105 (10 kW/1450 rpm) = .
3. Pertimbangan sifat bahan dan faktor keamanan
SC Sf1 = 6,0; sB = 58 kg/mm2 Sf2 = 2,0
4. Tegangan geser izin, ta = sB /(Sf1.Sf2)
ta = 58 kg/mm2/(6,0.2,0) = .
5. Faktor koreksi puntir, Kt (tumbukan ringan = 1,5) dan
lenturan Cb (1,2 2,3 ambil 2,0)
6. Diameter poros

Contoh 2
Sebuah poros ditumpu
oleh 2 bantalan pada jarak
1 m. Pada jarak 200 mm
dan 300 mm dari masingmasing bantalan dipasang
puli dengan gaya
mendatar masing-masing
270 kg dan 215 kg.
Hitunglah diameter poros
yang diperlukan agar
dapat meneruskan 18 kW
daya pada 300 rpm. Bahan
poros S30C.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hitung daya rencana


Momen rencana
DBB
Beban Hz dan Vr
Reaksi tumpuan
Diagram momen lentur
Diameter poros

Anda mungkin juga menyukai