Anda di halaman 1dari 67

RADIOLOGI SYSTEMA DIGESTIVE

Dr. Harsono K, Sp.Rad

12/12/2014

Radiologi Systema Digestive


Pendahuluan :
Alat/organ yang termasuk systema digestive
adalah :
1.

Mulut, dengan kelenjar ludah,


ada tiga kelenjar :
a. Kelenjar ludah parotis
b. Kelenjar ludah sublingualis
c. Kelenjar ludah submandibulla

12/12/2014

2.

3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.

Oesophagus
Ventriculus
Duodenum
Jejunum
Ileum
Colon
Hepar dengan kantong empedunya
Pancreas

12/12/2014

Alat /organ tersebut diatas secara


radiologi dapat diperiksa dengan :
1. Foto Rontgen :
2. USG
3. CT Scan :

a. Polos
b. Dengan kontas
a. Polos
b. Dengan kontras

4. M.R.I

12/12/2014

Pemeriksaan radiologi dengan foto rontgen


pada systema digestive dibagi dua golongan
besar :

A.
B.

Pemeriksaan tanpa kontras (foto polos


abdomen)
Pemeriksaan dengan kontras

12/12/2014

A. Foto polos abdomen :


Seringkali sudah dapat memberi
informasi penting, misalnya:
1. Batu empedu opak (yang mengandung
kalsium)

12/12/2014

2. Batu ginjal opak (yang mengandung kalsium)

12/12/2014

3. Batu Pancreas opak (yang mengandung


kalsium)

12/12/2014

4. Meteorismus

12/12/2014

5. Ileus

12/12/2014

10

6. Pneumoperitoneum

12/12/2014

11

B. Pemeriksaan dengan kontras


Ada dua macam kontras :
1. Kontras Positif (pada foto tampak opak)
2. Kontras Negatif (pada foto tampak lusen)
1. Kontras Positif :
a. Biasanya yang dipakai adalah : Barium Sulfat (BaSO4),
ini adalah garam dengan berat atom tinggi dan tidak larut
dalam air. Garam barium sulfat ini dicampur air dengan
perbandingan tertentu akan menjadi suspensi (bukan
larutan), suspensi ini tidak diabsorbsi oleh systema
digestive.
b. Kontras positif lain yang dapat dipakai adalah zat yang
mengandung unsur yodium. Kontras ini larut dalam air
dan dapat diabsorbsi oleh systema digestive.
12/12/2014

12

2. Kontras Negatif :
Kontras negatif yang biasa dipakai adalah
udara. Ini murah dan mudah didapat.
Kontras negatif lain adalah C02
Pemeriksaan dengan kontras biasanya memakai
satu macam kontras (kontras tunggal atau single
contrast).
Saat ini lebih sering dipakai cara pemeriksaan
dengan kontras ganda atau double contrast.
Keuntungan cara double contrast adalah lesi-lesi
yang kecil dan tumor-tumor dini dapat terdeteksi.
12/12/2014

13

Pemeriksaan dengan kontras pada


organ-organ systema degestive
1.
2.

Mulut : pemeriksaan dengan kontras pada


kelenjar ludah disebut sialografi
Oesophagus, lambung dan duodenum.
Ketiga organ ini deperiksa bersama-sama
sekaligus. Pemeriksaanya disebut OMD
(Oesophagus, Maag, Duodenum) atau
Barium meal. Pemeriksaan ini perlu
persiapan, yaitu : puasa 6 jam. Kadangkadang hanya memeriksa Oesophagus saja,
pemeriksaan ini disebut : Oesophago-grafi.

12/12/2014

14

Pada pemeriksaan OMD dapat dengan :


- Single Contrast (Kontras tunggal)
- Double Contrast (Kontras ganda)
Pada kontras tunggal, hanya memakai suspensi barium
sulfat.
Pada kontras ganda, disamping suspensi barium sulfat,
ditambah kontras negatif (udara atau C02).
Biasanya sebelum pemeriksaan disuntik dulu
antispasmodik, kemudian minum suspensi barium dan
selanjutnya dimasukkan udara via NGT.
Selain udara dapat dipakai C02, ini dapat dihasilkan
oleh Effervescent Powders (campuran natrium
bikarbonat dan asam sitrat).

12/12/2014

15

Oesophagus
Kontras yang dipakai
suspensi barium sulfat
agak kental.
Gambar normal
oesophagus

12/12/2014

16

Gambar mucosa oesophagus

12/12/2014

17

Kelainan pada oesophagus:


1.
2.

Atresia oesophagus
Varises oesophagus

12/12/2014

18

3.

Tumor oesophagus

12/12/2014

19

4.

Kardiospasme :
- Oesophagus melebar dan panjang,
. dengan ada ekor-tikus .

12/12/2014

20

Lambung dan duodenum


Kontras yang dipakai
adalah suspensi
barium sulfat yang
lebih encer.
Setelah minum barium
sulfat difoto :
Posisi tegak/erect

12/12/2014

21

Posisi
terlentang/supine

12/12/2014

22

Posisi
telungkup/prone

12/12/2014

23

Kelainan pada Lambung dan duodenum


1.

Ulkus pepticum
A. Pada lambung.
Pada pemberian kontras, maka kontras
akan mengisi ulkus, menimbulkan
gambaran additional defect. Ini disebut
Nis atau Nisse atau niche atau Junud

12/12/2014

24

12/12/2014

25

12/12/2014

26

Gambaran diatas
memakai kontras tunggal.
Bila memakai kontras
ganda gambaran lambung
lebih jelas.

12/12/2014

27

B. Pada duodenum
Ulkus pada duodenum lebih cepat
menyebabkan deformitas pada bulbus
duodeni.
Deformitas yang sering ditemukan adalah
deformitas seperti daun dadap, biasa
disebut: trefoil deformity atau clover leaf
deformity.

12/12/2014

28

12/12/2014

29

Deformitas lain bentuk pohon pinus


atau pinetree deformity)

Diformitas diatas dapat disebabkan


oleh radang empedu kronis
(cholecystitis kronis).
12/12/2014

30

Pada pemeriksaan dengan kontras


tunggal kadang-kadang gambaran ulkus
tidak tampak, tetapi dengan pemeriksaan
kontras ganda maka ulkus akan tampak

12/12/2014

31

2.

Tumor lambung
Pada pemeriksaan dengan kontras
tampak gambaran luput isi atau
filling defect.

12/12/2014

32

Gambaran filling defect tampak pula pada


polip lambung,

12/12/2014

33

3.

Usus Halus
Pemeriksaan dengan kontras pada usus halus
disebut Follow through
Biasanya merupakan lanjutan dari pemeriksaan
OMD.
Dapat diminta pemeriksaan sendiri.
Kontras yang dipakai suspensi barium encer
diminum 2 gelas.
Pemeriksaan selesai, bila barium sudah sampai di
ileum dan mulai masuk ke colon ascendens.
Lamanya pemeriksaan bervariasi, ada yang jam
selesai, ada yang sampai 2 jam, kadang-kadang
lebih.
Gambaran jejanum memperlihatkan Feathery
appearance (seperti bulu-bulu)
12/12/2014

34

Gambaran ileum memperlihatkan tubular


appearance (seperti tabung slang).

Kontra indikasi: - Obstruksi colon atau ileus


- Subileus.
12/12/2014

35

4.
5.

Kolon
Perlu persiapan ; yaitu menghilankan
faeces dari colon ; biasanya dengan
laxantia.
Pemeriksaan memakai kontras suspensi
barium sulfat.
Dapat dengan kontras tunggal
Dapat dengan kontras ganda
Dengan kontras ganda, gambaran mocusa
tampak lebih jelas.

12/12/2014

36

Kolon normal

Tampak gambaran haustrae

Panjang kolon 91-125 cm

12/12/2014

37

Tampak mucosa
colon sebagai linea
innominata

12/12/2014

38

Tampak regio
ileosekal

12/12/2014

39

Kadang tampak
appendix terisi
kontras

12/12/2014

40

Sigmoid bentuknya
seperti huruf s,
terlihat jelas dengan
posisi Oblique kiri
atau lateral

12/12/2014

41

Rektum berbentuk
fusiform

12/12/2014

42

Patologi pada kolon


1.

Kolitis :
Penyakit-penyakit inflamasi pada kolon.
Tidak ada tanda radiologik yang khas
Tanda-tanda klinis dan hasil laboratorium
dapat membantu menegakan diagnose

12/12/2014

43

Perubahan dapat pada:


Mukosa :
Hilangnya struktur linea innominata
Timbul ulsera (halo sign, bulls eye,
target lesion)
Dinding :
Hilangnya/berkurangnya haustrae
Kekakuan dinding
Lumen menyempit
Pemendekan kolon.

12/12/2014

44

Kolitis ada :
1. Kolitis ulceratif
Mukosa memperlihatkan gambaran granule,
dengan ada bintik-bintik barium, perubahan
mukosa bersifat merata dan simetris

12/12/2014

45

2. Kolitis Crohn
Terdapat banyak di kolon ascendeas dan di
ileum terminal
Perubahan pada mukosa adanya ulkus aptosa.
Perubahan bersifat terbatas dan asemetris.

12/12/2014

46

Karsinoma/tumor
Secara radiologik memberikan penampilan
a.
Penonjolan kedalam lumen (protuded lesion)
Bentuk klasik adalah polip:
Ada yang bertangkai (pendunculated)

12/12/2014

47

Ada yang tidak


bertangkai (sessile)

12/12/2014

48

b.

Kelainan dinding
kolon (colonic wall
deformity)
Dapat berfisat
symetris
(napkin/ring)

12/12/2014

49

Dapat bersifat
asymetris (apple
core)

12/12/2014

50

c.

Kekakuan dinding
kolon (rigidity
colonic wall)

12/12/2014

51

Divertikel

Merupakan kantongkantong yang


menonjol pada
dinding kolon
(addional defect)

12/12/2014

52

Megacolon congenital
Gambarannya ada area penyempitan
(area aganglioner) dan diproximalnya
pelebaran (dilatasi) kolon.

12/12/2014

53

Invaginasi
Gambarannya ada obstruksi dengan
ujung menyerupai cup dan kadangkadang ada gambaran kumparan (coil
spring). Disamping dengan colon in loop,
dapat pula didiagnosa dengan USG.
Pada USG invaginasi tampak ada
gambaran Donat Sign/ gambaran kue
donat.
12/12/2014

54

Ileus
Ada 2 macam :
I.
Ileus paraliticus
II.
Ileus obstruktivus, ini ada :
A. Ileus obstruktivus letak tinggi
B. Ileus obstruktivus letak rendah

12/12/2014

55

Untuk mendiagnosa perlu foto Abdomen


3 Posisi
1. Posisi AP / supine
2. Posisi tegak
3. Posisi LLD

12/12/2014

56

Cara penilaian foto


1.

2.

Posisi AP/supine
Dicari distensi usus halus dan distensi
colon.
dan 3. Posisi tegak dan LLD
Dicari air fluid level,
Dicari udara di subdiaphragma kanan
(posisi tegak) atau udara diatas hepar
(posisi LLD)

12/12/2014

57

Gambaran ileus paraliticas :


Ada distensi usus halus dan colon
Tidak ada air fluid level

12/12/2014

58

Gambaran ileus obtruktivus letak tinggi

Ada distensi usus halus saja

12/12/2014

59

Ada air fluid level

12/12/2014

60

Gambaran ileus obtruktivus letak rendah


Ada distensi usus halus dan sebagian
colon.
Ada air fluid level

12/12/2014

61

Gambaran perforasi

Ada udara subdiaphragma


(posisi tegak)

12/12/2014

62

Ada udara diatas


hepar (posisi LLD)

12/12/2014

63

Traktus biliaris

Untuk melihat kelainan pada traktus biliaris


saat ini yang dipakai adalah:
1. ERCP (Endoscopie Retrograde Cholangio
Pancreaticografi)
2. MRCP (Magnetic Resonance Cholangio
Pancreaticografi)

12/12/2014

64

Kantong empedu (Vesica Fellea)

Untuk melihat kelainan pada vesica fellea saat ini


yang paling mudah dengan USG.
Kelainan pada vesica fellea :
1. Kolesistitis, ada :
a.Kolesistitis akut
b.Kolesistitis kronis
Pada USG, Kolesistitis akut tampak dinding
vesica fellea tebal dan rangkap sedangkan
Kolesistitis kronis tampak dinding vesica fellea
tebal.

12/12/2014

65

2. Kolelitiasis (batu empedu)


Pada USG tampak gambaran hyperekoik
dengan ada posterior akustik shadow.
3. Polyp
Pada USG tampak gambaran hyperekoik
tampa ada posterior akustik shadow.
3. Tumor
Pada USG tampak gambaran massa di
kandung empedu.

12/12/2014

66

12/12/2014

67

Anda mungkin juga menyukai