Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil Percobaan
Tujuan percobaan Pengaruh Inhibitor Terhadap Laju
Korosi adalah untuk
Pada percobaan pengaruh inhibitor terhadap laju
korosi, diketahui data sebagai berikut:
Wo =

Tabel IV.1.1 Hasil pengamatan uang logam pada larutan KOH


CFE Dimensi logam
berat
Perubahan Visual
No 4CII
(cm)
logam (gr)
.
G
Larutan
D
D
t
wo
w1
Logam
(N)
Terdapat
0,7
2,5 0,3
0,1 2,39 0,97
lapisan
Keruh
1.
hitam
Terdapat
0,42 2,5 0,25 0,15 2,44 1,26
lapisan
Keruh
2.
hitam
Terdapat
0,37 2,5 0,3 0,15 2,33 1,79
lapisan
Keruh
3.
hitam
Terdapat
0,29 2,5 0,25 0,2 2,39 1,67
lapisan
Keruh
4.
hitam
Terdapat
0,17 2,5 0,2
0,2 2,41 2,00
lapisan
Keruh
5.
hitam
selama 24 jam tanpa penambahan inhibitor KNO3 1N

II- 1

Bab II Tinjauan Pustaka

Tabel IV.1.2 Hasil pengamatan uang logam pada larutan KOH


selama 24 jam dengan penambahan inhibitor KNO3
1N
Dimensi logam
berat
Perubahan Visual
No KOH
(cm)
logam (gr)
.
(N)
Larutan
D
D
t
wo
w1
Logam
Terdapat
0,7
2,5 0,2
0,1 2,39 1,18
lapisan
Keruh
1.
hitam
Terdapat
0,42 2,5 0,2 0,15 2,44 1,34
lapisan
Keruh
2.
hitam
Terdapat
0,37 2,5 0,2 0,15 2,33 1,52
lapisan
Keruh
3.
hitam
Terdapat
0,29 2,5 0,3
0,2 2,39 1,77
lapisan
Keruh
4.
hitam
Terdapat
0,17 2,5 0,2
0,2 2,41 1,91
lapisan
Keruh
5.
hitam
Tabel IV.1.3 Hasil pengamatan uang logam pada larutan KOH
selama 96 jam tanpa penambahan inhibitor KNO3 1 N
Dimensi logam
berat
Perubahan Visual
No KOH
(cm)
logam (gr)
.
(N)
Larutan
D
d
t
wo
w1
Logam
Logam
0,7
2,5 0,3
0,1 2,39
habis
Keruh
1.
terkorosi
Terkorosi
0,42 2,5 0,25 0,15 2,44 0,29
Keruh
2.
sebagian
0,37 2,5 0,3 0,15 2,33
Logam
Keruh
3.
LABORATORIUM ILMU LOGAM DAN KOROSI
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II - 2

Bab II Tinjauan Pustaka

4.

0,29

2,5

0,25

0,2

2,39

0,8

5.

0,17

2,5

0,2

0,2

2,41 1,46

habis
terkorosi
Terdapat
lapisan
hitam
Terdapat
lapisan
hitam

Keruh

Keruh

Tabel IV.1.4 Hasil pengamatan uang logam pada larutan KOH


selama 96 jam dengan penambahan inhibitor KNO3
1N
No KOH
.
(N)

Dimensi logam
(cm)
D
d
T

berat
logam (gr)
wo
w1

1.

0,7

2,5

0,3

0,1

2,39

2.

0,42

2,5

0,25

0,15

2,44

3.

0,37

2,5

0,3

0,15

2,33

4.

0,29

2,5

0,25

0,2

2,39

5.

0,17

2,5

0,2

0,2

2,41 1,54

II - 3

Perubahan Visual
Logam
Logam
habis
terkorosi
Logam
habis
terkorosi
Logam
habis
terkorosi
Logam
habis
terkorosi
Terkorosi
sebagian

Larutan
Keruh

Keruh

Keruh

Keruh
Keruh

LABORATORIUM TEKNIK KOROSI


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

Bab II Tinjauan Pustaka

Tabel

IV.1.5 Hasil perhitungan laju korosi tanpa


menggunakan inhibitor KNO3 1N dengan T =
24 jam
T
Konsentrasi
D
2
A (in )
(jam
MPY
KOH (N)
(gr/cm3)
)
6605,27
0,7
2,7
1,772
24
6
1,773
5483,24
0,42
2,7
24
3
1,772
24
2511,86
0,37
2,7
6
1,773
24
3345,70
0,29
2,7
7
1,774
24
1904,54
0,17
2,7
1

Tabel IV.1.6 Hasil perhitungan laju korosi menggunakan


inhibitor KNO3 1N dengan T = 24 jam
T
Konsentrasi
D
2
A (in )
(jam
MPY
KOH (N)
(gr/cm3)
)
5574,26
0,7
2,7
1,774
24
7
1,774
4831,03
0,42
2,7
24
1
1,774
24
4087,79
0,37
2,7
6
1,772
24
2790,96
0,29
2,7
2
1,774
24
2369,06
0,17
2,7
3
LABORATORIUM ILMU LOGAM DAN KOROSI
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II - 4

Bab II Tinjauan Pustaka

Tabel

IV.1.7 Hasil perhitungan laju korosi tanpa


menggunakan inhibitor KNO3 1N dengan T =
96 jam
T
Konsentrasi
D
2
A
(in
)
(jam
MPY
KOH (N)
(gr/cm3)
)
11117,3
0,7
2,7
1,772
96
3
1,773
96
9990,65
0,42
2,7
4
1,772
96
10838,2
0,37
2,7
4
1,773
96
7388,43
0,29
2,7
7
1,774
96
4412,96
0,17
2,7
1

Tabel IV.1.8 Hasil perhitungan laju korosi menggunakan


inhibitor KNO3 1N dengan T = 96 jam
T
Konsentrasi
D
2
A (in )
(jam
MPY
KOH (N)
(gr/cm3)
)
11055,6
0,7
2,7
1,774
24
3
1,774
11055,6
0,42
2,7
24
3
1,774
24
11148,5
0,37
2,7
3
1,772
24
0,29
2,7
11024,3
1,774
24
0,17
2,7
4087,79

II - 5

LABORATORIUM TEKNIK KOROSI


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

Bab II Tinjauan Pustaka

IV.2 Pembahasan
7000
6000

MPY

5000

tanpa
inhibitor

4000
3000

dengan
inhibitor

2000
1000
0
0.17

0.29

0.37

0.42

0.7

Konsentrasi KOH (N)

Grafik IV.1 Perbandingan antara konsentrasi larutan


CH3COOH dan laju korosi dengan dan tanpa
penambahan inhibitor K2Cr2O7 1N untuk T =
24 jam
Dari grafik IV.1 dapat dilihat bahwa laju korosi pada
larutan CH3COOH dari konsentrasi 0,17 N hingga 0,7 N
dengan penambahan inhibitor K2Cr2O7 1 N selama 24 jam
mengalami kenaikan secara signifikan. Hal ini menunjukkan
pengaruh konsentrasi larutan terhadap laju korosi, dimana
semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, semakin cepat laju
korosi yang terjadi, karena salah satu parameter yang
mempengaruhi korosi adalah tingkat konsentrasi suatu
larutan. Semakin asam atau basa suatu larutan maka logam
akan mengalami korosi semakin cepat dan laju reaksi yang

LABORATORIUM ILMU LOGAM DAN KOROSI


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II - 6

Bab II Tinjauan Pustaka

terjadi pada logam yang berkontak langsung dengan larutan


tersebut juga semakin tinggi (Agung, 2012).
Laju korosi pada logam yang direndam dalam
larutan CH3COOH tanpa penambahan inhibitor K2Cr2O7 1
N mengalami kenaikan, yaitu pada konsentrasi 0,17 N
hingga 0,7 N. Namun, logam yang direndam dalam larutan
KOH pada konsentrasi 0,29 N hingga 0,37 N laju korosinya
mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan adanya impuritis
yang menempel pada logam, sehingga pada logam timbul
kerak yang menghambat laju korosi.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa korosi yang
terjadi pada larutan KOH tanpa penambahan inhibitor KNO3
1 N lebih lambat dibandingkan pada larutan KOH dengan
penambahan inhibitor KNO3 1 N sehingga mempengaruhi
laju korosi dari logam tersebut. Namun, pada larutan KOH
0,17 N dan 0,37 N, laju reaksi yang terjadi dengan
penambahan inhibitor lebih besar dibandingkan larutan
KOH tanpa penambahan inhibitor KNO3 1 N. Hal ini tidak
sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa dengan
penambahan inhibitor dapat menghambat laju korosi yang
terjadi.
(Fontana, 1971)

II - 7

LABORATORIUM TEKNIK KOROSI


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

Bab II Tinjauan Pustaka

12000
10000
8000
MPY

tanpa
inhibitor

6000

dengan
inhibitor

4000

2000
0
0.17

0.29

0.37

0.42

0.7

Konsentrasi KOH (N)

Grafik IV.2 Perbandingan antara konsentrasi larutan KOH


dan laju korosi untuk T = 96 jam
Dari grafik IV.1 dapat dilihat bahwa laju korosi pada
larutan KOH dari konsentrasi 0,17 N hingga 0,7 N dengan
penambahan inhibitor KNO3 1 N selama 96 jam mengalami
kenaikan secara signifikan. Hal ini menunjukkan pengaruh
konsentrasi larutan terhadap laju korosi, dimana semakin
tinggi konsentrasi suatu larutan, semakin cepat laju korosi
yang terjadi, karena salah satu parameter yang
mempengaruhi korosi adalah tingkat konsentrasi suatu
larutan. Semakin asam atau basa suatu larutan maka logam
akan mengalami korosi semakin cepat dan laju reaksi yang
terjadi pada logam yang berkontak langsung dengan larutan
tersebut juga semakin tinggi.
(Agung, 2012)

LABORATORIUM ILMU LOGAM DAN KOROSI


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II - 8

Bab II Tinjauan Pustaka

Laju reaksi pada logam yang direndam dalam larutan


KOH tanpa penambahan inhibitor KNO3 1 N mengalami
kenaikan pada konsentrasi 0,17 N hingga 0,7 N. Namun,
logam yang direndam dalam larutan KOH dengan
konsentrasi 0,37 N hingga 0,42 N laju korosinya mengalami
penurunan. Hal ini dikarenakan adanya impuritis yang
menempel pada logam, sehingga pada logam timbul kerak
yang menghambat laju korosi.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa korosi yang
terjadi pada larutan KOH dengan penambahan inhibitor
KNO3 1 N lebih cepat dibandingkan pada larutan KOH
tanpa penambahan inhibitor KNO3 1 N sehingga
mempengaruhi laju korosi dari logam tersebut. Hal ini tidak
sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa
penambahan inhibitor pada suatu larutan akan menghambat
laju korosi yang terjadi.
(Fontana, 1971)

II - 9

LABORATORIUM TEKNIK KOROSI


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

Bab II Tinjauan Pustaka


12000
10000
8000
MPY

tanpa
inhibitor

6000

dengan
inhibitor

4000
2000
0
24

96
Waktu (jam)

Grafik IV.3 Perbandingan antara waktu perendaman dan


laju korosi
Dari Grafik IV.3 dapat dilihat bahwa laju korosi pada
sampel logam yang direndam dalam larutan KOH
mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya waktu
perendaman (T). Hal ini sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa semakin lama waktu perendaman suatu
logam dalam larutan maka semakin besar luas area logam
1qyang terkorosi dan semakin banyak berat yang
hilang karena terkorosi, sehingga laju korosi yang semakin
besar.
(Agung, 2012)

LABORATORIUM ILMU LOGAM DAN KOROSI


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

II - 10

Anda mungkin juga menyukai