PEMBIMBING :
Nama
No.Absen
NIM
Kelas
: Devi Amalia
: 06
: 1341160051
: JTD-2A
a. Antena Omni-Directional
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam
dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. Pola ini sering digambarkan sebagai
donat berbentuk.Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa
antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi sistems termasuk sambungan
telepon selular dan siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak
lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang
digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau satu titik ke banyak titik di
sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika
client atau penerima menggunakan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang
ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi
yang horisontal dengan pancaran 360-derjat.Radiasi yang horisontal pada dasarnya EField.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal
yang di pancarkan.
Pola radiasi dari antenna Omnidirectional
Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360
derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.
b. Antena Parabolik
Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauk
Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi
antenna.
Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
c. Antena Yagi
Desain antena menggunakan elemen pasif. Antena ini, diilustrasikan pada Gambar 11, bisa
dibuat dengan murah dan efektif. Hal ini dapat dibuat dengan satu atau lebih (biasanya satu
atau dua) elemen reflektor dan satu atau lebih (biasanya dua atau lebih) unsur direktur.
Gambar 12 menunjukkan antena Yagi dengan satu reflektor, elemen aktif dipole lipat, dan
tujuh direktur, dipasang untuk polarisasi horizontal.
Gambar Antena Yagi - (a) tiga elemen dan (b) beberapa elemen
Antena Helical dapat dibuat dengan material yang mudah ditemukan dan tentu saja dengan
biaya yang murah.kita dapat dengan mudah mendapatkan Gain tinggi dengan penggunaan
antena seperti bentuk Slinki, semakin banyak jumlah putaran adalah berarti semakin tinggi
Gain bisa didapat.
Keuntungan yang akan memerlukan untuk masing-masing Wifi Antena individu Sistem akan
dependant pada manapun.
Pola Radiasi Antena Helical
e. Antena Gird
Antena Grid meruapakan antena wifi yang paling populer, antena keluaran TPLINK ini
berguna untuk memperkuat dan mengarahkan sinyal wireless untuk koneksi point to point,
multi point, atau sebagai client
Fungsi dari antena grid adalah :
a. Penerima dan pengirim signal data sistem gelombang radio 2,4 Mhz
b. Menguatkan sinyal wifi yang lemah
c. Menerima dan mengirim data yang berupa internet san intranet.
Pemasangan antena penerima dalam polarisasi vertikal ataukah horisontal hal itu bergantung
kepada polarisasi dari antena pemancarnya. Jika tak sesuai maka penerimaan tak akan bisa
dmaksimal atau bahkan tak bisa sama sekali. Berikut contoh pemasangan secara vertikal dan
horisontal(kanan).
1. Matching Impedansi
Dalam teori rangkaian, transfer daya maksimum membutuhkan impedansi beban sama
dengan konjugasi kompleks sumber. Matching seperti ini disebut dengan matching
konjugasi.
a. Conjugate Matching
Digunakan umumnya di bagian sumber. Matching ini memaksimalkan daya yang dikirim
ke beban, tapi tidak meminimalkan pantulan ( kecuali Zs real).
b. Load Matching
Umumnya digunakan di bagian beban. Matching ini meminimalkan pantulan tapi tidak
memaksimalkan daya yang dikirim, kecuali jika Z0 real.
c. jika Z0 = 0 , Matching ini terjadi karena Zl tidak adanya adanya transfer daya, sehingga
arus menuju Z0 ,atau nilai Z0 = 0
d. Jika Z0 = , Macthing ini terjadi bila transfer daya menuju Zl tidak terarah hingga tidak
terjadi pemabalikan, maka nilai Zl = Z0 =
Semua sebutan umum "RG" (contoh: RG-6, RG-11, RG-59 dll) berlaku untuk berbagai jenis
kabel koaksial. Beberapa orang mungkin berpikir nama "coaxial" atau "coax" berarti "kabel
dengan F-koneksi" atau "kabel antena" tapi nama itu bisa memberi klasifikasi yang jauh lebih
luas. Kabel koaksial adalah semua kabel yang terdapat dua konduktor di dalamnya dan ini
bisa mencakup semua jenis kabel video yang umum seperti S-video dll. RG adalah singkatan
dari "Radio Guide".
1. Analog :
a. Penguat setiap beberapa km
b. Lebih dekat jika menggunakan frekuensi lebih tinggi sampai 500MHz
2. Digital :
Repeater setiap 1km
a. Lebih dekat untuk muatan data yang lebih tinggi
10Base5 / Kabel Thicknet
* adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
* merupakan kabel original Ethernet.
* tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / Kabel Thinnet:
* adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
* mempunyai diameter yang lebih kecil dari Thicknet.
* menggantikan Thicknet.
* tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
Karakteristik dalam Kabel Coaxial :
PELINDUNG INTERFERENSI : ada
MAKS. BANDWITH : 10 Mbps
MAKS. KABEL : 500 meter
SOKET : BNC (Bayonet Naval Conector)
BIAYA : murah dibanding UTP
TOPOLOGI FISIK : Bus
INSTALLASI : sederhana
Berikut ini adalah kelebihan serta kekurangan dari penggunaan kabel koaksial :
Kelebihan :
a. murah
b. jarak jangkauannya cukup jauh.
c. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
d. Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan
system lain.
Kekurangan :
Metal
braid
atau
sheathing
yang
mengurangi
Paling murah
interferensi
Mudah dipasang
Lebih mahal
Lebih sulit untuk dibawa (tebal dan
berat)
Kabel Unshielded twisted pair (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel
UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin.
Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP
terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua
protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi
dengan RJ-45 .
PELINDUNG INTERFERENSI : tidak ada
MAKS. BANDWITH : 100 Mbps
MAKS. KABEL : 100 meter
SOKET : RJ-45 (RJ = Registered Jack)
BIAYA : murah
TOPOLOGI FISIK : Star, Extended Star, Tree
INSTALLASI : Mudah
Kategori UTP
a. Kategori 3 : sampai 16MHz , Voice grade banyak digunakan di perkantoran, Panjang
Twist 7.5 cm sampai 10 cm
b. Kategori 4 : sampai 20 MHz
c. Kategori 5 : sampai 100MHz , Umumya dipasang pada perkantoran baru , Panjang Twist
0.6 cm to 0.85 cm
Kabel (STP) Shielded twisted pair adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam
beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel
(twisted pair).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan
Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap
interferensi EMI.
Karakteristik media tipe ini :
kemampuannya yang baik dalam mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar
dalam jarak transmisi yang cukup jauh
b. kecepatan transmisi yang tinggi hingga mencapai ukuran gigabits, serta tingkat
kemungkinan hilangnya data yang sangat rendah.
c. tingkat keamanan fiber optic yang tinggi, aman dari pengaruh interferensi sinyal radio,
motor, maupun kabel- kabel yang berada di sekitarnya, membuat fiber optic lebih
banyak digunakan dalam infrastruktur perbankan atau perusahaan yang membutuhkan
jaringan dengan tingkat keamanan yang tinggi
d. aman digunakan dalam lingkungan yang mudah terbakar dan panas.
e. fiber optic juga jauh lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga, sehingga lebih
menghemat tempat dalam ruangan network data center di mana pun
b. Kekurangan lainnya adalah cukup besarnya investasi yang diperlukan untuk pengadaan
sumber daya manusia yang andal, karena tingkat kesulitan implementasi dan deployment
fiber optic yang cukup tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://fauziyahana-tkjmuga.blogspot.com/2012/12/jenis-jenis-antena-wireless.html
2. http://teknologi.kompasiana.com/internet/2010/08/20/macam-macam-antena233481.html
3. http://pengetahuan-asikmenarik.blogspot.com/2010/08/jenis-jenis-kabel-padajaringan.html
4. http://missa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6784/Bab4.pdf