Anda di halaman 1dari 5

5.

Nyeri/kenyamananGejala : sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk), imralgia, artralgia.Tanda :
melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit untuk membatasi gerakan)6.
PernafasanGejala : adanya riwayat ISK kronis, takipnea (sesak nafas), dispnea.Tanda :
o
sputum: merah muda, berkarat
o
perpusi: pekak datar area yang konsolidasi
o
premikus: taksil dan vocal bertahap meningkat dengan konsolidasi
o
Bunyi nafas menurun
o
Warna: pucat/sianosis bibir dan kuku7.
KeamananGejala : riwayat gangguan sistem imun misal: AIDS, penggunaan steroid, demam.Tanda :
berkeringat, menggigil berulang, gemetar8.
Penyuluhan/pembelajaranGejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alkohol kronisTanda : DRG
menunjukkan rerata lama dirawat 6

8 hariRencana pemulangan: bantuan dengan perawatan diri, tugas pemeliharaan rumah.


B. Diagnosa Keperawatan
1.
Ketidakefektifan Pola Nafas b.d Infeksi Paru2.
Defisit Volume Cairan b.d Penurunan intake cairan
C. Intervensi
1.
Ketidakefektifan Pola Nafas b.d Infeksi Paru
Karakteristik :Batuk (baik produktif maupun non produktif) haluaran nasal, sesak nafas, Tachipnea,suara
nafas terbatas, retraksi, demam, diaporesis, ronchii, cyanosis, leukositosis.

Tujuan :Anak akan mengalami pola nafas efektif yang ditandai dengan :
o
Suara nafas paru bersih dan sama pada kedua sisi

o
Suhu tubuh dalam batas 36,5

37,2OC
o
Laju nafas dalam rentang normal
o
Tidak terdapat batuk, cyanosis, haluaran hidung, retraksi dan diaporesisIntervensi
o
Lakukan pengkajian tiap 4 jam terhadap RR, S, dan tanda-tanda keefektifan jalannapas.R : Evaluasi dan
reassessment terhadap tindakan yang akan/telah diberikan.
o
Lakukan Phisioterapi dada secara terjadwalR : Mengeluarkan sekresi jalan nafas, mencegah obstruksi
o
Berikan Oksigen lembab, kaji keefektifan terapiR : Meningkatkan suplai oksigen jaringan paru
o
Berikan antibiotik dan antipiretik sesuai order, kaji keefektifan dan efek samping(ruam, diare)R :
Pemberantasan kuman sebagai faktor causa gangguan
o
Lakukan pengecekan hitung SDM dan photo thoraksR : Evaluasi terhadap keefektifan sirkulasi oksigen,
evaluasi kondisi jaringan paru
o
Lakukan suction secara bertahapR : Membantu pembersihan jalan nafas
o
Catat hasil pulse oximeter bila terpasang, tiap 2

4 jamR : Evaluasi berkala keberhasilan terapi/tindakan tim kesehatan.2.


Defisit Volume Cairan b.d Penurunan intake cairan
Karakteristik :Hilangnya nafsu makan/minum, letargi, demam., muntah, diare, membrana mukosakering,
turgor kulit buruk, penurunan output urine.Tujuan :Anak mendapatkan sejumlah cairan yang adekuat ditandai
dengan :
o
Intake adekuat, baik IV maupun oral
o
Tidak adanya letargi, muntah, diare
o

Suhu tubuh dalam batas normal


o
Urine output adekuat, BJ Urine 1.008

1,020

Intervensi :
o
Catat intake dan output, berat diapers untuk outputR : Evaluasi ketat kebutuhan intake dan output
o
Kaji dan catat suhu setiap 4 jam, tanda devisit cairan dan kondisi IV lineR : Meyakinkan terpenuhinya
kebutuhan cairan
o
Catat BJ Urine tiap 4 jam atau bila perluR : Evaluasi obyektif sederhana devisit volume cairan
o
Lakukan Perawatan mulut tiap 4 jamR : Meningkatkan bersihan sal cerna, meningkatkan nafsu
makan/minum.

Patofisiologi Pneumonia
A. PENGERTIANPneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang terjadi pada masa anak-anak
dansering terjadi pada masa bayi. Penyakit ini timbul sebagai penyakit primer dan dapat juga akibatpenyakit
komplikasi. (A. Aziz Alimul : 2006). Sedangkan menurut Elizabeth J. Corwin,Pneumonia adalah infeksi
saluran nafas bagian bawah. Penyakit ini adalah infeksi akut jaringanparu oleh mikroorganisme.Selain itu,
menurut wikipedia.com pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di manapulmonary alveolus
(alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi"inflame" dan terisi oleh cairan.B.
JENIS-JENIS PNEUMONIAPneumonia terbagi dalam berbagai jenis berdasarkan dengan penyebab,
natomik, danberdasarkan asal penyakit ini didapat. Seperti dijelaskan berikut ini :1. Berdasarkan penyebab :a.
Pneumonia Lipidb. Pneumonia Kimiawic. Pneumonia karena extrinsik allergic alveolitisd. Pneumonia karena
obate. Pneumonia karena radiasif. Pneumonia dengan penyebab tak jelas (Dasar-dasar ilmu penyakit paru,
2006)2. Berdasarkan Anatomik :a. Pneumonia LobarisMerupakan pneumonia yang terjadi pada seluruh atau
satu bagian besar dari lobus paru dan bilakedua lobus terkena bisa dikatakan sebagai pneumonia lobarisb.
Pneumonia InterstisialMerupakan pneumonia yang dapat terjadi di dalam dinding alveolar.c.
BronchopneumoniaMerupakan pneumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkhiolus yang dapat tersumbat
oleheksudat mukopuren untuk membentuk bercak konsolidasi dalam lobus (A. Aziz Alimul Hidayat:2006)3.
Berdasarkan asal penyakit :a. Pneumonia komunitas atau community acquired pneumonia, adalah pneumonia
yang didapatdari masyarakat.b. Pneumonia nosokomial atau hospitality acquired pneumonia yang berarti
penyakit itu didapatsaat pasien berada di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan.C. ETIOLOGIPada
masa sekarang terjadi perubahan pola mikroorganisme penyebab ISNBA (Infeksi SaluranNapas Bawah
Akut) akibat adanya perubahan keadaan pasien seperti gangguan kekebalan danpenyakit kronik, polusi
lingkungan, dan penggunaan antibiotik yang tidak tepat hinggamenimbulkan perubahan karakteristik pada
kuman. Etiologi pneumonia berbeda-beda padaberbagai tipe dari pneumonia, dan hal ini berdampak kepada

obat yang akan di berikan.Mikroorganisme penyebab yang tersering adalah bakteri, yang jenisnya berbeda
antar Negara,antara suatu daerah dengan daerah yang lain pada suatu Negara, maupun bakteri yang berasal
dari lingkungan rumah sakit ataupun dari lingkungan luar. Karena itu perlu diketahui denganbaik pola kuman
di suatu tempat.Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi antara lain :1. BakteriAgen penyebab pneumonia di
bagi menjadi organisme gram-positif atau gram-negatif seperti :Steptococcus pneumoniae (pneumokokus),
Streptococcus piogenes, Staphylococcus aureus,Klebsiela pneumoniae, Legionella, hemophilus influenzae.2.
VirusInfluenzae virus, Parainfluenzae virus, Respiratory, Syncytial adenovirus, chicken-pox (cacarair),
Rhinovirus, Sitomegalovirus, Virus herves simpleks, Virus sinial pernapasan, hantavirus.3. FungsiAspergilus,
Fikomisetes,
Blastomises
dermatitidis,
histoplasma
kapsulatum.(hhtp:/medicastore.com/med/subkategori_pyk.Php,2007).Selain disebabkan oleh infeksi,
pneumonia juga bisa di sebabkan oleh bahan-bahan lain/noninfeksi :1. Pneumonia Lipid : Disebabkan karena
aspirasi minyak mineral2. Pneumonia Kimiawi : Inhalasi bahan-bahan organik dan anorganik atau uap kimia
sepertiberillium3. Extrinsik allergic alveolitis : Inhalasi bahan debu yang mengandung alergen seperti
sporaaktinomisetes termofilik yang terdapat pada ampas debu di pabrik gula4. Pneumonia karena obat :
Nitofurantoin, busulfan, metotreksat5. Pneumonia karena radiasi6. Pneumonia dengan penyebab tak jelas.
(Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru, 2006)Pada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah:1. virus
sinsisial pernafasan2. adenovirus3. virus parainfluenza4. virus influenzaAdapun cara mikroorganisme itu
sampai ke paru-paru bisa melalui :1. Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar2.
Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain3. Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di
dekat paru-paru.D. FAKTOR RESIKOFaktor-faktor resiko terkena pneumonia, antara lain: Infeksi Saluran
Nafas Atas (ISPA), usialanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi, Umur dibawah 2 bulan, Jenis kelamin
laki-laki ,Gizi kurang, Berat badan lahir rendah, Tidak mendapat ASI memadai, Polusi udara,
Kepadatantempat tinggal, Imunisasi yang tidak memadai, Membedong bayi, efisiensi vitamin A danpenyakit
kronik menahun.Selain faktor-faktor resiko diatas, faktor-faktor di bawah ini juga mempengaruhi resiko
daripneumonia :1. Individu yang mengidap HIV2. Individu yang terpajan ke aerosol dari air yang lama
tergenang3. Individu yang mengalami aspirasi isi lambung4. Karena muntah air akibat tenggelam5. Bahan
yang teraspirasi
E. PATOFISIOLOGIPneumonia dapat terjadi akibat menghirup bibit penyakit di udara, atau kuman di
tenggorokanterisap masuk ke paru-paru. Penyebaran bisa juga melalui darah dari luka di tempat lain,misalnya
di kulit. Jika melalui saluran napas, agen (bibit penyakit) yang masuk akan dilawanoleh berbagai sistem
pertahanan tubuh manusia. Misalnya, dengan batuk-batuk, atau perlawananoleh sel-sel pada lapisan lendir
tenggorokan, hingga gerakan rambut-rambut halus (silia) untuk mengeluarkan mukus (lendir) tersebut
keluar.F. MANIFESTASI KLINIK/ TANDA DAN GEJALAGejala penyakit pneumonia biasanya
didahului infeksi saluran nafas atas akut selama beberapahari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu
tubuh meningkat dapat mencapai 40 derajatcelsius, sesak nafas, nyeri dada, dan batuk dengan dahak kental,
terkadang dapat berwarna merahkarat (untuk streptococcus pneumoniae), merah muda (untuk staphylococcus
aureus), ataukehijauan dengan bau khas (untuk pseudomonas aeruginosa). Pada sebagian penderita
jugaditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan sakit kepala.Tanda dan Gejala berupa :1.
Batuk nonproduktif 2. Ingus (nasal discharge)3. Suara napas lemah4. Retraksi intercosta5. Penggunaan otot
bantu nafas6. Demam7. Krekels8. Cyanosis9. Leukositosis10. Thorax photo menunjukkan infiltrasi
melebar11. Batuk 12. Sakit kepala13. Kekakuan dan nyeri otot14. Sesak nafas15. Menggigil16.
Berkeringat17. Lelah.Gejala lainnya yang mungkin ditemukan :1. kulit yang lembab2. mual dan muntah3.
kekakuan sendi.G. KOMPLIKASIKomplikasi dari pneumonia adalah sebagai berikut :1. Empisema2.
Gagal nafas3. Perikarditis4. Meningitis5. Hipotensi6. Delirium

7. Asidosis metabolik 8. DehidrasiH. PENATALAKSANAAN MEDISPenatalaksanaan keperawatan


pada klien dengan pneumonia adalah sebagai berikut :1. Pertahankan suhu tubuh dalam batas normal melalui
pemberian kompres.2. Latihan bentuk efektif dan fisiotheraphy paru.3. Pemberian oksigenasi (oksigen 1-2
liter/menit).4. Mempertahankan kebutuhan cairan (IVFD dektrose 10% : NaCl 0,9%).5. Pemberian nutrisi,
apabila ringan tidak perlu diberikan antibiotik tetapi apabila penyakit beratdapat dirawat inap, maka perlu
pemberian antibiotik berdasarkan usia, keadaan umum,kemungkinan penyebab, seperti pemberian Ampisilin
dan Kloramfenikol.6. Penatalaksanaan medis dengan cara pemberian pengobatanI. PENCEGAHANMenurut
profesor Cissy, kunci pencegahan pneumonia yang penting menurut dia adalahpemberian air susu ibu (ASI)
secara ekslusif, imunisasi, dan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak,karena ASI mengandung nutrien, anti
oksidan, hormon dan antibody yang dibutuhkan anak untuk tubuh, berkembang dan membangun sistem
kekebalan tubuh.Menurut Profesor Sri Rejeki, mencegah kematian anak akibat pneumonia melalui 2 cara
yaknimencegah perkembangan infeksi dan komplikasi pneumonia dengan penyakit lain seperticampak dan
pertusis, lebih lanjut ia menjelaskan kematian akibat pneumonia bisa dikurangidengan menerapkan upaya
pencegahan sekaligus pengobatan. Selain 2 cara diatas, beliau jugamengatakan cara yang paling efektif untuk
mencegah infeksi pneumokokus melalui pemberianvaksin pneumokokus konjugasi (PCV-7) kepada bayi.
Pemberian ini pada bayi usia 4 bulan dari6 bulan serrta diulang lagi pada usia 12-15 bulan agar melindungi
anak dari infeksipneumokokus.Menurut laporan unicef lebih dari 1 juta jiwa anak akan bisa diselamatkan bila
intervensipencegahan dan penanganan pneumonia diterapkan secara universal. Sekitar 600 ribu nyawaanak
setiap tahunnya juga bisa diselamatkan melalui penanganan antibiotik yang biayanyasekitar 600 juta dolar
AS.Dari berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pneumonia dapat dicegah dengancara-cara
sebagai berikut :1. Memberikan ASI ekslusif 2. Mencegah perkembangan infeksi3. Mencegah komplikasi
pneumonia dengan penyakit lain4. Menggunakan penanganan antibiotik DAFTAR PUSTAKA1. Andriano
G, Arguedas, Stutman HR, Marks MI. Bacterial pneumonias. Dalam : Kendig EL,Chernick V, penyunting.
Kendigs Disorders of the Respiratory Tract in Children. Edisi ke-5.Philadelphia : WB Saunders, 1990 : 37180.2. Lichenstein R, Suggs AH, Campbell J. Pediatric pneumonia. Emerg Med Clin N Am 2003; 21: 437-51.

Anda mungkin juga menyukai