Elektronika Daya
Penulis
aswardimt@yahoo.com
Lisensi Dokumen
Copyright 2008 ft.unp.ac.id
Seluruh dokumen di e-learning FT UNP Padang dapat digunakan secara bebas oleh mahasiswa
peserta e-learning untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau
merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak
diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis
naskah dan admin e-learning FT UNP Padang.
A. Objektif
Setelah pelajaran ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan prinsip kerja dari penyearah terkendali 1 fasa dan 3 fasa sebagai
konverter penghasil tegangan dc variable
2. Mendeskripsikan penerapan Thyristor pada proses pengendalian tegangan keluaran
penyearah
3. Menganalisis dan mengevaluasi unjuk kerja dari penyearah terkendali.
4. Mengevaluasi factor kerja penyearah dan pengaruh distorsi harmonisa dari arus
masukan pada penyearah terkendali.
5. Menentukan besarnya tapis (filter) yang dibutuhkan pada penyearah terkendali
B. Penyearah 1 Fasa Terkendali
Seperti telah dijelaskan pada modul terdahulu bahwa pada penyearah
dengan dioda sebagai komponen pensakelaran akan menghasil tegangan
keluaran yang tetap. Dalam hal ini untuk mengendalikan/ mengatur
tegangan keluaran penyearah hanya dapat dilakukan dengan menggunakan
komponen pensakelaran yang memungkinkan untuk mengatur tegangan fasa
keluaran.
Tegangan keluaran dari penyearah ini dapat diatur/ dikendalikan dengan
menvariasikan besarnya sudut perlambatan penyalaan dari komponen
thyristor.
Komponen pensakelaran thyristor dinyalakan dengan cara memberikan
tegangan pulsa sesaat (Vg) yang cukup pada kaki gate. Sementara proses
pemadamannya
dilakukan
dengan
pemadaman
secara
natural,
yaitu
terkendali
penuh
sistem
jembatan
merupakan
converter
5.1
berikut
ini
menunjukkan
rangkaian
daya
dari
suatu
Bila
t = , thyristor
Tegangan keluaran Vdc dapat divariasikan dari Vm/ to nol volt dengan
cara memvariasikan sudut perlambatan penyalaan
dengan
Contoh Soal
Vs = Vm sin t
Solution
Vdc = 0.1592 Vm
, Tentukan:
fasa
terkendali
gelombang
penuh
merupakan
Penyearah
jenis
ini
pada
umumnya
banyak
t = , maka beban
t = + thryristor
T1 dan T2 akan mengalami tegangan arah balik (reversed biased) dan akan
pada (off) bersamaan dengan terjadinya komutasi alami dari tegangan
akan bernilai positif dan akan mengali menuju beban. Mode operasi
konverter pada kondisi ini adalah mode penyearah (rectification mode).
t + , tegangan
terkendali
fasa
gelombang
menghasilkan
tegangan keluaran pada sisi beban yang lebih tinggi dibandingkan dengan
penyearah 1 fasa sistem jembatan. Demikian juga frekuensi riak tegangan
keluaran converter ac-dc 3 fasa lebih tinggi dibandingkan dengan
penyearah
terkendali
fasa
tunggal.
Gambar
5.4
memperlihatkan
interval
/6 t 5/6.
Thyristor
T2
dinyalakan
pada
t = 5/6 + karena Vbn mempunyai sudut fasa yang lebih positif pada
beban
pada
gambar
5.4
merupakan
arus
continue
> /6,
maka arus beban akan merupakan arus discontinue, dan setiap thyristor
mengalami komutasi pada saat polaritas tegangan fasa akan berada pada
daerah negative. Frekuensi dari riak tegangan keluaran pada keadaan ini
Gambar menyusul
Gambar menyusul
/3
t = /6 + ,
akan mulai memasuki nilai negatif. Hal ini disebabkan karena dioda
freewheeling Dm mengalirkan arus beban disebabkan thyristor T1 dan
dioda D1 berada dalam keadaan off. Setiap thyristor akan konduksi pada
selang
/3
kondisi
ini
/3
tegangan
keluaran
merupakan
tegangan
= 0 dan
kondisi
ini
/3
tegangan
keluaran
merupakan
tegangan
diperlihatkan
rata-rata
dan
tegangan
pada
sudut
perlambatan
penyalaan
0,
dan
dinyatakan dengan:
C. EVALUASI
1. Penyearah 3 fasa terkendali gelombang dengan beban resistor
murni
sebesar
100
ohm
(gambar
5.4).
Gambarkan
bentuk
, serta tentukan:
, serta tentukan:
Catatan:
Tugas
ini
harus
Saudara
dikerjakan
masing-masing.
D. PENUTUP
Pembahasan
menyelesaikan
yang
materi
telah
dilakukan
mengenai
pada
penyearah
bagian
(rectifier)
ini
telah
fasa
E. Daftar Pustaka
1. Cyril W. Lander (1981), Power Electronics
2. DA Badley (1995), Power Electronics
3. PC. Sen (1985). Principles of Electrical Machines and Power
Electronics.
4. Mohan (1989), Power Electronics, Converter Application and Design.
Biografi Penulis
Aswardi, lahir di Bukit Tinggi 21 Februari 1959.
Menamatkan pendidikan pada jenjang strata 1 (S1) pada
Fakultas pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) IKIP
Padang tahun 1983. Melanjutkan pendidikan pada jenjang
Magister Teknik (S2) pada tahun 1996 di Institut Teknologi
Bandung dan selesai pada tahun 1999 pada bidang Mesinmesin Listrik dan Elektronika Daya. Meminati dan menekuni
penelitian bidang Mesin listrik dan Elektronika Daya, serta
Electric Drive