Diriwayatkan dari (Abdullah bin Umar r.a.) : Rasulullah Saw pernah bersabda, seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menindasnya, dan tidak menyerahkannya (ke tangan penindas). siapapun yang mencukupi kebutuhan saudaranya (sesama muslim), Allah akan mencukupkan kebutuhannya; siapapun yang membantu kesulitan seorang muslim, Allah akan membantu kesulitannya pada hari kiamat; dan siapa yang menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat."
Laknat Allah untuk Orang Zalim
Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, Allah akan mendekatkan orang beriman kepada-Nya dan akan menaungi dengan naungan-Nya. lalu Dia bertanya kepadanya, 'kamu pernah berbuat dosa ini dan ini?' ia akan berkata, 'benar Tuhanku'. Allah akan terus bertanya kepadanya hingga ia mengakui semua dosa yang pernah diperbuatnya dan berpikir bahwa dirinya akan binasa. Allah akan berkata, 'Aku telah menaungi (menyembunyikan) dosa-dosamu di dunia, dan sekarang Aku akan memberi ampunan'. kemudian kepadanya diberikan buku catatan perbuatan (amal) baiknya. sedangkan orang-orang kafir dan munafik (dosadosa mereka akan dibicarakan terbuka), dan para saksi akan berkata, 'inilah orang-orang yang berdusta dengan menentang Tuhan mereka'. ingatlah, laknat Allah menimpa orang-orang zalim (Qs. Hud:18)'"
Hadis tidak sahih
Hadits 1
Berpuasalah, kalian akan sehat. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nuaim di Ath Thibbun Nabawi sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya (3/108), oleh Ath Thabrani di Al Ausath(2/225), oleh Ibnu Adi dalam Al Kamil Fid Dhuafa (3/227). Hadits ini dhaif (lemah), sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya (3/108), juga Al Albani di Silsilah Adh Dhaifah (253). Bahkan Ash Shaghani agak berlebihan mengatakan hadits ini maudhu (palsu) dalam Maudhuat Ash Shaghani (51). Keterangan: jika memang terdapat penelitian ilmiah dari para ahli medis bahwa puasa itu dapat menyehatkan tubuh, makna dari hadits dhaif ini benar, namun tetap tidak boleh dianggap sebagai sabda Nabi shallallahualaihi wa sallam.
"Barangsiapa berbuat dosa sambil tertawa, pastilah ia masuk neraka sambil
menangis." Hadits di atas maudhu'. Ia diriwayatkan oleh Abu Naim. Dalam sanadnya terdapat Umar bin Ayyub dari Muhammad bin Ziyad. Adz-Dzahabi mengatakan bahwa ia (Umar bin Ayyub) telah dikecam oleh Ibnu Hibban.
"Tuntutlah ilmu walau ke negara China" HADITH PALSU?
Hadith ini sangat masyhur di kalangan kita lebih-lebih lagi apabila kita membicarakan topik menuntut ilmu. Sebenarnya ia telah dipalsukan oleh seorang pelapor yang bernama Abu Atikah Tharif bin Sulaiman, yang mana dikhabarkan beliau seorang yang lemah dan salah seorang yang memalsukan hadith. Boleh dikatakan kesemua ulama' hadith bersepakat mengatakan yang ianya adalah hadith palsu. Jika sekiranya kita ingin jadikan ia sebagai kata-kata motivasi, maka jangan kita sandarkan ianya kepada Baginda Nabi saw. Adalah lebih baik jika kita nukilkan hadith ini yang sudah pasti keshahihannya:
(menuntut ilmu itu wajib ke atas setiap Muslim) - riwayat Ibn Majah.