Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah swt
yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan
salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan untuk para keluarga,
sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada keluarga, ibu
guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan do'a dan
bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang Kimia Unsur yang kami buat berdasarkan refrensi yang
kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa
menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan
semaksimal dan sebaik mugkin.
Tidak gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................................... 1
B.
TUJUAN........................................................................................................................ 2
C.
RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 2
D. MANFAAT PAULISAN.............................................................................................. 2
E.
METODE PENULISAN............................................................................................... 2
BAB II ISI
A. KEBERADAAN UNSUR DI ALAM.......................................................................... 3
B.
C.
SARAN.......................................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah
sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam
beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu,
unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan
didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan
berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya
akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi
logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya adalah, besi, tembaga,
atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan
unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsurUnsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa
ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak
bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen
(N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam.
Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan
pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat,
sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan
mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia
(kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini
mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan
logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara
mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui
makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
B. Tujuan
1.
2.
3.
4.
C. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang membacanya
umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang kimia
unsur.
E. Metode Penulisan
Data penulisan makalah ini diperoleh dari telaah pustaka dari buku-buku yang membahas tentang kimia
unsur selain itu pengumpulan data makalah ini diperoleh dari browsing Internet
BAB II
ISI
A. Keberadaan Unsur Kimia di Alam
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah
sekitar 114 unsur. Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk
unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk
unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au),
karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan
dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsurunsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat,
silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber
logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen,
nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk
unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk
senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon)
termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan
seperti plutonium dan amerisiuma. Unsur nonlogam juga ada yang dalam. Unsur atau senyawa yang
banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya,
sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan pengolahan,
tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran proses pengolahannya.
Keberadaan Logam Mulia seperti di Alam Emas dan platina dapat ditemukan di alam dalam bentuk
logam murni bercampur dengan zat-zat lainnya. Di Indonesia, tambang emas terdapat di Aceh, Lampung
Selatan, Jawa Barat, Kalmantan Tengah, dan Bengkulu. Dewasa ini orang lebih memilih mendaur ulang
aluminium bekas daripada mengambil dari bijihnya karena biayanya lebih murah. Kelimpahan unsurunsur di alam dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Unsur
% Massa
Unsur
% Massa
Oksigen
49,20
Klor
O,19
Silikon
25,67
Fosfor
0,11
Aluminium
7,50
Mangan
0,09
Besi
4,71
Karbon
0,08
Kalsium
3,39
Belerang
0,06
Natrium
2,63
Barium
0,04
Kalium
2,40
Nitrogen
0,03
Magnesium
1,93
Flour
0,03
Hidrogen
0,87
Stosium
0,02
Titanium
0,58
Unsur lain
0,47
1.
Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas,
melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawaUnsur yang paling banyak adalah Na dan K.
Kedua unsur ini banyak terdapat dalam air laut dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl. Berikut ini tabel
kadar unsure alkali di kerak bumi dalam satuan bpj (bagian per sejuta).
Unsur
Kadar bpj
Li
65
Na
28.300
K
25.900
Rb
310
Cs
7
1.
Unsur-unsur alkali tanah tidak terdapat bebas di alam, tetapi terdapat dalam bentuk senyawanya
a.
b.
c.
Kalsium sebagai CaCO3 pada batu kapur dan pualam, batu tahu/gipsum (CaSO4.2H2O).
d.
e.
Unsur
Sumber di Alam
Keteranga
Berilium
Berilium terdapat sekitar 0,0006 % dalam kerak bumi sebagai mineral silikat dan beril Be3Al2Si6O18
yang memiliki 2 jenis warna :
1.
2.
Hijau tua, yakni permata emerald (adanya sampai 2% ion Cr (III) dalam struktur kristalnya)
Magnesium
Magnesit (MgCO3)
Dolomit (CaCO3MgCO3)
Hiserit (MgSO4.3H2O)
Kaimit (KCl.MgSO4.3H2O)
Olivin (Mg2SiO4)
Asbes (CaMg(SiO3)4)
Kelimpahan Magnesium terletak pada urutan ke-8 (sekitar 2%) pada kulit bumi. Mineral utama yang
mengandung magnesium adalah carnellite, magnesite dan dolomite. Air laut mengandung 0,13%
magnesium, dan merupakan sumber magnesium yang tidak terbatas.
Kalsium
Dolomit (CaCO3MgCO3)
Batu kapur/marmer(CaCO3)
Kelimpahan kalsium terletak pada urutan kelima (8,6%) pada kulit bumi. Terdapat sebagai mineral
silikat, karbonat, sulfat, fosfat, dan khlorida. CaCO3
Gips (CaSO4.2H2O)
Fosforit (Ca3(PO4)2)
Floursfar (CaF2)
Apatit (Ca3(PO4)2CaF2)
bisa ditemukan dalam berbagai bentuk sebagai limestone (batu kapur/gamping), marbel dan kapur atau
juga dapat ditemukan dalam kerangka binatang laut. Mineral sulfat diantaranya adalah gypsum
CaSO4.2H2O atau juga bantuan fosfat Ca3(PO4)2 yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Stronsium
Selesit (SrSO4)
Stronsianit (SrCO3)
Stronsium sangat jarang sekitar 0,05% dalam kerak bumi, sebagai mineral stronsianit SrSO4.
Barium
Barit (BaSO4)
Witerit (BaCO3)
Fr (bijih uranium)
Zat radioaktif
Radium merupakan unsur radioaktif. Radium sangat jarang sekali, tetapi keberadaannya dapat dideteksi
dengan mudah oleh sinar radioaktif karena intinya membelah dengan spontan, mengemisi partikel
sehingga terbentuk Radon, Rn. Sumber Ra adalah bijih uranium (U3O8). Kelimpahan Ra rata-rata dalam
kerak bumi kurang dari 104.
3.
Unsur-unsur periode ketiga dialam dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Unsur
Sebagai senyawa
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
NaNO3
NaCl
: Senyawa Chili
: Dalam air lauit
MgCO3
MgSO4.7H2O
: Magnesit
: Garam Inggris
KCl.MgCl2.6H-2O
: Karnalit
MgCO3.CaCO3
: Dormalit
MgCl2
Al2O-3.2SiO2.2H2O
Al2O3.nH2O
: Bauksit
Na3AlF6
: Kriolit
SiO2
Al2O3.2SiO2.2H2O
Ca3(Po4)2
: Pasir
: Tanah liat
: Fosfit, dalam tulang
Bebas di alam
FeS2
: Pirit
CaSO4.2H2O
: Gips
NaCl
2.
Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam senyawa/mineral berupa oksida, sulfida,
atau karbonat. Berikut ini tabel beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur transisi periode keempat.
Beberapa mineral dari unsur trasisi periode keempat dituliskan dalam tabel dibawah ini.
Logam
Nama Mineral
Rumus
Ti
Cr
Mn
Fe
CO
Ni
Rulite
Kromit
Pirolusit
manganit
hemetitit
mangetitit
Pirit
Siderite
Limonit
Kobalt
pentlandit
TiO2
Cr2O3.FeO
MnO-2
Mn2O3.H2O
Fe2O3
Fe3O4
FeS2
FeCO3
Fe2O3.H2O
CoAsS
FeNiS
B.
1.
Pengelompokan
Pada awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi logam dan nonlogam. Dua puluh unsur yang
dikenal pada masa itu mempunyai sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setelah John
Dalton mengemukakan teori atom maka terdapat perkembangan yang cukup berarti dalam
pengelompokan unsur-unsur. Penelitian Dalton tentang atom menjelaskan bahwa setiap unsur
mempunyai atom-atom dengan sifat tertentu yang berbeda dari atom unsur lain. Hal yang
membedakan diantara unsur adalah massanya.
Pada awalnya massa atom individu belum bisa ditentukan karena atom mempunyai massa yang
amat kecil sehingga digunakan massa atom relatif yaitu perbandingan massa antar-atom. Berzelius pada
tahun 1814 dan P. Dulong dan A. Petit pada tahun 1819 melakukan penentuan massa atom relatif
berdasarkan kalor jenis unsur. Massa atom relatif termasuk sifat khas atom karena setiap unsur
mempunyai massa atom relatif tertentu yang berbeda dari unsur lainnya. Penelitian selanjutnya
melibatkan Dobereiner, Newlands, mendeleev dan Lothar Meyer yang mengelompokkan unsur
berdasarkan massa atom relatif
Unsur kimia yang dapat dikelompokkan berdasarkan persamaan sifatnya.
Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam,elektron valensi,
dan jumlah kulit elektron. Brdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam,
semilogam, nonlogam,dan gas mulia. Berdasarkan elektron valensinya unsur kiia dikelompokan
golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri dari golongan, IA, IIA. IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, DAN
VIIIA. Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida dan
aktinida. Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7
periode yaitu periode 1 sampai 7. sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri kekanan semakin bersifat
nonlogam. Berikut perkembangan pengelompokan tabel periodik dari masa ke masa.
a.
Pengelompokan ini masih bersifat umum karena sebagian besar unsur-unsur yang sudah ditemukkan
pada masa itu termasuk logam (70%). Berikut ini sifat-sifat yang digunakan sebagai acuan dalam
pengelompokan:
Sifat logam meliputi :
Dapat menghantarkan panas dan listrik
Mudah dibentuk ( ditempa dan digerakkan seperti kawat )
Mengkilap, terlebih jika digosok
Umumnya berwujud padat pada suhu kamar
Bersifat reduktor
Sifat nonlogam meliputi:
Tidak dapat menghantarkan panas dan listrik
Sukar dibentuk
Tidak mengkilap (buram)
Ada yang berwujud padat, cair, dan gas pada suhu kamar
Bersifat oksidator
b.
Tahun 1817, John Wolfgang Dobreiner menyusun unsur menjadi tiga kelompok berdasarkan kenaikan
massa atom (nomor massa), yang mana massa atom unsur yang ditengah merupakan rata-rata dari
massa atom unsur pertama dan ketiga. Penemuan Dobreiner yang menjelaskan adanya kemiripan sifat
ketiga unsur dari masing-masing kelompok. Contohnya, Li, Na, dan K.
c.
Tahun 1864 Newlands mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom reletifnya.
Dalam tabal Newlands tidak terdapat unsure gas mulia karena pada saat itu gas mulia belum ditemukan.
Gas mulia ditemukan pertama kali oleh Rayleig dan Ramsay pada tahun 1894, yaitu gas Argon.
Kelemahan pengelompokan unsur oktaf Newlands diantaranya hanya cocok untuk unsur dengan massa
atom kecil dan terdapat beberapa unsur yang berimpitan, yaitu dalam satu tempat terdapat dua unsur
d.
Sebelum ditemukan tabel periodik ini, pada tahun 1871, Dmitri Ivanovich Mendeleev telah lebih dulu
membuat tabel unsur-unsur yang disusun secara berkala (periodik) sehingga disebut tabel berkala
unsur-unsur atau disebut tabel periodik unsur-unsur. Lalu pada tahun 1915 Henry Moseley telah
berhasil menyempurnakan tabel periodik Mendeleev dan sekarang disebut dengan tabel periodik
modern dari hasil penelitiannya (1887-1915). Tabel periodik modern disebut juga tabel periodik panjang,
merupakan penyempurnaan dari tabel periodik Mendeleev. Perbedaannya, tabel periodik Mendeleev
disusun berdasarkan kenaikan nomor massa, sedangkan tabel periodik modern disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom. Pengelompokan unsur-unsur kimia berdasarkan persamaan sifat. Ada beberapa
hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah
kulit elektron.
Berdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam, dan nonlogam.
Berdasarkan elektron valensinya, unsur kimia dikelompokan menjadi golongan utama dan transisi.
Golongan utama terdiri atas 8 golongan, yaitu IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Adapun golongan
transisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida, dan aktinida. Adapun pembagian
tersebut sebagai berikut:
Logam yang termasuk golongan IA ber 6 unsur. Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terluar
sebanyak 1 elektron dan termasuk blok s. unsur-unsur golongan IA terdiri dari Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr
Unsur-unsur yang bersifat semi logam ada 8 unsur. Unsur-unsur tersebut teletak di anatara logam dan
nonlogam, yaitu B, Si, Ge, As, Sb, Te, Po, At
Dibandikan dengan unsur logam, jumlah unsur nonlogam sangat sedikit. Beberapa unsur nonlogam
menempati golongan VIIA ( halogen ), sebagian lagi tersebar dalam golongan VA dan VIA
Unsur-unsur nonlogam lainnya yang tidak termasuk golongan VIIA berjumlah 7 unsur yaitu, H, C, N, O,
P, S, Se.
Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7
periode, yaitu periode 1-7. Sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan semakin bersifat
nonlogam.
2.
Sifat-sifat dalam unsur kimia dibagi kedalam sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika meliputi wujud,
warna, kekerasan, kelarutan,, konduktivitas listrik dan panas, massa jenis, sifat magnet, jari-jari atom,
kalor penguapan, titik didih dan titik leleh. Sedangkan sifat kimia meliputi kereaktifan unsur.
Li
Na
Rb
Cs
nomor atom
11
19
37
55
Jari-jari atom (pm)
155
190
235
248
267
Jari-jari ion M+(pm)
60
95
133
148
169
Titik leleh (0C)
181
97,8
63,6
38,9
28,4
Titik didih (0C)
1.347
883
774
688
678
Kerapatan (g/cm3)
0,53
0,97
0,86
1,59
1,90
Kekerasan (skala Mohs)
0,6
0,4
0,5
0,3
0,3
Warna nyala
Merah
Kuning
Ungu
Merah
biru
Li
Na
Rb
Cs
nomor atom
12
20
38
56
Jari-jari atom (pm)
90
130
174
192
198
Jari-jari ion M+(pm)
65
99
113
135
Titik leleh (0C)
1.278
649
839
769
725
Titik didih (0C)
2.970
1.090
1.484
1.384
1.640
Kerapatan (g/cm3)
1,86
1,72
1,55
2,54
3,59
Kekerasan (skala Mohs)
2,0
1,5
1,8
2
Warna nyala
Putih
Putih
Merah
Merah tua
hijau
Li
Na
Rb
Cs
Konfigurasi electron
[He]2s1
[Ne]3s1
[Ar]4s1
[Kr]5s2
[Xe]6s1
Energi ionisasi pertama (kj/mol)
519
498
418
401
376
Keelektronegatifan
1,0
0,9
0,8
0,8
0,7
Potensial elektrode standar (volt)
-3,045
-2,714
-2,925
-2,925
-2,923
Dari tabel-tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
2.
Flour
Klor
Brom
Iodium
Astatin
Massa atom
19
35,5
80
127
210
Jari-jari atom (A)
72
99
115
133
155
Titik leleh (0C)
-220
-101
-7
-113
302
Titik didih (0C)
-188
-35
59
183
337
Keelektronegatipan
4,1
2,8
2,8
2,5
2,2
Wujud
gas
gas
cair
padat
Padat
Warna
Kuning muda
Hijau kekuningan
Merah coklat
ungu
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui sifat unsur-unsur golongn hologen sebagai berikut:
Sangat reaktif (oksidator kuat), beracun.
Oksidator : F2>Cl2>Br2>I2
Reduktor : I->Br->Cl->F Jari-jari atomnya dari bawah ke atas semakin kecil.
Elektronegatifanya dari kiri kekanan semakin besar.
Sifat
Gas Mulia
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
Nomor atom
10
18
36
54
86
Massa atom
20
40
84
131
222
Jari-jari atom(A)
0,93
1,12
1,54
1,69
1,90
2,20
Energi ionisasi(kJmol-1)
2.640
2.080
1.420
1.350
1.170
1.040
-269
-246
-180
-152
-107
-62
Titik leleh (0C)
-272
-249
-189
-157
-112
-71
Adapun secara umum sifat-sifat unsur- unsur golongan gas mulia sebagai berikut:
Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.
Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron valensinya 2, maka gas mulia
bersifat kekal dan diberi valensi nol.
Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom)
Energi ionosasinya sangat tinggi, akibatnya unsure-unsur gas mulia suksar bereaksi dengan unsur
lainnya.
Pada tabel dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik didihnya sangat rendah, namun baik titik leleh
maupun titik didih semakin kebawah semakin tinggi, sesuai dengan semakin besarnya massa atom gas
mulia.
e. Unsur Karbon
Karbon merupakan unsur yang terletak pada periode 2 golongan IVA dalam sistem periodik. Unsur
karbon pada suhu kamar (298 ?K , 1 atm) berbentuk padatan yang berupa Kristal, terdiri atas banyak
atom karbon yang berikatan kovalen. Sifat fisika karbon dapat diamati pada tabel berikut:
Sifat Keterangan
Unsur Nitrogen
Terletak pada periode 3 golongan VA, berwujud gas pada suhu ruangan standar. Sifat fisika nitrogen
Sifat
Keterangan
titik leleh (oC)
-210
titik didih (oC)
-196
jari-jari kovalen (A)
0,75
jari-jari ion (N3+) (A)
1,71
jari-jari ion (N5+) (A)
0,11
warna pada suhu kamar
Keterangan
titik leleh (oC)
-218,8
titik didih (oC)
-183,0
jari-jari kovalen (A)
0,73
jari-jari ion (O2-) (A) 1,4 warna pada suhu kamar gas tidak berwarna
Sifat-sifat kimia unsur oksigen
Mempunyai elektron terluar sebanyak 6 elektron dengan biloks -2.
Mempunyai 2 alotrop, yaitu gas oksigen (O2) dan ozon (O3).
Mengalami reaksi oksidasi dengan sebagian besar unsur membentuk senyawa oksida (contoh: Na2O),
peroksida (contoh: Na2O2), superoksida (contoh: NaO2), dan senyawa-senyawa karbon.
Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol.
Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0.
h. Unsur-unsur periode ketiga
Unsur-unsur yang menempati periode ketiga antara lain Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Sifat-sifat umum
unsur-unsur tersebut berurut dari Na sampai Ar adalah sebagai berikut:
Jari-jari semakin kecil karena jumlah e- valensinya semakin banyak.
Sifat logam semakin berkurang
Sifat basa berkurang, sifat asam bertambah
Sifat reduktor berkurang, oksidator bertambah
Energi ionisasi bertambah
Keelektronegatifan bertambah
Kelogaman: Na, Mg, Al ( logam ), Si ( semilogam ), P, S, Cl, Ar ( bukan
logam )
Unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat khas unsur periode
keempat antara lain:
Bersifat logam, maka sering disebut logam transisi.
Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi positif pada umumnya lebih dari satu.
Banyak diantaranya dapat membentuk senyawa kompleks
Pada umumnya senyawanya berwarna
Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai katalisator
C. Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur Kimia
1.
Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri). Xenon juga
digunakan dalam pembuatan tabung elektron.
f. Radon
Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker. Namun demikian, jika radon terhisap
dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru.
B.
a.
Karbon bermanfaat sebagai Grafit (pelumas, pensil dan kosmetik{campuran grafit dan lempung}, anode
dalam batu baterai dan pada proses elektrolisi, komponen dalam pembuatan komposit), Arang aktif
(mengusir uap yg berbahaya dalam udara, menyerap warna dan rasa yang tidak baik dari suatu cairan
atau larutan tertentu, Mengalirkan air pada pabrik pemurnian air minum, buah-buahan (juice), madu,
dan vodka; sebagai obat sakit prut atau keracunan makanan {norit)), karbon hitam (Pigmen tinta, cat,
kertas, dan plastik. Penguatan dan pewarnaan karet (khususnya ban kendaraan bermotor; membuat
ebonit)
b.
Oksigen
Oksigen bermanfaat dalam Pernapasan MH, proses pembakaran/oksidator, sebagai oksidator untuk
membuat senyawa-senyawa kimia, oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar roket
c.
Nitrogen
Nitogen digunakan dalam pembuatan gas amonia (NH3) dari udara, gas nitrogen cair digunakan sebagai
bana pembeku dalam industri pengolahan makanan.
d.
Silikon
Silikon dapat digunakan sebagai bahan baku pada kalkulator, transistor, chips komputer dan baterai
solar
e.
fosfor
Fosfor bermanfaat dalam pembuatan asam fosfat, korek api, kembang api, racun tikus dan zat
pembentuk paduan logam
f.
Natrium
Natrium dapat digunakan sebagai cairan pendingin pada rektor nuklir, reduktor kuat (dalam pengolahan
logam Li, K, Zr, dan logam alkali yang berat), Reduksi Titanium (IV) Klorida menjadi logam Ti, lampu
penerangan jalan (Na mempunyai kemampuan menembus kabut). Adapun manfaat dari senyawasenyawa Natrium adalah sebagai berikut: NaOH (pembuatan sabun, deterjen, tekstil, kertas, pewarnaan,
dan menghilangkan belerang dari minyak bumi ), Na2CO3 (proses pembuatan pulp, kertas, sabun,
deterjen, kaca dan untuk melunakkan air sadah), NaHCO3 (soda kue, membuat kue agar mengembang
krn pada pemanasannya menghasilkan gas CO2 yang memekarkan adonan hingga mengembang), NaCl
(sbg garam dapur, bumbu masak, membuat berbagai bahan kimia, seperti NaOH, serta digunakan untuk
pengawet ikan)
g.
Magnesium
Magnesium dapat digunakan untuk membuat logam campur, dipakai dalam industi membuat rangka
pesawat terbang. Adapun manfaat dari senyawa-senyawa magnesium sebagai berikut: MgO (pelapis
tanur, membuat lantai yg tidak bersela dan sbg bahan gading buatan{campuran semen magnesium dg
serbuk kayu,serbuk gabus,gilingan batu yg disebut sbg granit kayu atau ksilolit}), MgSO4 (obat urus-urus
{pencahar, MgSO4.7H2O}), Mg(OH)2 (obat sakit maag {padatan putih yg sedikit larut dlm air dan bersifat
basa})
h.
Aluminium
Aluminium dapat digunakan untuk membuat alat-alat keperluan rumah tangga, untuk membuat rangka
dari mobil dan pesawat terbang dan sebagai bahan cat aluminium, aluminium dicairkan menjadi
lembaran tipis untuk pembungkus coklat;kaleng minuman bersoda, daun aluminium dengan campuran
Mg digunakan sebagai pengisi lampu Blitz, digunakan sebagai bahan pembuat macam logam
i.
Tembaga/Cuprum
Tembaga dapat digunakan untuk kabel listrik (konduktor listrik), membuat paduan logam seperti
kuningan (Cu dan Zn) dan perunggu (Cu dan Sn) > perhiasan, lonceng, senjata dan alat music.
C.
Golongan Alkali
Contoh unsur-unsur golongan alkali yakni unsur Na yang membentuk senyawa yang dapat bermanfaat
sebagai berikut:
a.
NaCl, garam dapur ( garam meja ), dapat digunakan sebagai pengawet makanan, bahab baku
pembuatan NaOH, Na2CO3, logam Na dan gas klorin
b. Na2CO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda cuci , pelunak kesadahan air , zat pembersih peralatan
rumah tangga , pembuat gelas , industri kertas , sabun, deterjen, dan minuman botol.
c.
NaHCO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda kue, campuran pada minuman dalam botol agar
menghasilkan CO2, bahan pemadam api, obat-obatan, bahan pembuat kue , dan sebagai larutan
penyangga.
d.
e.
NaNO3, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan bahan pembuat senyawa nitrat yang lain.
f.
Na2SO4, yang disebut garam glauber atau garam inggris , yang dapat dimanfaatkan sebagai obat
pencahar dan zat pengering untuk senyawa organik.
g.
KBr digunakan sebagai obat penenang saraf (sedatif) dan pembuat plat fotografi.
h.
i.
D.
Contoh unsur golongan alkali tanah yang dapat bermanfaat sebagai berikut:
a.
Berilium
Campuran logam Berilium dengan logam lain digunakan mencegah korosi logam.
Logam ini digunakan untuk membuat alloy tembaga dan nikel dengan kekuatan yang tinggi.
Digunakan sebagai campuran bahan-bahan dari bagian-bagian pesawat supersonic, hal ini
karena berilium mempunyai sifat mengkilat, kuat dan stabil.
Karena berilium murni mudah menghantarkan sinyal-sinyal elektronik dan dilalui sinar x, maka
digunakan sebagai jendela pada tabung sinar x.
Berilium dan oksidanya digunakan sebagai moderator pada reactor nuklir, karena berilium
mempunyai kecenderungan menangkap neutron.
Digunakan dalam pembuatan komputer, laser, televisi, dan alat-alat oseanografi
b.
Magnesium
Kalsium
d.
Stronsium
Barium
Radium
a.
b.
c.
d.
e.
B.
Nitrogen
Campuran NO dan NO2 menyebabkan terjadinya hujan asam dan kabut yang mengakibatkan iritasi pada
mata dan tumbuhan menjadi kering. Selain itu hujan asam dapat merusak pH, perairan , dan bangunan.
C.
Silikon
Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk wajah dan
melumpuhkan beberapa otot wajah.
D.
Fosfor
Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan menyebabkan terjadinya limbah
radioaktif.
E.
Belerang
Belerang dalam bentuk H2Ssangat beracun dan dapat menyebabkan kematian, sedangkan dalam bentuk
H2SO4 dapat merusak kulit dan menyebabkan korosi.
F.
Radon
Jika radon terhirup, akan ter tinggal di paru-paru dan dapat menyebabkan kanker paru- paru.
G.
Aluminium
Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara jika dipanaskan , dan
dalam bentuk AL2O3 jika di reaksikan dengan karbon akan menyebabkan pemanasan global.
H.
Krom
Mangan
Pada pengelasan baja dengan logam Mn akan dihasilkan asap, yang bersifat racun dan dapat
mengganggu system saraf pusat.
J.
Logam Tembaga
Pada penambangan tembaga terdapat pasir sisa yang masih mengandung logam CO. Jika pasir sisa ini
dibuang ke perairan, maka akan membahayakan bagi organisme organism perairan.
D. Pemisahan dan Pembuatan Unsur-Unsur Kimia
Adapun contoh-contoh pemisahan dan pembuatan unsure-unsur kimia adalah sebagai berikut:
2.
Golongan Alkali
a.
Unsur Natrium Natrium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan dengan
katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs. Natrium cair terbentuk pada
katode, selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana
elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yang terbentuk tidak bersinggungan dengan
udara, karena akan terbakar. Hasil samping elektrolisis ini adalah klorin
b. Senyawa Natrium klorida Natrium klorida (NaCl) atau garam dapur diambil dari air laut dengan
menguapkan air laut dalam kolam atau tambak yang luas di tepi laut. Metode ini dapat diterapkan di
daerah panas. Adapun di daerah dingin, garam dapur didapat dengan membekukan air. Air beku yang
terbentuk tidak mengandung NaCl, sehingga larutan yang disisakan merupakan larutan pekat dengan
kadar NaCl yang tinggi. Garamnya dapat dipisahkan dengan penguapan. Garam darat diperoleh dengan
menggalinya. Hasil penggalian yang sudah putih bersih dapat langsung diperdagangkan. Adapun hasil
penggalian yang masih kotor, lebih dahulu dilarutkan dalam air agar kotorannya mengendap dan
dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya garam dapat diperoleh kembali dengan penguapan.
Apabila lapisan-lapisan yang mengandung garam itu terlalu dalam letaknya di dalam tanah maka untuk
mendapatkan garam darat tersebut terlebih dulu perlu dipompakan air ke dalam tanah untuk
melarutkan garamnya, kemudian larutan itu dipompa kembali ke atas (cara Frasch).
c.
Senyawa Natrium karbonat Natrium karbonat (Na2CO3) dapat diperoleh dengan cara: 1)
Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma Ke dalam ruangan katode, di mana terbentuk NaOH
dipompakan (dialirkan dengan tekanan) gas CO2, sehingga terbentuk NaHCO3, kemudian NaHCO3 yang
terbentuk dipanaskan. d. Senyawa Natrium Hidrogen Karbonat Pada pembuatan soda dengan proses
solvay sebagai hasil pertama terbentuk senyawa natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang akan terurai
pada suhu 650 C. Oleh karena itu garam yang terbentuk harus dihablurkan di bawah suhu tersebut.
Natrium hidrogen karbonat dapat juga terbentuk jika dalam larutan soda yang jenuh dialirkan karbon
dioksida di bawah suhu 310 C. f. Senyawa Kalium hidroksida Kalium hidroksida (KOH) diperoleh dari
elektrolisis larutan KCl dengan diafragma (sama dengan cara pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan
NaCl).
3.
a.
Unsur Kalsium Kalsium dapat dibuat dengan elektrolisis CaCl2 cair sehingga dihasilkan Ca pada
katode. Hasil sampingnya adalah klorin.
b. Senyawa Kalsium Oksida Senyawa kalsium oksida (CaO) dibuat secara besar-besaran dengan
memanaskan (pembakaran) batu kapur atau kulit kerang dalam tanur pembakar. Reaksi yang terjadi
seperti berikut. CaCO3(s) ? CaO(s) + CO2(g) CaO juga disebut kapur tohor dan dalam perdagangan
disebut gamping. Gas CO2 yang terbentuk harus segera dialirkan keluar, karena reaksinya dapat balik
kembali. Kapur tohor sangat higroskopis.
c.
Unsur Magnesium Magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium klorida.
Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg diperoleh juga dari reduksi MgO dengan
karbon.
4.
Golongan IIIA
a.
Unsur Aluminium Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam kriolit cair.
Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit ditempatkan dalam tangki baja yang
dilapisi karbon dan berfungsi sebagai katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon yang
dicelupkan dalam campuran.
b. Senyawa Aluminium Sulfat Aluminium sulfat (Al2(SO4)) dibuat dari pemanasan tanah liat murni
(kaolin) dengan asam sulfat pekat. c. Unsur Boron Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B2O3,
dengan magnesium atau aluminium. Perhatikan reaksi berikut.
5.
Silikon Silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium pada suhu tinggi,
dengan reaksi seperti berikut.
6.
Golongan VA
a.
Unsur Nitrogen Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih
dimasukkan ke dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin. Udara dingin mengembang
melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup untuk menyebabkan mencair.
Selanjutnya udara cair disaring untuk memisahkan unsur CO2 dan hidrokarbon, kemudian didistilasi
dengan cara udara cair memasuki bagian puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling mudah
menguap, keluar sebagai gas, dan pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang
komponen yang paling sulit menguap terkumpul di dasar kolom.
b.
Senyawa Amonia Amonia (NH3) adalah senyawa yang sangat bermanfaat dan diproduksi secara
komersial dalam jumlah yang sangat besar. Pembuatan secara komersial menggunakan proses HaberBosch. Dalam proses ini bahan baku digunakan adalah nitrogen dan hidrogen dengan katalis Fe. Reaksi
yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. Reaksi ini berlangsung pada suhu +500 C dengan tekanan
antara 130 200 atm.
c.
Senyawa Asam Nitrat Asam nitrat (HNO3) dibuat dengan proses Haber-Ostwald, di mana amonia
yang didapat dengan proses Haber dicampur dengan udara berlebih kemudian dialirkan melalui platina
abses sebagai katalis pada suhu 700 C 800 C. Perhatikan reaksi yang terjadi berikut ini. d. Unsur
Fosfor Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir, dan kokas dengan reaksi
seperti berikut. Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan dengan jalan
memanaskan fosfor kuning pada suhu 250 C tanpa udara.
7.
Golongan VIA
a.
Unsur Belerang Pembuatan belerang pertama kali dikembangkan pada tahun 1904 oleh Frasch
yang mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan cara Frasch. Pada proses
ini pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki dua pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai
menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui pipa luar,
sehingga belerang meleleh, selanjutnya dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil,
sehingga terbentuk busa belerang yang keluar mencapai 99,5%.
b. Senyawa Asam Sulfat Asam sulfat (H2SO4) dibuat dengan proses kontak. Belerang dibakar dalam
udara kering di ruang pembakar pada suhu 100 C. Gas yang dihasilkan mengandung kurang lebih 10%
volume sulfur dioksida. Setelah didinginkan sampai 400 C, kemudian dimurnikan dengan cara
pengendapan elektrostastik. Sulfur dioksida yang terbentuk kemudian dikonversi menjadi SO3 dengan
menggunakan vanadium (V) oksida. Reaksi yang terjadi adalah eksoterm. Reaksi dilakukan pada suhu
450 C 474 C. d. Unsur Oksigen Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti
berikut ini. Oksigen dapat dibuat secara komersial dengan cara seperti berikut ini. 1) Distilasi bertingkat
udara cair. 2) Elektrolisis air.
8.
a.
b.
Senyawa Hidrogen Klorida Hidrogen klorida (HCl) dapat dibuat dari garam dapur dan asam sulfat.
Reaksi yang terjadi seperti berikut. HCl dapat juga dibuat dari sintesis hidrogen dan klor. Kedua gas ini
diperoleh sebagai hasil samping pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl. c. Garam Hipoklorit dan
garam klorat Garam-garam hipoklorit terbentuk bersama-sama dengan garam-garam klorida, jika gas
klorin dialirkan ke dalam suatu larutan basa.
c.
Unsur Brom Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam singkiran. Garam-garam ini
dilarutkan dalam air dan kemudian diuapkan. Sebagian besar dari garam-garamnya menghablur,
sedangkan MgBr2 masih tertinggal dalam larutan (Mutterlauge). Selanjutnya gas klorin dialirkan ke
dalam Mutterlauge ini, dengan reaksi seperti berikut. Bromin yang terjadi dimurnikan dengan
penyulingan. Bromin berupa zat cair berwarna cokelat tua, memberikan uap merah cokelat yang berbau
rangsang.
d.
Unsur Iod Garam-garam iodat direduksi na-hidrogensulfit menjadi iodin, dengan reaksi seperti
berikut. Hablur-hablur iodin berbentuk keping-keping berwarna abu-abu tua. Iod tidak mudah larut
dalam air, tetapi mudah larut dalam kalium alkohol dan eter.
e.
Senyawa Hidrogen Fluorida Hidrogen fluorida (HF) diperoleh dengan mereaksikan fluorit dan
asam sulfat pekat kemudian dipanaskan dalam bejana dari timbal atau platina. Reaksi yang terjadi
seperti berikut. HF di bawah suhu 20 oC berupa zat cair dan di atas suhu 20 oC berupa gas.
9.
Semua unsur gas mulia dapat diperoleh dengan distilasi fraksionasi udara cair. Adapun cara memisahkan
logam dari bijinya adalah sebagai berikut:
a.
Penambangan
b.
c.
d.
e.
Pemurnian logam
f.
Adapun cara memisahkan gas dari udara Udara tersusun atas gas gas seperti hydrogen, nitrogen, dan
lain lain. Kita dapat memisahkannya dengan menggunakan metode distilasi bertingkat udara cair.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan berdasarkan
kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B
(golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam,
semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita
dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua
benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya,
senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur
kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari
unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki
unsur-unsur tersebut.
B.
Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang Kimia Unsur ini,
untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak refrensi dari
berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik
dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaika semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian. Terimakasih Wassallam.
.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://karinkapriskilatehupeiory.blogspot.com/2009/11/makalah-fisika-gaya-lorentz.html
2.
http://gas-mulia.blogspot.com/
3.
http://www.scribd.com/doc/35189708/Kelimpahan-Unsur-Di-Alam
4.
http://akatsukispread.wordpress.com/2011/05/24/kimia
5.
Winarni. 2007. Kimia untuk SMA dan MA kelas XII IPA. Jakarta : Satubuku.
6.
7.
www.wikipedia.org
8.
www.chem-is-try.org