Chapter II
Chapter II
LANDASAN TEORI
2.1
Mikrokontroler Atmega8535
Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis atau
dihapus (Agus Bejo, 2007). Biasanya digunakan untuk pengontrolan otomatis dan
manual pada perangkat elektronika.
dengan
fasilitas
yang
lengkap
ini
memungkinkan
kita
belajar
mikrokontroler keluarga AVR dengan lebih mudah dan efisien, serta dapat
mengembangkan kreativitas penggunaan mikrokontroler ATmega8535.
Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
ATmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari
memori program maupun memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat
diakses dengan menggunakan register-register I/O yaitu register EEPROM
Address, register EEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk
mengakses memori EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data
eksternal, sehingga waktu eksekusinya relatif lebih lama bila dibandingkan
dengan mengakses data dari SRAM.
2.
3.
Port A (PortA0PortA7) merupakan pin input/output dua arah dan pin masukan
ADC.
4.
Port B (PortB0PortB7) merupakan pin input/output dua arah dan dan pin
fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Fungsi Khusus
PB7
PB6
PB5
PB4
PB3
PB2
PB1
PB0
4. Port C (PortC0PortC7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi
khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Fungsi khusus
TOSC2 ( Timer Oscillator Pin2)
PC6
PC5
Input/Output
PC4
Input/Output
PC3
Input/Output
PC2
Input/Output
PC1
PC0
5. Port D (PortD0PortD7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi
khusus, seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.
Fungsi khusus
OC2 (Timer/Counter Output Compare Match Output)
PD6
PD5
PD4
PD3
PD2
PD1
PD0
6.
7.
8.
9.
2.2
Motor DC
Metode Pulsa with modulation atau PWM dapat digunakan untuk mengatur
kecepatan motor dan untuk menghindarkan rangkaian mengkomsumsi daya berlebih.
PWM dapat mengatur kecepatan motor karena tegangan yang diberikan dalam selang
waktu tertentu saja. PWM ini dapat dibangkitkan melalui software. Lebar pulsa PWM
dinyatakan dalam Duty Cycle. Misalnya duty cycle 10 %, berarti lebar pulsa adalah
1/10 bagian dari satu perioda penuh (E. Pitowarno, 2006).
fOSC
.(2.1)
2 * N * (1+TOP)
fOC1B_PCP
fOSC
.(2.2)
2 * N * (1+TOP)
D
OCR1A+OCR1B * 100 %
.(2.3)
TOP
Keterangan:
b.
fOC1A_PCP
fOC1B_PCP
fOSC
= duty cycle
TOP
Mode CTC
fOC1A_CTC
fOSC
..(2.4)
2 * N * (1 + OCR1A)
fOC1B_CTC
fOSC
..(2.5)
2 * N * (1 + OCR1B)
Keterangan:
c.
fOC1A_CTC
fOC1B_CTC
fOSC
OCR1A
OCR1B
fOSC
..(2.6)
N * (1 + TOP)
fOC1B_FastPWM
fOSC
..(2.7)
N * (1 + TOP)
Keterangan:
fOC1A_FastPWM = frekuensi output OC1A mode fast PWM
fOC1B_FastPWM = frekuenai output OC1B mode fast PWM
fOSC
TOP
CS11
CS10
Deskripsi
Untuk menjalankan motor, pin enable A dan enable B pada IC L298 harus
diberi logika 1. Current sensing A dan current sensing B dihubungkan ke ground.
Input 1 dan input 2 masing-masing berlogika 1 dan 0, output 1 dan output 2
dihubungkan ke motor.
2.3
Led super bright merah dan photo dioda dapat digunakan sebagai sensor halangan.
Photo dioda bekerja jika mendapat cahaya. Prinsip kerjanya yaitu led super bright
memancarkan cahaya ke photo dioda sehingga photo dioda menjadi aktif. Jika
mendeteksi adanya halangan, maka photo dioda akan berlogika low dan jika tidak ada
halangan maka photo dioda akan berlogika high. Logika high dan low inilah yang
harus dibaca mikrokontroler untuk mengambil keputusan. Disamping itu, digunakan
rangkaian op-amp IC LM 324 sebagai penguat keluaran photo dioda.
2.4
Komparator berfungsi untuk membandingkan input yang diterima dari sensor dengan
tegangan referensi. Jika input dari sensor lebih besar dari input tegangan referensi,
maka output akan berlogika high. Sebaliknya, jika tegangan referensi lebih besar dari
input sensor, maka output akan berlogika low. Komparator konvensional umumnya
dapat menggunakan IC LM 324 atau LM 339 yang merupakan sebuah penguat
operasional (op-amp) (W. Budiharto, 2004). Perbedaan input positif dan input negatif
menyebabkan keluaran pada pin output. Perbedaan ini diatur menggunakan
potensiometer dimana pada penerapan pada robot dipasang sensor Led super bright
dan Photo dioda.
2.5
Untuk pembuatan suatu proyek yang besar akan memakan waktu yang lama
serta penulisan programnya akan panjang. Sedangkan bahasa C memiliki keunggulan
dibanding bahasa assembler yaitu independent terhadap hardware serta lebih mudah
untuk menangani project yang besar.
Bahasa
memiliki
keuntungan-
keuntungan yang dimiliki bahasa assembler (bahasa mesin), hampir semua operasi
yang dapat dilakukan oleh bahasa mesin, dapat dilakukan dengan bahasa C dengan
penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C terletak diantara
bahasa pemrograman tingkat tinggi dan assembly (Agus Bejo,2007).
2.6
2.6.1
Instruksiinstruksi yang merupakan bahasa C tersebut dituliskan pada sebuah editor, yaitu
CodeVisionAVR.Tampilannyasepertiberikutini:
2.6.2
Software Downloader