serta
menjelaskan
menentukan
tentang
proses
dan
menginterpretasikan
dalam
suatu
sistem
pengukuran-pengukuran
industri,
untuk
yang
meningkatkan
kualitas produk, guna memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan (Kelly, 2008).
Berdasarkan defenisi diatas, maka kita dapat melihat bahwa Quality Improvement
dalam system pelayanan kesehatan adalah suatu langkah yang dapat ditempuh untuk
mempertahankan atau meningkatkan mutu pelayanan yang dapat dilihat dari outcome seperti
kesehatan pasien, pelayanan kesehatan serta pengembangan professional kearah yang lebih
baik.
Untuk mencapai tujuan ini, tentunya melibatkan banyak pihak seperti pasien itu
sendiri, pemberi pelayanan (dokter, perawat, dietisien, dll), pimpinan dan direksi, peneliti.
Sebagaimana yang kita ketahui, perubahan berarti terjadi pergeseran makna dari yang
tidak ada atau dari rendah kearah yang lebih tinggi, untuk mengetahui itu maka kita butuh
instrument dan alat ukur.
Menurut Ontario (2013) bahwa kualitas pelayana kesehatan yang baik itu dapat
dilihat dari Sembilan outcomes, seperti :
1. Accessible : Pasien bisa mendapatkan pelayanan yang tepat, diwaktu yang tepat
dan oleh orang yang tepat
2. Effective