I.
Definisi
Luka bakar adalah luka akibat cedera termal yaitu kontak dengan suhu tinggi seperti
api, air panas, listrik, bahan kimia, ledakan, dan radiasi; atau juga kontak dengan suhu
rendah (frost-bite).
II.
III.
- Derajat II 15-25%
- Derajat III kurang 10%
3. Ringan
- Derajat II <10%
- Derajat III <2%
IV.
Penatalaksanaan
Di Tempat kejadian dan Instalasi Gawat Darurat:
1. STOP proses panas
- STOP DROP ROLL COVER: hentikan korban, jatuhkan, gulinggulingkan, tutupi dengan kain/selimut lembab/basah
2. COOLING
- Hasil paling baik jika dilakukan < 3 jam proses trauma
- Irigasi dengan air mengalir selama 15-20 menit.
- Cuci dengan sabun (savlon) + Clorhexidine 0,05%
- Jangan menggunakan ES
- Bulla dipecahkan secara steril menggunakan gunting/ jarum/pinset
chirurgis
- Hal ini lebih berpengaruh terhadap epitelisasi 2 minggu mendatang
3. ANALGESIA
- Paracetamol per-drip atau oral
- NSAID
- Pethidine atau morfin
4. COVERING/ DRESSING
Dressing: sebagai balutan untuk proteksi, menyerap eksudat, menjaga kelembaban
dan kehangatan untuk mempercepat epitelisasi, painless
Prinsip: Dressing should promote healing
- Traditional dressing: tulle, gauze (kassa)
Untung: murah, mudah didapat
Rugi : lengket, nyeri bila diganti, media pertumbuhan bakteri
-
Ganti balutan pertama setelah 48 jam lalu setelah 3-5 hari, bila menggunakan
modern dressing bisa diganti setelah 1 mg
Penggatian dressing bisa lebih cepat dilakukan apabila:
a. Dressing lepas
b. Eksudat merembes/bocor
c. Ada demam yang tidak diketahui penyebabnya
d. Bau
e. Jaringan sekitar luka meradang/bengkak
Survei Primer
1. Airway dan Cervical spines control
- Bersihkan dan periksa jalan napas (suction, finger swab)
- Kenali bahaya atau tanda obstruksi parsial maupun total, segera lakukan
intubasi atau trakeostomi
Indikasi intubasi:
- Adanya kemerahan atau edema daerah orofaring pada pemeriksaan
langsung
Curiga trauma inhalasi: batuk, suara serak, stridor, dispneu, ada arang/
kehitaman di sputum, rambut yang terbakar, kebakaran diruang tertutup,
ledakan.
Trakeostomi dilakukan bila diperkirakan pemasangan airways definitive lebih
dari 10 hari.
2. Breathing
- Berikan oksigen
- Hitung laju nafas
- Saturasi oksigen
- Adakah luka bakar melingkar dada/ sirkumferensial (segera konsul Sp. B
untuk eskarotomi)
- Cari kemungkinan trauma thorax
- Sign of CO poisoning: sakit kepala, konfusi, pingsan sampai koma,aritmia
3. Circulation
- Periksa tanda vital: nadi, tekanan darah, cappilary refill (normal <2)
- Konfirmasi tanda-tanda syok, bila syok maka resusitasi cairan
menggunakan 2 IV line, bila perlu lakukan vena seksi
- Pasang cateter untuk monitoring produksi urine per jam (atau tampung
urine)
- Resusitasi cairan
* Hanya pada luka bakar derajat II dan III (di RSCM resusitasi dimulai
bila terdapat luka bakar derajat II dengan TBSA> 15% pada dewasa, dan
>10% pada anak)
* Pilihan cairan: Ringer laktat (murah, mudah didapat, kandungan
laktatnya sebagai buffer asidosis)
* Prinsip: permissive hypovolemia
- mencegah burn oedem (perpindahan cairan intravaskuler dan
intrasel ke ruang interstitiel karena peningkatan permeabilitas membran sel
akibat pelepasan mediator inflamasi tu. TNF alfa)
- kebutuhan cairan dipantau per jam, disesuaikan dengan tanda
vital (nadi) dan produksi urine pasien
- Pasang monitor jantung bila perlu (khususnya trauma bakar listrik)
4. Diagnostic
Anamnesis:
- Waktu terjadi trauma, tempat kejadian, lama terpapar, sumber
- Pertolongan apa yang sudah diberikan (termasuk jumlah cairan yang sudah
didapat)
5. Lain-lain: Pemberian ATS, Antibiotik bila perlu, Gastroprotektor, Nutrisi,
Antioksidan
Tipe luka bakar bisa juga dibedakan berdasarkan minor and major burn, tergantung
TBSA
Depth
Age
Premorbid
Mekanisme (inhalasi, bahan kimia, ledakan, listrik)
Resusitasi cairan pada luka bakar
Rumus Parkland (Baxter) untuk dewasa:
Hari I:
Silversulfadiazin
Memiliki sifat antibakteri lemah
Penggunaan lebih untuk luka bakar derajat III
Pada luka bakar derajat II tidak dianjurkan lagi, bila digunakan tidak boleh lebih dari 4
hari
Kerugiannya:
+ staining luka bakar sehingga mempersulit menentukan kedalaman luka
+ sifatnya membunuh keratinosit sehingga memperlambat epitelisasi
+ penggunaan berlebihan dapat menyebabkan gagal ginjal akut
Eskarotomi
- Eskarotomi merupakan tindakan live saving untuk luka bakar derajat III
sirkumferensial di daerah dada.
- Tindakan ini dilakukan setelah/bersamaan (termasuk problem Breathing)
pada survei primer.
- Hendaknya selalu dilakukan di ruang steril atau kamar operasi
menggunakan cauter dan dikerjakan oleh dokter ahli (Sp. B/ Sp. BP)
- Luka bakar derajat III di ekstrimitas harus diperhatikan adanya sindroma
kompartemen. Tanda klinisnya 5 P: pain, pulseless, pallor, parestesia,
paralyse.
- Lokasi:
- didada: pada midaxial bilateral
- ditangan: kedua sisi lateral lengan (diatas os radius dan ulna, jangan
mengenai v. Cephalica, sampai seluruh ketebalan dermis (sampai jaringan
lemak subkutis terlihat))
- dijari: satu sisi jari saja
- incisi dilakukan 1 cm proksimal dan 1 cm distal luka bakar tsb
Nutrisi
-
Lahir 1
thn
1-4 thn
5-9 thn
10-14
thn
15 thn
Dws
Kepala
19
17
13
11
Leher
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
Pantat kanan
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
Pantat kiri
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
Genitalia
Lengan ka atas
Lengan ki atas
Lengan ka bawah
Lengan ki bawah
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
Tangan kiri
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
Paha kanan
5,5
6,5
8,5
9,5
Paha kiri
5,5
6,5
8,5
9,5
Betis kanan
5,5
6,5
Betis kiri
5,5
6,5
3,5
3,5
3,5
3,5
3,5
Kaki kiri
3,5
3,5
3,5
3,5
3,5
3,5