Anda di halaman 1dari 6

LUKA BAKAR

I.

Definisi
Luka bakar adalah luka akibat cedera termal yaitu kontak dengan suhu tinggi seperti
api, air panas, listrik, bahan kimia, ledakan, dan radiasi; atau juga kontak dengan suhu
rendah (frost-bite).

II.

Penilaian Luka Bakar


i. Kedalaman luka bakar
Luka bakar derajat I (superfisial)
- Struktur yang terlibat: lapisan epidermis
- Tanda klinis: kulit kemerahan dan ada rasa nyeri
- Sembuh tanpa jaringan parut dalam waktu 5-7 hari
- Tidak membutuhkan resusitasi cairan
Luka bakar derajat II
- Struktur yang terlibat: seluruh lapisan epidermis dan sebagian (kecil/besar)
bagian dermis, masih ada elemen epitel yang tersisa seperti: sel epitel
basal, kel. sebasea, kel keringat, folikel rambut
- Tanda klinis: warna merah (dengan gradasi-nya), teraba basah, bisa
dijumpai bula, nyeri (++), capillary refill (+/-)
- Sembuh dalam waktu 10-21 hari
- Butuh resusitasi cairan sesuai luas luka bakar
- Dibedakan menjadi 2:
a. Luka bakar derajat II a (dangkal):
capillary refill (+)
sembuh spontan dalam waktu 10-14 hari
b. Luka bakar derajat II b ( dalam):
capillary refill (-)
karena mengenai hampir seluruh bagian dermis penyembuhan lebih
sulit dan lama, biasanya lebih dari 1 bulan
Luka bakar derajat III
- Struktur yang terlibat: seluruh kedalaman kulit, mungkin mengenai
subkutis, sampai struktur yang lebih dalam
- Tanda klinis: warna kekuningan, abu-abu, coklat,, sampai hitam; teraba
kering, tidak ada bula, nyeri (-), capillary refill (-)
- Penyembuhan: cangkok kulit (skin grafting)
ii.

III.

Luas luka bakar


rule of nines dari Wallace
rumus Lund dan Browder yang lebih tepat untuk anak
Dasar presentasi rumus-rumus diatas: luas telapak tangan dianggap satu (1)
persen (kelima jari sampai garis pergelangan tangan pasien)

Klasifikasi Luka bakar


1. Berat/ kritis bila:
- Derajat II > 25%
- Derajat III > 10%
- Luka bakar listrik
- Luka bakar yang mengenai area khusus seperti: wajah, leher, tangan,
persendian, genitalia/ perineum
- Luka bakar disertai trauma jalan nafas (inhalasi), ledakan, cedera pemberat
atau penyakit penyerta lainnya (fraktur, DM, Gagal ginjal), faktor usia
(terlalu muda < 10 tahun atau tua> 60 tahun)
2. Sedang

- Derajat II 15-25%
- Derajat III kurang 10%
3. Ringan
- Derajat II <10%
- Derajat III <2%
IV.

Penatalaksanaan
Di Tempat kejadian dan Instalasi Gawat Darurat:
1. STOP proses panas
- STOP DROP ROLL COVER: hentikan korban, jatuhkan, gulinggulingkan, tutupi dengan kain/selimut lembab/basah
2. COOLING
- Hasil paling baik jika dilakukan < 3 jam proses trauma
- Irigasi dengan air mengalir selama 15-20 menit.
- Cuci dengan sabun (savlon) + Clorhexidine 0,05%
- Jangan menggunakan ES
- Bulla dipecahkan secara steril menggunakan gunting/ jarum/pinset
chirurgis
- Hal ini lebih berpengaruh terhadap epitelisasi 2 minggu mendatang
3. ANALGESIA
- Paracetamol per-drip atau oral
- NSAID
- Pethidine atau morfin
4. COVERING/ DRESSING
Dressing: sebagai balutan untuk proteksi, menyerap eksudat, menjaga kelembaban
dan kehangatan untuk mempercepat epitelisasi, painless
Prinsip: Dressing should promote healing
- Traditional dressing: tulle, gauze (kassa)
Untung: murah, mudah didapat
Rugi : lengket, nyeri bila diganti, media pertumbuhan bakteri
-

Modern dressing: transparant film dressing (sling film), foam, hydrogel


cellulose dsb.
Untung: lentur, tidak lengket, mempercepat epitelisasi, lebih steril
Rugi : mahal dan sulit didapat

Ganti balutan pertama setelah 48 jam lalu setelah 3-5 hari, bila menggunakan
modern dressing bisa diganti setelah 1 mg
Penggatian dressing bisa lebih cepat dilakukan apabila:
a. Dressing lepas
b. Eksudat merembes/bocor
c. Ada demam yang tidak diketahui penyebabnya
d. Bau
e. Jaringan sekitar luka meradang/bengkak
Survei Primer
1. Airway dan Cervical spines control
- Bersihkan dan periksa jalan napas (suction, finger swab)
- Kenali bahaya atau tanda obstruksi parsial maupun total, segera lakukan
intubasi atau trakeostomi
Indikasi intubasi:
- Adanya kemerahan atau edema daerah orofaring pada pemeriksaan
langsung

Curiga trauma inhalasi: batuk, suara serak, stridor, dispneu, ada arang/
kehitaman di sputum, rambut yang terbakar, kebakaran diruang tertutup,
ledakan.
Trakeostomi dilakukan bila diperkirakan pemasangan airways definitive lebih
dari 10 hari.
2. Breathing
- Berikan oksigen
- Hitung laju nafas
- Saturasi oksigen
- Adakah luka bakar melingkar dada/ sirkumferensial (segera konsul Sp. B
untuk eskarotomi)
- Cari kemungkinan trauma thorax
- Sign of CO poisoning: sakit kepala, konfusi, pingsan sampai koma,aritmia
3. Circulation
- Periksa tanda vital: nadi, tekanan darah, cappilary refill (normal <2)
- Konfirmasi tanda-tanda syok, bila syok maka resusitasi cairan
menggunakan 2 IV line, bila perlu lakukan vena seksi
- Pasang cateter untuk monitoring produksi urine per jam (atau tampung
urine)
- Resusitasi cairan
* Hanya pada luka bakar derajat II dan III (di RSCM resusitasi dimulai
bila terdapat luka bakar derajat II dengan TBSA> 15% pada dewasa, dan
>10% pada anak)
* Pilihan cairan: Ringer laktat (murah, mudah didapat, kandungan
laktatnya sebagai buffer asidosis)
* Prinsip: permissive hypovolemia
- mencegah burn oedem (perpindahan cairan intravaskuler dan
intrasel ke ruang interstitiel karena peningkatan permeabilitas membran sel
akibat pelepasan mediator inflamasi tu. TNF alfa)
- kebutuhan cairan dipantau per jam, disesuaikan dengan tanda
vital (nadi) dan produksi urine pasien
- Pasang monitor jantung bila perlu (khususnya trauma bakar listrik)
4. Diagnostic
Anamnesis:
- Waktu terjadi trauma, tempat kejadian, lama terpapar, sumber
- Pertolongan apa yang sudah diberikan (termasuk jumlah cairan yang sudah
didapat)
5. Lain-lain: Pemberian ATS, Antibiotik bila perlu, Gastroprotektor, Nutrisi,
Antioksidan
Tipe luka bakar bisa juga dibedakan berdasarkan minor and major burn, tergantung
TBSA
Depth
Age
Premorbid
Mekanisme (inhalasi, bahan kimia, ledakan, listrik)
Resusitasi cairan pada luka bakar
Rumus Parkland (Baxter) untuk dewasa:
Hari I:

4 ml RL x %TBSA x BB (selama 24 jam)


8 jam pertama: Setengah kebutuhan
16 jam kedua: Setengah kebutuhan
Hari II: 2500 3000 cc/ hari
Kebutuhan cairan anak (BB< 30 kg) dan manula (usia >50 tahun)
Hari I:
2 ml RL x %TBSA x BB + Maintenance (Holiday-Segar) cairan D5 NS (per 24 jam)
Resusitasi dengan cairan koloid
- Kebutuhan: 0,3-0,5 ml/kgBB x % luka bakar
- Kapan saat yang tepat untuk diberikan? Masih perdebatan
- Sesuai dengan algoritma, apabila dalam 2 jam urine output kurang dari 15 cc/jam
(dewasa) maka bisa diberikan albumin 5% selama 2 jam saja.
- Jumlah albumin yang diberikan adalah 1/3 dari jumlah tetesan RL
- Observasi selama 2 jam, apabila tidak respon segera pikiran pemberikan inotropik
- Pemberian albumin 5% ini hanya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah terjadi
trauma.
Rumus cairan maintenance anak menggunakan Total Body Surface Area
= 1500cc + TBSA + (( 25x % luka bakar) x TBSA x 24))
Rumus Holliday-Segar
= 100 ml x kbBB (10kg ke-1) + 50 ml x kgBB (10kg ke-2) + 20 ml x kgBB (10kg ke-3)
Monitoring urine output
Anak
: 1-1,5 cc/kgBB/jam
Dewasa : 0,5 1 cc/kgBB/jam (30-50 cc/jam)
Airways management
* Indikasi intubasi
-erythema or swelling of oropharyngeal tissue on direct observation
- change in voice: hoarness or harsh cough
- stridor, takipnoe, dyspnoe
* bagging bisa menggunakan ukuran anak
* saat intubasi berikan xylocain spray 10% pada dewasa, pada anak jgn diberikan.. bisa
kumur kumur dengan lidokain 2% yang diencerkan.
TRACHEOSTOMI IN BURN PATIENT
Landmark: 1 cm dibawah os cricoid atau 2 cm diatas jugular notch, sekitar cincin trakea
ke 2 dan 3
Komplikasi: infeksi dan perdarahan
Muscle tissue survival:
3-4 jam: reversibel
6 jam: variable
8 jam: ireversibel
MEBO
1. Meningkatkan granulasi
2. Meningkatkan nutrisi
3. Debridement
4. Meningkatkan vaskularisasi
5. Mengurangi edema

Silversulfadiazin
Memiliki sifat antibakteri lemah
Penggunaan lebih untuk luka bakar derajat III
Pada luka bakar derajat II tidak dianjurkan lagi, bila digunakan tidak boleh lebih dari 4
hari
Kerugiannya:
+ staining luka bakar sehingga mempersulit menentukan kedalaman luka
+ sifatnya membunuh keratinosit sehingga memperlambat epitelisasi
+ penggunaan berlebihan dapat menyebabkan gagal ginjal akut
Eskarotomi
- Eskarotomi merupakan tindakan live saving untuk luka bakar derajat III
sirkumferensial di daerah dada.
- Tindakan ini dilakukan setelah/bersamaan (termasuk problem Breathing)
pada survei primer.
- Hendaknya selalu dilakukan di ruang steril atau kamar operasi
menggunakan cauter dan dikerjakan oleh dokter ahli (Sp. B/ Sp. BP)
- Luka bakar derajat III di ekstrimitas harus diperhatikan adanya sindroma
kompartemen. Tanda klinisnya 5 P: pain, pulseless, pallor, parestesia,
paralyse.
- Lokasi:
- didada: pada midaxial bilateral
- ditangan: kedua sisi lateral lengan (diatas os radius dan ulna, jangan
mengenai v. Cephalica, sampai seluruh ketebalan dermis (sampai jaringan
lemak subkutis terlihat))
- dijari: satu sisi jari saja
- incisi dilakukan 1 cm proksimal dan 1 cm distal luka bakar tsb
Nutrisi
-

Dimulai sesegera mungkin


Gunakan NGT kecil 12, 14, 16
Maksimal 15ml/kg/jam
Paling baik formula oligometri: sederhana paling mudah dicerna (cth:
tempe kukus yang diblender halus)
- Kecepatan nutrisi parenteral 15-20 tpm
- Kebutuhan 30-35 kcal/kgBB/hari
Note: TBSA disini didapat dr grafik yg menghubungkan tinggi badan dan berat badan
Lund and Browder
Area

Lahir 1
thn

1-4 thn

5-9 thn

10-14
thn

15 thn

Dws

Kepala

19

17

13

11

Leher

Badan bag depan

13

13

13

13

13

13

Badan bag belakang

13

13

13

13

13

13

Pantat kanan

2,5

2,5

2,5

2,5

2,5

2,5

Pantat kiri

2,5

2,5

2,5

2,5

2,5

2,5

Genitalia

Lengan ka atas

Lengan ki atas

Lengan ka bawah

Lengan ki bawah

Tangan kanan (telapak tgn 2,5


depan dan punggung tangan)

2,5

2,5

2,5

2,5

2,5

Tangan kiri

2,5

2,5

2,5

2,5

2,5

2,5

Paha kanan

5,5

6,5

8,5

9,5

Paha kiri

5,5

6,5

8,5

9,5

Betis kanan

5,5

6,5

Betis kiri

5,5

6,5

Kaki kanan (tumit sampai 3,5


telapak kaki)

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

Kaki kiri

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

Anda mungkin juga menyukai