Anda di halaman 1dari 11

Di susun oleh kelompok : 4

Nama : HUSNI MUBARAQ


(110110035)
MUAMMAR KADAFI
(110110036)
AYULIANA
(110110120)
AINUN MARDIAH
(110110116)
SUHAIMI
(110110 )
RAJA MUHAJAR
(110110 )
RAHMAN DANI
(120110 )

mencari bahan +
kerja sama

Batasan Menyimak
Memang didengarnya
tetapi tidak
disimaknya

Jangan hanya sekedar


mendengar saja,
masuk telinga kiri
keluar telinga kanan

Punya mata tapi tak


melihat, punya telinga
tapi tak mendengar

Manusia adalah makhluk berbahasa. Ia tidak dapat melepaskan


diri dari bahasa. Jika tetap ingin bertahan dalam kehidupan
sosialnya, ia mesti menggunakan bahasa. Tanpa itu, ia akan
kerdil, menyendiri, dan hidup di tengah makhluk bukan manusia.
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi
antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia. Dan kita semua juga tahu bahwa Bahasa
merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Dan pembiasaan penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan buah
pemikiran yang baik dan benar pula. karena melalui bahasa, kita
dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas
suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita,
bahkan sifat kita.maka dari itu bahasa menjadi cermin diri kita,
baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.

1.bahasa sebagai alat


untuk
mengekspresikan diri,
2.bahasa sebagai alat
untuk berkomunikasi,
3.bahasa sebagai alat
untuk mengadakan
integrasi dan
beradaptasi sosial
dalam lingkungan atau
situasi tertentu,
4.bahasa sebagai alat
untuk melakukan
kontrol social.

Pada kesempatan ini


kita akan membahas
fungsi bahasa ssebagai
alat untuk melakukan
kontrol social.

Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi perilaku


dan tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat
dalam komunikasi dan dapat saling memahami. Perilaku dan tindakan
itu berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat
melalui kontribusi dan masukan yang positif. Bahkan, kritikan yang
tajam dapat berterima dengan hati yang lapang jika kata-kata dan sikap
baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka. Dengan kontrol
sosial, bahasa mempunyai relasi dengan proses sosial suatu
masyarakat seperti keahlian bicara, penerus tradisi tau kebudayaan,
pengindentifikasi diri, dan penanam rasa keterlibatan (sense of
belonging) pada masyarakat bahasanya.

Buku-buku pelajaran dan buku-buku


instruksi
Ceramah agama atau dakwah
mengikuti diskusi serta iklan layanan
masyarakat atau layanan sosial
sebagai alat peredam rasa marah

Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat
diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan,
informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran
dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai
alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat
kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol
sosial.
Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di
televisi dan radio. klan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah
satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan
kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh
pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita
belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai
suatu hal.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan
adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang
sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan
marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita
berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas
dan tenang.

Fungsi kontrol social, Bahasa berufungsi untuk mempengaruhi


sikap dan pendapat orang lain. Apabila fungsi ini berlaku dengan
baik maka semua kegiatan social akan berlangsung dengan baik
pula. Sebagai contoh pendapat seorang tokoh masyarakat akan
didengar dan ditanggapi dengan tepat apabila ia menggunakan
bahasa yang komunikatif dan persuasif. Kegagalannya dalam
menggunakan bahasa akan menghambat pula usahanya dalam
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Dengan bahasa
seseorang dapat mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai
social kepada tingkat yang lebih berkualitas.
Bahasa sebagai Kontrol Sosial, dengan adanya bahasa dapat
memberikan kontrol terhadap perilaku/tingkah laku/sikap yang
dilakukan.
mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang.
Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat,
contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah,
mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat.
Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat
kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat
peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang
sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.

Misalnya:

Hati-hati jalan Licin!!.


Pemberitahuan tersebut dimaksudkan untuk dapat berhati-hati dalam
melewati jalan tersebut karena kondisi jalan yang licin.

tulisan dilarang merokok


berarti bahasa tersebut sebagai pengatur/pengontrol supaya orang
tidak merokok disembarang tempat.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas,


dapat dikatakan bahwa bahasa itu memiliki
kemampuan yang hebat. Selain sebagai alat
komunikasi, bahasa juga dapat
mempengaruhi sikap orang lain, baik sikap
positif maupun negative. Oleh karena itu,
berhati-hatilah dengan bahasa! Tolok ukur
yang dapat kita jadikan pegangan agar tidak
tersihir oleh manisnya kata-kata, adalah
rayuan

TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai