Analisis persamaan kinematik dapat diselesaikan dengan cara yang paling dasar yaitu
menggunakan trigonometri. Setiap komponen dalam koordinat (x, y, z) dinyatakan
sebagai transformasi dari tiap-tiap komponen ruang sendiri (r, ). Jari-jari r dalam
persamaan sering ditulis sebagai panjang lengan atau link l. untuk koordinat 2D
komponen z dapat tidak dituliskan.
Untuk memudahkan pemahaman, penjelasan akan diberikan dalam bentuk
contoh-contoh pada beberapa robot manipulator berikut ini.
Kinematika Robot Tangan Satu Sendi
Diketahui sebuah Robot Tangan Satu Sendi seperti pada gambar 4.10 berikut ini.
Kedudukan ujung lengan P(x, y) dapat diperoleh dengan cara kinematik maju
sebagai berikut,
x = l . cos( ) dan
y = l . sin ( )
jika (x,y) diketahui maka dapat dihitung dengan cara,
y
1 y
atau tan
x
x
= arctan
xT x l3 cos
yT y l3 sin
persamaan (4.12) ini adalah kinematik invers dari Robot Tangan Satu Sendi.
Kinematik Robot Tangan Planar Dua Sendi
Perhatikan Gambar 4.11 berikut ini.
x 2 y 2 l12 l22
cos 2
2l1l2
sehingga
x2 y 2 l12 l22
2 arccos
2l l
1 2
tan
l 2 sin 2
l2 cos 2 l1
dan
tan
y
x
sedangkan
1
dengan menggunakan hukum identitas trigonometri,
tan(a b)
tan(a) tan(b)
1 tan(a) tan(b)
tan1
didapat
x
(
l
l
cos
l
sin
1
2
2
2
2
1 arctan
Walhasil, Persamaan (4.23) dan (4.28) adalah persamaan kinematik invers bagi robot
tangan planar dua sendi.
Dengan cara analisis kinematik maju yang sama seperti pada persamaan (4.14) hingga
(4.19) koordinat P(xT, yT) dapat diperoleh,
(1 2 3 )
(1 2 3 ) . Sebagai misal, katakanlah ujung lengan pada posisi P kita tahan dengan
tangan pada satu kedudukan yang tetap, kemudian sendi-2 dan sendi-3 kita goyang, maka
konfigurasi di sudut sendi 1, 2 dan 3 akan dapat bergerak dengan ujung kordinat P tetap
pada kedudukannya. Dari sinilah dikatakan, jika arah tidak diperhitungkan maka robot
ini memiliki fungsi kinematik yang redundant (berlebih) karena penyelesaian persamaan
untuk mendapatkan (1 2 3 ) dari suatu P adalah tidak tunggal (lebih dari satu
penyelesaian). Sifat redundant (redudancy) ini dapat mengurangi derajat kebebasan robot.
Robot 3DOF yang redundant berfungsi sama seperti 2DOF jika hanya berorientasi pada
koordinat P saja.
xT x l3 cos
yT y l3 sin
p xyz Rp uvw
jika komponen vektor pada titik pxyz dan puvw diuraikan, diperoleh
p xyz p xi x p y j y p zk z
p uvw puiu pv jv pwk w
dengan menggunakan prinsip produk skalar, px, py, dan pz dapat dinyatakan,
p x i x p i x i u pu i x j v p v i x k w p w
p y i x p i y i u pu i y j v pv i y k w p w
p z i x p i z i u pu i z jv pv i z k w p w
dalam bentuk matrik dapat dinyatakan sebagai,
p x i x iu i x jv i x k w
p y j y i u j y jv j y k w
p z k z i u k z jv k z k w
atau
pu
pv
p
w
i x iu i x jv i x k w
px
pu
p y R pv , dengan j y iu j y jv j y k w
p
w
pz
k z iu k z jv k z k w
R disebut sebagai matriks rotasi.
Sebaliknya, jika kedudukan pxyz diketahui maka puvw dapat dicari dengan,
Puvw = Q pxyz
Dengan Q,
i u i x iu j y iu k z
Q jv i x jv j y jv k z
k w i x k w j y k w k z
1 0 0
I3 0 1 0
0 0 1
sebagai contoh, katakanlah terjadi gerak rotasi sebesar terjadi pada sumbu OX,
pxyz = Rx,puvw dengan ix = iu
maka,
R x,
i x iu i x jv i x k w 1 0
0
j y iu j y jv j y k w 0 cos sin
0 sin cos
k z i u k z jv k z k w
Dengan cara yang sama, rotasi sebesar pada sumbu OY dengan iy iv , dan rotasi
sebesar pada sumbu OZ dengan iz iw, dapat dihitung sehingga didapat,
R x,
i x iu i x jv i x k w cos 0 sin
j y iu j y jv j y k w 0 1 0
sin 0 cos
k z iu k z jv k z k w
Dan
R x ,
i x iu i x jv i x k w cos sin 0
j y iu j y jv j y k w sin cos 0
0 1
k z iu k z jv k z k w 0